JATENG:Bidik-Kasusnews.com
Jepara — Suasana Desa Sumberejo, Kecamatan Donorojo, berbeda dari biasanya pada Selasa (15/4/2025). Sejak pagi, warga sudah tampak bersemangat menyambut kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Jepara, Bupati Witiarso Utomo, atau yang akrab disapa Mas Wiwit. Hari itu, Mas Wiwit meluncurkan program baru bertajuk “Bupati Ngantor di Desa”, sebuah inisiatif yang tak sekadar seremonial, tapi membawa semangat perubahan dari akar rumput.
Tak sendiri, Mas Wiwit datang bersama Wakil Bupati Gus Ibnu Hajar, Plh Sekda Ary Bachtiar, serta para kepala dinas. Agenda pertama mereka adalah mengunjungi Bazar UMKM yang diikuti delapan desa di Donorojo. Aneka hasil olahan tangan lokal dari ketela, kelor, hingga produk kerajinan dan hasil tani dipajang rapi. Mas Wiwit tampak antusias mencicipi dan bahkan memborong sejumlah produk, salah satunya keripik Menggleng dari Desa Jugo dan keripik kelor khas Sumberejo.
“Ini bukan cuma soal produk. Tapi soal kebanggaan desa. Kita harus dukung agar UMKM naik kelas,” ujar Mas Wiwit sambil membagikan hasil belanjaannya kepada warga, termasuk Mbah Suminah, lansia asal Sumberejo yang dengan mata berkaca-kaca mengucap, “Maturnuwun, Pak Bupati.”
Program kemudian dilanjutkan dengan forum sambung aspirasi di Balai Desa Sumberejo. Satu per satu, warga menyuarakan keluh kesah dan harapan mereka. Mulai dari sulitnya pupuk, minimnya alat pertanian, abrasi pantai, hingga potensi wisata yang belum tergarap maksimal.
Saifur Rohman dari Bandungharjo mengeluhkan praktik alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan di wilayah perairan mereka. Sementara Fatkiyati, pelaku UMKM perempuan, meminta dukungan promosi dan pemasaran produk. “Kami butuh rumah UMKM, agar tidak terjerat bank plecit,” ujarnya penuh harap.
Mas Wiwit tidak tinggal diam. Semua aspirasi langsung direspon oleh pejabat terkait. Dari sektor pertanian, sosial, perikanan, hingga infrastruktur dan lingkungan, setiap keluhan dicatat dan dibahas solusinya. Plh Sekda Ary Bachtiar menjelaskan bahwa pelebaran jalan akan dilakukan bertahap, termasuk ruas Jugo–Sumberejo dan Sumberejo–Clering. Sementara pencarian sumber air bersih masih dilakukan karena karakter tanah yang berbatu.
“Bupati Ngantor di Desa ini bukan ajang formalitas,” tegas Mas Wiwit. “Kami ingin hadir di tengah masyarakat, mendengar langsung, dan mencari solusi bersama. Ini adalah komitmen untuk membangun Jepara dari desa.”
Tak hanya mendengar aspirasi, acara juga dilengkapi dengan diskusi kelompok (FGD), penyerahan bantuan sosial, dan layanan kesehatan gratis untuk masyarakat.
Melalui program ini, Pemkab Jepara membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal-hal kecil, dari desa-desa yang selama ini menjadi denyut nadi kehidupan masyarakat.(Wely-jateng)
Sumber: Diskominfo jepara