Jakarta, Bidik-kasusnews.com – Suasana haru menyelimuti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui keluarga almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas tertabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob dalam kericuhan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI.
Pertemuan berlangsung pada Jumat dini hari dan menjadi momen penuh empati di tengah gelombang kemarahan publik atas insiden tragis yang viral di media sosial. Dalam kesempatan itu, Kapolri menyampaikan belasungkawa sekaligus permintaan maaf secara langsung kepada keluarga korban.
“Kami berkomunikasi untuk mempersiapkan pemakaman dan juga hal-hal lain yang diminta oleh keluarga almarhum,” ujar Jenderal Listyo Sigit.
Selain menemui keluarga, Kapolri juga menyambangi pengurus lingkungan tempat tinggal korban guna memastikan proses pemakaman berjalan lancar dan kebutuhan keluarga tercukupi.
Kronologi Insiden
Kericuhan terjadi saat demonstrasi berbagai elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI. Dalam situasi chaos, sebuah rantis Brimob menabrak dan melindas Affan Kurniawan hingga meninggal dunia. Video insiden tersebut beredar luas di media sosial dan memicu kecaman keras terhadap aparat.
Tak berhenti di situ, rekaman lanjutan yang menunjukkan massa mengejar kendaraan taktis diduga pelaku tabrakan semakin memperbesar sorotan publik terhadap peristiwa ini.
Proses Hukum dan Investigasi
Merespons tragedi tersebut, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim mengonfirmasi bahwa tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yang berada di dalam rantis saat kejadian telah diamankan untuk pemeriksaan intensif.
Ketujuhnya adalah Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka J. Mereka kini menjalani proses investigasi internal, di tengah desakan publik agar penyelidikan dilakukan secara transparan dan adil.
Harapan Publik
Tragedi ini menjadi perhatian nasional dan memunculkan tuntutan agar penanganan aksi massa di ibu kota dilakukan lebih manusiawi, tanpa mengorbankan hak-hak sipil masyarakat.
Publik berharap kasus ini bisa menjadi refleksi penting bagi institusi kepolisian untuk memperbaiki standar operasional, sekaligus memberikan keadilan bagi keluarga korban.(Agus)