JATENG:Bidik-kasusnews.com
Jepara – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara terus berupaya memaksimalkan potensi daerah melalui riset dan inovasi. Hal ini diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepakatan antara Bupati Jepara, H. Witiarso Utomo, dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Senin (25/8/2025).
Kerja sama tersebut menjadi langkah nyata untuk mengembangkan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya adalah penerapan teknologi Faspol (fast pyrolysis multikondensor) di Karimunjawa, yang mampu mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif bernama petasol.
Menurut penjelasan peneliti BRIN, Tri Martini Patria, dari 1 kilogram sampah plastik dapat dihasilkan hingga 90 persen bahan bakar pengganti dexlite. “Dalam skala uji coba, 50 kilogram sampah mampu menghasilkan sekitar 48 liter petasol. Hasil ini bisa digunakan untuk mendukung pertanian maupun pengelolaan sampah,” terangnya.
Selain itu, riset juga diarahkan pada pembenihan padi varietas biosalin di kawasan pesisir Jepara. Varietas tersebut dikembangkan oleh kelompok tani di Desa Bandungharjo (Donorojo) dan Desa Suwawal (Mlonggo). Dengan daya tahan tinggi terhadap kondisi lahan marginal, biosalin diproyeksikan mampu memperkuat ketahanan pangan daerah.
Bupati Jepara, yang akrab disapa Mas Wiwit, menyampaikan bahwa kerja sama ini sangat penting. “Kami berharap teknologi ini dapat membantu mengurangi persoalan sampah di Karimunjawa, sekaligus membuka peluang baru dalam bidang pertanian,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa sinergi dengan BRIN tidak berhenti sampai di sini. Pemkab Jepara akan terus membuka ruang untuk riset dan inovasi di berbagai sektor lain demi kesejahteraan masyarakat.(Wely-jateng)
Sumber: Diskominfo jepara