Cirebon, Bidik-kasusnews.com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, suasana Pasar Perumnas Cirebon semakin ramai oleh para pembeli yang berburu kebutuhan Lebaran. Namun, di balik keramaian itu, aksi pencopetan makin marak. Modusnya pun semakin lihai—menggunakan silet atau pisau cutter untuk menyayat tas korban tanpa disadari.
Salah satu korban terbaru adalah seorang ibu paruh baya berusia 84 tahun yang kehilangan uang Rp 600.000 saat sedang berbelanja pada Minggu (23/3). Sang ibu yang datang ke pasar bersama menantunya tak menyangka bahwa tas yang dibawanya telah disayat pelaku. Saat hendak membayar belanjaan, ia baru menyadari bahwa dompet kecil berisi uang telah raib.
“Padahal saya yakin uangnya ada di dalam tas, tapi tiba-tiba sudah hilang. Saya juga tidak merasa ada yang menyentuh atau mencurigakan,” ujar korban dengan wajah sedih.
Kejadian ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, seorang ibu juga mengalami nasib serupa saat berbelanja di pasar yang sama. Aksi para pencopet ini diduga semakin merajalela karena minimnya pengawasan dari petugas keamanan pasar serta kondisi pasar yang padat dan berdesakan, membuat pelaku leluasa beraksi.
Para pedagang dan pengunjung pun mulai resah. Mereka berharap ada peningkatan pengamanan di pasar, terutama di momen menjelang Lebaran, di mana perputaran uang tinggi dan pengunjung semakin membludak.
“Kami harap ada tindakan dari pihak terkait, baik dari pengelola pasar maupun aparat kepolisian. Jangan sampai banyak korban lagi,” ujar salah satu pedagang pasar.
Masyarakat, khususnya ibu-ibu yang sering berbelanja ke pasar, diimbau untuk lebih waspada. Hindari membawa uang dalam jumlah besar, gunakan tas dengan resleting kuat, dan selalu perhatikan barang bawaan. Jangan sampai momen bahagia menjelang Idul Fitri berubah menjadi petaka akibat kelengahan.
(Reporter: Rico)