SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Babak grand final grasstrack Kembar Wijaya yang digelar di Sirkuit Tegallaja, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu (20/7/2025), berlangsung meriah dan dipadati penonton.
Event rutin yang digagas oleh pengusaha suku cadang lokal ini selalu menyedot perhatian warga karena menghadirkan hiburan otomotif langka serta kehadiran para crosser dari luar daerah.
“Alhamdulillah kami bisa hadir menyaksikan atraksi para pembalap dari luar Sukabumi. Ini tontonan langka yang wajib disaksikan,” ujar Majid, warga Kecamatan Surade, yang mengaku penggemar berat otomotif.
Namun di balik kemeriahan tersebut, muncul kekecewaan dari seorang crosser asal Sumedang yang mengaku kecewa berat atas ketidaktegasan panitia yang tidak cekatan mengantisipasi ledakan penonton yang hadir di sirkuit.
Lewat sebuah video yang viral di media sosial Facebook, pembalap ini mengungkapkan kekesalannya terhadap ketidaktertiban penonton yang membuat dirinya kehilangan posisi saat berlaga di babak final.
“Saya merasa sangat dirugikan. Sudah keluar biaya besar untuk ikut balapan ini, datang jauh-jauh dari Sumedang. Tapi saat putaran terakhir, saya harus menghindari penonton yang maju ke lintasan, dan akhirnya kehilangan posisi,” keluhnya dari atas podium.
Rekan sesama pembalap asal Sumedang juga menyuarakan hal serupa, bahkan menyebut adanya indikasi kurangnya profesionalisme dari pihak panitia penyelenggara.
Menanggapi hal ini, Kepala Desa Buniwangi, Dadan Hermawan, menegaskan bahwa kejadian serupa tidak boleh terulang. “Ini harus jadi perhatian serius bagi panitia ke depan. Ketertiban penonton harus jadi prioritas utama,” tegasnya. (Dicky)