SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, mengungkap intensitas bencana di wilayahnya masih tergolong tinggi. Sepanjang Januari hingga Juni 2025 tercatat 131 kejadian bencana yang menyebabkan kerugian materi mencapai Rp1,4 miliar.
“Jenis bencana paling dominan adalah cuaca ekstrem sebanyak 54 kejadian, disusul banjir 51, tanah longsor 14, kebakaran permukiman 9, dan angin puting beliung 3 kali,” ujar Novian, Selasa (22/7/2025).
Wilayah paling terdampak adalah Kecamatan Warudoyong (27 kejadian) dengan kerugian mencapai Rp193 juta dan luas area terdampak 418 m². Disusul Baros (26 kejadian) dan Lembursitu (19 kejadian).
Cuaca ekstrem menjadi bencana paling merugikan dengan total kerugian mencapai Rp1,009 miliar, meskipun hanya berdampak pada area seluas 1.011 m². Sementara tanah longsor menyebabkan kerugian Rp227 juta dan banjir Rp77,8 juta.
Dari segi waktu, Mei mencatat jumlah kejadian terbanyak dengan 37 kasus, disusul Maret 39, April 23, Januari 22, dan Juni 7 kejadian. Pada Juni sendiri, terjadi 4 kebakaran, 2 cuaca ekstrem, dan 1 tanah longsor, dengan nilai kerugian Rp35 juta.
Lonjakan bencana disebut erat kaitannya dengan curah hujan dan faktor iklim. “Data Stasiun Klimatologi Jabar menunjukkan pada dasarian II Juni 2025, curah hujan rendah 33 persen, sedang 58 persen, dan tinggi 9 persen,” jelas Novian.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah menetapkan status siaga darurat bencana sejak awal tahun hingga 31 Mei 2025. Selain itu, dilakukan simulasi dan pelatihan kebencanaan di sekolah-sekolah serta pelatihan mitigasi untuk masyarakat rawan bencana, seperti di Kadudampit dan Cibeureum. (Usep)