JATENG:Bidik-kasusnews.com
Jepara, 7 Agustus 2025 – Di balik pagar tinggi dan jeruji besi, ada secercah harapan yang tumbuh dari tanah. Rutan Kelas IIB Jepara kini menghadirkan semangat baru bagi para warga binaannya melalui kegiatan sederhana tapi bermakna: menanam terong di lahan sempit.
Di sela rutinitas harian, para warga binaan kini disibukkan dengan aktivitas bercocok tanam. Bukan di lahan luas, melainkan di ruang-ruang kecil yang tersisa di sekitar blok hunian dan lorong branggang. Terong, kemangi, cabai, hingga tomat menjadi pilihan utama dalam program pertanian skala kecil ini.
Program ini bukan sekadar kegiatan pengisi waktu. Di balik cangkul dan siraman air, tersimpan misi besar: membangun kemandirian, membentuk karakter, dan menanamkan nilai tanggung jawab. Dibimbing langsung oleh petugas Rutan yang memiliki keterampilan pertanian, warga binaan belajar mengenal tanah, memahami cara menanam, hingga memanen hasilnya.
> “Kami ingin mereka tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga pulang dengan keterampilan dan semangat hidup baru,” ujar salah satu petugas pembina Rutan.
Tak hanya bermanfaat secara psikologis, hasil dari kebun mini ini juga langsung digunakan untuk mencukupi kebutuhan dapur Rutan. Terong dan sayuran lainnya disajikan sebagai menu bergizi bagi para warga binaan dan petugas, mengurangi ketergantungan pada pasokan luar.
Lebih dari sekadar kebun, ini adalah ladang pembinaan. Sebuah upaya nyata Rutan Jepara dalam mendukung program akselerasi pemasyarakatan yang kini digaungkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Di tengah keterbatasan, Rutan Jepara memilih untuk tidak diam. Mereka membuktikan bahwa siapa pun bisa bertumbuh—meski dari balik tembok penjara—asal diberi kesempatan, kepercayaan, dan sedikit tanah untuk menanam harapan.(Wely-jateng)