JATENG:Bidik-kasusnews.com
Jepara, 13 Juni 2025 — Masyarakat Jepara kembali dikejutkan oleh kasus peredaran uang palsu yang mencoreng ketenangan warga. Kali ini, kejadian menimpa seorang pedagang keliling di Desa Suwawal Barat, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Pedagang tersebut menjadi korban penipuan setelah menerima uang palsu pecahan Rp100.000 dari pembeli yang hanya membeli makanan seharga Rp10.000.
Peristiwa ini menjadi viral setelah diunggah oleh akun Facebook Muklas Adip Fahrurozi melalui grup Info Seputar Jepara. Dalam video berdurasi pendek tersebut, terlihat sang pedagang menunjukkan uang pecahan Rp100.000 yang diduga palsu. Ia juga memperlihatkan ciri-ciri fisik yang berbeda dari uang asli, seperti tekstur, warna, dan detail desain yang mencurigakan.
Unggahan video tersebut disertai narasi peringatan:
> “Waspada lur, duit palsu sudah beredar. Iki loh konco-konco wes korbane loro (2), ketok nyolok perbedaannya, Iki karo Iki.”
Pernyataan itu menunjukkan bahwa setidaknya sudah ada dua korban yang mengalami kejadian serupa dalam waktu dekat.
Modus Lama, Masih Efektif
Pelaku diduga memanfaatkan modus klasik: menggunakan uang palsu bernilai besar untuk membeli barang murah. Dalam kasus ini, uang palsu digunakan untuk membeli makanan ringan seharga Rp10.000, sehingga pelaku mendapatkan kembalian tunai yang jauh lebih besar. Pedagang kecil menjadi sasaran karena biasanya tidak memiliki alat deteksi keaslian uang.
Menariknya, dalam video yang beredar, tampak pelat nomor kendaraan yang digunakan pelaku dengan kode K YL, yang memang merupakan pelat kendaraan untuk wilayah Jepara. Ini memperkuat dugaan bahwa pelaku adalah warga lokal atau setidaknya berasal dari daerah sekitar.
Reaksi Warga dan Upaya Pencegahan
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menyatakan keprihatinannya kepada media:
> “Kasihan, Mas. Pedagang itu sudah keliling panas-panasan, malah ditipu. Semoga pihak berwenang segera turun tangan.”
Sebagai langkah preventif, perangkat desa dan tokoh masyarakat mulai mengimbau warga untuk lebih berhati-hati dalam bertransaksi. Edukasi mengenai cara membedakan uang asli dan palsu juga mulai disebarkan melalui grup WhatsApp dan media sosial lokal.
Berikut adalah tiga cara sederhana mendeteksi uang palsu:
1. Raba – Uang asli memiliki tekstur kasar di beberapa bagian, seperti angka nominal dan gambar utama.
2. Terawang – Terdapat benang pengaman dan watermark (gambar bayangan) yang hanya terlihat saat diterawang ke cahaya.
3. Putar – Uang asli menunjukkan efek kilau atau perubahan warna pada bagian tertentu jika diputar.
Penutup
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kejahatan bisa datang dalam berbagai bentuk dan menyasar siapa saja, bahkan mereka yang berjuang di tengah terik matahari demi rejeki harian. Dukungan masyarakat dan kesigapan aparat sangat dibutuhkan untuk mencegah kasus serupa terulang.(Wely-jateng)
Sumber:Akun Facebook