JATENG:Bidik-kasusnews.com
Jepara, 24 Juli 2025 — Pagi itu, suasana di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Jepara terasa berbeda. Senyuman menyambut kedatangan tamu dari Badan Anti Narkoba Nasional (BANN) dan Duta Anti Narkoba. Mereka tidak datang untuk menghakimi, melainkan untuk menginspirasi dan menguatkan. Mengusung tema “Hidup Sehat Tanpa Narkoba”, kegiatan ini menjadi napas baru dalam upaya pemberantasan narkoba dari dalam tembok pemasyarakatan.
Kepala Rutan Jepara, Renza Maisetyo, A.Md.IP., S.H., M.H., menyambut langsung kedatangan rombongan. Dalam sambutannya, Renza menekankan bahwa setiap warga binaan berhak untuk diperbaiki, bukan hanya dihukum.
> “Kami percaya bahwa setiap orang punya kesempatan kedua. Dengan bimbingan dan pendidikan yang tepat, warga binaan bisa pulih dan bangkit kembali sebagai pribadi yang lebih baik,” ungkapnya.
Dengar, Pahami, dan Sadari Bahayanya
Kegiatan dimulai dengan pemaparan dari tim BANN yang menguraikan fakta-fakta mengerikan tentang narkotika—dari zat berbahaya yang terkandung di dalamnya, dampak jangka panjang bagi kesehatan, hingga kehancuran relasi sosial yang ditimbulkannya. Tak hanya teori, tim BANN juga menyoroti data nyata dan kisah-kisah tragis dari korban penyalahgunaan narkoba.
Warga binaan menyimak dengan seksama. Tak sedikit yang mengangguk pelan, seolah mengingat kembali pilihan buruk yang pernah mereka ambil.
Suara dari Orang yang Pernah Jatuh
Salah satu bagian paling menyentuh dari kegiatan ini adalah ketika Duta Anti Narkoba berbagi cerita hidupnya—bagaimana ia sempat terjebak dalam dunia gelap narkoba, kehilangan banyak hal, lalu berjuang mati-matian untuk lepas dan kini berdiri sebagai agen perubahan.
> “Saya pernah di posisi kalian. Hancur. Tapi saya bangkit. Karena saya yakin, masih ada alasan untuk hidup lebih baik. Kalian juga bisa,” ucapnya, diikuti tepuk tangan panjang dari warga binaan.
Janji di Balik Tembok
Kegiatan ditutup dengan Deklarasi Anti Narkoba, dibacakan lantang oleh salah satu perwakilan warga binaan. Kalimat demi kalimat dilafalkan dengan penuh semangat dan tekad, menjadi simbol ikrar bersama untuk menjauhi narkoba dan menjalani hidup yang lebih bersih dan terarah.
Tak hanya sekadar seremonial, deklarasi ini membawa arti mendalam bagi banyak peserta. Beberapa warga binaan bahkan secara sukarela menyatakan minatnya untuk mengikuti program pembinaan lanjutan dan pelatihan keterampilan yang disiapkan pihak Rutan.
Menanam Harapan di Tempat yang Sulit
Kunjungan BANN dan Duta Anti Narkoba ini bukan hanya menjadi agenda penyuluhan rutin, tapi juga menyentuh ruang-ruang terdalam dari kesadaran para warga binaan. Di balik jeruji besi, semangat untuk berubah ternyata masih bisa tumbuh. Kadang, hanya dibutuhkan satu kunjungan, satu pesan, atau satu dorongan kecil—untuk menyalakan harapan yang besar.(Wely-jateng)