JATENG:Bidik-kasusnews.com
JEPARA:4-mei-2025
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan berbagai gagasan strategis untuk memperkuat ekonomi nasional, salah satunya adalah pembentukan Koperasi Merah Putih. Gagasan ini disambut baik oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (ORMAS) yang bergerak di bidang pengawasan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Ketua ORMAS PEKAT-IB Jepara,Priyo hardono dalam sebuah pernyataannya, menyebut bahwa Koperasi Merah Putih adalah ide yang sangat baik dan relevan dengan semangat memperkuat ekonomi kerakyatan. Menurutnya, koperasi yang berbasis pada semangat nasionalisme dan gotong royong ini bisa menjadi alat pemerataan ekonomi yang efektif, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.
Namun, di balik apresiasi tersebut, Ketua ORMAS PEKAT-IB juga memberikan catatan penting. Ia mengingatkan bahwa setiap program berskala besar yang melibatkan dana publik memiliki potensi celah penyimpangan, khususnya dalam bentuk korupsi. Hal ini bisa terjadi apabila sistem pengawasan terhadap pelaksanaan koperasi tersebut tidak dilakukan secara maksimal dan berkelanjutan.
“Gagasannya sangat bagus, tapi jangan sampai koperasi ini menjadi lahan baru korupsi karena lemahnya pengawasan. Kita harus belajar dari program-program sebelumnya yang tidak maksimal akibat pengawasan yang lemah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa di tingkat desa sebenarnya sudah ada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bisa dijadikan sarana untuk penguatan ekonomi lokal. Menurutnya, jika BUMDes yang sudah ada diberdayakan dan dimaksimalkan dengan dukungan pemerintah pusat, maka hasilnya bisa sangat signifikan tanpa perlu membentuk struktur baru yang rentan tumpang tindih atau disalahgunakan.
“Daripada membuat struktur baru, sebaiknya pemerintah juga fokus memperkuat yang sudah ada. BUMDes bisa menjadi tulang punggung ekonomi desa jika dijalankan dengan baik,” katanya.
Pernyataan ini membuka ruang diskusi yang penting mengenai efektivitas program pemerintah dan strategi pelaksanaannya di lapangan. Program sebesar Koperasi Merah Putih tentu membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta elemen masyarakat sipil agar dapat berjalan sesuai tujuan awalnya.
Selain pengawasan yang ketat, diperlukan juga transparansi dalam pengelolaan dana dan keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, koperasi ini tidak hanya menjadi simbol semangat nasionalisme ekonomi, tetapi juga benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Presiden Prabowo sendiri dikenal memiliki komitmen tinggi terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat. Oleh karena itu, keberhasilan Koperasi Merah Putih akan menjadi salah satu tolok ukur penting dalam membuktikan bahwa semangat nasionalisme bisa diwujudkan dalam bentuk kebijakan ekonomi yang konkret dan berpihak kepada rakyat kecil.
Jika pengawasan diperkuat dan pelaksanaan dilakukan dengan tepat sasaran, maka Koperasi Merah Putih bisa menjadi warisan besar bagi pembangunan ekonomi nasional yang berkeadilan.(Wely-jateng)