JATENG:Bidik-kasusnews.com
Jepara, 5 Juni 2025 – Baru seratus hari menjabat, duet kepemimpinan Bupati Jepara H. Witiarso Utomo dan Wakil Bupati M. Ibnu Hajar sudah menunjukkan langkah nyata menuju perubahan. Di bawah visi besar Jepara Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius (MULUS), pasangan ini memulai gebrakan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Dalam acara pemaparan capaian 100 hari kerja di Sokorame Kafe Jepara, Rabu (4/6), Mas Wiwit – sapaan akrab Bupati Jepara – menegaskan bahwa perubahan tidak cukup hanya dengan janji. Perubahan harus hadir melalui kerja konkret dan kebijakan yang berpihak pada rakyat.
Bupati Ngantor di Desa: Pemimpin Hadir di Tengah Rakyat
Salah satu program yang paling menyita perhatian adalah “Bupati Ngantor di Desa.” Dalam 100 hari, Mas Wiwit dan perangkat daerah hadir langsung di delapan desa untuk menyerap aspirasi warga. Bukan sekadar seremoni, kegiatan ini menjadi wadah nyata bagi masyarakat untuk menyampaikan kebutuhan, usulan, hingga keluhan.
Hebatnya, program ini menjadi yang pertama dan satu-satunya di Jawa Tengah. Tak heran jika apresiasi mengalir dari berbagai kalangan.
Menjalin Harmoni Lewat Jumat Berangkat
Tak hanya menyapa umat Islam di masjid, program “Jumat Berangkat” juga menyentuh tempat ibadah umat lain, seperti vihara dan gereja. Gus Wabup, sapaan akrab Wakil Bupati, menegaskan komitmennya membangun Jepara yang religius dan menjunjung tinggi toleransi.
“Jepara harus menjadi rumah yang damai bagi semua keyakinan,” ungkap Gus Hajar.
Tiga Kartu, Tiga Harapan Baru
Di bidang kesejahteraan sosial, trio kartu diluncurkan:
Kartu Kader Kesehatan Sejahtera (K3S) untuk 7.227 kader desa.
Kartu Guru Sejahtera yang tahun ini sudah menyasar 10–11 ribu guru dari total 17 ribu.
Kartu Sarjana Jepara untuk mahasiswa kurang mampu, bekerja sama dengan 12 kampus dan sudah mencetak 139 penerima. Target tahun depan? 2.000 sarjana baru.
Jepara Tanggap 112: Satu Nomor, Semua Darurat
Pada 19 Mei 2025, layanan Jepara Tanggap 112 resmi diluncurkan. Masyarakat kini bisa melapor darurat – dari kebakaran hingga bencana – secara cepat dan gratis. Ini adalah langkah krusial untuk membangun sistem penanganan yang responsif dan profesional.
Jalan Mulus, Ekonomi Tancap Gas
Tak bisa dimungkiri, infrastruktur jalan adalah urat nadi perekonomian. Dalam 100 hari, sebanyak 123,8 km jalan kabupaten berhasil diperbaiki, termasuk 2,7 km ruas baru dan 35 km jalan provinsi. Klinik Jalan bahkan mencatat realisasi 128 km dari target 101 km, dan tahun ini ditargetkan menembus 300 km perbaikan.
“Masyarakat berhak menikmati jalan yang aman dan nyaman,” ujar Mas Wiwit.
Lapangan Kerja & UMKM Jadi Prioritas
Program Jepara Karya mempertemukan 27 perusahaan dengan 2.600 pencari kerja. Hasilnya, 518 orang langsung diterima. Sementara itu, program UMKM Naik Kelas memberi pelatihan, akses modal, sertifikasi halal, hingga legalitas usaha.
“UMKM adalah tulang punggung ekonomi rakyat. Tugas kami adalah membuat mereka naik kelas,” tegas Bupati.
Pariwisata Digital, Pendapatan Meroket
Langkah digitalisasi destinasi wisata lewat e-ticketing pun mulai berbuah manis. Dalam lima bulan, pendapatan daerah dari sektor wisata melonjak 19,9% – dari Rp1,86 miliar menjadi Rp2,23 miliar.
Menatap Ke Depan: Bersama Kawal Jepara MULUS
Mas Wiwit menutup pemaparannya dengan ajakan terbuka: masyarakat diajak terus mengawal, mengkritik, dan memberi masukan lewat kanal partisipatif seperti Wadul Bupati.
“Kita wujudkan Jepara yang makmur dan berkeadilan bukan hanya lewat program, tapi lewat kolaborasi,” pungkasnya.(Wely-jateng)
Sumber: Diskominfo jepara