JATENG:Bidik-kasusnews.com
Jepara – Malam yang sepi di Desa Pekalongan, Kecamatan Batealit, berubah tegang saat sekelompok remaja tertangkap basah mencoba membobol sebuah counter HP, Senin (2/6/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Aksi mereka berhasil digagalkan berkat kewaspadaan warga yang sigap bertindak.
Kejadian bermula ketika Muhammad Riga Setiawan (28), pemilik counter, menutup tokonya sekitar pukul 22.00 WIB dan pergi ke acara pengajian di Desa Mantingan. Tak disangka, malam itu tokonya menjadi sasaran kelompok remaja yang nekat mencoba membongkar pintu belakang.ungkap kasat Reskrim jepara AKP Wildan Kepada Bidik-kasusnews Rabo 4/6/2025
Warga sekitar, khususnya Budi (40), mencurigai suara berisik dari arah toko. Ia langsung mengecek namun tak menemukan siapa pun. Merasa ada yang tidak beres, Budi menghubungi Riga. Bersama-sama mereka kembali ke lokasi dan menemukan pintu belakang counter dalam kondisi rusak.
Puncak ketegangan terjadi ketika dua remaja, belakangan diketahui berinisial RF (16) dan WD (18), muncul di lokasi untuk mengambil motor Honda Vario Techno milik mereka yang diparkir di dekat counter. Gerak-gerik mencurigakan mereka segera menarik perhatian warga.
Tak berselang lama, tiga remaja lainnya datang menyusul dengan motor Honda Beat berwarna putih-merah. Setelah diinterogasi oleh warga, kelimanya akhirnya mengakui perbuatannya — mencoba membobol counter dalam kondisi sepi.ujar wildan
Identitas para terduga pelaku:
RF (16) – warga Desa Ngemplak
AD (15) – warga Desa Pekalongan
GF (20) – warga Desa Tanah Abang
WD (18) – warga Desa Kauman
MR (14) – warga Desa Ngemplak
Beruntung, warga tidak main hakim sendiri. Para pelaku langsung diamankan dan dilaporkan ke Polsek Batealit, yang dengan sigap mengirim petugas ke lokasi kejadian. Polisi segera melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti, serta mendata saksi dan pelaku.
Barang bukti yang diamankan:
1 unit Honda Vario Techno (K 6690 JV)
1 unit Honda Beat putih-merah (K 5932 ANC)
Untuk mencegah amukan massa, kelima pelaku kini diamankan di Mapolsek Batealit. Pihak kepolisian juga memfasilitasi proses mediasi antara pelaku dan korban. Surat pernyataan telah dibuat, sebagai langkah awal penyelesaian kasus.
> “Kami mengapresiasi warga yang cepat tanggap namun tetap tenang, tidak main hakim sendiri. Semua proses kami tangani sesuai hukum.tambanya
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu waspada, bahkan di lingkungan yang terlihat aman. Sementara itu, harapan besar disematkan agar para remaja yang terlibat bisa mendapat pembinaan yang layak dan tidak mengulangi kesalahan serupa.(Wely-jateng)