SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Kebakaran hebat melanda kompleks Pesantren Al-Kahfi di Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (31/7/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
Peristiwa yang mengagetkan warga sekitar ini menyebabkan kerusakan parah pada bangunan pondok pesantren, memaksa puluhan santri mengungsi, dan membuat warga sekitar turut terdampak.
Berdasarkan laporan sementara dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Jampangkulon yang bersinergi dengan anggota Polsek Jampangkulon, kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik yang terjadi di salah satu bangunan utama.
Api dengan cepat menyebar dan membakar sekitar 85 persen bangunan pondok santri putra, menyebabkan kepanikan di kalangan penghuni dan warga sekitar.
Sedikitnya 20 santri terpaksa mengungsi ke masjid terdekat untuk berlindung, sementara sebagian lainnya dipulangkan ke rumah masing-masing.
Meski tidak ada korban jiwa, beberapa santri dilaporkan mengalami trauma akibat kejadian yang berlangsung tiba-tiba dan disertai kobaran api besar.
Kebakaran juga merambat ke rumah warga yang berdekatan dengan area pesantren, menghanguskan sebagian struktur bangunan.
Upaya tanggap darurat langsung dilakukan oleh warga, petugas pesantren, dan aparat gabungan yang turun ke lokasi.
Setelah api berhasil dipadamkan, petugas bersama masyarakat melakukan pembersihan puing-puing bangunan yang tersisa untuk mengantisipasi potensi bahaya lanjutan dan mempercepat proses pemulihan.
Dalam laporan resmi, BPBD Kabupaten Sukabumi menyebutkan bahwa saat ini kebutuhan mendesak di lapangan mencakup pakaian layak pakai dan makanan siap saji untuk para santri yang terdampak.
Selain itu, pihak pesantren juga mulai mengidentifikasi kebutuhan jangka menengah seperti perbaikan bangunan, tempat tinggal sementara, dan layanan trauma healing untuk para santri.
Pihak berwenang mengimbau seluruh warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana di tengah musim kemarau dan kondisi cuaca ekstrem yang dapat memicu insiden serupa.
BPBD juga mengingatkan pentingnya perawatan instalasi listrik di bangunan publik, termasuk pesantren, sebagai langkah pencegahan jangka panjang.
Sebagai tindak lanjut, P2BK Jampangkulon telah berkoordinasi untuk menyampaikan laporan lengkap ke BPBD Kabupaten Sukabumi.
Upaya lanjutan seperti pendataan kerugian, penyaluran bantuan logistik, dan monitoring psikologis terhadap para korban tengah disiapkan guna memastikan pemulihan berjalan maksimal. (Dicky)