SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meresmikan proyek pipanisasi irigasi untuk lahan sawah seluas 424 hektare di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Selasa (22/07/2025).
Proyek ini menjadi solusi permanen atas krisis air di wilayah selatan Sukabumi yang selama ini hanya mengandalkan hujan musiman. Dengan sistem irigasi baru, petani kini berpeluang panen hingga tiga kali dalam setahun.
“Ini bisa jadi percontohan nasional untuk mengoptimalkan pertanian,” ujar Jenderal Maruli.
Tak hanya untuk irigasi pertanian, pipanisasi juga mencakup penyediaan air bersih bagi warga. Kasad menyebut TNI AD telah membangun lebih dari 300 titik air bersih di Jawa Barat selama tiga tahun terakhir melalui kerja sama dengan pemda dan perusahaan lewat program CSR.
“Kami sudah diskusi dengan Gubernur dan Bulog agar program ini diperluas ke daerah lain,” tambahnya.
Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk membebaskan seluruh sawah di Jabar dari ketergantungan air hujan dalam dua tahun ke depan. Ia juga menargetkan pembangunan 1.000 titik air bersih tahun ini serta penambahan SMP di desa-desa.
“Pertanian dan pendidikan desa harus maju bersama,” tegasnya.
Selain irigasi dan air bersih, proyek ini juga melibatkan pembangunan infrastruktur pendukung seperti bak penampungan, jaringan pipa induk sepanjang lebih dari 10 kilometer, serta saluran distribusi ke lahan-lahan petani. Proses pengerjaan dilaksanakan secara gotong royong antara TNI dan masyarakat sejak awal tahun.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi mencatat, sebelum adanya pipanisasi, indeks pertanaman di wilayah ini hanya 100 (satu kali tanam per tahun). Dengan sistem irigasi baru, indeks tersebut diproyeksikan meningkat menjadi 200–300, tergantung jenis komoditas yang ditanam.
Dalam jangka panjang, program ini juga diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kementerian Pertanian melalui Bulog akan berperan dalam menyerap hasil panen petani sehingga memberikan kepastian harga dan pasar. Hal ini diharapkan mendorong regenerasi petani dan peningkatan pendapatan masyarakat desa.
Acara peresmian dihadiri jajaran TNI, Polri, Bulog, serta tokoh masyarakat. Warga menyambut positif program ini yang diyakini akan mengubah wajah pertanian dan kehidupan desa secara menyeluruh.
Dengan kolaborasi TNI AD dan Pemprov Jabar, proyek ini diharapkan menjadi model pembangunan pertanian berbasis infrastruktur skala nasional. (Dicky)