SUKABUMI, BIDIK-KASUSNEWS.COM SUKABUMI- Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menggelar kegiatan sosialisasi dan simulasi masyarakat tangguh bencana. Kegiatan digelar dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN ) tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Kantor Desa Cipeundeuy Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi, Selasa (29/4/2025) dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dipimipin Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena. Dia menyampaikan, sosialisasi ini merupakan kegiatan untuk mengedukasi masyarakat, agar mereka terlatih untuk melaksanakan evakuasi secara mandiri manakala sewaktu-waktu adanya terjadi bencana. “Kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat agar tidak tergantung kepada aparat baik kepada aparat keamanan, BPBD, dan aparat Desa, dalam upaya penyelamatan diri akibat adanya terjadi bencana alam,” ujarnya. Dia menambahkan, kegiatan sosialisasi dan simulasi masyarakat tangguh bencana kali ini melibatkan 30 orang pesert berasal dari perangkat Desa Cipeundeuy, terdiri dari, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, karang taruna, dan masyarakat . Masih kata Deden, kegiatan simulasi evakuasi mandiri bila terjadi adanya gempa bumi di wilayah Kabupaten Sukabumi seperti, gempa bumi, sunami, penggeseran tanah, banjir bandang, yang menimbulkan tanah longsor, termasuk ketika ada kebakaran. Mengacu pada dengan prosedur tetap penyelamatan ujarnya, maka sirene dibunyikan dan seluruh pegawai dari kantor BPBD dan pemerintah Desa, sejumlah peserta dan masyarakat berusaha keluar dari gedung untuk menuju titik kumpul yang telah ditentukan. Deden Sumpena selaku Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi sebelum pelaksanaan simulasi menyampaikan berdasarkan indek kerawanan bencana Indonesia tahun 2025. “Wilayah Kabupaten Sukabumi merupakan peringkat ke 3 di Provinsi Jawa Barat dan untuk tingkat nasional, dari segi kerawanan bencana peringkat ke 19, tegasnya. Bertindak sebagai narasumber, Rusli Abdul Azis dalam pemaparannya mengatakan, potensi bencana yang sebagian besar meruapakan faktor alam memang sulit untuk dihilangkan katanya. Namun kata dia, dengan peningkatan kapasitas baik dilingkungan Pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan dapat mengurangi resiko bencana. Menurutnya, pengurangan resiko bencana dapat ditempuh melalui sejumlah langkah antara lain, memahami bahwa resiko bencana menjadi kepedulian seluruh lapisan dan lembaga/institusi maupun dunia usaha, memperkuat tata kelola resiko bencana. “Berinvestasi dalam pengurangan resiko bencana untuk ketangguhan dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana berupa respon yang efektif untuk membangun kembali segi pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi secara lebih baik,” tandasnya. Usai acara Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena dan jajarannya mengadakan sesi Poto bersama dengan para para peserta yang mengikuti untuk mengetahui resiko yang ditimbulkan akibat bencana gempa yang terjadi, pungkasnya . Hadir dalam acara tersebut, Kasi trantib Kecamatan Surade,H. Rimbayana, S.IP, mewakili Camat Surade Unang Suryana yang berhalangan hadir, Kepala BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena,S.Pd.I.Kp.M.Si, beserta jajaran. Tampak hadir pula di tempat acara Kepala Desa Cipeundeuy Bakang Anwar As’Adi, Bhabinkamtibmas Desa Cipeundeuy Bripda Ardianto, Babinsa Desa Cipeundeuy Serka M, Soslihat, Tagana Kecamatan Surade, Ade Budiman,S.IP, Kacab PU Wilayah Jampangkulon Rudi AB, dan seluruh perangkat Desa Cipeundeuy dan masyarakat. DICKY, S

JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara kembali menunjukkan daya tariknya di mata dunia internasional. Senin (28/4/2025), Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Francisco de Asis Aguilera Aranda, mengunjungi kabupaten yang dikenal sebagai pusat ukir nasional tersebut. Kunjungan ini membuka babak baru kerja sama ekonomi, terutama dalam bidang industri furnitur dan pengembangan pelabuhan. Didampingi delegasi dari Komite Bilateral Kadin, Francisco disambut secara resmi oleh Bupati Jepara H. Witiarso Utomo (Mas Wiwit) dan Wakil Bupati M. Ibnu Hajar di Pendopo Kartini. Penyambutan berlangsung meriah dengan suguhan tari tradisional Dewi Tri Sekti dan pemutaran profil daerah Jepara, memperkenalkan kekayaan budaya dan potensi ekonominya kepada tamu asing. Setelah seremoni, delegasi mengunjungi ruang bersejarah R.A. Kartini, termasuk kamar pingit dan sekolah perempuan yang menjadi saksi perjuangan tokoh emansipasi tersebut. Kunjungan ini memberikan gambaran tentang semangat kemandirian dan kreativitas yang diwariskan di Jepara, khususnya dalam bidang industri kerajinan. Francisco menyampaikan apresiasinya terhadap kualitas mebel Jepara yang menurutnya berdaya saing global. Ia juga mengungkapkan hubungan personalnya dengan Jepara, mengingat banyak furnitur di kediamannya di Madrid berasal dari daerah ini. “Saya sudah lama mengagumi keindahan ukiran Jepara. Kualitasnya luar biasa. Yang dibutuhkan sekarang adalah meningkatkan promosi di pasar internasional,” ujar Francisco saat berkunjung ke sentra ukir Mulyoharjo. Pemerintah Kabupaten Jepara melihat peluang ini sebagai momentum strategis. Bupati Mas Wiwit menegaskan komitmen untuk memperkuat peran daerah dalam memperluas pasar ekspor furnitur dan mendorong pengembangan infrastruktur pelabuhan. Menurutnya, pemerintah daerah bertugas menjadi jembatan bagi para pengusaha lokal agar mampu bersaing di kancah global. Tak hanya fokus pada sektor industri, Jepara juga mengusulkan pembentukan kerja sama sister city dengan Kota Valencia, Spanyol. Kedua kota memiliki kekuatan serupa di sektor maritim dan mebel, yang dinilai dapat memperkuat hubungan jangka panjang. Kunjungan ini akan berlanjut pada hari kedua dengan peninjauan langsung ke lokasi calon pelabuhan di Desa Balong, Kecamatan Kembang. Harapannya, investasi dan kolaborasi nyata dapat segera terwujud, membawa Jepara semakin dikenal di tingkat dunia. (Wely-jateng) Sumber: Diskominfo

JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara kembali membuktikan diri sebagai kota yang kaya budaya melalui pergelaran Bumi Kartini Menari, yang digelar meriah di Alun-Alun I Jepara, Minggu (27/4/2025). Ribuan warga, pejabat, dan pegiat seni tumpah ruah dalam perayaan yang bertepatan dengan peringatan Hari Tari Sedunia ini. Hadir langsung membuka acara, Bupati Jepara Witiarso Utomo (Mas Wiwit) dan Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar (Gus Wabup) menegaskan komitmen baru: menjadikan seni tari bukan sekadar pertunjukan, tapi bagian dari roda ekonomi kreatif Jepara. “Kita tidak boleh hanya mengandalkan panggung undangan. Para penari harus punya ruang tetap untuk berkembang dan sejahtera,” tegas Mas Wiwit dalam sambutannya. Untuk itu, Pemkab Jepara mengusung rencana besar: membangun sentra seni di tiap kecamatan. Dari 16 wilayah, akan dipilih lokasi-lokasi strategis yang dilengkapi panggung tetap dan fasilitas memadai, menjadi pusat pertunjukan sekaligus destinasi wisata baru. Langkah ini diharapkan mampu menghidupkan denyut perekonomian berbasis budaya di Jepara. Bumi Kartini Menari 2025 sendiri menampilkan lebih dari 170 penari dalam 20 grup, dengan variasi genre yang menggabungkan tradisi dan kekinian — dari tari Senterewe, Reyog, Nelayan Pesisiran, hingga Tari Saman dan bahkan sentuhan K-Pop. Penutupan acara menjadi semakin istimewa lewat Sendratari Ratu Kalinyamat yang diperankan oleh para generasi Z, serta atraksi barongan cilik yang memukau penonton. Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jepara, Sarjono (Mbah Jon), menyampaikan harapannya agar dukungan lebih besar bisa mengikutsertakan wilayah Karimunjawa dalam edisi mendatang. Salah satu penonton, Nurul dari Mlonggo, mengaku terkesan. “Spektakuler! Tariannya beragam, penampilannya keren. Semoga kesenian Jepara terus berkembang,” ungkapnya. Lebih dari sekadar pertunjukan, Bumi Kartini Menari menjadi simbol semangat baru Jepara: melestarikan budaya sekaligus membangun masa depan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. (Wely-jateng) Sumber: Diskominfo

Sukabumi,Bidik-Kasusnews.com Bupati Sukabumi H. Asep Japar mendampingi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahan 1 Letjen Kunto Arief Wibowo meresmikan Jalan Mayjen Kunto Arief Wibowo sekaligus panen perdana timun organik di Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Minggu, 27 April 2025. H. Asep Japar mengatakan, pengembangan sayuran organik tersebut merupakan langkah baik dalam mendorong pertanian ramah lingkungan, memperbaiki kualitas hasil panen serta menjaga kesehatan konsumen. H. Asep pun berharap sayuran organik yang ditanam di wilayah Desa Sasagaran tersebut bisa berdampak positif bagi masyarakat. Terutama dari sisi perekonomian para petani “Semoga hasilnya melimpah dan meningkatkan perekonomian para petani,” ucapnya. Tak sampai di situ, H. Asep yang hadir didampingi Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas pun mengajak masyarakat untuk mengelola lahan sebaik mungkin. Terutama dengan mengutamakan kelestarian lingkungan dan produktivitas lahan jangka panjang. “Mari kita utamakan kelestarian lingkungan dan produktivitas lahan jangka panjang melalui penanaman tanaman organik,” ajaknya. H. Asep Japar pun mengapresiasi adanya Jalan Mayjen Kunto Arief Wibowo. Jalan yang dibangun Pemerintah Desa Sasagaran tersebut dapat memudahkan pengangkutan hasil pertanian. Bupati menyampaikan rasa bangga kepada Desa Sasagaran yang telah mengoptimalkan penggunaan dana desa. Terkhusus untuk pembangunan infrastruktur yang kebermanfaatan luar biasa bagi masyarakat. “Kami sangat mengapresiasi masyarakat dan kepala Desa Sasagaran yang telah menginisiasi pembangunan infrastruktur jalan ini,” ungkapnya. Menurutnya, infrastruktur jalan merupakan pondasi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Termasuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Kami yakin, keberadaan jalan ini berdampak positif bagi warga, khususnya petani dalam aksesibilitas,” pungkasnya. Sementara itu, Kepala Desa Sasagaran Deni Suwandi mengatakan, pemberian nama jalan ini merupakan ide pemerintah desa bersama masyarakat. Hal itu sekaligus penghargaan kepada Letjen Kunto Arief Wibowo yang telah berjasa terhadap warga. DICKY S

JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara — Alun-alun 1 Jepara kembali menjadi saksi lahirnya gebrakan baru di dunia kreatif daerah. Melalui ajang Jepara In Fashion (JIF) 2025, Pemerintah Kabupaten Jepara tak hanya merayakan Hari Jadi ke-476, tetapi juga mempertegas posisinya sebagai pusat budaya dan kreativitas di Indonesia. Dengan tema “Sentuhan Seni, Gaya Mendunia”, JIF 2025 membuka ruang luas bagi seniman, desainer, dan pelaku usaha untuk mengekspresikan karya terbaik mereka. Bupati Jepara, H. Witiarso Utomo atau yang akrab disapa Mas Wiwit, memimpin pembukaan acara dengan semangat kolaborasi dan optimisme tinggi. > “Jepara tidak kekurangan talenta. Yang kita butuhkan adalah ruang, dukungan, dan kesempatan. JIF adalah wujud nyata dari semua itu,” ujar Mas Wiwit dalam sambutannya. Dari Jepara, Untuk Dunia Panggung JIF 2025 menjadi arena unjuk kreativitas bagi para desainer lokal. Menggabungkan kekayaan wastra tradisional Jepara dengan tren mode global, para peserta berhasil menghadirkan koleksi yang tidak hanya memukau, tetapi juga menunjukkan identitas kuat sebagai anak bangsa. Mulai dari generasi muda hingga tokoh-tokoh daerah, semua tampil percaya diri di atas catwalk, seolah mengirimkan pesan: Jepara siap bersaing di kancah dunia. UMKM Bangkit, Ekonomi Bergerak Tidak hanya tentang mode, JIF 2025 juga menjadi etalase kebangkitan ekonomi kreatif. Puluhan pelaku UMKM menampilkan produk unggulan dalam bazar kuliner dan kerajinan. Sajian makanan tradisional khas Jepara berdampingan dengan inovasi kuliner modern, membuktikan bahwa kreativitas masyarakat terus tumbuh dinamis. Area bazar dipadati pengunjung, menciptakan peluang ekonomi baru sekaligus mempererat hubungan antara pelaku usaha dan konsumen lokal. Ruang Inklusif untuk Semua JIF 2025 dikemas secara inklusif, menghadirkan berbagai pertunjukan dari beragam komunitas. Mulai dari Kartini Menari, parade musik, pameran otomotif, hingga pameran busana pengantin, semua kegiatan dirancang untuk memberi ruang bagi ekspresi dan kolaborasi tanpa batas. Hal ini sesuai dengan visi Pemkab Jepara untuk membangun daerah yang tidak hanya maju, tetapi juga berdaya saing dengan karakter budaya yang kuat. Inspirasi dari Semangat Kartini Dalam momentum yang juga bertepatan dengan HUT ke-146 R.A. Kartini, Bupati Jepara mengajak seluruh masyarakat, khususnya perempuan muda, untuk terus berkarya dan mengambil peran aktif dalam pembangunan daerah. > “Semangat Kartini adalah semangat perubahan. Kini saatnya kita lanjutkan perjuangan itu melalui kreativitas, inovasi, dan kolaborasi,” tegas Mas Wiwit. Masa Depan Jepara Dimulai dari Sini Peringatan Hari Jadi ke-476 Kabupaten Jepara dan JIF 2025 bukan sekadar nostalgia. Ia menjadi gerakan nyata menuju masa depan Jepara yang lebih mandiri, kreatif, dan mendunia. Dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, Jepara membuktikan bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan, menciptakan energi baru yang membawa daerah ini semakin bersinar di tingkat nasional bahkan global.(Wely-jateng) Sumber: Diskominfo

JATENG – Bidik-Kasusnews.com | Pati – Bertempat di Pendopo Kabupaten Pati, Bupati Pati Sudewo didampingi Wakil Ketua I DPRD Hardi, Wakil Bupati Risma Ardhi Chandra, dan Sekda Jumani, melantik Riyoso sebagai Kepala DPUTR Kabupaten Pati. Turut hadir pula dalam kegiatan tersebut, Staf Ahli Bupati, para Asisten Sekda, Kepala OPD, para camat dan tokoh masyarakat. “Pak Riyoso harus melaksanakan tugas ini sebaik-baiknya. Untuk menjalankan pekerjaan infrastruktur jalan harus bagus, sesuai spesifikasi, sesuai yang direncanakan, dan selesai tepat waktu”, tegasnya. Sudewo juga berpesan agar kualitas pekerjaan infrastrukturnya harus bagus dan detail. “Turun ke bawah, materialnya dicek, volumenya dicek, semuanya harus sesuai standar kualitas. Saya tidak ingin ada penyimpangan-penyimpangan”, tutur Bupati. Sudewo pun menegaskan bahwa dirinya tidak ingin melihat ada penyimpangan dalam proses pelaksanaan proyek. Ia meminta agar semua aspek pekerjaan diperhatikan secara detail. Di samping itu, Riyoso juga ditunjuk merangkap sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMPTSP untuk merampungkan tugas-tugas yang belum selesai. “Saya berharap Pak Riyoso ada rasa syukur, ada rasa lebih untuk bertanggungjawab dalam bekerja sebagai kepala DPUTR definitif dengan anggaran di tahun 2025 ini sangat besar dan tantangan sangat besar”, tutur Bupati. Sudewo menjelaskan bahwa komposisi belanja daerah harus mengikuti ketentuan yang berlaku dan wajib tercapai pada tahun 2027. “Rinciannya, alokasi belanja pegawai maksimal 30 persen, belanja infrastruktur minimal 40 persen, dan belanja pendidikan minimal 20 persen”, tegas Sudewo. Menurutnya, hal itu merupakan mandat Undang-Undang yang harus dilaksanakan selambat-lambatnya tahun 2027. “Belanja pegawai harus kita tekan dari yang sekarang 47 persen menjadi maksimal 30 persen”, tegasnya. Ia menyoroti bahwa belanja pegawai yang terlalu tinggi selama ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah. Bahkan di beberapa unit seperti RSUD, belanja pegawai hampir mencapai 100 persen, tanpa ruang untuk pembangunan fisik maupun pelayanan yang lebih baik. “Penekanan kebijakan efisiensi belanja pegawai memang tidak populer. Tapi ini demi masa depan. Dan saya bersyukur mendapat dukungan penuh dari Menteri PAN-RB”, ujar Bupati. Sudewo juga menyebutkan bahwa dari total belanja pegawai Kabupaten Pati sebesar Rp 1,34 triliun, penghematan 5 persen saja bisa menghasilkan dana sekitar Rp 70 miliar yang sangat mungkin dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur. “Inilah mengapa reformasi birokrasi tidak bisa ditunda. Kita perlu komitmen kuat dari pusat dan daerah agar arah pembangunan lebih produktif dan efisien”, pungkasnya. (Kasnadi)

Kalbar, Bidik-Kasusnews.com Untuk pertama kalinya sejak dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada tanggal 20 Pebruari 2025, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan melakukan Kunjungan Kerja ( Kunker ) di Kabupaten Melawi. Usai menghadiri Musrenbang di Pondopo Rumah Jabatan Bupati Wagub Krisantus melanjutkan Kunkernya ke Kantor samsat yang terletak di Jalan Nanga Pinoh – Kota Baru. kegiatan tersebut untuk memastikan pelayanan pajak kendaraan bermotor berjalan dengan optimal. Dalam kunjungannya Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan didampingi Bupati Melawi H. Dadi Sunarya Usfa Yusra, Kapolres Melawi AKBP Harris Batara Simbolon, serta sejumlah OPD terkait, berharap setiap kabupaten harus memiliki kantor samsat sendiri dan menjadi samsat yang mandiri ” Saya berharap tidak ada lagi bayar pajak kendaran bermotor, kir mobil, harus induk ke sintang, kasian masyarakat jauh – jauh ngurus pajak harus ke sintang, kedepannya tidak ada lagi seperti itu, samsat Melawi harus mandiri, setiap kabupaten harus menjadi samsat mandiri, ” ungkapnya Selain itu Krisantus menekankan pentingnya terus meningkatkan pelayanan publik, terutama di bidang pajak kendaraan bermotor, agar masyarakat tidak mengalami kesulitan saat melakukan pembayaran. Ia juga mengingatkan bahwa pajak kendaraan bermotor merupakan sumber pendapatan daerah yang sangat penting untuk mendukung pembangunan daerah. “Jangan sampai masyarakat mau bayar pajak saja susah. Kita harus memastikan layanan berjalan lancar dan semakin baik, ” ujar Krisantus, kamis (24/4/2025) Dalam kunjungannya Krisantus mengingatkan terkait dengan kendaraan perusahaan yang masih menggunakan plat nomor kendaraan di luar Kalbar, agar segera memutasikannya ke Kalbar. ” Sementara kendaraan mereka mondar-mandir di wilayah Kalbar, sehingga itu kita menekankan dan mengingatkan kembali kepada perusahaan. Kendaraannya harus bermutasi ke Kalbar, karena ada aturan yang sudah mengamanatkan, ” tegas Krisantus. Ia beraharap dengan adanya kerja sama yang baik antara pemerintah, aparat, dan masyarakat, diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal bagi seluruh pihak. Dikesempatan itu, Suryo Andi Prabowo selaku Kasi Penetapan mengapresiasi atas dukungan Wakil Gubernur Kalimantan Barat terkait peningkatan pajak Daerah Menurutnya adanya samsat mandiri kedepannya pelayanan pajak kendaraan bermotor di Melawi akan semakin efisien dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat Melawi. ” Kami berharap masyarakat taat dalam melakukan pembayaran pajak kendaraannya sehingga peningkatan pajak daerah lebih besar dan lebih baik lagi, ” pungkasnya. Wartawan Basori

Sukabumi, Bidik-Kasusnews.com – Peringatan Hari Otonomi Daerah (OTDA) ke-29 Tingkat Kabupaten Sukabumi berlangsung khidmat di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sukabumi, Jumat (25/4/2025). Upacara tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, S.IP., jajaran Forkopimda, pimpinan instansi vertikal, serta para kepala perangkat daerah. Dengan mengangkat tema “Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045,” peringatan OTDA kali ini menjadi momentum reflektif bagi peran strategis daerah dalam menyukseskan pembangunan nasional. Bupati Sukabumi, Drs. H. Asep Japar, M.M., yang bertindak sebagai inspektur upacara, membacakan sambutan resmi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian. Dalam sambutannya, Mendagri menyampaikan delapan fokus utama pembangunan yang menjadi agenda prioritas bersama yaitu swasembada pangan dan energi, pengelolaan sumber daya air dan pemerintahan bersih dari korupsi. Selain itu Mendagri juga menekankan pengembangan kewirausahaan, peningkatan mutu pendidikan, peningkatan layanan kesehatan, reformasi birokrasi, dan  penegakan hukum. Menurut Mendagri, delapan aspek ini merupakan fondasi krusial dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. Dalam amanatnya, Bupati Sukabumi mengajak seluruh perangkat daerah untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memperkuat koordinasi lintas sektor. “Kabupaten Sukabumi harus menjadi bagian aktif dalam mewujudkan visi besar pembangunan nasional,” tegasnya. Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, S.IP., menyambut positif semangat Hari OTDA sebagai momen penguatan otonomi daerah. Ia menyatakan bahwa otonomi harus menjadi instrumen memperluas partisipasi masyarakat, memperdekat layanan publik, serta mendorong pembangunan yang merata dan berkelanjutan. “Kami berkomitmen untuk mengawal transparansi, akuntabilitas, dan orientasi pelayanan publik sebagai wujud nyata penguatan otonomi daerah. Sinergi antara legislatif dan eksekutif sangat penting dalam menghadirkan kebijakan yang responsif dan adil,” tandasnya. (DICKY)

SUKABUMI, Bidik-kasusnews.com – Seleksi terbuka jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi tahun 2025 terus bergulir. Enam kandidat telah melewati tahap penulisan makalah, mereka dinyatakan lolos untuk melaju ke tahapan selanjutnya. Pengumuman disampaikan panitia pelaksana (Pansel) pada Kamis (24/4/2025). Penilaian dalam tahap makalah ini memuat tiga aspek krusial: kemampuan mengidentifikasi masalah, merumuskan strategi serta inovasi, dan menyusun program aksi. Bobotnya mencapai 20 persen dari keseluruhan proses seleksi. Bertengger di posisi puncak Andang Tjahjandi memimpin dengan perolehan nilai tertinggi, yakni 88,07. Di bawahnya, Rahmat Sukandar meraih nilai 85,67, disusul Mohammad Hasan Asari dengan 82,27. Sementara itu, tiga nama lain yang juga berhasil lolos adalah Endah Aruni, Iskandar, dan Yudi Yustiawan. Ketiganya diumumkan tanpa menyebutkan peringkat, melainkan berdasarkan urutan abjad. Hasil resmi seleksi ini dituangkan dalam surat yang ditandatangani Ketua Panitia Seleksi, Dr. Nur Muhammad Afandi, tertanggal Kamis, 24 April 2025. Para peserta yang lolos diimbau untuk bersiap menghadapi tahapan berikutnya yang akan diumumkan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Mereka akan bersaing di tahap akhir yang juga sangat menentukan langkah mereka melenggang menuju jabatan strategis. UM