Jakarta, Bidik-kasusnews.com — Gelombang aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak Senin (25/8/2025) hingga Jumat (29/8/2025) kembali memanas di sejumlah titik di Jakarta. Massa yang terdiri dari buruh, mahasiswa, hingga pelajar dari wilayah Jabodetabek turun ke jalan menyuarakan tuntutan, namun kericuhan yang terjadi menimbulkan keprihatinan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat Betawi.(29/8/2025) Tokoh muda Betawi, Ridwan Arsa, menegaskan bahwa budaya Betawi sejatinya tidak identik dengan kerusuhan. Menurutnya, aksi massa yang awalnya fokus menyampaikan aspirasi rakyat justru dibelokkan oleh oknum tertentu hingga berujung bentrokan antar sesama anak bangsa. “Jakarta itu kota global dan berbudaya. Budaya Betawi sangat toleran, nggak ricuh seperti itu menyampaikan aspirasi. Saya berduka atas adanya korban dalam aksi kemarin malam. Sebagai anak Betawi, saya berharap jangan ada chaos, rusuh, ricuh di tanah Betawi,” ujar Ridwan dalam keterangan resminya, Jumat (29/8/2025). Ridwan juga mengingatkan para pesilat dan jawara Betawi untuk menjaga keamanan kampung serta tidak mudah terprovokasi pihak luar. Ia menegaskan bahwa kericuhan yang terjadi bisa jadi dipicu oleh campur tangan asing yang ingin mengacaukan stabilitas nasional. Pernyataan Ridwan senada dengan pandangan Jenderal (Purn) A.M. Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), yang sebelumnya menyebut adanya aktor asing di balik kerusuhan di depan Gedung DPR RI. Hendropriyono bahkan menilai banyak peserta aksi tidak menyadari bahwa mereka dijadikan alat kepentingan pihak luar. Situasi ini kian sensitif mengingat dalam waktu dekat Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menghadiri Victory Day China–80 Tahun Parade Militer, serta menyampaikan pidato perdana di Sidang Umum PBB pada 23 September 2025 mendatang. Agenda internasional tersebut disebut akan menjadi sorotan dunia, dengan Indonesia membawa konsep “Pola Diplomasi Nusantara” yang menekankan musyawarah, keadilan, dan keseimbangan dalam hubungan antarbangsa. Di tengah memanasnya situasi, beredarnya simbol bendera One Piece dalam aksi juga menimbulkan perdebatan. Simbol yang tampak seperti sekadar atribut kartun populer itu disebut sebagian pengamat sebagai bentuk propaganda simbolik terkait sejarah konflik dengan Jepang. Ridwan menegaskan bahwa pemuda, mahasiswa, dan warga Betawi harus menjaga kondusivitas Jakarta di tengah isu geopolitik yang berkembang. “Jakarta kota gue. Kite tuan rumah harus menjaga kampung dari maling-maling. Jangan sampai kaki tangan antek asing ngacak-ngacak Jakarta buat huru-hara di tanah Betawi,” pungkasnya. (Agus)
HSU, BIDIK-KASUSNEWS.COM Hulu Sungai Utara – Polres Hulu Sungai Utara (HSU) menggelar sholat ghoib dan doa bersama di Masjid Al-Hidayah Mapolres HSU, Jumat (29/8/2025) siang. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia dalam insiden di Jakarta. Kapolres HSU bersama Waka Polres HSU, jajaran pejabat utama, Ketua MUI Kabupaten HSU, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), tokoh agama, Ketua PWI Kabupaten HSU, hingga seluruh personel Polres HSU turut hadir dalam kegiatan tersebut. Rangkaian acara diawali dengan sholat ghoib untuk almarhum, dilanjutkan dengan pembacaan Surah Yasin, tahlil, serta doa bersama. Tidak hanya mendoakan almarhum, seluruh peserta juga memanjatkan doa untuk kedamaian bangsa dan keselamatan anggota Polri dalam menjalankan tugas. Kapolres HSU AKBP AGUS NURYANTO menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan solidaritas keluarga besar Polres HSU terhadap sesama, sekaligus sebagai ikhtiar spiritual untuk menjaga persatuan serta keamanan bangsa. “Kami mendoakan agar almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Selain itu, kami juga berdoa untuk bangsa agar selalu dalam kedamaian, serta keselamatan seluruh anggota Polri yang bertugas di lapangan,” ujarnya. Selama kegiatan, suasana berlangsung khidmat, tertib, dan lancar hingga selesai.(Agus)
Jakarta, Bidik-kasusnews.com – Suasana tegang terjadi di depan Markas Komando (Mako) Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/8/2025). Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto, dilempari botol minuman oleh massa aksi usai menggelar dialog dengan peserta unjuk rasa.(29/8/2025) Insiden pelemparan itu terjadi sesaat setelah Henik menyampaikan permohonan maaf dan penjelasan terkait tuntutan massa atas insiden yang menewaskan seorang pengemudi ojek online (ojol) akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob, Kamis (28/8/2025) malam. Dalam dialog tersebut, Henik menegaskan bahwa pihak kepolisian telah mengambil langkah cepat. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Asep Edi Suheri langsung menemui keluarga korban di RS Cipto Mangunkusumo untuk menyampaikan belasungkawa. “Saya dari niat yang paling tulus mengucapkan permohonan maaf. Tadi baru selesai sholat Jumat, dan kami juga melaksanakan sholat gaib untuk almarhum,” ujar Henik. Henik menambahkan, proses hukum terhadap anggota yang terlibat kini tengah berjalan di Mabes Polri. “Demi Allah, demi Rasul, anggota kami sedang diperiksa di Mabes Polri,” tegasnya. Meski sempat terjadi aksi pelemparan botol, Henik tetap berterima kasih kepada massa karena bersedia berdiskusi secara langsung. “Saya menghargai, terima kasih karena mau berdialog,” katanya. Sementara itu, ratusan personel TNI baik dari TNI AD maupun Marinir (AL) terus bersiaga dan melakukan pengawalan ketat untuk menjaga situasi agar tetap kondusif selama aksi berlangsung.(Agus)
Jakarta, Bidik-kasusnews.com – Suasana haru menyelimuti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui keluarga almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas tertabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob dalam kericuhan demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI. Pertemuan berlangsung pada Jumat dini hari dan menjadi momen penuh empati di tengah gelombang kemarahan publik atas insiden tragis yang viral di media sosial. Dalam kesempatan itu, Kapolri menyampaikan belasungkawa sekaligus permintaan maaf secara langsung kepada keluarga korban. “Kami berkomunikasi untuk mempersiapkan pemakaman dan juga hal-hal lain yang diminta oleh keluarga almarhum,” ujar Jenderal Listyo Sigit. Selain menemui keluarga, Kapolri juga menyambangi pengurus lingkungan tempat tinggal korban guna memastikan proses pemakaman berjalan lancar dan kebutuhan keluarga tercukupi. Kronologi Insiden Kericuhan terjadi saat demonstrasi berbagai elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI. Dalam situasi chaos, sebuah rantis Brimob menabrak dan melindas Affan Kurniawan hingga meninggal dunia. Video insiden tersebut beredar luas di media sosial dan memicu kecaman keras terhadap aparat. Tak berhenti di situ, rekaman lanjutan yang menunjukkan massa mengejar kendaraan taktis diduga pelaku tabrakan semakin memperbesar sorotan publik terhadap peristiwa ini. Proses Hukum dan Investigasi Merespons tragedi tersebut, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim mengonfirmasi bahwa tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yang berada di dalam rantis saat kejadian telah diamankan untuk pemeriksaan intensif. Ketujuhnya adalah Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka J. Mereka kini menjalani proses investigasi internal, di tengah desakan publik agar penyelidikan dilakukan secara transparan dan adil. Harapan Publik Tragedi ini menjadi perhatian nasional dan memunculkan tuntutan agar penanganan aksi massa di ibu kota dilakukan lebih manusiawi, tanpa mengorbankan hak-hak sipil masyarakat. Publik berharap kasus ini bisa menjadi refleksi penting bagi institusi kepolisian untuk memperbaiki standar operasional, sekaligus memberikan keadilan bagi keluarga korban.(Agus)
Pekanbaru, Bidik-kasusnews.com — Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau resmi melaksanakan tahap II berupa pelimpahan tiga tersangka dan barang bukti perkara dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Sagu-sagu Lukit Tahap V tahun anggaran 2022–2023. Penyerahan dilakukan kepada Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri (Kejari) Meranti untuk segera diproses ke pengadilan.(27/8/2025) Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Riau menjelaskan, ketiga tersangka adalah MRN, HB (Direktur PT Gumilang Sajati selaku konsultan pengawas), serta RN selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Riau. Kasus ini bermula ketika BPTD Kelas II Riau mengalokasikan anggaran Rp27,6 miliar untuk pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Sagu-sagu Lukit. Melalui lelang, proyek senilai Rp25,9 miliar dimenangkan konsorsium PT Berkat Tunggal Abadi – PT Canayya Berkat Abadi (KSO) dan dikontrakkan pada 15 November 2022 dengan masa kerja 365 hari. Namun, pelaksanaan proyek justru dikendalikan MRN yang bukan personel resmi perusahaan pemenang lelang. Seluruh dana proyek masuk ke rekening perusahaan, tetapi dikuasai MRN. Dalam perjalanan, proyek mengalami tiga kali addendum, termasuk perpanjangan waktu 90 hari serta kenaikan nilai kontrak menjadi Rp26,7 miliar. Lebih lanjut, MRN bersama HB menyusun laporan progres pekerjaan fiktif hingga 80,824% dan disetujui RN selaku PPK. Laporan tersebut menjadi dasar pencairan dana sebesar Rp17,4 miliar. Akan tetapi, hasil audit teknis mengungkapkan progres riil hanya 31,68%. Akibat rekayasa ini, negara mengalami kerugian sebesar Rp12,59 miliar, sebagaimana hasil audit resmi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Riau per 30 Juni 2025. “Ketiganya diduga kuat melakukan perbuatan melawan hukum dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain yang merugikan keuangan negara. Penyidik menetapkan tersangka setelah menemukan minimal dua alat bukti yang sah,” ungkap pihak Kejati Riau. Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 dan Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001, junto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Saat ini, MRN, HB, dan RN ditahan di Rutan Kelas II Meranti selama 20 hari terhitung sejak 27 Agustus hingga 15 September 2025. Jaksa Penuntut Umum tengah menyusun surat dakwaan untuk segera melimpahkan perkara ini ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada PN Pekanbaru.(Agus)
Semarang, Bidik-kasusnews.com — Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah kembali menjerat dua pejabat tinggi Kabupaten Klaten sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan Plaza Klaten. Mereka adalah Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten aktif, Jajang Prihono, serta mantan Sekda Klaten periode 2016–2021, Jaka Salwadi. Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jateng, Lukas Alexander Sinuraya, menyebutkan penetapan keduanya dilakukan setelah penyidik menemukan bukti kuat keterlibatan dalam perjanjian sewa Plaza Klaten yang merugikan keuangan negara hingga Rp6,88 miliar. “JS dan JP diduga menyalahgunakan kewenangan dengan menandatangani perjanjian sewa tanpa melalui mekanisme pemilihan mitra. Klausul perjanjian juga menguntungkan pihak penyewa, tetapi merugikan Pemkab Klaten,” ujar Lukas. Dalam perkara ini, Jajang Prihono langsung ditahan dan digiring ke Lapas Semarang, sementara Jaka Salwadi belum ditahan karena alasan kesehatan berdasarkan surat keterangan dokter. Modus yang dilakukan, lanjut Lukas, antara lain memperpanjang masa sewa melebihi batas maksimal lima tahun, membolehkan pembayaran sewa bulanan, serta membatasi pungutan sewa hanya pada area yang ditempati tenant. Hal serupa terjadi saat Jajang Prihono menandatangani perjanjian baru dengan PT Matahari Makmur Sejahtera pada 2023. Sebelumnya, Kejati Jateng telah lebih dulu menetapkan dua tersangka lain, yakni Didik Sudiarto, Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Klaten, serta Jap Ferry Sanjaya, Direktur PT Matahari Makmur Sejahtera. Dengan tambahan dua Sekda Klaten, kini total ada empat tersangka dalam kasus ini. Atas perbuatannya, kedua Sekda dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 dan Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001, serta Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. “Kerugian negara sebesar Rp6,88 miliar telah diverifikasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI,” tegas Lukas.(Agus)
LAMPUNG, BIDIK-KASUSNEWS.COM Bandar Lampung – Upaya peredaran narkotika lintas provinsi berhasil digagalkan jajaran Polda Lampung. Sebanyak 40 kilogram ganja asal Padang, Sumatera Barat, disita polisi dalam sebuah operasi di wilayah Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari, menjelaskan pengungkapan kasus ini dilakukan pada Sabtu malam, 9 Agustus 2025, sekitar pukul 20.00 WIB. Dalam operasi tersebut, petugas mengamankan seorang kurir berinisial JM, warga Kecamatan Lubuk Bagalung, Kota Padang. “Barang bukti berupa 40 kilogram ganja berhasil diamankan bersama seorang kurir berinisial JM yang diketahui berasal dari Padang,” ujar Yuni saat memberikan keterangan, Rabu (27/8/2025). Menurut Yuni, JM mengaku tidak sendirian dalam membawa ganja tersebut. Ia berangkat dari Padang bersama seorang rekannya berinisial FR. Namun, saat dilakukan penggerebekan di sebuah penginapan, FR sudah tidak berada di lokasi. “Pelaku FR saat ini masih dalam pengejaran. Dari keterangan JM, keduanya berangkat bersama, namun FR tidak ada saat proses penangkapan berlangsung,” kata Yuni. Polda Lampung menegaskan pihaknya terus memburu keberadaan FR sekaligus mendalami jaringan narkoba antarprovinsi yang berusaha memasok barang haram ke wilayah Lampung.(Mg)
Jakarta, Bidik-kasusnews.com – Aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar ribuan massa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (25/8) berakhir ricuh. Demonstrasi yang dipelopori berbagai elemen masyarakat—mulai dari mahasiswa, buruh, hingga pengemudi ojek daring—menyuarakan penolakan terhadap kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR yang disebut mencapai lebih dari Rp100 juta per bulan.(26/8/2025) Kericuhan pecah sekitar pukul 12.45 WIB, ketika aparat kepolisian melepaskan tembakan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan massa yang bertahan di depan halaman utama DPR. Aksi saling dorong tidak terhindarkan, bahkan sejumlah demonstran melemparkan botol plastik sebagai bentuk perlawanan. Sekitar pukul 14.00 WIB, bentrokan kembali terjadi di pintu belakang DPR. Massa berusaha merangsek masuk dengan melempar batu ke arah pos pengamanan, hingga memicu pembakaran sepeda motor. Polisi merespons dengan menembakkan gas air mata secara berulang. Pantauan di lapangan menunjukkan aparat Brimob setidaknya menembakkan gas air mata lebih dari lima kali dalam rentang setengah jam. Massa kemudian mundur ke arah Stasiun Palmerah, Gelora Bung Karno (GBK), dan Senayan Park. Di lokasi ini, banyak demonstran mengalami iritasi mata, sesak napas, hingga panik akibat paparan gas air mata. “Pak, yang ditembak harus anggota DPR, bukan kami!” teriak salah satu demonstran di tengah kepulan asap gas. Beberapa peserta aksi menyuarakan langsung alasan mereka turun ke jalan. Danar, seorang mahasiswa, menyebut dirinya hadir tanpa membawa atribut kampus. “Saya tidak bisa terima ketika rakyat banyak kena PHK, sementara DPR mendapat gaji ratusan juta,” ujarnya. Alfin, pengemudi ojek daring, menambahkan, “Kami susah mencari uang harian, tapi DPR bisa hidup mewah. Kalau seperti ini, lebih baik DPR dibubarkan.” Rahmini, buruh pabrik yang ikut berdemo meski harus bolos kerja, menyatakan, “Kami sudah lama merasakan ketidakadilan. DPR tidak lagi mewakili rakyat.” Aksi yang diorganisir oleh kelompok Revolusi Rakyat Indonesia ini menjadi viral di media sosial dan menuai beragam reaksi publik. Ketua DPR RI Puan Maharani merespons dengan imbauan agar penyampaian aspirasi dilakukan dengan tertib dan saling menghormati. Ia berjanji DPR akan menampung masukan masyarakat demi perbaikan kinerja lembaga. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR Aria Bima mengingatkan aparat keamanan untuk lebih mengedepankan pendekatan persuasif agar situasi tidak semakin memanas. Dari data sementara, sedikitnya dua orang demonstran terluka, salah satunya akibat lemparan batu yang mengenai kepala. Korban telah mendapat perawatan medis dengan bantuan TNI dan tim relawan kesehatan. Hingga sore hari, aparat kepolisian masih berjaga ketat di sekitar komplek DPR untuk mengantisipasi adanya gelombang massa susulan.(Agus)
Lampung, Bidik-kasusnews.com — Bhayangkara Presisi Lampung FC U-15 berhasil memastikan langkah ke partai final Piala Soeratin U-15 tingkat Provinsi setelah mengalahkan Persilat FC dengan skor meyakinkan 3-0. (Senin/25/82025) Pertandingan yang digelar di Lapangan Karang Anyar ini berlangsung sengit sejak awal, namun Bhayangkara FC tampil dominan dengan serangan efektif yang berbuah tiga gol tanpa balas. Kemenangan tersebut menegaskan kualitas Bhayangkara FC U-15 sebagai salah satu kandidat kuat juara turnamen tahun ini. Kesempatan berharga ini DirReskrimsus Polda Lampung Kombes Derry selaku ketua Tim menyampaikan semangat dan apresiasi, “Terimakasih kepada tim dan para pemain yang telah berjuang dan semangat didalam setiap pertandingan dan dengan kemenangan ini kita berhak melaju ke partai final untuk mengukir sejarah menjadi juara”, ucap Kombes Derry Dengan hasil ini, Bhayangkara FC U-15 berhak melaju ke babak final Piala Soeratin yang akan digelar pada Selasa, 26 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB di Lapangan Margo Mulyo, Jati Agung. Para pendukung pun diharapkan hadir memberikan dukungan penuh bagi Bhayangkara FC U-15 dalam perebutan gelar bergengsi ini.(Mg)
Jakarta, Bidik-kasusnews.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menganugerahkan Tanda Jasa Bintang Mahaputera Utama kepada Alm. Prof. Dr. H. Fahmi Idris, S.E., M.H., dalam upacara penganugerahan tanda kehormatan kenegaraan yang digelar di Istana Negara, bertepatan dengan perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Senin (25/8/2025). Kabar bahagia ini disampaikan oleh putri almarhum, Fahira Idris, melalui akun media sosial pribadinya. Ia mengungkapkan rasa syukur sekaligus kebanggaan keluarga atas penghargaan negara yang diberikan kepada sang ayah. “Dengan penuh rasa syukur, kami keluarga besar Prof. Dr. H. Fahmi Idris, S.E., M.H. menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak H. Prabowo Subianto, atas penganugerahan Tanda Jasa & Tanda Kehormatan ini,” tulis Fahira dalam unggahannya. Fahira menambahkan bahwa penghargaan ini bukan hanya bentuk pengakuan atas jasa almarhum, tetapi juga pengingat sekaligus warisan nilai perjuangan yang harus dijaga dan diteruskan oleh generasi berikutnya. Alasan Penganugerahan Bintang Mahaputera Utama diberikan kepada almarhum Fahmi Idris atas jasa luar biasa dalam bidang pembangunan ekonomi, khususnya melalui kebijakan perindustrian dan ketenagakerjaan. Dedikasi almarhum terbukti dalam mendorong penguatan industri nasional, penyerapan tenaga kerja, serta pengembangan wirausaha yang memberi dampak luas bagi kemajuan bangsa. Warisan Perjuangan Fahmi Idris Sebagai tokoh nasional, Fahmi Idris dikenal sebagai akademisi, politisi, dan menteri yang berperan besar dalam penguatan sektor ekonomi Indonesia. Penghargaan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus bekerja dengan integritas, semangat kebangsaan, dan pengabdian tulus bagi tanah air. “Semoga penghargaan ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk memperkokoh persatuan dan mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tutup Fahira Idris. Penganugerahan ini semakin menegaskan bahwa dedikasi Fahmi Idris semasa hidupnya telah meninggalkan jejak penting dalam pembangunan bangsa, sekaligus menjadi teladan bagi generasi penerus Indonesia.(Agus)