SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, tegaskan komitmennya untuk membuka ruang dialog secara luas terkait persoalan Wajib Pajak (WP) bermasalah yang tengah menjadi perbincangan hangat di Gedung DPRD. Kata dia, penyelesaian isu pajak daerah harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk DPRD, lembaga penegak hukum, dan para WP itu sendiri. Pernyataan ini disampaikan menanggapi kritik dari anggota Komisi II DPRD, Inggu Sudeni, yang menilai Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) tidak transparan dalam menyampaikan data WP. “Saya siap berdiskusi terbuka, bahkan saya aktif komunikasi dengan Kejaksaan dan KPK agar langkah kita tetap di jalur hukum,” ujar Ayep, Sabtu, 2 Juli 2025. Wali Kota juga mendorong Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memeriksa penerimaan daerah, tidak hanya fokus pada sisi belanja. Dia menambahkan, audit menyeluruh termasuk dari sektor pajak sangat penting untuk memastikan tata kelola anggaran berjalan adil dan akuntabel agar tidak menjadi polemik di tengah masyarakat. Dalam waktu dekat, Ayep menyebut akan dilakukan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) oleh BPK yang berfokus pada aliran dana masuk ke kas daerah. “Kalau penerimaan daerahnya tidak sehat, kita tidak bisa berbuat banyak untuk pembangunan,” tegasnya. Ia pun membuka pintu dialog seluas-luasnya, baik dengan DPRD maupun para wajib pajak. “Kalau ada yang ingin berdiskusi, saya terbuka. Tidak harus menunggu forum resmi. Tapi kalau perlu forum formal, saya siap hadir bersama BPKPD dan Kantor Pajak Pratama,” tambahnya. Ayep menegaskan, keterbukaan ini bagian dari upaya membangun budaya pemerintahan yang bersih dan melayani. “Kita ingin hasil pembangunan dirasakan langsung masyarakat, bukan justru terbebani karena ada kebocoran pajak atau data yang tidak terbuka,” ujarnya. Dalam konteks jangka panjang, ia menyebut tata kelola perpajakan yang baik akan memperkuat kemandirian fiskal daerah. “Kalau PAD kita kuat, kita tidak selalu bergantung pada transfer pusat. Ini penting agar pembangunan di Sukabumi tidak tersandera birokrasi anggaran,” pungkasnya. Wali Kota juga meminta BPKPD melakukan evaluasi internal dan menyusun peta jalan perbaikan sistem informasi pajak agar ke depan lebih transparan dan akuntabel. Menurutnya, teknologi digital harus dimanfaatkan untuk mempersempit ruang manipulasi dan mempercepat pelayanan kepada wajib pajak. Sementara itu, ia juga mengajak para pelaku usaha dan masyarakat untuk berperan aktif dalam membangun kesadaran pajak. “Kepatuhan bukan soal kewajiban semata, tapi komitmen bersama untuk membangun daerah,” tandas Ayep. (Usep)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 terus menggenjot pengerjaan pengaspalan jalan penghubung dua kampung, Sabtu (2/8/2025). Kedua Kampung tersebut adalah Sampalan RT 016 RW 05 dan Kampung Cimanggu 2 RT 029 RW 09, Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Hingga hari ini, perkembangan laporan pembangunan jalan yang menghubungkan kedua wilayah tersebut telah mencapai 78 persen. Progres pekerjaan tersebut tergolong cepat karena di dalamnya melibatkan semua unsur termasuk keterlibatan warga setempat. Terpantau sebanyak 72 orang terlibat langsung dalam kegiatan ini, terdiri dari 5 personel TNI, 2 aparatur desa, dan 65 warga sekitar. Mereka bahu membahu menyelesaikan target pembangunan dengan semangat gotong royong. Kerja kolektif ini menunjukkan sinergi antara unsur TNI dan masyarakat dalam membangun infrastruktur desa. Jalan yang dibangun ini memiliki panjang sekitar 1.200 meter dan lebar 2,5 meter. Sebelumnya, ruas jalan tersebut hanya berupa jalan tanah yang licin dan sulit dilalui saat musim hujan. Dengan pengaspalan ini, aksesibilitas antar kampung akan meningkat, sekaligus mempermudah warga dalam mengangkut hasil pertanian ke pusat desa dan pasar tradisional terdekat. Selain pengaspalan, Satgas TMMD juga melakukan perbaikan saluran drainase untuk mendukung ketahanan jalan jangka panjang. Pekerjaan dilakukan dengan memperhatikan kontur dan aliran air agar tidak menimbulkan genangan yang dapat merusak lapisan aspal di kemudian hari. Komandan SSK Satgas TMMD ke-125 menyampaikan bahwa pengerjaan jalan ditargetkan rampung sesuai jadwal sebelum penutupan program TMMD. Ia juga mengapresiasi antusiasme dan partisipasi aktif masyarakat yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan. Dengan kolaborasi yang erat, pembangunan infrastruktur desa diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga secara berkelanjutan. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi kembali menggelar unjuk rasa, Jumat (1/8/2025). Aksi mahasiswa tersebut merupakan kali ketiga dalam beberapa bulan terakhir ini. Protes keras yang dilakukan ditujukan kepada Wali Kota Ayep Zaki, namun belum mendapat tanggapan langsung. Merasa diabaikan, massa bergeser dari Balai Kota ke rumah dinas wali kota di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cikole. Di sana, mereka melakukan aksi penyegelan pagar sebagai bentuk protes simbolik. Ketua PMII Kota Sukabumi, Bahrul Ulum, menyatakan kekecewaannya terhadap sikap wali kota yang dinilai menutup ruang dialog. PMII menuntut perbaikan layanan dasar, pemberantasan pungli, serta transparansi pengelolaan PAD. “Jangan sampai pajak dan retribusi membebani rakyat, tapi hanya menguntungkan segelintir orang dekat wali kota,” ujar Bahrul. Ia juga mengkritik kebijakan yang dianggap merugikan pelaku usaha lokal dan menurunkan capaian PAD. PMII mendesak reformasi struktural dan tata kelola pemerintahan yang lebih demokratis. Sejumlah spanduk berisi tuntutan dibentangkan di pagar rumah dinas, di antaranya bertuliskan “Wali Kota Antidialog” dan “Rakyat Jangan Dikorbankan Demi Elit”. Hingga aksi berakhir, tak satu pun perwakilan Pemkot menemui massa. PMII menegaskan akan terus mengawal isu-isu kerakyatan dan kembali turun ke jalan bila tuntutan tak digubris. (Usep)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Seorang pria ditemukan tewas diduga gantung diri di sebuah saung sawah di wilayah Kampung Babakan Bandung, RT 001/006, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jumat (1/8/2025) pagi. Korban diketahui bernama Arul Zulkifli bin Jajuli (26), seorang buruh harian lepas yang berdomisili di kampung tersebut. Ia ditemukan tergantung dengan kabel melilit di leher pada palang bambu saung sawah milik warga bernama Ojak. Peristiwa ini pertama kali diketahui sekitar pukul 07.00 WIB, saat Ojak datang ke sawah untuk melakukan pengecekan. Saat tiba di lokasi, ia mendapati tubuh seseorang dalam kondisi tergantung di bagian dalam saung. Ojak kemudian memanggil warga sekitar, termasuk Ketua RT setempat, Nandang, dan Agus alias Domeng, yang belakangan diketahui merupakan mantan mertua korban. Kapolsek Nyalindung AKP Joko S. Supono bersama tim medis dari Puskesmas Cijangkar segera melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Hasil pemeriksaan medis oleh dr. Galih Okta menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia kurang dari delapan jam sebelum ditemukan. Terdapat bekas jeratan pada leher dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik lainnya. Kejadian tersebut turut disaksikan oleh aparat dan unsur pemerintah desa, serta perwakilan keluarga korban. Motif pelaku mengakhiri hidup dengan cara tragis masih dalam penyeludupan polisi. Berdasarkan kesepakatan keluarga, pihak keluarga menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi, yang dituangkan dalam surat pernyataan resmi. Jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Kararange, Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Seekor ular sanca sepanjang 4,20 meter dengan bobot sekitar 25 kilogram berhasil ditangkap di area pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Lokasi pabrik berlokasi di Jalan Raya Cidahu, Desa Babakanpari, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (1/8/2025) malam. Penangkapan dilakukan oleh tim rescue internal pabrik yang terdiri dari petugas keamanan, di antaranya Saudara Sakew dan Hendi (Bogor). Usai menerima laporan dari karyawan bernama Kaherul Anwar (Ebeng) yang melihat tumpukan galon tiba-tiba berjatuhan saat sedang melakukan pengecekan rutin. ”Setelah dicek, ternyata seekor ular besar sedang merayap di sela-sela galon,” ujarnya. Hewan melata tersebut sebelumnya sempat meresahkan warga sekitar karena beberapa kali terlihat muncul pada dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Penangkapan dilakukan sekitar pukul 22.05 WIB dengan aman dan tanpa menimbulkan korban. Petugas langsung mengevakuasi ular dari area tumpukan galon untuk mencegah potensi bahaya terhadap karyawan dan lingkungan sekitar. Komandan Security pabrik, Irfan, menyampaikan pentingnya program pelatihan rescue bagi karyawan. “Karyawan kami dibekali pelatihan rescue agar bisa tanggap darurat dan tidak harus menunggu bantuan dari luar. Ini bagian dari komitmen perusahaan terhadap keselamatan kerja,” ujarnya. Pelatihan tersebut mencakup pertolongan pertama, penyelamatan dalam situasi darurat, hingga penggunaan alat keselamatan. Irfan juga berharap pabrik-pabrik lain di wilayah Sukabumi mulai menerapkan hal serupa untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan keamanan kerja. (Reno)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Kebakaran hebat melanda kompleks Pesantren Al-Kahfi di Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (31/7/2025) sekitar pukul 14.30 WIB. Peristiwa yang mengagetkan warga sekitar ini menyebabkan kerusakan parah pada bangunan pondok pesantren, memaksa puluhan santri mengungsi, dan membuat warga sekitar turut terdampak. Berdasarkan laporan sementara dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Jampangkulon yang bersinergi dengan anggota Polsek Jampangkulon, kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik yang terjadi di salah satu bangunan utama. Api dengan cepat menyebar dan membakar sekitar 85 persen bangunan pondok santri putra, menyebabkan kepanikan di kalangan penghuni dan warga sekitar. Sedikitnya 20 santri terpaksa mengungsi ke masjid terdekat untuk berlindung, sementara sebagian lainnya dipulangkan ke rumah masing-masing. Meski tidak ada korban jiwa, beberapa santri dilaporkan mengalami trauma akibat kejadian yang berlangsung tiba-tiba dan disertai kobaran api besar. Kebakaran juga merambat ke rumah warga yang berdekatan dengan area pesantren, menghanguskan sebagian struktur bangunan. Upaya tanggap darurat langsung dilakukan oleh warga, petugas pesantren, dan aparat gabungan yang turun ke lokasi. Setelah api berhasil dipadamkan, petugas bersama masyarakat melakukan pembersihan puing-puing bangunan yang tersisa untuk mengantisipasi potensi bahaya lanjutan dan mempercepat proses pemulihan. Dalam laporan resmi, BPBD Kabupaten Sukabumi menyebutkan bahwa saat ini kebutuhan mendesak di lapangan mencakup pakaian layak pakai dan makanan siap saji untuk para santri yang terdampak. Selain itu, pihak pesantren juga mulai mengidentifikasi kebutuhan jangka menengah seperti perbaikan bangunan, tempat tinggal sementara, dan layanan trauma healing untuk para santri. Pihak berwenang mengimbau seluruh warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana di tengah musim kemarau dan kondisi cuaca ekstrem yang dapat memicu insiden serupa. BPBD juga mengingatkan pentingnya perawatan instalasi listrik di bangunan publik, termasuk pesantren, sebagai langkah pencegahan jangka panjang. Sebagai tindak lanjut, P2BK Jampangkulon telah berkoordinasi untuk menyampaikan laporan lengkap ke BPBD Kabupaten Sukabumi. Upaya lanjutan seperti pendataan kerugian, penyaluran bantuan logistik, dan monitoring psikologis terhadap para korban tengah disiapkan guna memastikan pemulihan berjalan maksimal. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Bupati Sukabumi H. Asep Japar meresmikan pengoperasian fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di TPSA Cimenteng, Kecamatan Cikembar, Kamis (31/7/2025). Ia menegaskan bahwa RDF merupakan solusi strategis untuk mengatasi persoalan sampah, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru. “Setelah operasi pemanfaatan sampah menjadi RDF dimulai, pemerintah tidak perlu membangun TPA baru. Timbunan sampah di Sukabumi juga akan berkurang signifikan,” ujarnya. Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada PT Semen Jawa (SCG) yang telah membangun fasilitas pengolahan sampah tersebut. Masih kata Asjap, RDF Cimenteng menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menciptakan masa depan yang bersih, hijau, dan berkelanjutan. “Kehadiran RDF ini menjadi role model kesadaran ekologis. Ini bukan hanya solusi teknis, tapi juga gerakan kolaboratif dalam menjaga lingkungan,” tambahnya. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, yang turut hadir dalam peresmian tersebut, menyebut RDF Cimenteng sebagai terobosan luar biasa. Ia berharap daerah lain di Jawa Barat dapat mengikuti langkah inovatif Kabupaten Sukabumi. “Ini inspiratif. Pengelolaan sampah harus dilakukan dari hulu ke hilir secara bersama-sama. Dengan semangat kolaborasi, mari kita jaga lingkungan,” kata Herman. Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofik, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa RDF merupakan salah satu solusi konkret dalam penyelesaian persoalan sampah. Hanif mengapresiasi kontribusi PT Semen Jawa yang berkomitmen mengganti batu bara dengan sampah hingga 30 persen dalam proses produksinya. “Ke depan, kami harap kontribusi ini bisa lebih besar lagi. Kami dorong industri lain untuk ikut bertransformasi,” tegasnya. Lebih lanjut, Menteri LH juga mengajak masyarakat untuk aktif memilah sampah dari rumah. Menurutnya, pengelolaan sampah dari sumber merupakan langkah kunci dalam menciptakan sistem yang berkelanjutan. “Pemilahan antara sampah organik dan anorganik sangat penting. Ini adalah upaya dari hulu yang tidak bisa diabaikan,” pungkasnya. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi menggelar penyuluhan hukum bertema “Jaksa Garda Desa” bagi kalangan pendidikan di Kecamatan Lengkong. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program non-fisik TMMD yang bertujuan menumbuhkan kesadaran hukum sejak dini. Agar masyarakat dapat memilah dan memilih jalan kehidupan yang berlandaskan hukum supaya mereka tidak menyesal di kemudian hari. Kegiatan berlangsung Kamis (31/7/2025). Hadir sebagai narasumber, Kasubsi Intelijen I Kejari Kabupaten Sukabumi, Arief Adhitya Kesuma, S.H., yang memaparkan materi seputar pemahaman hukum dasar kepada pelajar, guru, dan tenaga pendidik. Program ini disambut antusias oleh peserta dari tujuh sekolah, di antaranya SDN Cisuren 1, SMPN 3 Lengkong, MI Cimanggu 1, MA Bumi Persada, SDN Bojong Tugu, MI Wangun Tugu Jaya, dan SDN Cisireum. Kegiatan dipimpin langsung oleh Dansatgas TMMD Ke-125 Kapten Inf Yefri Susanto, didampingi Pelda Anwar. Dalam sambutannya, Kapten Yefri menegaskan pentingnya membangun karakter dan pemahaman hukum di samping pembangunan fisik. “Melalui penyuluhan ini, kami ingin generasi muda menjadi lebih sadar hukum dan mampu menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing,” kata Kapten Yefri. Sesi diskusi berlangsung interaktif. Para peserta berkesempatan menyampaikan pertanyaan terkait persoalan hukum yang kerap dihadapi di dunia pendidikan dan masyarakat. ”Sinergi antara TNI, Kejaksaan, dan institusi pendidikan ini menjadi langkah konkret membangun desa yang taat hukum dan berwawasan kebangsaan menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Di pelosok Kampung Cisireum, Desa Langkap Jaya, Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-125 Tahun Anggaran 2025 kembali menunjukkan aksi nyata. Pembangunan bak penampungan air bersih ke-4 kini telah mencapai progres 70 persen, membawa harapan baru bagi warga RT 010 RW 03 yang selama ini kesulitan akses air layak. Tak sekadar proyek fisik, bak air ini menjadi simbol gotong royong dan kepedulian. Tiga personel TNI bersama lima warga dan satu aparat desa bergotong royong menyusuri medan terjal, mengerahkan tenaga dan tekad demi masa depan yang lebih baik. “Air bukan hanya kebutuhan, tapi sumber kehidupan. Melalui TMMD, kami hadir untuk menghadirkan harapan,” ungkap salah satu personel Satgas dengan penuh semangat. Selama ini, warga harus menempuh jarak jauh demi setimba air. Namun kali ini, harapan itu kian membuncah dan semakin dekat pada tujuan yang dicita-citakan. Tawa anak-anak dan senyum haru orang tua mewarnai lokasi pembangunan, jadi bukti bahwa kehadiran TNI lebih dari sekadar membangun ia membawa makna dan harapan. TMMD hadir bukan hanya untuk membangun infrastruktur, tapi juga menanamkan semangat mandiri, memperkuat kebersamaan, dan memastikan negara benar-benar hadir hingga ke sudut desa. Satgas TMMD Ke-125 terus bergerak, menembus batas, dan membawa tetesan harapan dalam bentuk air bersih, dalam bentuk kehidupan. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Komisi II DPRD Kota Sukabumi menyoroti sikap Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Sukabumi yang dinilai tertutup dalam memberikan akses data Wajib Pajak (WP) bermasalah. Kurangnya transparansi dalam masalah tersebut dikhawatirkan dapat menghambat fungsi pengawasan dan upaya penguatan tata kelola keuangan daerah yang akuntabel. Anggota Komisi II dari Fraksi PKS, Inggu Sudeni, menyampaikan bahwa hingga kini BPKPD belum menunjukkan kemauan menjalin komunikasi terbuka dengan DPRD. Menurutnya, DPRD merupakan lembaga resmi yang memiliki mandat untuk mengawasi kinerja pendapatan daerah termasuk data-data wajib pajak yang tidak menunaikan kewajibannya dengan baik. Merespons pernyataan Kepala BPKPD, kami melakukan studi banding ke Kabupaten Bogor dan Kota Bandung untuk melihat pola kemitraan antara DPRD dan Bapenda di sana,” ungkap Inggu, Rabu (30/7/2025). Dari hasil kunjungan tersebut, Komisi II menemukan fakta bahwa Bapenda di dua daerah tersebut justru menerapkan azas keterbukaan dalam pengelolaan pajak secara bertanggungjawab. Di Kabupaten Bogor, misalnya kata dia, Bapenda memberikan akses data WP bermasalah kepada DPRD karena menganggapnya mitra kerja, bukan sekadar masyarakat umum. Bahkan, menurut Inggu, Kepala Bapenda Kota Bandung secara langsung menyebut nama-nama WP bermasalah meskipun yang hadir bukan anggota DPRD setempat. “Ini menunjukkan tingkat transparansi yang jauh lebih tinggi dibanding Kota Sukabumi,” ujarnya. Inggu menegaskan bahwa permintaan data WP oleh Komisi II dilakukan bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan atas nama lembaga yang sah menjalankan fungsi pengawasan. Ia pun menyoroti dugaan kebocoran potensi pajak di salah satu rumah makan besar di Kota Sukabumi. “Dari hitungan kami, potensi pajaknya bisa mencapai Rp60–70 juta per bulan. Tapi realisasi yang diterima BPKPD hanya sekitar Rp12 juta. Itu pun dengan asumsi omset harian cuma Rp4 juta. Padahal saya makan berdua saja bisa habis Rp500 ribu,” kata Inggu. Komisi II telah mencoba membuka dialog dengan BPKPD, namun sikap tertutup tetap menjadi hambatan. Ia menyayangkan sikap tersebut karena bisa merugikan upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Datanya sudah ada, tapi tidak dibuka. Ini kontraproduktif dengan misi pemerintah kota dalam memperkuat fiskal,” tambahnya. Komisi II berencana melaporkan hal ini secara resmi kepada Wali Kota Sukabumi. Inggu bahkan menyarankan agar Wali Kota melakukan evaluasi terhadap kinerja Kepala BPKPD. “Kami akan bersurat kepada Wali Kota. Jangan sampai terlena dengan capaian PAD saat ini, karena potensi yang belum tergali masih sangat besar jika BPKPD lebih terbuka,” pungkasnya. (Usep)