SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Kepolisian Daerah Jawa Barat melalui Satgas Pangan berhasil mengungkap praktik kecurangan dalam produksi dan peredaran beras yang tidak sesuai standar mutu label kemasan. Dalam operasi yang digelar di 11 titik lokasi di wilayah hukum Polda Jabar, petugas menetapkan enam orang tersangka dari empat kasus pelanggaran hukum. Pengungkapan kasus ini disampaikan dalam konferensi pers yang dipimpin Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H., bersama Dirreskrimsus Polda Jabar Dr. Wirdhanto Hadicaksono, S.H., S.I.K., M.Si., Rabu (6/8/2025). Hadir pula sejumlah pihak terkait seperti ahli perlindungan konsumen, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Disperindag Jabar, BULOG, hingga akademisi dari Universitas Padjadjaran. Modus kecurangan yang dilakukan para pelaku antara lain menjual beras kualitas medium dalam kemasan premium, pengemasan ulang (repacking), dan pelabelan tidak sesuai isi. Dalam pemeriksaan, teridentifikasi empat produsen dan dua belas merek beras yang melakukan pelanggaran standar mutu. Salah satu kasus terjadi di CV. Sri Unggul Keandra, Majalengka. Tersangka AP memproduksi beras merek Si Putih 25 kg dengan label premium, padahal kualitasnya tidak memenuhi standar. Kegiatan ini sudah berlangsung empat tahun dengan total produksi 36 ton dan omzet Rp468 juta. Kasus lain ditemukan di PB Berkah, Cianjur. Produsen ini menjual beras merek Slyp Pandan Wangi BR Cianjur yang ternyata berisi jenis beras lain. Praktik ini juga telah berlangsung selama empat tahun dengan total produksi mencapai 192 ton dan omzet sekitar Rp2,97 miliar. Sementara itu, di wilayah Polresta Bandung ditemukan delapan merek beras seperti MA Premium dan NJ Premium Jembar Wangi yang kualitasnya bahkan tidak memenuhi standar beras medium. Di Polres Bogor, tersangka MAN diketahui melakukan repacking sejak 2021, dengan omzet mencapai Rp1,4 miliar. Dari keseluruhan kasus, polisi menyita ribuan karung beras berbagai ukuran, alat produksi, nota transaksi, serta hasil uji laboratorium. Para pelaku dijerat Pasal 62 jo Pasal 8 ayat (1) huruf a dan f UU Perlindungan Konsumen dengan ancaman 5 tahun penjara dan denda maksimal Rp2 miliar. Polda Jabar bersama instansi terkait juga akan menarik 12 merek beras dari peredaran karena tak memenuhi SNI 6128:2020. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Dua unit rumah warga di Kampung Mekarwangi RT 018 RW 010, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, dilaporkan terbakar pada Rabu (6/8/2025) pagi. Kebakaran terjadi sekitar pukul 07.30 WIB dan menghanguskan dua rumah milik warga bernama Winarto dan Yoyoh. Informasi yang dihimpun menyebutkan, api pertama kali terlihat membesar dari atap salah satu rumah. Warga yang mengetahui kejadian tersebut segera berhamburan keluar dan berusaha memberikan pertolongan dengan alat seadanya, sambil menghubungi petugas pemadam kebakaran terdekat. “Benar kedua rumah itu terbakar. Kami menduga hubungan arus pendek menjadi penyebabnya. Warga berusaha untuk menyelamatkan bangunan rumah tersebut, tapi kobaran api sulit dijinakkan,” kata warga yang tidak ingin disebut namanya. Petugas dari Pos Damkar Surade tiba di lokasi dan bersama warga langsung melakukan pemadaman. Sekitar pukul 08.00 WIB, api berhasil dipadamkan. Namun, satu unit rumah milik Winarto ludes terbakar tanpa tersisa kecuali dinding tembok, sementara rumah milik Yoyoh mengalami kerusakan sekitar 80 persen. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp150 juta. Kedua rumah yang terbakar merupakan bangunan semi permanen dan menjadi tempat tinggal sehari-hari bagi pemiliknya. Penyebab kebakaran diduga kuat akibat korsleting arus pendek listrik. Saat ini, pihak terkait masih mengumpulkan keterangan dari para saksi untuk memastikan penyebab pasti terjadinya kebakaran tersebut. Pemerintah Kecamatan Surade bersama unsur Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, TAGANA, P2BK Kecamatan, serta aparat Desa Pasiripis telah mendatangi lokasi kejadian untuk membantu proses penanganan. Camat Surade telah melaporkan kejadian ini secara resmi kepada Bupati Sukabumi. Selanjutnya, diharapkan ada penanganan cepat dan bantuan bagi para korban yang rumahnya terdampak kebakaran. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Polsek Jampangkulon membongkar arena sabung ayam di Kampung Citoke RT 07/02, Desa Padajaya, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (5/8/2025), sekitar pukul 14.00–15.00 WIB. Kegiatan dipimpin langsung Kapolsek Jampangkulon Iptu Muhlis, S.IP, MM, didampingi anggota Koramil 2213/Jampangkulon serta perwakilan Pemerintah Desa Padajaya. Menurut Iptu Muhlis, pembongkaran dilakukan menindaklanjuti laporan warga melalui WhatsApp, yang disertai bukti video dan desakan agar arena sabung ayam segera ditutup sebelum dilaporkan ke Polres Sukabumi. “Begitu menerima laporan, kami bersama Forkopimcam langsung ke lokasi. Saat tiba, tidak ada aktivitas sabung ayam. Namun, kami temukan bangunan saung berukuran 10×10 meter yang langsung kami bongkar,” kata Iptu Muhlis, Rabu (6/8/2025). Ia menambahkan, pada 30 April 2025, Forkopimcam juga pernah membubarkan aktivitas serupa di lokasi yang sama, sekaligus melakukan pembinaan kepada warga. Warga sekitar disebut mulai resah dengan keberadaan arena sabung ayam yang berdiri di lahan milik tokoh masyarakat berinisial HA. Bahkan panitia penyelenggara diduga berasal dari kalangan tokoh desa. “Menurut keterangan warga, kegiatan ini sudah berlangsung sekitar dua minggu dengan tujuh kali pertandingan. Jadwalnya semula Rabu, Jumat, dan Minggu, kemudian berubah jadi Selasa, Sabtu, dan Minggu, dimulai pukul 13.00 WIB,” ungkap Iptu Muhlis. Setiap peserta dikenakan uang pasang mulai dari Rp250 ribu hingga Rp750 ribu, dengan potongan 20 persen untuk panitia. Kegiatan tersebut juga diikuti peserta dari luar kecamatan seperti Surade, Ciracap, Sagaranten, Ciemas, hingga Kalibunder. “Sabung ayam ini meresahkan karena mengandung unsur perjudian, kekerasan terhadap hewan, dan berpotensi menimbulkan masalah sosial. Jika dibiarkan, akan memperburuk citra aparat dan menimbulkan penolakan dari tokoh agama serta masyarakat,” tegasnya. Kapolsek akan memastikan, pihaknya bersama Forkopimcam akan bertindak tegas terhadap praktik sabung ayam ilegal demi menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Yayasan Gunung Gede Bersahaja menggelar kegiatan pra opening Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di SDN Bojongsari, Desa Sukaluyu, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Rabu (6/8/2025). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pelayanan Dapur Sehat Wilayah Kodim 0622/Kab. Sukabumi yang mendistribusikan makanan sehat bergizi gratis bagi anak-anak sekolah. Sebanyak 241 porsi makanan disalurkan kepada siswa dari jenjang PAUD/TK hingga SMA/sederajat, dengan rincian 181 porsi untuk siswa SDN Bojongsari dan 60 porsi untuk anggota Paskibraka Kecamatan. Acara dihadiri oleh Camat Kalibunder Encep Iwan Kartawira, Kapolsek Kalibunder AKP Dodi Irawan, perwakilan Koramil Jampangkulon Peltu Kamaludin dan Kepala UPT/UPTD. Hadir pula para kepala sekolah penerima manfaat, para kepala desa se-Kecamatan Kalibunder, Ketua Yayasan Gunung Gede Bersahaja Bambang, Kepala SPPG Yuningsih, serta tamu undangan lainnya. Encep Iwan Kartawira, mengapresiasi program pemberian makan bergizi gratis dari pemerintah pusat yang dinilai strategis dalam meningkatkan kecerdasan generasi muda menuju Indonesia Emas. “Pengelolaan makanan itu harus benar-benar higienis dan aman untuk mencegah potensi masalah yang dapat mencoreng pelaksanaan program. Tak kalah penting MBG itu dapat meningkatkan kualitas kesehatan para siswa,” ujarnya. Menu makanan bergizi yang disajikan meliputi nasi putih, ayam goreng kecap, tahu goreng, tumis sayur (wortel, buncis, jagung manis), buah jeruk, dan susu. Kegiatan ini menjadi pemanasan menuju launching resmi SPPG Yayasan Gunung Gede Bersahaja pada 18 Agustus 2025 mendatang, yang menargetkan distribusi hingga 3.600 porsi makanan bergizi gratis bagi anak-anak di wilayah Kalibunder. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menyebut ketua RT dan RW sebagai ujung tombak dalam mewujudkan percepatan pembangunan di wilayah. Hal itu ditegaskannya saat menghadiri Sosialisasi Peningkatan Kapasitas RT/RW di Kelurahan Nyomplong, Rabu (6/8/2025). Menurut Ayep, peran RT dan RW sangat vital karena mereka memahami langsung dinamika serta kebutuhan masyarakat di lingkungan masing-masing. “Jika seluruh unsur pemerintahan bergerak serempak, mulai dari tingkat kota hingga RT/RW, maka pembangunan akan lebih efektif dan menyentuh akar persoalan warga,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya integritas dalam pelayanan publik dan keterbukaan terhadap masukan masyarakat. Pemkot, lanjut Ayep, membuka forum audiensi resmi setiap hari pukul 14.00–16.00 WIB sebagai sarana warga menyampaikan aspirasi dan kritik. “Kami menjamin ruang dialog terbuka sebagai bagian dari sistem pemerintahan yang demokratis dan akuntabel,” ujarnya. Sementara itu, Camat Warudoyong, Sandra Teguh Utama, menyatakan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi momentum pembaruan data kependudukan. Tujuannya, agar pelayanan publik yang tergambar dalam data statistik kependudukan semakin presisi dan sesuai regulasi. “Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahun. Kami terus memperbarui sistem administrasi kependudukan agar sejalan dengan aturan dan kebutuhan warga,” pungkasnya. (Usep)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM– Dapur MBG Berkah Ibu di bawah naungan Yayasan Gunung Geude Bersahaja menggelar pra-opening program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kegiatan berlangsung di SDN Linggajaya, Desa Sirnasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Selasa (5/8/2025). Secara keseluruhan MBG dilakukan di 32 sekolah yang terdiri dari 6 satuan pendidikan SLTP, 15 SD/MI, 11 TK/PAUD dan 7 Posyandu yang terlibat dalam ujicoba program ini. Kepala Dapur MBG, Arif Rahman Hakim, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan uji operasional awal sebelum pelaksanaan penuh program MBG di wilayah tersebut. “Pra-opening kami laksanakan di SDN Linggajaya untuk menguji kesiapan dapur, mulai dari proses produksi hingga distribusi makanan ke sekolah,” jelas Arif. Dalam kesempatan yang sama dia menegaskan bahwa seluruh kegiatan ini masih didanai secara pribadi, tanpa menggunakan anggaran pemerintah. Program MBG dirancang untuk menjangkau 32 sekolah dengan total 4.000 porsi makanan bergizi setiap hari. Menu pada kegiatan perdana ini terdiri dari nasi, ayam goreng, tempe, tumis wortel, jeruk, dan susu kotak Milk Life 115 ml. Distribusi makanan dimulai pukul 10.00 WIB dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Surade. Sejumlah tokoh hadir dalam acara ini, di antaranya Camat Surade Unang Suryana, Kapolsek Surade Iptu Ade Hendra, perwakilan Koramil Sertu Asep, Kepala Puskesmas dr. H. Alex Kusuma. Hadir pula Kepala Desa Sirnasari Miftahudin, Ketua PGRI Surade H. Budianto Asfari, serta para kepala sekolah dan tokoh masyarakat. Camat Surade menyambut positif program tersebut. “Alhamdulillah, apa yang dijanjikan pemerintah pusat sudah bisa dirasakan langsung masyarakat, khususnya anak-anak sekolah,” ujarnya. Harapannya, program ini mampu meningkatkan status gizi dan meringankan beban orang tua, tambah Unang. Sementara itu, perwakilan Yayasan Gunung Geude Bersahaja, Bambang Jatnika Baroy, menambahkan bahwa ke depan pihaknya akan menyusun menu yang lebih variatif berdasarkan survei kepuasan siswa. “Kami ingin makanan yang disajikan bisa habis tanpa sisa, maka perlu inovasi menu agar sesuai selera anak-anak,” pungkasnya. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- DPRD Kabupaten Sukabumi menggelar rapat paripurna untuk mendengar pandangan umum fraksi-fraksi terhadap nota pengantar Bupati mengenai Raperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025, Selasa (5/8/2025). Rapat yang berlangsung di ruang sidang utama DPRD ini dipimpin Ketua DPRD Budi Azhar Mutawali dan dihadiri Wakil Bupati H. Andreas beserta jajaran eksekutif. Seluruh fraksi memberikan respons kritis terhadap materi perubahan anggaran yang diajukan. Isu-isu strategis yang mencuat dalam forum ini antara lain efektivitas belanja publik, prioritas pembangunan daerah, serta transparansi dalam proses penyusunan anggaran. Fraksi-fraksi juga menyoroti perlunya penajaman program yang berdampak langsung ke masyarakat, serta penguatan koordinasi antar-perangkat daerah dalam menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan. Beberapa catatan lainnya menyinggung pentingnya pengelolaan fiskal yang disiplin dan akuntabel, termasuk evaluasi terhadap realisasi anggaran tahun berjalan sebagai dasar dalam menyusun perubahan APBD. Agenda ini menjadi bagian penting dalam mekanisme check and balance antara legislatif dan eksekutif untuk memastikan pengelolaan keuangan daerah berjalan tepat sasaran dan responsif terhadap kebutuhan warga. Rapat paripurna akan dilanjutkan dengan agenda penyampaian jawaban eksekutif atas pandangan fraksi pada Rabu, 6 Agustus 2025. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat Wilayah I mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara aktivitas tiga perusahaan tambang yang memasok tanah urug untuk proyek strategis nasional (PSN) Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi 3. Usut punya usut ketiga perusahaan yang ikut ambil bagian dalam menyuplai tanah urug untuk nemenuhi kebutuhan proyek strategis nasional tersebut diduga beroperasi tanpa mengantongi izin resmi. Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah I Provinsi Jawa Barat, Iman Budiman, menyatakan bahwa penghentian ini dilakukan setelah ditemukan adanya pelanggaran serius terhadap peraturan yang berlaku. “Sebelum mereka mengantongi izin, tidak boleh ada kegiatan. Ini jelas pelanggaran, dan kami sudah keluarkan surat penghentian kegiatan,” kata Iman di Sukabumi, Selasa (5/8/2025). Dia menambahkan, para pemasok tanah untuk proyek infrastruktur sebesar Tol Bocimi seharusnya tidak memerlukan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang kompleks. Sebaliknya, mereka cukup mengajukan Izin Penjualan yang prosesnya jauh lebih sederhana, cepat dan tidak jelimet. “Tahapannya lebih pendek daripada izin tambang. Kalau dokumennya lengkap, pelayanan perizinan bisa selesai dalam 14 hari kerja,” jelasnya. Namun, karena aktivitas penambangan dan penjualan tanah urug ini telah berjalan tanpa izin sama sekali, maka konsekuensinya tidak lagi sebatas administrasi. Iman menegaskan bahwa praktik ini masuk dalam ranah pidana. “Itu pelanggaran pidana, dan ranahnya ada di aparat penegak hukum (APH). Kami sudah tembuskan surat penghentian ke Polres dan Satpol PP untuk penindakan,” tegas Iman. Pihaknya juga telah memberikan peringatan keras kepada kontraktor utama proyek, termasuk PT Waskita Karya dan PT Transjabar Tol, untuk tidak lagi menerima pasokan material dari sumber-sumber ilegal. “Kami sudah tegaskan kepada semua pihak, termasuk Waskita dan Transjabar, untuk tidak menerima suplay dari perusahaan yang belum berizin. Ini untuk memastikan proyek berjalan sesuai koridor hukum,” katanya. Penghentian aktivitas ilegal ini, lanjut Iman, merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memperketat pengawasan dan menindak tegas setiap pelanggaran di sektor pertambangan dan sumber daya mineral. Pihaknya akan terus melakukan pemantauan di lapangan untuk memastikan kepatuhan dari semua pelaku usaha. “Kami akan terus memantau dan mengawasi kegiatan pemasok tanah urug untuk memastikan bahwa semua kegiatan dilakukan dengan benar dan sesuai dengan peraturan,” ujarnya. Di akhir keterangannya, Iman turut mengimbau partisipasi aktif masyarakat untuk ikut mengawasi dan melaporkan jika menemukan adanya kegiatan penambangan atau penjualan material yang berpotensi merugikan lingkungan serta masyarakat luas. “Kami berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam mengawasi dan melaporkan kegiatan yang tidak sesuai dengan peraturan. tegas dia. (Reno)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Longsor susulan yang terjadi pada Senin malam di Jalan Cicewol, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, menyebabkan tiga unit rumah kontrakan tergenang air dan lumpur. Satu di antaranya mengalami kerusakan cukup parah. Air bercampur lumpur masuk hingga setinggi mata kaki ke dalam rumah. Meski kondisi tidak layak huni, para penghuni terpaksa tetap tinggal karena belum ada tempat pengungsian yang disiapkan pemerintah. “Kami tidak punya tempat lain untuk mengungsi, jadi terpaksa tetap di dalam rumah,” ujar salah satu pemilik kontrakan, yang akrab disapa Abang Warung, Selasa (5/8/2025). Selain genangan yang belum juga surut, penghuni kesulitan memasak karena rumah masih kotor dan lembap. “Untuk makan dan minum, kami beli yang instan saja,” tambahnya. Kepala Desa Mekarsari, Iwan Bakar, menyampaikan bahwa pihak desa masih fokus menangani beberapa titik longsor lainnya. “Desa kami sedang dilanda bencana. Kami mohon warga bersabar. Kami berupaya memberikan yang terbaik,” ujarnya. Ia juga menyayangkan rendahnya kesadaran sebagian warga yang memaksakan melintas dengan kendaraan roda dua dan empat, sehingga memperparah kondisi lumpur di jalan yang baru dibuka. “Lumpurnya jadi menyebar ke mana-mana karena tidak sedikit pengendara motor yang memaksa melewati kubangan lumpur yang baru dikeruk alat berat,” ungkapnya. Longsor susulan ini merupakan peristiwa lanjutan dari kejadian sebelumnya, yang dipicu hujan deras terus-menerus sejak beberapa hari terakhir. Hingga berita ini diinformasikan, para relawan masih bergotong royong membersihkan lumpur, mengamankan barang warga, serta membuat jalur pembuangan air agar genangan bisa segera surut. Pemilik kontrakan, Bejo, berharap pemerintah segera memberi solusi agar rumah-rumah di daerah rawan longsor bisa kembali aman dan nyaman. “Kami baru kali ini merasakan dampak longsor sebesar ini,” tuturnya. Sementara itu, warga lain, Een, meminta agar sistem drainase dan gorong-gorong di kawasan tersebut segera dibenahi. “Air hujan tidak terarah, akhirnya meluap ke mana-mana,” pungkasnya. (Reno)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) mengevakuasi seekor ular yang muncul di area terdampak longsor di Gang Tamrin, Kampung Cicewol, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, pada Senin (4/8/2025) malam. Evakuasi dilakukan setelah petugas dari Dinas Pekerjaan Umum, BPBD, dan aparat desa melaporkan kemunculan ular di dekat timbunan tanah longsor yang sedang dikeruk alat berat. Boleh jadi sarang ular tersebut terciduk alat berat. Untuk mengantisipasi potensi bahaya bagi warga dan petugas di lokasi, tim Damkar dikerahkan ke titik kejadian. Apalagi kondisi penerangan di lokasi sangat minim. Oleh karena itu bagi warga yang tidak berkepentingan untuk menjauh dari lokasi. Proses pencarian cukup memakan waktu karena ular sempat bersembunyi di sela-sela tumpukan karung di pinggir sebuah gudang kosong. Setelah pencarian intensif, dua personel DamkarEka dan Pradipta Wahyu berhasil menemukan dan mengamankan ular tersebut menggunakan alat penjepit khusus. “Ular ditemukan di sekitar tumpukan karung dekat gudang kosong. Diduga keluar dari sarangnya akibat pergeseran tanah dan curah hujan yang tinggi,” ujar salah satu petugas Damkar di lokasi. Setelah diamankan, ular dimasukkan ke dalam wadah khusus dan dibawa keluar dari area longsor. Petugas memastikan penanganan dilakukan tanpa melukai hewan tersebut. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa bencana alam seperti longsor tidak hanya menimbulkan kerusakan infrastruktur, tetapi juga bisa mengganggu habitat satwa liar. Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi kemunculan hewan-hewan liar di sekitar lokasi bencana. “Sekali lagi kami mengimbau pada warga untuk lebih berhati-hati, karena hewan seperti ular bisa jadi ancaman serius,” ungkapnya. (Reno)