Cirebon Bidik-kssusnews.com,. Upaya memperkuat sinergi antara kepolisian dan masyarakat kembali ditunjukkan oleh Kapolresta Cirebon KOMBES POL. SUMARNI, S.I.K., S.H., M.H. melalui kegiatan blusukan dan silaturahmi langsung ke warga di tiga desa dalam wilayah hukumnya. Desa Trusmi Kulon, Megu Gede, dan Tersana menjadi titik kunjungan dalam kegiatan bertajuk “Silaturahmi Kamtibmas Kapolresta Cirebon dengan Warga”, yang digelar Rabu (11/6). Kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang tatap muka antara aparat dan masyarakat, tetapi juga bagian dari strategi Polresta Cirebon dalam mengimplementasikan pendekatan proaktif, humanis, dan partisipatif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Hadir mendampingi Kapolresta dalam kegiatan tersebut, sejumlah pejabat utama Polresta Cirebon, di antaranya Kabag Ren KOMPOL ACEP ANDA, S.H., M.H., Kasat Binmas AKBP EDI BARYANA, A.Md., Kasat Intelkam KOMPOL JONI SURYA NUGRAHA, S.I.P., M.H., Kasat Lantas KOMPOL MANGKU ANOM SUTRESNO, S.H., S.I.K., M.H., Kasat Narkoba AKP HERI NURCAHYO, S.H., Kasiwas IPTU ENDANG WIDIANTI, S.H., dan Ps. Kasi Humas IPDA IVAN ARIF MUNANDAR, S.Kom. Tampak pula jajaran pemerintahan daerah, mulai dari camat di wilayah Kecamatan Plered, Weru, dan Pabedilan, para kuwu desa, serta elemen masyarakat desa seperti Bhabinkamtibmas, Babinsa, Linmas, tokoh agama, tokoh pemuda, hingga warga dari berbagai latar belakang. Dalam suasana yang berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan, Kapolresta menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen polisi hadir di tengah masyarakat, bukan sekadar sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra pembangunan sosial. “Kami ingin mendengar langsung aspirasi masyarakat, bukan hanya melalui laporan formal. Dengan cara ini, kita bisa lebih cepat merespons permasalahan dan mencari solusinya bersama,” ucap Kapolresta. Ia menyebut, keberadaan polisi harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman, sekaligus menjadi pembina dan pelayan masyarakat yang siap mendukung proses pembangunan desa. Kapolresta secara khusus mengajak para kuwu dan perangkat desa untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki desa dalam membangun lingkungan yang bersih, tertib, dan sejahtera. Ia menekankan pentingnya aktivasi peran tiga pilar desa: Kuwu, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa. “Ketiganya harus solid, kompak, dan aktif menyapa warganya. Bangun kepercayaan dari bawah, mulai dari RT dan RW. Ini adalah kunci keberhasilan pembangunan berbasis partisipasi,” jelasnya. Salah satu prioritas yang disoroti adalah menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (Satkamling) dan patroli malam. Menurut Kapolresta, langkah ini efektif dalam mencegah gangguan kamtibmas serta meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya menjaga lingkungan. “Satkamling bukan hanya soal ronda. Ini tentang rasa peduli, rasa memiliki terhadap keamanan bersama,” tegasnya. Dalam forum tersebut, Kapolresta juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap ancaman narkotika, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Ia menegaskan bahwa Polresta Cirebon terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, sekaligus melakukan tindakan tegas terhadap jaringan pengedar. “Ini perang yang tidak bisa dimenangkan sendiri oleh polisi. Butuh peran orang tua, tokoh agama, guru, dan pemuda desa. Semua harus terlibat,” serunya. Ia juga meminta masyarakat untuk tidak segan melapor jika mengetahui aktivitas mencurigakan atau potensi penyebaran narkoba atau gangguan kamtibmas di lingkungannya melalui 110 atau bhabinkamtibmas setempat. Masalah lain yang menjadi perhatian adalah tingginya pelanggaran lalu lintas di wilayah pedesaan. Kapolresta menyoroti fenomena penggunaan knalpot brong, serta rendahnya kepatuhan warga dalam menggunakan helm saat berkendara. “Tertib berlalu lintas itu cermin budaya masyarakat. Kami akan terus edukasi warga agar sadar keselamatan, bukan karena takut razia,” ungkapnya. Kapolresta juga menyerukan pentingnya investasi sosial dalam bentuk pembinaan generasi muda. Ia mengajak seluruh unsur masyarakat untuk memberi ruang tumbuh bagi anak-anak muda di desa agar mampu berkembang secara positif dan menjauhi pengaruh negatif. “Kita ingin desa-desa di Cirebon menjadi ladang lahirnya generasi yang sehat, berakhlak, dan produktif. Mereka adalah aset masa depan bangsa,” ujarnya. Menutup kegiatan tersebut, Kapolresta juga menyinggung pentingnya ketahanan pangan berbasis rumah tangga dan desa. Ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan sebagai lahan produktif, menumbuhkan semangat gotong royong dalam pertanian, serta mendorong penguatan ekonomi desa melalui UMKM dan pariwisata lokal. “Jangan biarkan potensi desa tertidur. Mari hidupkan kembali budaya tani, olah produk lokal, dan jadikan desa sebagai pilar kemandirian bangsa,” ucapnya optimis. Kegiatan blusukan ini membuktikan bahwa pendekatan kemitraan polisi dengan masyarakat mampu membangun komunikasi dua arah yang sehat, memperkuat kepercayaan publik, dan menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap lingkungan. “Mari kita bangun desa, jaga persatuan, dan rawat keamanan bersama. Tetap semangat! Ayo Cirebon, kita pasti bisa!” seru Kapolresta mengakhiri pertemuan. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan terciptanya desa-desa di Cirebon yang aman, bersih, tertib, mandiri, dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan, menuju Cirebon yang lebih maju dan sejahtera. (Asep Rusliman)
Majalengka Bidik-kasusnews.com,. Polres Majalengka Polda Jabar melaksanakan pengamanan kegiatan unjuk rasa yang digelar oleh DPC Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) Kabupaten Majalengka di PT Kum Kang Tech Indonesia, Rabu (11/6/2025). Sebanyak 200 personel diterjunkan dalam kegiatan tersebut, dengan pengamanan dipimpin langsung oleh Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian, S.H., S.I.K., M.H. didampingi Wakapolres Majalengka KOMPOL Asep Agustoni,S.E.,M.M yang melibatkan unsur TNI , Dishub dan Sat Pol PP Kabupaten Majalengka. Sebelum pelaksanaan unjuk rasa dimulai, seluruh personel yang terlibat mengikuti Apel Kesiapan Pengamanan di Polsek Kasokandel dipimpin oleh Kabag Ops Polres Majalengka Kompol Jaja Gardaja, S.H., dengan tujuan untuk memastikan kesiapan personel dalam menjalankan tugas pengamanan serta menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif selama kegiatan berlangsung. Kegiatan unjuk rasa berjalan dengan aman dan tertib meskipun sempat diguyur hujan. Baik dari pihak pengunjuk rasa maupun aparat pengamanan tetap bertahan di lokasi hingga seluruh rangkaian aksi selesai. Tidak terdapat gangguan berarti, dan situasi tetap terkendali. Selain kekuatan dari jajaran Polres Majalengka, pengamanan juga didukung oleh personel TNI dari Kodim 0617 Majalengka serta Satpol PP Kabupaten Majalengka. Sinergitas antarinstansi tersebut menjadi bagian dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polres Majalengka. Kapolres Majalengka menyampaikan bahwa dalam setiap pengamanan kegiatan masyarakat, Polri selalu mengedepankan pendekatan humanis dan profesional. Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan unjuk rasa dengan tertib dan damai. (Asep Rusliman)
SUKABUMI – BIDIK-KASUSNEWS.COM – Anggota DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi PKS, Danny Ramdhani, menyampaikan kekecewaannya terhadap keputusan pemerintah pusat yang secara sepihak membatalkan program diskon tarif listrik. Padahal, program tersebut sebelumnya telah disosialisasikan secara resmi kepada publik. Sebagian masyarakat pun telah meluapkan kegembiraan bakal dapat mendapat pemotongan harga. “Sangat konyol, kebijakan yang sudah disebarluaskan justru ditangguhkan secara tiba-tiba. Ini bentuk inkonsistensi yang mencederai kepercayaan rakyat,” tegas Danny pada Selasa (10/6/2025). Ia mempertanyakan kemampuan pemerintah pusat dalam merumuskan kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Menurutnya, keputusan semacam ini mencerminkan lemahnya perencanaan dan komitmen dalam menjalankan kebijakan publik. Danny juga mengkritik alasan penangguhan yang disampaikan Menteri Keuangan, yakni untuk mengalihkan anggaran subsidi listrik menjadi subsidi gaji bagi buruh berpenghasilan di bawah Rp3,5 juta. “Sangat mengherankan. Seharusnya dilakukan kajian matang dulu, bukan langsung disampaikan ke masyarakat, lalu dibatalkan. Ini seperti memberi harapan palsu,” ujarnya. Meskipun belum ada laporan resmi dari warga, Danny mengatakan dirinya sudah banyak mendengar keluhan dari masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Warga menyayangkan keputusan pemerintah pusat yang dinilai tidak konsisten dan tidak berpihak pada rakyat kecil. “Kebijakan seperti ini akan menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah pusat. Kalau terus dibiarkan, masyarakat bisa makin apatis terhadap janji-janji pemerintah,” tambahnya. Danny menegaskan, isu ini bukan sekadar soal fiskal, tapi menyangkut prinsip konsistensi dan kredibilitas dalam pengambilan kebijakan publik. Ia pun mengingatkan agar pemerintah tidak terbiasa dengan pola kebijakan tambal sulam yang rentan mengacaukan ekspektasi masyarakat. Lebih lanjut, Danny menyoroti lemahnya komunikasi dan koordinasi antar instansi pemerintah pusat dalam pengumuman kebijakan strategis. Menurutnya, perubahan mendadak tanpa penjelasan yang transparan hanya akan memicu kebingungan dan ketidakpercayaan di masyarakat. Sebagai wakil rakyat, Danny menegaskan komitmennya untuk terus menyuarakan aspirasi masyarakat dan mendorong agar pemerintah daerah menyampaikan keberatan secara resmi kepada pemerintah pusat. “Kita harus kawal bersama agar kebijakan-kebijakan pusat tidak justru merugikan rakyat di daerah,” pungkasnya. USEP
Bidik-kasusnews.com-SUKABUMI- Komitmen mewujudkan Indonesia bebas kendaraan overload dan overdimension (ODOL) terus gencar dilakukan oleh Satlantas Polres Sukabumi Kota bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi. Operasi gabungan digelar di jalur Lingkar Selatan, Rabu (11/6/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WIB ini menyasar truk angkutan barang yang melebihi kapasitas normal. Dengan menggunakan alat timbang portabel, petugas memeriksa bobot kendaraan satu per satu. Hasilnya, ditemukan 12 kendaraan yang melebihi daya muat dan langsung diberikan sanksi tilang elektronik (ETLE) di tempat, sementara 15 lainnya mendapat teguran tertulis. Kasat Lantas Polres Sukabumi Kota, AKP Haga Deo Harefa, mengatakan bahwa razia ini bukan semata-mata untuk menindak, tetapi juga memberikan pemahaman kepada para sopir mengenai bahaya ODOL. “Kendaraan yang tidak sesuai aturan bisa merusak jalan, menimbulkan kemacetan, bahkan menyebabkan kecelakaan,” jelasnya. Menurut Haga, pendekatan yang digunakan tidak hanya bersifat represif. Petugas di lapangan juga menyampaikan edukasi secara langsung agar para pengemudi memahami dampak jangka panjang praktik ODOL, baik terhadap keselamatan pengguna jalan maupun kualitas infrastruktur. Dishub Kota Sukabumi menyatakan bahwa kegiatan serupa akan dilakukan secara berkala di berbagai jalur strategis. Upaya ini merupakan bagian dari sinergi daerah dalam mendukung program nasional Indonesia Zero ODOL 2025, yang ditargetkan tercapai tahun ini. USEP
Cirebon Bidik-kasusnews.com,.Dalam rangka menekan peredaran minuman keras (miras) ilegal, Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Cirebon melaksanakan Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) dengan menyasar peredaran miras tanpa izin di wilayah hukumnya. Selasa (10/06 2025). Dalam razia yang dipimpin oleh Kanit 1 Satresnarkoba bersama Kasubnit 2 Unit 1 Satresnarkoba dan anggota Subnit 2, petugas menyasar sebuah rumah milik warga bernama Sdr. AI yang berlokasi di Desa Sarajaya, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. Dari lokasi tersebut, petugas berhasil mengamankan total 145 botol minuman keras pabrikan berbagai merek, antara lain: 50 botol AO 35 botol Anggur Merah 18 botol Kawa-Kawa 14 botol Bir Angker 14 botol Newport 13 botol Whisky 1 botol Soju Modus operandi pelaku diketahui melakukan jual beli minuman beralkohol secara ilegal dari tempat tinggalnya, tanpa memiliki izin resmi. Selain menyita barang bukti, petugas juga melakukan pendataan dan interogasi terhadap pemilik rumah. Sebagai langkah preventif, penyuluhan mengenai bahaya konsumsi minuman beralkohol terhadap kesehatan turut diberikan kepada yang bersangkutan. Pemilik juga diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak lagi melakukan penjualan minuman beralkohol tanpa izin di masa mendatang. Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Polresta Cirebon dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat, serta menekan angka kejahatan yang kerap dipicu oleh konsumsi alkohol. “Operasi semacam ini akan terus kami lakukan secara rutin. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terlibat dalam peredaran minuman keras ilegal dan melaporkan apabila mengetahui adanya aktivitas serupa di lingkungannyamelalui layanan Call Center 110 Polresta Cirebon atau hubungi Pelayanan Informasi dan pengaduan Polresta Cirebon di nomor WA 08112497497.,” ujar Kombes Pol Sumarni. (Asep Rusliman)
CIREBON Bidik-kasusnews.com,.Polresta Cirebon menggelar Rapat Koordinasi Pemberantasan Geng Motor pada Selasa (10/6), sebagai langkah strategis untuk menghadapi meningkatnya keresahan masyarakat terhadap aksi geng motor di wilayah Kabupaten Cirebon. Rapat yang dimulai pukul 14.00 WIB ini berlangsung di Aula Vicon Mapolresta Cirebon, Jl. Raden Dewi Sartika No. 01, Sumber, dan dihadiri berbagai unsur Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, serta perwakilan organisasi kepemudaan dan sekolah. Rapat dipimpin langsung oleh Kapolresta Cirebon, Kombes Pol. Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., yang menekankan bahwa persoalan geng motor saat ini tidak bisa dianggap remeh, karena telah menimbulkan keresahan luas di tengah masyarakat. Ia menyampaikan bahwa sebagian besar pelaku merupakan remaja usia sekolah yang rentan terhadap pengaruh negatif akibat minimnya pengawasan keluarga dan lemahnya kontrol orang tua dan lingkungan sosial. “Mereka melakukan aksi tawuran untuk konten media sosial di jam-jam rawan, antara pukul 02.00 hingga 04.00 pagi. Ini sangat meresahkan. Kami diminta Kapolda Jabar untuk menindak tegas dan membubarkan kelompok kelompok berandal motor yang sering beraksi yang meresahkan masyarakat dan kami siap melaksanakan,” tegas Kapolresta Cirebon. Polresta Cirebon telah melakukan berbagai upaya preemtif dwngan berkeliling edukasi ke sekolah, ke lingkungan masyarakat, melakukan aksi preventif seperti patroli, razia minuman keras setiap hari dan patroli rutin oleh Tim Raimas Macan Kumbang 852, yang bergerak aktif hampir setiap malam. Kapolresta juga menyebutkan bahwa saat ini pihaknya tengah mendorong penegakan aturan jam malam yang lebih ketat, serta mendorong pembinaan melalui program Pesantren Kilat termasuk dikirim.ke Barak untuk para pelaku yang tertangkap. Dalam rapat tersebut, berbagai pihak turut menyampaikan pandangan dan strategi penanggulangan secara menyeluruh. Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Dr. Sofhi Zulfia, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi atas langkah Polresta dalam menangani geng motor, terutama dengan pendekatan keagamaan melalui pesantren kilat. Ia juga mengkritisi kondisi di lapangan, seperti ditemukannya banyak kendaraan bermotor milik siswa di Stadion Ranggajati, dan menekankan perlunya pembatasan kepemilikan SIM bagi pelajar. “Literasi digital perlu diperkuat agar anak-anak tidak terjebak dalam konten kekerasan. Selain itu, tindakan tegas seperti penahanan bisa menjadi jalan terakhir untuk memberikan efek jera,” ujarnya. Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, S.H., S.I.K., menambahkan bahwa kenakalan remaja tidak hanya mencakup geng motor, tetapi juga perilaku menyimpang lainnya. Ia mendorong sekolah untuk menerapkan sanksi akademik sebagai bentuk pendidikan karakter dan tanggung jawab sosial. Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf. Mukhamad Yusron, S.A.P., menyoroti pentingnya pembinaan dari tingkat keluarga dan masyarakat desa. Ia mengusulkan pendekatan klasifikasi berdasarkan usia dan lingkungan agar treatment yang diberikan sesuai. Program pesantren kilat dinilai efektif dalam membentuk kesadaran anak-anak tentang dampak negatif perilaku menyimpang. Kajari Kabupaten Cirebon, Yudhi Kurniawan, S.H., M.H., mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga Desember 2024 terdapat 66 kasus anak berhadapan dengan hukum. Sementara itu, hingga Mei 2025, telah tercatat 22 kasus. Ia menyayangkan adanya fenomena sosial di beberapa wilayah yang justru menganggap proses hukum sebagai kebanggaan. “Kami ingin Cirebon dikenal sebagai daerah religius, bukan daerah yang rawan geng motor,” tegasnya. Ketua PN Sumber, St. Iko Sudjatmiko, S.H., M.H., mendorong pentingnya sistem pendataan dan intelijen untuk memantau potensi bibit pelaku. Ia menyarankan agar pemerintah dan aparat hukum menyediakan kegiatan positif sebagai pengganti aktivitas kriminal yang kini dianggap sebagai cara mencari jati diri. Ketua MUI Kabupaten Cirebon, KH. Zamzami Amin, menyampaikan pentingnya identifikasi faktor penyebab anak-anak melakukan tindakan pidana. Ia mengusulkan program bapak angkat dan ibu angkat yang berasal dari tokoh masyarakat atau aparat desa sebagai pendamping anak-anak bermasalah, terutama yang sudah tidak memiliki orang tua. Ketua PC NU Kabupaten Cirebon, KH. Aziz Hakim Syaerozi, menegaskan bahwa aksi kenakalan remaja kini menjadi bagian dari pola pikir yang salah. “Kalau tidak bawa sajam dianggap tidak gaul,” ucapnya. Ia mendukung penuh program boarding school atau memasukan anak usia SMP dan SMA di lembaga pendidikan pesantren dan mendorong pemerintah daerah untuk lebih aktif dalam program-program keagamaan. Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Cirebon, Novan Hardiyanto, menilai bahwa ada siklus tahunan yang memicu munculnya geng motor, terutama bertepatan dengan PPDB. Ia berinisiatif mengajak alumni sekolah untuk memutus identitas sosial negatif dan mengubahnya melalui pendekatan internal remaja. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H. Ronianto, S.Pd., M.M., menyatakan telah mengambil langkah pencegahan seperti merumahkan siswa kelas 9 pasca ujian, serta melarang siswa membawa kendaraan dan handphone ke sekolah. Ia juga menyebut akan meningkatkan program ekstrakurikuler untuk mencegah anak terlibat dalam kegiatan negatif. Kepala Cabang Disdik Wilayah X Provinsi Jawa Barat, Ambar Widodo, menyatakan bahwa pondasi pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua, guru, dan aparat desa, untuk memperkuat pendidikan iman, jasmani, dan moral. Ketua KPAID Kabupaten Cirebon, Hj. Fifi Sofiyah, mengajak semua pihak untuk tidak hanya fokus pada anak, tetapi juga memperhatikan peran orang tua. Ia menyarankan pelibatan PKK dan kader desa untuk menyosialisasikan pola asuh yang tepat. KPAID juga saat ini membina anak-anak yang menjadi pelaku dan korban kekerasan jalanan. Ketua FKKC Kabupaten Cirebon, Muali, mengusulkan agar setiap amanat upacara di sekolah diisi oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, Kuwu, Lepala Dinas atau aparat kepolisian untuk menyampaikan pesan moral secara rutin kepada siswa. Ketua KNPI Kabupaten Cirebon, Aan Anwarudin, dan perwakilan Satpol PP Kota Cirebon, menyoroti pentingnya pemberdayaan organisasi kepemudaan untuk mengisi waktu libur sekolah dengan kegiatan positif seperti olahraga, kerja bakti, dan kegiatan sosial di tingkat RT/RW. Rapat koordinasi ini diakhiri dengan komitmen bersama antar instansi dan tokoh masyarakat untuk menghadirkan solusi nyata dalam bentuk kegiatan nyata menangani genk motor. Polresta Cirebon menegaskan akan terus melakukan langkah-langkah preemtif, preventif dan represif secara berimbang, serta memperluas kolaborasi lintas sektor guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi generasi muda. “Yang kita perlukan saat ini adalah aksi, bukan lagi diskusi panjang. Jika semua pihak bergerak bersama, insyaallah Cirebon bisa terbebas dari genk motor dan kenakalan remaja,” tutup Kapolresta Cirebon. Rapat ini menjadi simbol sinergi dan semangat kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam menjaga keamanan, menanamkan nilai moral sejak dini, serta melindungi generasi muda dari pengaruh negatif lingkungan jalanan. (Asep Rusliman)
Majalengka Bidik-kasusnews.com,. Dalam upaya meningkatkan disiplin dan kinerja personil, Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian, SH., S.I.K., M.H yang didelegasikan Wakapolres Majalengka, Kompol Asep Agustoni, S.E., M.M, memimpin langsung apel pagi di halaman Mapolres Majalengka pada Selasa (10/6/2025). Apel ini diikuti oleh seluruh pejabat utama, perwira, serta anggota dari berbagai satuan dan unit di lingkungan Polres Majalengka. Dalam amanatnya, Wakapolres menekankan pentingnya profesionalisme, tanggung jawab, dan kedisiplinan dalam menjalankan tugas kepolisian, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ia juga mengingatkan agar seluruh anggota tetap menjaga integritas dan tidak melakukan pelanggaran yang dapat mencoreng nama institusi. “Apel pagi ini bukan sekadar rutinitas, tetapi merupakan momen evaluasi dan penguatan komitmen kita dalam bertugas. Saya harap seluruh personil tetap solid, semangat, dan bekerja sesuai dengan aturan serta prosedur yang berlaku,” tegas Kompol Asep Agustoni, S.E., M.M. Apel pagi ini merupakan bagian dari program rutin Polres Majalengka dalam memastikan kesiapsiagaan dan optimalisasi kinerja anggota di lapangan. Dengan kepemimpinan langsung dari pejabat utama, diharapkan semangat kerja anggota semakin meningkat dan pelayanan kepada masyarakat semakin maksimal. (Asep Rusliman)
SUKABUMI,BIDIK-KASUSNEWS.COM- Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali menyebut proses pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Sukabumi Utara (KSU) sudah Final. Hal tersebut disampaikan Budi dalam audiensi yang digelar pada Selasa, 10 Juni 2025, di ruang Badan Musyawarah (BAMUS) DPRD Kabupaten Sukabumi. Audiensi tersebut melibatkan perwakilan DOB KSU dengan DPRD Kabupaten Sukabumi, Komisi I, serta unsur eksekutif dari BPKAD, Bagian Tata Pemerintahan, Bappelitbangda, Bagian Hukum, dan Bagian Organisasi Setda. Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, S.IP bertindak sebagai pimpinan rapat. Dia menegaskan bahwa DPRD bersama Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyatakan dukungan penuh terhadap aspirasi pemekaran wilayah Sukabumi Utara. “Perjuangan pemekaran ini sudah sampai pada tahap final. Pemerintah pusat menyampaikan bahwa seluruh persyaratan administratif telah terpenuhi,” tegas Budi. Saat ini ujarnya, satu-satunya yang menjadi penentu kelanjutan proses adalah pencabutan moratorium pemekaran daerah oleh Presiden Republik Indonesia. Setelah itu, pemekaran akan terjadi secara otomatis sesuai ketentuan yang berlaku. “Tinggal menunggu moratorium dicabut. Begitu itu terjadi, pemekaran akan berjalan. Kami mengajak semua pihak untuk tetap istiqomah dan melanjutkan perjuangan ini,” tambahnya. Lebih jauh, Ketua DPRD mengajak para tokoh masyarakat dan seluruh elemen di Kabupaten Sukabumi untuk melihat persoalan ini secara rasional dan objektif. Menurutnya, perjuangan pemekaran KSU bukanlah proses instan, melainkan aspirasi panjang masyarakat yang kini hanya tinggal selangkah lagi menuju realisasi. “Kami minta semua tokoh daerah tetap satu suara. Ini bukan sekadar kepentingan wilayah, tapi bagian dari upaya menghadirkan pemerataan pembangunan dan pelayanan publik yang lebih efektif,” ujarnya. Sementara itu, perwakilan dari DOB KSU menyampaikan apresiasi atas konsistensi DPRD dan Pemkab Sukabumi dalam mendukung proses pemekaran. Mereka berharap agar komitmen ini menjadi kekuatan bersama dalam mendorong percepatan keputusan di tingkat pusat. DICKY, S
Majalengka Bidik-kasusnews.com,.Polres Majalengka Polda Jabar melaksanakan Patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) secara terpusat dan di tingkat Polsek jajaran pada Sabtu malam. Sebelum pelaksanaan KRYD dilaksanakan Apel Kesiapan Patroli terpusat dipimpin langsung oleh Kabagren Polres Majalengka KOMPOL Cucu Supiar yang dihadiri Wakapolres Kompol Asep Agustoni, Kabagops KOMPOL Jaja Gardaja, Para Kasat, Kasi dan anggota yang terlibat Sprin. Patroli ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat serta mencegah berbagai potensi gangguan Kamtibmas. Sabtu (7/6/2025). Kegiatan rutin yang ditingkatkan/KRYD melalui Patroli ini bertujuan untuk mencegah tindak pidana C3 (Curat, Curas, dan Curanmor) serta kejahatan lainnya, guna mewujudkan situasi yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polres Majalengka. Patroli ini difokuskan pada libur panjang hari raya idul adha seperti : tempat ibadah, pertokoan, ATM, dan SPBU, antisipasi Pekat, Kejahatan Jalanan Genk Motor, Curat, Curas dan Curanmor Serta Himbauan Kamtibmas pada Warga Majalengka. Petugas juga melakukan patroli ke pemukiman warga dan tempat keramaian, seperti kawasan yang sering menjadi lokasi pertemuan anak muda memberikan himbauan Kamtibmas terutama anak dibawah umur sesuai Program KDM (Kang Dedi Mulyadi) Gubernur Jabar. Tujuan utamanya adalah untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan gangguan keamanan, termasuk tindakan kriminal yang meresahkan masyarakat. Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian melalui Kabagren KOMPOL Cucu Supiar mengatakan bahwa. Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) merupakan upaya preventif dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. “Kami meningkatkan patroli pada akhir pekan untuk memastikan bahwa situasi di wilayah hukum Polres Majalengka tetap aman dan kondusif, Patroli ini menunjukkan komitmen Polres Majalengka dalam menjaga keamanan dan ketertiban, serta memberikan rasa aman bagi masyarakat”. (Asep Rusliman)
SUKABUMI – BIDIK-KASUSNEWS.COM– Upaya membangun keluarga sehat dan berkualitas terus digalakkan oleh pemerintah. Salah satunya melalui kegiatan Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana yang digelar di kawasan wisata Ujunggenteng, Desa Ununggengeng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu (8/6/2025). Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program Bangga Kencana akronim dari Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana merupakan strategi nasional dalam mewujudkan keluarga yang berdaya dan sejahtera. Melalui forum ini, masyarakat diajak memperkuat pemahaman tentang pentingnya perencanaan keluarga sebagai pijakan awal menuju Indonesia Emas 2045. Dalam sambutannya, Zainul Munasichin menekankan bahwa pembangunan nasional sangat ditentukan oleh kualitas keluarga. Menurutnya, masyarakat perlu melihat Program Bangga Kencana bukan semata soal pengendalian jumlah penduduk, melainkan sebagai gerakan membentuk keluarga yang harmonis, mandiri, dan sehat secara menyeluruh. “Mari kita dukung Program Bangga Kencana. Ini adalah upaya strategis membangun fondasi bangsa melalui keluarga. Keluarga yang kuat akan melahirkan generasi unggul,” tegas Zainul yang juga merupakan anggota Fraksi PKB. Kegiatan ini diikuti antusias oleh warga dan peserta dari berbagai unsur. Selain mendengarkan pemaparan materi, peserta juga mendapat ruang untuk berdiskusi langsung dengan perwakilan BKKBN. Dialog berlangsung aktif, membahas berbagai persoalan yang dekat dengan kehidupan keluarga. Isu-isu yang mengemuka antara lain kesehatan reproduksi remaja, pernikahan usia dini, hingga pentingnya edukasi berkelanjutan tentang keluarga berencana. Pertanyaan dan tanggapan dari peserta mencerminkan tingginya kesadaran masyarakat terhadap isu kependudukan dan keluarga. Zainul menegaskan bahwa keberhasilan Program Bangga Kencana tidak bisa hanya bertumpu pada lembaga pemerintah. Peran serta seluruh elemen masyarakat menjadi kunci sukses dalam melahirkan generasi emas yang sehat jasmani dan rohani. “Ini bukan kerja satu atau dua pihak saja. Kolaborasi yang kuat dan konsisten dari semua sektor akan membawa kita pada tujuan bersama: keluarga berkualitas sebagai pondasi masa depan bangsa,” pungkasnya. DICKY