JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, 23 Juli 2025 — Semangat olahraga dan persatuan terasa hangat di Ruang Kerja Bupati Jepara ketika H. Witiarso Utomo (Mas Wiwit) secara resmi melepas kontingen atlet dari Jepara yang akan berlaga dalam ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebanyak 13 atlet pilihan dari Jepara akan bergabung bersama kontingen Provinsi Jawa Tengah untuk mengikuti kompetisi nasional yang berlangsung selama satu pekan penuh. Mereka berasal dari berbagai komunitas olahraga rekreasi seperti KOSTI (Komunitas Sepeda Tua Indonesia), POGTI (Persatuan Olahraga Gulat Tangan Indonesia), dan Indonesia Taekwondo Fun (ITF). Kegiatan pelepasan yang berlangsung penuh semangat itu turut dihadiri Kepala Disdikpora Jepara, Ali Hidayat, yang memberikan apresiasi tinggi atas semangat dan dedikasi para peserta. Menurutnya, FORNAS bukan sekadar panggung kompetisi, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan lintas daerah melalui olahraga rekreasi yang menghibur dan membangun kebugaran. > “Mereka bukan hanya atlet, tapi juga duta budaya dan kebersamaan. Ini kesempatan untuk menunjukkan semangat Jepara dalam membangun koneksi sosial melalui olahraga,” ujar Ali Hidayat. Sementara itu, Bupati Mas Wiwit berpesan agar para kontingen selalu menjaga sikap sportif, menjunjung tinggi kebersamaan, dan membawa nama baik daerah. Ia menekankan bahwa prestasi bukan hanya soal medali, tetapi juga tentang kesan dan pengalaman yang ditinggalkan. > “Kita berharap kontingen Jepara tidak hanya membawa pulang prestasi, tapi juga memperkuat citra positif Jepara di mata peserta dari seluruh Indonesia. Jadilah teladan dalam semangat, disiplin, dan kekompakan,” kata Mas Wiwit. FORNAS VIII tahun ini diperkirakan akan diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai provinsi. Ajang ini menjadi panggung utama bagi olahraga rekreasi Indonesia yang menyatukan unsur budaya, kesehatan, dan persahabatan dalam satu gerakan nasional. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, kontingen Jepara diharapkan mampu mencetak prestasi sekaligus mempererat semangat integrasi nasional dalam balutan olahraga yang menyenangkan dan inklusif. (Wely-jateng) Sumber: Diskominfo jepara
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 resmi dibuka oleh Bupati Sukabumi, H. Asep Japar di Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Rabu (23/7/2025). Dalam momen tersebut bupati menyebut TMMD sebagai wujud nyata komitmen bersama dalam mempercepat pembangunan desa. “TMMD menyentuh langsung masyarakat, baik melalui pembangunan fisik maupun nonfisik,” ungkap Bupati saat memimpin upacara pembukaan di Lapang Sepakbola Langkapjaya. Salah satu pembangunan strategis dalam TMMD kali ini adalah pembukaan jalan penghubung Kecamatan Lengkong dan Simpenan. Selain itu, terdapat kegiatan fisik lainnya seperti renovasi rumah, puskesmas pembantu, sanitasi sekolah, pipanisasi, hingga pengeboran sumur. Bupati juga menegaskan, TMMD juga mencerminkan semangat gotong royong lintas sektor. “TNI-Polri, pemerintah, dan masyarakat bersatu dalam mewujudkan kemajuan desa. Ini jadi panggilan bagi kita semua untuk berkolaborasi,” ujarnya. Komandan Korem 061/Suryakencana Brigjen TNI Faisol Izuddin Karimi menambahkan, TMMD menyasar dua aspek: fisik dan nonfisik. “Kegiatan nonfisik mencakup penyuluhan kesehatan, ketahanan, dan lainnya. Target kita, seluruh kegiatan rampung dalam sebulan,” jelasnya. Usai upacara, Bupati dan jajaran meninjau lokasi pembangunan serta stand UMKM binaan warga Desa Langkapjaya. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Bupati Sukabumi H. Asep Japar mengapresiasi seluruh pihak yang telah menyukseskan Syukuran Nelayan Ciwaru ke-68 yang digelar di Pantai Palangpang, Kecamatan Ciemas, Selasa malam (22/07/2025). Dalam sambutannya, Bupati menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata pelestarian budaya lokal masyarakat pesisir sekaligus penggerak ekonomi melalui sektor pariwisata. “Ini sejalan dengan misi pembangunan daerah untuk mewujudkan Sukabumi yang Mubarakah, lewat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan berbasis agroindustri dan pariwisata,” ungkapnya. Bupati juga menekankan bahwa tradisi syukuran nelayan bukan hanya seremoni tahunan, melainkan cermin kekayaan nilai-nilai budaya dan spiritual masyarakat pesisir yang patut dijaga. Ia berharap sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku pariwisata terus diperkuat agar warisan budaya ini tetap lestari. Kegiatan syukuran yang berlangsung selama beberapa hari tersebut dimeriahkan dengan berbagai acara seperti lomba perahu hias, pertunjukan seni tradisional, serta pameran produk UMKM lokal. Kehadiran wisatawan dari berbagai daerah turut memberikan dampak positif bagi pelaku ekonomi setempat. Paling tidak selama kegiatan berlangsung para wisatawan membeli berbagai macam barang-barang hasil kreasi para pelaku usaha setempat. Pemerintah Kabupaten Sukabumi sendiri kata dia berkomitmen mendukung penuh kegiatan serupa di berbagai wilayah pesisir sebagai bagian dari strategi peningkatan daya saing sektor pariwisata berbasis budaya. “Saya berharap, kegiatan ini mampu memperkuat segala potensi daerah beebentuk identitas lokal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya. Di akhir acara, Bupati menyerahkan piala dan piagam penghargaan kepada para pemenang lomba yang digelar dalam rangkaian Syukuran Nelayan Ciwaru ke-68. Turut hadir, Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Kepala Dinas Perikanan, Kepala Bapenda, Kadispora, Kadisdik, Kabag Umum Setda, serta para camat di wilayah VI. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 tingkat Kabupaten Sukabumi yang digelar di Taman Rekreasi Selabintana, Selasa (15/7/2025). Dalam laporannya Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat lanjut usia agar mereka dapat menjalani hidup yang lebih bermakna, produktif, mandiri, dan sejahtera. “Peringatan ini sangat penting sebagai bentuk penghargaan dan pengayoman kepada para lansia. Dinas Sosial akan terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik serta perlindungan yang layak bagi mereka,” ujar Wawan. Sementara itu, Sekda Ade Suryaman dalam sambutannya menegaskan bahwa HLUN merupakan wujud nyata bakti kepada para orang tua yang telah banyak berkontribusi dalam membangun daerah. “Di usia lanjut tidak ada kata berhenti untuk bergerak dan berbuat baik. Selama masih mampu beraktivitas, lakukanlah hal-hal yang bermanfaat bagi sesama,” ungkapnya. Ia menambahkan, peringatan HLUN adalah momentum bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan keberadaan para sesepuh, sekaligus mendorong sinergi dalam menghadirkan program-program yang pro-lansia. “Perlu upaya sinergis dan strategis agar para lansia bisa terus sehat, kreatif, dan mandiri,” tegasnya. Sekda juga mengajak para lansia untuk tetap semangat, menjaga pola hidup sehat, dan terus berbagi kebaikan dengan lingkungan sekitar. Rangkaian acara diisi dengan penyerahan berbagai bantuan seperti paket sembako, kursi roda, tongkat crutch, dan paket nutrisi, serta peninjauan stan layanan. Acara turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, para kepala perangkat daerah, unsur BUMN, BUMD, BAZNAS, serta tamu undangan lainnya. (DICKY)
JATENG:Bidik-kasusnews.com JEPARA — Pemerintah Kabupaten Jepara kembali melakukan langkah strategis dalam penyegaran birokrasi. Sebanyak 96 pejabat eselon III dan IV resmi dilantik oleh Bupati Jepara, H. Witiarso Utomo (Mas Wiwit), pada Senin (14/7/2025) di Pendopo Kartini. Pelantikan ini mencakup 28 pejabat administrator dan 68 pejabat pengawas. Mas Wiwit dalam arahannya menyatakan bahwa pelantikan ini bukan hanya bentuk rotasi jabatan, melainkan merupakan momentum penting untuk mempercepat transformasi pelayanan publik dan merespons dinamika kebutuhan masyarakat. > “Kita butuh aparatur yang siap bekerja cepat, berpikir inovatif, dan mampu menjawab tantangan birokrasi modern. Jangan jadikan pelantikan ini sebagai akhir perjuangan, tapi sebagai awal dari tanggung jawab baru yang lebih besar,” tegasnya. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa proses pengisian jabatan telah melalui mekanisme seleksi dan asesmen yang objektif, sebagai bagian dari komitmen Pemkab Jepara dalam mewujudkan pemerintahan yang profesional dan akuntabel. Mas Wiwit juga menyoroti pentingnya kemampuan adaptasi teknologi dan pola pikir terbuka di kalangan pejabat, mengingat perkembangan informasi saat ini semakin cepat dan kompleks. > “Seluruh perangkat daerah harus mampu merancang konsep kerja yang fleksibel dan adaptif. Jangan terpaku pada pola lama, tapi kembangkan cara kerja yang mampu melayani masyarakat dengan lebih efisien dan transparan,” tambahnya. Di akhir sambutannya, Mas Wiwit menekankan bahwa inovasi kebijakan dan program adalah kunci keberhasilan daerah. Ia berharap pejabat yang baru dilantik dapat membawa semangat baru dalam membangun Jepara yang lebih maju, inklusif, dan sejahtera. (Wely-jateng) Sumber: Diskominfo jepara
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Acara Syukuran Nelayan Cisolok ke-28 tahun 2025 digelar meriah di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kampung Adat Pajagan, Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Kamis (10/7/2025). Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting di antaranya Kepala Desa Cikahuripan Heri Suryana (akrab disapa Kang Midun), Camat Cisolok Drs. Jaenal Abidin, Kapolsek Cisolok AKP Bayu Saeful Bahari. Lalu Danramil 0622-01 Cisolok Kapten Arm Rohyadi Santoso, Kasat Pol Airud AKP H. Nandang, Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan Cisolok, serta Ketua Yayasan Majelis Dzikir Merah Putih KH. Muswandi, S.Ag., M.A. beserta jajaran. Turut hadir juga Ketua GPN 08, perwakilan Dirjen Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, Kepala Bappanas, Kepala BGN, Ketua KNPI, Ketua LMPI, Karang Taruna, tokoh masyarakat, dan warga kampung nelayan serta para tamu undangan lainnya. Kepala Desa Cikahuripan, Kang Midun, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan syukuran ini merupakan bentuk kepedulian sosial terhadap para nelayan di wilayah Cisolok. ”Syukuran ini dirangkai dengan doa bersama sebagai bentuk rasa syukur sekaligus mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Doa adalah bagian penting dari ikhtiar untuk mencapai hasil yang baik,” ucapnya. Ia juga menyampaikan apresiasi atas sinergi panitia Syukuran Hari Nelayan dengan Yayasan Majelis Dzikir Merah Putih yang turut memperkuat nilai spiritual dalam acara tersebut. ”Kami sangat menyambut baik kolaborasi ini. Kita buktikan bahwa tidak hanya usaha (kasab), tapi doa juga menjadi keharusan untuk meraih hasil maksimal,” tambahnya. Dalam doa bersama tersebut, selain mendoakan keselamatan dan kelancaran rezeki bagi para nelayan dan keluarganya, juga diselipkan doa khusus untuk kesehatan Presiden RI, Prabowo Subianto, serta keselamatan dan kedamaian bagi bangsa Indonesia. ”Doa ini juga kami tujukan bagi Bapak Presiden Prabowo dan untuk keselamatan bangsa secara umum,” tutur Kang Midun. Ia berharap, gelaran syukuran nelayan ke-28 ini menjadi titik awal untuk memperjuangkan kehidupan yang lebih sejahtera bagi nelayan, termasuk mendorong pembangunan dermaga yang lebih representatif. ”Kami sangat berharap ke depan ada pembangunan dermaga yang lebih memadai untuk mendukung aktivitas para nelayan,” pungkasnya. ( Wahyu,Permana )
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sukabumi mempertegas komitmennya dalam mendukung pembangunan ekonomi melalui kepastian hukum investasi. Hal ini disampaikan dalam kegiatan penerangan hukum bertajuk “Mendukung Investasi dan Memberikan Kepastian Hukum Tentang Investasi”, yang digelar di Aula Kejari, Rabu (9/7/2025). Acara tersebut melibatkan sejumlah pemangku kepentingan, termasuk Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta para pelaku usaha di Kabupaten Sukabumi. Kejari memanfaatkan forum tersebut sebagai wadah edukasi hukum, sekaligus untuk mempererat sinergi antara penegak hukum dan pelaku investasi. Kepala Seksi Intelijen Kejari Sukabumi, Fahmi Rachman, S.H., M.H., dalam paparannya menekankan pentingnya menciptakan ekosistem investasi yang sehat. Menurutnya, regulasi yang jelas dan penegakan hukum yang tegas menjadi faktor utama dalam menjaga keberlanjutan investasi di daerah. Fahmi menyoroti bahwa perizinan merupakan instrumen vital yang harus dikelola secara transparan. Di sisi lain, ia menegaskan bahwa Kejari juga berperan aktif dalam pengawasan terhadap proses tersebut guna memastikan berjalan sesuai koridor hukum dan bebas dari praktik penyimpangan. Secara khusus, Kejari Sukabumi menekankan empat poin penting yang menjadi pijakan dalam penguatan investasi, yakni: penciptaan iklim investasi kondusif, pengawasan ketat terhadap perizinan, pencegahan praktik korupsi dan pungli, serta perlindungan hukum bagi para investor. “Investasi akan tumbuh jika kepastian hukum terjaga dan proses perizinan dilakukan secara profesional serta bersih dari intervensi,” ujar Fahmi, seraya menambahkan bahwa Kejari siap memberikan pendampingan hukum bagi para pelaku usaha. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari upaya yang lebih konkret dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui investasi yang sehat, berkelanjutan, dan didukung oleh supremasi hukum yang kuat. (Reno)
SUKABUMI – BIDIK-KASUSNEWS.COM- Kepolisian Sektor (Polsek) Ciemas Polres Sukabumi bersama unsur Forkopimcam Ciemas melaksanakan kegiatan penanaman jagung serentak kuartal III tahun 2025. Kegiatan dilakukan di lahan perhutanan sosial milik PTPN yang berlokasi di Blok Cipancar, Kampung Bojong Genteng, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Rabu (9/7/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini merupakan bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, sekaligus pemberdayaan lahan tidur di wilayah perhutanan sosial. Adapun lahan yang digunakan untuk kegiatan tanam jagung ini seluas 10 hektare dan dikelola bersama masyarakat desa setempat dengan pendampingan unsur Muspika. Kapolsek Ciemas, AKP Deni Miharja, S.H., M.H.,memimpin langsung kegiatan tersebut bersama anggota Polsek dan didampingi oleh jajaran Forkopimcam, termasuk Camat Ciemas, Danramil, dan perwakilan dari Dinas Pertanian. Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari para tokoh masyarakat dan petani lokal yang hadir langsung di lokasi. Bagi mereka hal tersebut merupakan wujud keberpihakan pada petani. ”Penanaman jagung serentak ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara aparat keamanan, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan serta mendorong pemanfaatan lahan perhutanan secara produktif dan berkelanjutan,” ujar AKP Deni. Lebih lanjut dia menjelaskan, kegiatan ini sejalan dengan program Polri Presisi yang tidak hanya fokus pada penegakan hukum tetapi juga berkontribusi aktif dalam pembangunan dan pelayanan masyarakat, termasuk sektor pertanian. ”Kami ingin kehadiran Polri benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung,” tambahnya. Selama kegiatan berlangsung, situasi terpantau aman, tertib, dan kondusif. Antusiasme warga cukup tinggi, terlebih kegiatan ini juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar dalam pengelolaan lahan dan hasil pertanian nantinya. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi dokumentasi dan ramah tamah bersama warga. Para peserta berharap kegiatan serupa bisa terus dilakukan secara berkelanjutan. ”Pendampingan dari berbagai pihak terkait diharapkan hasil panen nantinya benar-benar dapat menunjang kebutuhan pangan lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya. ( DICKY,S )
SUKABUMI,BIDIK-KASUSNEWS.COM– Upaya mendukung ketahanan pangan nasional terus digalakkan oleh Polri. Salah satunya diwujudkan oleh Polsek Surade Polres Sukabumi Polda Jabar melalui kegiatan penanaman jagung hiprida dilahan Poktan Cicariu Desa Cipeundeuy Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi pada, Rabu (9/7/ 2025). Program ini merupakan bagian dari pelaksanaan Program Asta Cita Presiden RI, khususnya poin kedua yang menekankan pada pemanfaatan lahan produktif untuk mendukung kemandirian pangan. Penanaman hari ini dilakukan didua lokasi, yaitu di Poktan Citundun Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung dan di Poktan Cicariu Desa Cipeundeuy Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi. Dua area lokasi tersebut memiliki potensi pertanian tinggi sebagai langkah konkret dalam menciptakan ketahanan pangan dari tingkat lokal, katanya. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kapolsek Surade Iptu Ade Hendra, S.Pd, didampingi beberapa anggotanya,Kepala BPP Kecamatan Surade Rimawan, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Cipeundeuy Yusnandar, Ketua Poktan Cicariu Sutisna dan pengurus, Aparat Desa Cipeundeuy, serta masyarakat setempat yang berperan sebagai relawan pertanian. Dalam keterangannya, Iptu Ade Hendra menegaskan bahwa kegiatan tanam jagung ini bukan sekadar acara formalitas, tetapi bentuk nyata dari sinergi antara aparat keamanan dengan masyarakat dalam memperkuat sektor pertanian di tengah dinamika global yang terus berubah. Kapolsek menambahkan.“ Ketahanan pangan adalah pilar penting dalam menjaga kedaulatan negara. Melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan ini, kami berupaya mendukung penuh kebijakan strategis pemerintah dan mendorong pemanfaatan lahan yang selama ini selalu digarap oleh para petani ,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa kehadiran Polri dalam kegiatan semacam ini menjadi jembatan untuk mempererat hubungan dengan masyarakat sekaligus memperkuat fungsi pengayoman dalam bentuk yang lebih produktif. “Dengan sinergi dan semangat gotong royong, kita bisa menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan menjadi contoh bagi wilayah lain agar turut mengoptimalkan potensi pertanian di daerah masing-masing,” tutup Kapolsek. Inisiatif kegiatan yang dilakukan oleh Kapolsek Surade ini , mendapat sambutan positif dari Kepala BPP Kecamatan Surade Rimawan, dia menyatakan siap mendukung program pertanian demi masa depan pangan yang lebih stabil dan berkelanjutan, ucapnya. Sementara, Ketua Kelompok Tani Cicariu Sutisna mengucapkan banyak terima kasih dengan adanya Program Asta Cita Presiden RI. “Kami sangat berterima kasih dan bersyukur karena kegiatan ini menjadi pendorong semangat bagi kelompok tani. Kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Sutisna saat ditemui dilokasi penanaman. DICKY,S
Bidik-kasusnews.com,Kubu Raya Kalimantan Barat Rabu–09-Juli-2025 Ketegangan sosial kembali mencuat di wilayah Rasau Jaya Umum, Sekunder C, Kabupaten Kubu Raya. Puluhan warga mendatangi kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Herman Hofi Law guna meminta pendampingan hukum atas konflik lahan yang telah mereka garap selama lebih dari dua dekade. Warga mengaku resah dan merasa diintimidasi oleh pihak tertentu yang mengklaim sepihak atas tanah yang telah mereka kelola dan tanami selama ini. Menurut pengakuan warga, kelompok yang mengklaim lahan tersebut tidak hanya mengusir secara verbal, tapi juga membawa alat berat ekskavator dan merusak tanaman produktif seperti sawit, nanas, dan berbagai komoditas sayur-mayur. Setelah bertahun-tahun kami tanami, datang orang yang bilang itu tanah mereka. Mereka bawa exzavator, tanaman kami diratakan begitu saja. Sawit, sayur, semua hancur,” ujar seorang warga dengan nada geram. Dr. Herman Hofi Munawar, Ketua LBH Herman Hofi Law, menyampaikan bahwa sengketa agraria seperti ini dapat berkembang menjadi konflik horizontal yang serius apabila dibiarkan tanpa penyelesaian hukum yang adil dan tegas. Ini bukan pertama kalinya. Tahun 2015 pernah terjadi kejadian serupa dan pihak pemerintah sudah mencoba mediasi. Tapi kelompok pengklaim justru mangkir. Sekarang mereka kembali, dengan alat berat, langsung merusak lahan. Ini jelas-jelas melanggar hukum dan mengancam ketertiban,” tegas Herman. Ironisnya, laporan warga ke Polsek setempat diduga ditolak hanya karena warga tak memiliki sertifikat hak milik (SHM) atau Surat Pernyataan Tanah (SPT). Hal ini menuai kritik tajam dari Herman. Apa logika hukum kita hari ini? Apakah yang tak punya sertifikat tak boleh melapor saat dirugikan? Bukankah laporan pidana adalah hak semua warga negara? Ini bentuk diskriminasi hukum,” tambahnya. LBH Herman Hofi Law secara resmi akan mengajukan pengaduan ke Kapolres Kubu Raya dan Propam Polda Kalbar atas penolakan tersebut, karena dinilai melanggar asas perlindungan terhadap warga negara yang sedang mencari keadilan. Desakan Hentikan Aktivitas Alat Berat dan Perlindungan Hukum Segera Warga bersama LBH mendesak aparat kepolisian dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk menghentikan aktivitas sepihak, terutama operasi alat berat di atas lahan sengketa, demi mencegah konflik terbuka di lapangan. Kami hanya ingin tenang menggarap tanah kami. Jangan paksa kami turun ke lapangan menghadapi mereka. Kami tak mau rusuh. Tapi kalau tidak ditindak, ini bisa meledak,” ucap seorang warga perempuan dengan suara bergetar. Pasal 385 KUHP tentang penguasaan tanah tanpa hak. UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM – hak atas tempat tinggal dan penghidupan layak. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 tentang hak masyarakat adat dan penggarap atas lahan garapan. Pasal 170 KUHP tentang perusakan barang secara bersama-sama (termasuk tanaman produktif). UU No. 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan, Pasal 21 dan 55 terkait perusakan tanaman produktif. Dr. Herman Hofi Munawar, dalam kapasitasnya sebagai pengamat hukum dan kebijakan publik Kalbar, menegaskan bahwa persoalan konflik agraria di Kubu Raya perlu ditangani dengan pendekatan hukum yang berpihak pada keadilan substantif, bukan sekadar formalitas sertifikat. Negara tidak boleh abai terhadap penderitaan petani kecil. Bila hukum hanya tunduk pada sertifikat tanpa melihat sejarah penguasaan fisik dan niat baik warga, maka hukum itu cacat secara sosial,” tutup Herman. Sumber : Dr Herman Hofi Munawar Law Wartawan Mulyawan