Sukabumi, Bidik-kasusnews.com SUKABUMI – Pemerintah Kabupaten Sukabumi kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya dan lingkungan melalui kegiatan Sedekah Bumi yang digelar di Kampung Cilodor, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, pada Minggu (20/4/2025). Acara tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, H. Ade Suryaman. Dengan mengusung tema “Gunung Teu Menang Dilebur, Sagara Teu Menang Dirusak, Buyut Teu Meunang Dirusak”, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang ritual tahunan, tetapi juga momentum penting untuk menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokal. “Sedekah Bumi adalah simbol rasa syukur atas karunia alam sekaligus refleksi untuk menjaga kelestariannya. Ini adalah pesan moral dari leluhur yang harus terus dijaga,” kata Sekda dalam sambutannya. Lebih lanjut, Ade Suryaman menegaskan bahwa Kecamatan Kabandungan menyimpan potensi besar, terutama di sektor pertanian dan pariwisata. Keindahan alamnya dinilai mampu bersaing dengan destinasi populer seperti Puncak Bogor. “Dalam satu hari saja, wilayah ini bisa memproduksi hingga 15 ton hasil bumi. Ini peluang besar untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” ungkapnya. Pemerintah daerah juga membawa kabar positif dalam kegiatan ini. Sebanyak 843 bidang tanah di Kabandungan kini telah memiliki sertifikat resmi. Hal ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memberikan kepastian hukum bagi masyarakat. “Legalitas lahan adalah bentuk perlindungan atas hak-hak warga. Ini penting agar tidak terjadi sengketa di masa mendatang,” tutup Sekda. Kegiatan ini dihadiri pula oleh unsur Forkopimda, Forkopimcam, serta masyarakat setempat yang antusias mengikuti rangkaian acara dari awal hingga akhir. (DICKY)

Sukabumi, Bidik- Kasusnews.com – Bupati Sukabumi H. Asep Japar menghadiri Haul ke-17 Guru Besar Sapu Jagat, KH. M. Anwarulloh dan Hj. Dedeh Suryani, yang digelar pada, Sabtu (19/04/2025). Acara tersebut dipusatkan di area Yayasan Poskab Sapu Jagat, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan yang sarat makna spiritual dan nilai kebersamaan tersebut. Ia menilai haul sebagai momentum memperkuat tali silaturahmi antarwarga. Bupati menekankan pentingnya menjaga warisan kebesaran Poskab Sapu Jagat agar terus bermanfaat bagi masyarakat. “Silaturahmi ini adalah kekuatan, Sapu Jagat harus hadir untuk rakyat,” tegasnya. Dalam kesempatan yang sama bupati mengajak seluruh keluarga besar Poskab agar terus menjaga komunikasi dan semangat kebersamaan demi menjaga marwah perguruan warisan Almarhum KH. Anwarulloh. “Teruskan perjuangan beliau, kuatkan nilai-nilai agama dan ingatkan diri akan akhirat,” pesan Bupati menutup sambutannya. Acara dihadiri Ketua DPRD, Kaban Kesbangpol, Camat Sukaraja, unsur TNI/Polri, serta berbagai tokoh dan masyarakat yang hadir dengan khidmat. ( DICKY )

Kalbar, Bidik-kasusnews.com – Kubu Raya Kalimantan Barat Proyek jalan lingkar di Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kamis-17/04/2025. “Di duga di kerjakan asal jadi , jalan lingkar ini sebelumnya di bangun dengan pengerasan rambat beton, “kemudian di lapis aspal goreng, sangat di sayangkan belum seumur jagung sudah mulai tampak kerusakan, “Menurut keterangan warga sekitar yang enggan dipublikasikan namanya, jalan lingkar tersebut dibangun menggunakan dana anggaran APBD Kabupaten Kubu Raya, “Senilai Rp 1.551.923.393.44 ( Satu miliar,lima ratus lima puluh satu juta, sembilan ratus dua puluh tiga ribu ,tiga ratus sembilan puluh tiga). “Proyek jalan lingkar Kecamatan Kubu tersebut dikerjakan oleh, Pelaksana lapangan CV. BIMA SATRIA PERKASA, waktu pelaksanaan 105 hari kalender, “Pekerjaan di laksanakan tepat nya di RT 04/RW 08 Dusun Karya Raja Desa Kubu, Kabupaten Kubu Raya, “Dengan No kontrak, 600.1.9.3/12/PUPRPRKP-BM/IX/2024. yang dikelola oleh dinas Pekerjaan Umum dan penataan ruang perumahan rakyat, dan kawasan pemukiman tahun anggaran 2024, “Hal ini menjadi sorotan, sejak awak media turun ke lokasi kegiatan, tampak kondisi jalan yang baru dibangun memang sudah mulai mengalami kerusakan di beberapa titik terdapat jalan yang sudah mulai hancur dan berlubang. Hasil keterangan salah satu warga sekitar yang enggan namanya disebutkan, ditemui awak media juga mengeluhkan jalan yang mulai berlubang, dimana jalan tersebut dibangun belum seumur jagung tapi sudah mulai rusak,” keluhanya. Warga juga menambahkan, hal ini menjadi pertanyaan bagi kami selaku masyarakat Kubu Khususnya, “Pemanfaat jalan lingkar ini dibangun dengan anggaran cukup besar, tapi kualitas jalan yang dibangun sangat kurang baik. Kami sebagai warga memohon kepada pemerintah agar segera memperbaiki jalan yang sudah mulai tampak hancur ini , ” agar tidak lebih parah kedepan nya. Sayang jika dibiarkan, semakin lama tentu akan semakin parah,” tegas warga. Lebih lanjut warga juga berharap kepada aparat penegak hukum agar menyelidiki proses pembangunan jalan tersebut, yang diduga ada indikasi pengurangan spesifikasi campuran dalam pekerjaannya. Dilain waktu kita mencoba berkomunikasi dengan salah seorang mantan anggota dewan kabupaten kuburaya periode 2019-2024 berenisial (HS) melalui via whatsApp. Mengkonfirmasi terkait pekerjaan jalan linkar kubu tersebut. ( SH) mengatakan masyarakat kubu kan dah pintar2, mereka yg merasakan, kalau baik berati mereka katakan baik kalau jahat mereka katakan jahat, SH, juga meminta kepada rekan rekan media jangan hanya melihat sisi buruk nya saja sisi baik nya dimana !… Maaf saye lagi capek benar maklomlah sekarang ni kerje nguli. Pungkas HS. Yang dibangun pada tahun anggaran 2024 dimana sesuai informasi proyek ini adalah proyek aspirasi salah seorang anggota dewan kabupaten Kubu raya, Selain itu, jalan lingkar kubu ini adalah salah satu akses jalan penghubung beberapa desa lintas darat yang sangat di perlukan masyarakat kecamatan kubu,” Sebelum berita ini naik di media awak media telah berupaya mencoba menghubungi pihak dinas terkait( PERKIM ) Kabupaten Kubu Raya, namun belum mendapat jawaban hingga berita ini di terbitkan. ( Narasumber masyarakat) (Penulis. Mul ) (Editor Basori)

Sukabumi-Bidik-Kasusnews.com – DPRD Kabupaten Sukabumi menggelar Rapat Paripurna agenda Persetujuan Bersama terhadap Raperda tentang Perubahan Perda Nomor 15 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta penyampaian pendapat akhir Bupati atas Raperda tentang Perubahan Perda Nomor 15 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Rapat berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi, Kamis (17/4/2025). Paripurna di pimpin oleh ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, yang dihadiri oleh Bupati Sukabumi H Asep Japar didampingi Wakil Bupati, H Andreas, unsur Forkopimda, serta tamu undangan lainnya. Bupati Sukabumi, H Asep Japar menyampaikan, disahkannya Raperda tentang perubahan atas peraturan daerah nomor 15 tahun 2023 tentang pajak daerah dan retribusi daerah diharapkan dapat menjadi dasar dan pedoman bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan pemungutan, pengendalian dan pengawasan terhadap pajak daerah dan retribusi daerah. Selain itu, sebagai upaya untuk mendorong peningkatan pendapatan asli daerah, kemudahan berusaha, iklim inventasi yang kondusif, daya saing daerah, penciptaan lapangan kerja serta pelayanan kepada masyarakat juga perlu dilakukan demi terciptanya Kabupaten Sukabumi Mubarokah. “Saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan terimakasih yang sebesar besarnya atas kerjasama legislatif dan eksekutif sehingga pembahasan Raperda ini dapat terlaksana dengan baik,” ungkapnya. Menurutnya, kunci keberhasilan pembangunan daerah tidak hanya ditentukan oleh perencanaan yang baik dan berkualitas, tetapi diperlukan adanya inovasi dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, dunia usaha atau swasta, akademisi, masyarakat dan unsur lainnya sehingga dapat terwujud dengan baik. “Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Raperda tentang perubahan atas peraturan daerah nomor 15 tahun 2023 tentang pajak daerah dan retribusi daerah ini,” pungkasnya. Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan Penandatanganan persetujuan bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD terhadap Perubahan Perda Nomor 15 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. DICKY SOPYAN

SUKABUMI, Bidik-Kasusnews.com – Pemkab Sukabumi mengadakan kegiatan Pagelaran Budaya Rakyat 2025. Momen tersebut menandakan proses pergantian kepemimpinan di Kabupaten Sukabumi tahun ini yang berlangsung di Alun-alun Palabuhanratu,” Kamis (17/4/2025). Acara yang menyedot animo masyarakat itu tak hanya menjadi ajang hiburan, tapi juga bentuk penghormatan bagi Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi periode 2021–2025, sekaligus menyambut pemimpin baru yang akan membawa estafet pembangunan hingga 2030. Momen itu jadi spesial saat empat unsur pimpinan daerah Bupati H. Marwan Hamami, Wakil Bupati H. Iyos Somantri, Ketua DPRD Budi Azhar Mutawali, serta Sekretaris Daerah Ade Suryaman bisa tampil kompak menghadiri dan menyemarakkan kegiatan yang mengangkat tema “Merajut Harmoni, Melestarikan Tradisi, Menuju Sukabumi Mubarokah.” Kegiatan diawali dengan doa bersama dalam bentuk istigasah, kemudian dilanjutkan pertunjukan seni budaya yang memukau masyarakat. Penampilan kesenian tradisional seperti dogdog lojor, dongdang, serta tari jipeng dan jaipong menjadi sorotan utama. Tak ketinggalan, kolaborasi unik antara kasepuhan adat dengan pelajar SMK Mutiara menghadirkan nuansa budaya yang menyatukan nilai tradisional dan semangat generasi muda. Dalam sambutannya, Bupati Marwan menyampaikan rasa bangganya atas kebersamaan masyarakat Sukabumi dalam melewati berbagai dinamika pemerintahan. “Kebersamaan adalah kunci. Dua periode kepemimpinan ini adalah hasil sinergi, bukan kerja individu. Saya haturkan terima kasih atas dukungan masyarakat dan DPRD dalam menghadapi masa-masa sulit seperti pandemi, bencana, dan tantangan birokrasi,” ungkapnya. Ia juga mengungkapkan harapan agar pembangunan berbasis kearifan lokal terus dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya. Sementara itu, Bupati terpilih H. Asep Japar yang hadir bersama Wakilnya, H. Andreas, menyampaikan tekad untuk melanjutkan program-program yang telah dirintis. “Kami berkomitmen menjaga kesinambungan pembangunan dan nilai-nilai budaya di tengah arus perubahan. Semoga Allah SWT meridhai setiap langkah kita mewujudkan Sukabumi yang Mubarokah,” ucapnya. Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, turut memberi apresiasi atas dedikasi Marwan–Iyos selama dua periode kepemimpinan. Menurutnya, mereka telah meninggalkan banyak tonggak penting pembangunan, mulai dari sektor pariwisata, pemberdayaan ekonomi lokal, hingga penguatan pelayanan publik. Puncak acara ditandai dengan penyerahan cenderamata kepada para tokoh pembangunan daerah, termasuk kasepuhan adat. Selain itu, dilakukan pula penggalangan dana solidaritas untuk korban bencana, serta penyerahan cenderamata dari Forkopimda kepada Bupati dan Wakil Bupati periode 2021–2025 yang berlangsung di Aula Sekretariat Daerah. (DICKY)

Sukabumi, Bidik-Kasusnews.com Sukabumi – Pemerintah Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi menggelar acara Halal Bihalal untuk menjalin tali silaturahmi bersama seluruh perangkat desa/kelurahan, BPD, Bhabinkamtibmas, Babinsa, RT/RW, Tim Penggerak PKK, MUI, DMI, UPZ,IPHI,pkdt, tokoh agama dan tokoh masyarakat, berlangsung di aula kantor Kecamatan setempat, pada Rabu (16/04/2025). Camat Jampangkulon, Dading,S.Pd mengatakan, halal bihalal pasca Idul Fitri digelar untuk mempererat tali silaturahmi dan saling memaafkan serta merawat kebersamaan aparatur dan staf perangkat Kecamatan bersama unsur lain sebagai penggerak pemerintah Kecamatan Jampangkulon. “Alhamdulillah, halal bihalal ini kami adakan untuk menyambung tali silaturahmi, memperkuat kekeluargaan dan menjalin komunikasi dengan pegawai yang ada di wilayah Kecamatan Jampangkulon dengan sepuluh desa dan satu kelurahan,” kata Dading. Dirinya berharap, pasca Hari Raya Idul Fitri 1446 H, seluruh pegawai yang ada di Kecamatan Jampangkulon dapat lebih kompak dan semangat dalam meningkatkan kinerja guna memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Ya, lebih mempererat persatuan dan kesatuan di Kecamatan Jampangkulon, kita tinggalkan segala hal yang tidak baik di tahun lalu, ganti dengan hal-hal yang baik di tahun ini dalam melayani masyarakat,” ungkapnya. Dading berpesan kepada semua perangkat Kecamatan Jampangkulon agar terus meningkatkan pelayanan kepada masayarakat dan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. “Terus menjaga kekompakan dengan penuh semangat, agar menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggungjawab dalam melayani masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Jampangkulon,” harapnya. Sementara sebagai Penceramah yang mengisi acara tersebut adalah, Ustadz Apit dari Kampung Salagedang Desa Bojongsari, beliau mengatakan acara halal bihalal ini untuk bmeningkatkan tali silaturahmi antar pemerintah Kecamatan , Desa dan Kelurahan dengan terus merajut kebersamaan serta gotong royong. “Acara halal bihalal ini sangat luar biasa, karena dengan adanya acara ini, antar pimpinan dan staf pemerintah Kecamatan Jampangkulon maupun desa dan kelurahan semua bisa bersinergi dan menambah soliditas dalam pengabdian melayani masyarakat,” pungkasnya. DICKY, S

Bidik-kasusnews.com Sanggau Kalimantan Barat Proyek pembangunan Rumah Adat Noyan yang dikerjakan oleh CV RAMA PUTRA dengan nilai kontrak Rp1.992.774.000,00 kembali menjadi sorotan publik setelah terjadinya tanah longsor di bagian depan bangunan. Proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sanggau ini diduga tidak melalui tahapan teknis yang memadai, termasuk pemadatan tanah di lokasi yang diketahui memiliki karakteristik tanah timbunan. Dari data LPSE Kabupaten Sanggau mencatat proyek tersebut sebagai bagian dari pekerjaan kontruksi oleh satuan kerja Dinas PUPR Kabupaten Sanggau. Namun hasil pembangunan menimbulkan pertanyaan mengenai akurasi perencanaan dan pengawasan teknis di lapangan. PWKS: Kenapa Tidak Dilakukan Uji Kelayakan Tanah? Ketua Persatuan Wartawan Kabupaten Sanggau (PWKS) Wawan Suwandi, mengkritik pelaksanaan proyek yang dianggap mengabaikan aspek dasar konstruksi, terutama pada wilayah yang rawan pergerakan tanah. “Ini bukan proyek kecil, ini simbol budaya dan harga diri masyarakat adat. Seharusnya sebelum pekerjaan dilaksanakan Dinas PUPR, konsultan perencana, dan kontraktor pelaksana terlebih dahulu melakukan rekayasa lapangan mengenai layak tidaknya lokasi itu untuk dibangun. Kenapa hal mendasar seperti ini justru diabaikan?” tegas Juragan sapaan akrabnya, Rabu 16 April 2025 pagi di Warkop tepi sungai Kapuas. Menurutnya, pembangunan konstruksi tanpa kajian teknis geoteknik adalah tindakan sembrono yang bisa berdampak fatal, baik secara struktural maupun finansial. “Kami tidak bicara soal estetika bangunan, tapi soal keamanan jangka panjang. Jangan sampai proyek miliaran rupiah hanya berdiri sebentar, lalu rusak karena kelalaian teknis,” tambahnya. Kadis PUPR: Sudah Diserahterimakan, Disarankan Penanaman Pohon di Titik Longsor Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sanggau Aris Sudarsono, menyampaikan bahwa pekerjaan telah diselesaikan dan diserahterimakan secara resmi kepada Pemerintah Kecamatan Noyan. “Pekerjaan pembangunan Rumah Adat Noyan sudah selesai dan telah diserahterimakan. Proses pelaksanaan sesuai dengan kontrak,” ujar Aris saat dikonfirmasi melalui pesan WhatssApp, Rabu (16/04/25). Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah merespon surat dari Camat Noyan terkait terjadinya longsor di depan bangunan dan menyarankan langkah awal berupa penanaman pohon. Kami menyarankan agar dilakukan penghijauan melalui penanaman pohon-pohon keras di sekitar area longsor. Ini sebagai langkah awal mitigasi,” tambahnya. Namun hingga saat ini, belum ada penanganan teknis lanjutan seperti penahanan tanah atau kajian rekayasa struktur pada area terdampak. Masyarakat Minta Transparansi Masyarakat setempat mengatakan, rumah Adat Noyan adalah warisan budaya yang seharusnya dibangun dengan ketelitian, bukan sekadar mengejar serapan anggaran. “Rumah adat ini adalah simbol identitas kami. Tapi kalau dibangun di atas tanah yang rentan longsor, itu seolah menunjukan tidak ada rasa hormat pada nilai budaya yang dilindungi,” kata Berto bukan nama sebenarnya, salah satu tokoh pemuda adat. Sementara itu, pihak CV RAMA PUTRA sebagai pelaksana proyek belum memberikan tanggapan resmi atas persoalan ini. Narasumber; Wawan Suwandi. Editor Basori

Hulu Sungai Utara, Bidik-kasusnews.com — Upaya penguatan ketahanan wilayah terhadap banjir di Kecamatan Danau Panggang kembali digalakkan melalui sinergi lintas sektor. Polsek Danau Panggang turut hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dan pengecekan lapangan optimalisasi sistem polder yang digelar bersama Wakil Bupati HSU, Tim Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, dan sejumlah unsur Forkopimda, Selasa pagi (15/4/2025). Kegiatan yang berlangsung di Desa Manarap ini difokuskan pada evaluasi sistem polder sebagai bagian penting dari infrastruktur pengendalian banjir. Pengecekan lapangan dilakukan secara langsung untuk menilai efektivitas dan kendala yang ada, sekaligus merumuskan langkah strategis ke depan. Dalam rakor tersebut, hadir Wakil Bupati HSU Hero Setiawan, Komandan Kodim 1001/HSU-BLG Letkol Kav. Gunantyo Ady Wiryawan, Kepala BWS Kalimantan III I Putu Eddy Purna Wijaya, serta perwakilan DPRD Provinsi, Dinas PUPR, Dinas Pertanian, TNI, dan jajaran kepolisian. Kapolres Hulu Sungai Utara AKBP Agus Nuryanto, S.I.K., M.Si., melalui Kapolsek Danau Panggang IPTU Makmur menyatakan dukungan penuh terhadap program pengendalian banjir ini. “Polri siap bersinergi menjaga keberlangsungan program pembangunan daerah, termasuk optimalisasi sistem polder yang krusial bagi perlindungan masyarakat dari dampak bencana banjir,” tegas IPTU Makmur. Rakor ini mencerminkan komitmen bersama antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan lingkungan secara kolektif. Kolaborasi ini diharapkan mempercepat realisasi infrastruktur yang tangguh dan responsif terhadap kondisi hidrologis di wilayah Hulu Sungai Utara. Kegiatan ditutup dengan pengecekan lapangan oleh seluruh tim, dan berlangsung dalam suasana tertib, aman, serta penuh semangat kebersamaan antarinstansi.(Agus)

Sukabumi, Bidik-Kasusnews.com – Bupati Sukabumi H. Asep Japar mengambil sumpah dan menyerahkan petikan SK PNS tahun 2025 di Pendopo, Selasa, 15 April 2025. Dalam acara tersebut, H. Asep juga menyerahkan petikan SK CPNS formasi tahun 2024 Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Berdasarkam data yang dihimpun, terdapat lima PNS yang diambil sumpah sekaligus mendapatkan Petikan SK PNS tahun 2025. Mereka merupakan lulusan dari Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) dan Politeknik Transportasi Darat Indonesia – Sekolah Tinggi Transportasi Darat (PTDI – STTD). Sementara penerima petikan SK CPNS formasi 2024 berjumlah 90 orang. Sebanyak 86 CPNS formasi umum dan 4 dari PTDI-STTD. H. Asep Japar menyambut baik kehadiran para PNS dan CPNS Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Para PNS dan CPNS ini menjadi bagian Pemerintah Kabupaten Sukabumi. “Atas nama pribadi dan pemerintah, saya mengucapkan selamat datang dan bergabung menjadi ASN Pemda Kabupaten Sukabumi,” ujarnya. H. Asep pun mengingatkan pengangkatan sebagai CPNS ini bukanlah garis akhir, namun awal perjalanan panjang sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Apalagi menjadi merupakan pilihan untuk pengabdian. “Tugas kalian bukan semata bekerja, namun mengabdi untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara,” ucapnya. Selain itu, H. Asep mengingatkan tiga fungsi ASN berdasarkan undang-undang nomor 20/2023 tentang ASN. Hal itu meliputi pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa. “Dalam menjalankan ketiga fungsi itu, saya meminta untuk bersikap profesional, berorientasi pada pelayanan, berdedikasi dan berkomitmen tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, terus meningkatkan kompetensi, bersinergi, melaksanakan tugas dengan penuh integritas dan profesional,serta meningkatkan disiplin dan etos kerja sebagai ASN,” ungkapnya. Namun hal yang tak kalah penting, H. Asep mengingatkan agar para ASN mampu melayani masyarakat dengan baik. Termasuk menjalankan isi dalam fakta integritas. “Kita sebagai ASN harus melayani masyarakat, bukan dilayani. Titip juga untuk menjaga nama baik Pemerintah Kabupaten Sukabumi,”tegasnya. Di balik itu semua, H.Asep mengajak semuanya untuk bersama-sama membangun Kabupaten Sukabumi dengan sepenuh hati. “Kabupaten Sukabumi memiliki visi Mubarakah (Maju, Unggul, Berbudaya, dan Berkah). Visi ini merupakan komitmen kita bersama yang harus diperjuangkan,” pungkasnya. DICKY, S

JATENG:Bidik-Kasusnews.com Jepara — Suasana Desa Sumberejo, Kecamatan Donorojo, berbeda dari biasanya pada Selasa (15/4/2025). Sejak pagi, warga sudah tampak bersemangat menyambut kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Jepara, Bupati Witiarso Utomo, atau yang akrab disapa Mas Wiwit. Hari itu, Mas Wiwit meluncurkan program baru bertajuk “Bupati Ngantor di Desa”, sebuah inisiatif yang tak sekadar seremonial, tapi membawa semangat perubahan dari akar rumput. Tak sendiri, Mas Wiwit datang bersama Wakil Bupati Gus Ibnu Hajar, Plh Sekda Ary Bachtiar, serta para kepala dinas. Agenda pertama mereka adalah mengunjungi Bazar UMKM yang diikuti delapan desa di Donorojo. Aneka hasil olahan tangan lokal dari ketela, kelor, hingga produk kerajinan dan hasil tani dipajang rapi. Mas Wiwit tampak antusias mencicipi dan bahkan memborong sejumlah produk, salah satunya keripik Menggleng dari Desa Jugo dan keripik kelor khas Sumberejo. “Ini bukan cuma soal produk. Tapi soal kebanggaan desa. Kita harus dukung agar UMKM naik kelas,” ujar Mas Wiwit sambil membagikan hasil belanjaannya kepada warga, termasuk Mbah Suminah, lansia asal Sumberejo yang dengan mata berkaca-kaca mengucap, “Maturnuwun, Pak Bupati.” Program kemudian dilanjutkan dengan forum sambung aspirasi di Balai Desa Sumberejo. Satu per satu, warga menyuarakan keluh kesah dan harapan mereka. Mulai dari sulitnya pupuk, minimnya alat pertanian, abrasi pantai, hingga potensi wisata yang belum tergarap maksimal. Saifur Rohman dari Bandungharjo mengeluhkan praktik alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan di wilayah perairan mereka. Sementara Fatkiyati, pelaku UMKM perempuan, meminta dukungan promosi dan pemasaran produk. “Kami butuh rumah UMKM, agar tidak terjerat bank plecit,” ujarnya penuh harap. Mas Wiwit tidak tinggal diam. Semua aspirasi langsung direspon oleh pejabat terkait. Dari sektor pertanian, sosial, perikanan, hingga infrastruktur dan lingkungan, setiap keluhan dicatat dan dibahas solusinya. Plh Sekda Ary Bachtiar menjelaskan bahwa pelebaran jalan akan dilakukan bertahap, termasuk ruas Jugo–Sumberejo dan Sumberejo–Clering. Sementara pencarian sumber air bersih masih dilakukan karena karakter tanah yang berbatu. “Bupati Ngantor di Desa ini bukan ajang formalitas,” tegas Mas Wiwit. “Kami ingin hadir di tengah masyarakat, mendengar langsung, dan mencari solusi bersama. Ini adalah komitmen untuk membangun Jepara dari desa.” Tak hanya mendengar aspirasi, acara juga dilengkapi dengan diskusi kelompok (FGD), penyerahan bantuan sosial, dan layanan kesehatan gratis untuk masyarakat. Melalui program ini, Pemkab Jepara membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal-hal kecil, dari desa-desa yang selama ini menjadi denyut nadi kehidupan masyarakat.(Wely-jateng) Sumber: Diskominfo jepara