Jakarta, Bidik-kasusnews.com – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi sejumlah jabatan strategis di tubuh Polri, termasuk pergantian pimpinan di beberapa Kepolisian Resor Metropolitan (Polres Metro). Salah satu posisi yang mengalami pergantian adalah Kapolres Metro Jakarta Timur. Dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1421/VI/KEP./2025 yang diterbitkan pada Rabu, 25 Juni 2025, Kapolri menunjuk Kombes Pol Alfian Nurrizal sebagai Kapolres Metro Jakarta Timur, menggantikan Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly. Sebelumnya, Kombes Alfian menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pengamanan Objek Vital (Pamobvit) Baharkam Polri. Mutasi ini dilakukan dalam rangka pengembangan dan kebutuhan organisasi (dikbangti TA 2025). Sementara itu, Kombes Nicolas Ary Lilipaly yang sebelumnya memimpin Polres Metro Jakarta Timur kini ditunjuk sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan. Saat dikonfirmasi oleh wartawan pada Kamis, 26 Juni 2025, Nicolas membenarkan kabar tersebut. “Iya. Mksh,” ucap singkat Kombes Nicolas. Tak hanya itu, mutasi juga dilakukan terhadap pimpinan Polres Metro Jakarta Utara, yang tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1422/VI/KEP./2025. Jabatan Kapolres Metro Jakarta Utara kini dipercayakan kepada Kombes Pol Erick Frendriz, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri. Ia menggantikan Kombes Pol Ahmad Fuady, yang posisinya turut mengalami rotasi. Mutasi dan rotasi jabatan ini merupakan langkah rutin Polri dalam rangka penyegaran dan peningkatan kinerja organisasi serta penguatan pelayanan publik. Langkah ini sekaligus menandai komitmen Kapolri untuk terus menjaga dinamika dan profesionalisme di lingkungan Polri, dengan menempatkan personel terbaik di posisi strategis demi mengoptimalkan pelayanan dan keamanan bagi masyarakat. (Fahmy)
JATENG – Bidik-Kasusnews.com | Pati – Suasana sore di kawasan dermaga Pabrik Es PT. Nelayan Mina Lestari, Desa Bajomulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati mendadak dikejutkan dengan penemuan seorang pria lanjut usia dalam keadaan tidak bernyawa. Korban diketahui bernama Yatin bin M. Senok (74), warga Desa Karang, Juwana, yang sehari-harinya bekerja sebagai penjaga kapal. Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dalam kamar mesin KM. Berkah Lumintu GT. 99 pada Sabtu (21/6/2025) sekitar pukul 17.30 WIB. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh Parmono bin Parto Paimin (52), seorang nelayan asal Desa Trimulyo, yang sebelumnya sempat bertemu korban pada pagi harinya di sebuah warung milik Mbah Nah dekat lokasi kejadian. Menurut Parmono, korban biasanya selalu kembali ke warung tersebut untuk beristirahat dan menjalankan ibadah salat Asar. Namun pada sore hari, korban tidak tampak seperti biasanya. “Saya sudah curiga karena Pak Yatin tidak kelihatan sore itu. Biasanya beliau pasti datang untuk salat dan minum kopi. Setelah dicari-cari, ternyata beliau ditemukan sudah tergeletak di kamar mesin kapal,” tutur Parmono. Saksi lainnya, Suki bin Suripto (46), juga nelayan asal Bajomulyo, ikut serta dalam pencarian dan menjadi orang kedua yang menyaksikan langsung kondisi korban. Bersama Parmono, ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke kantor Sat Polairud Polresta Pati. Mendapat laporan, personel Sat Polairud Polresta Pati langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Langkah awal yang dilakukan antara lain mengamankan lokasi, melakukan pengecekan awal terhadap kondisi korban, serta berkoordinasi dengan tim Inafis Satreskrim Polresta Pati dan tenaga medis dari Puskesmas Juwana untuk proses identifikasi dan pemeriksaan luar terhadap jenazah. Kapolresta Pati melalui Kasat Polairud Kompol Hendrik Irawan menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian ini dan menegaskan bahwa pihaknya telah menjalankan prosedur secara menyeluruh. “Begitu kami menerima laporan, kami langsung lakukan evakuasi dan identifikasi bersama tim medis. Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan fisik. Luka-luka yang ada pada tubuh korban kemungkinan besar diakibatkan oleh benturan saat terjatuh dari dek kapal ke ruang mesin yang dalamnya sekitar 3 hingga 4 meter,” jelas Kompol Hendrik. Dalam pemeriksaan medis, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban, di antaranya luka robek di tulang kering kaki kanan, patah tulang di lengan kanan bawah, luka lebam di mata kanan, serta luka di dahi dan hidung. Namun, berdasarkan kesimpulan tim medis, luka tersebut bukan disebabkan oleh tindakan kekerasan melainkan akibat kecelakaan tunggal akibat jatuh. Petugas juga menemukan barang-barang pribadi korban di saku celananya, seperti handphone, uang tunai pecahan berbagai nominal, dan permen Kopiko. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka setelah dilakukan pemeriksaan luar dan diserahkan kepada pihak keluarga. Pihak keluarga menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak autopsi melalui surat pernyataan resmi. Kompol Hendrik menambahkan, kepolisian juga telah meminta keterangan dari sejumlah saksi, memverifikasi kronologi terakhir keberadaan korban, serta mengamankan area kapal untuk memastikan tidak terjadi tindak pidana. “Kami mengimbau kepada para pemilik kapal dan pengelola pelabuhan untuk lebih peduli terhadap keselamatan dan kesehatan pekerjanya. Terutama bagi mereka yang bertugas di area berisiko tinggi seperti kamar mesin,” imbuhnya. Sebagai bagian dari upaya preventif, Sat Polairud Polresta Pati juga terus menjalankan program Si Pola Cekal (Polisi Polairud Cegah Kebakaran dan Kecelakaan Kapal). Program ini mencakup edukasi, pengecekan keselamatan kapal, hingga penanganan darurat untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja di sektor kelautan. Editor : Kasnadi (Humas Polresta Pati)
JATENG – Bidik-Kasusnews.com | Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Satuan Intelkam Polresta Pati menggelar kegiatan bakti sosial (bansos) sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat. Kegiatan ini menyasar organisasi masyarakat (ormas) perguruan silat dan lembaga kesejahteraan sosial di wilayah Kabupaten Pati. Acara dilaksanakan pada Rabu, 25 Juni 2025 sejak pukul 09.15 WIB hingga selesai. Kapolresta Pati melalui Kasat Intelkam Polresta Pati AKP Moch. Yusuf menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mempererat tali silaturahmi dan menjalin komunikasi yang sehat antara kepolisian dan masyarakat. “Kami ingin Bhayangkara menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai elemen masyarakat dalam bingkai persatuan dan kebersamaan,” ujarnya. Tiga lembaga menjadi sasaran kegiatan sosial ini, yaitu PSHT P17 Cabang Pati di Desa Tanjunganom, PSHT P16 Cabang Pati yang diketuai Saiful Huda, dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Al-Maun PD Muhammadiyah di Kelurahan Pati Lor. Total 21 bingkisan bansos dibagikan langsung kepada perwakilan dari masing-masing pihak penerima. “Kami memilih PSHT dan LKSA karena keduanya merupakan entitas penting di tengah masyarakat. Perguruan silat memiliki peran dalam pembinaan generasi muda, sedangkan LKSA membina anak-anak yang membutuhkan perhatian lebih,” tutur AKP Moch. Yusuf. Ia menekankan bahwa perhatian sosial tidak boleh hanya diberikan pada momen tertentu, tetapi harus menjadi rutinitas yang berkelanjutan. Dalam kesempatan itu, AKP Moch. Yusuf juga menegaskan bahwa pendekatan intelijen bukan semata-mata soal keamanan, tetapi juga menyangkut pemahaman terhadap dinamika sosial masyarakat. “Intelijen yang kuat adalah yang memahami denyut masyarakatnya, dan kami meyakini pendekatan kemanusiaan adalah bagian dari strategi menjaga stabilitas,” tambahnya. Perwakilan PSHT P16, Saiful Huda, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini. “Ini langkah positif dari Polri. Kami merasa dihargai dan diperhatikan. Semoga kegiatan semacam ini terus dilanjutkan untuk memperkuat harmoni antara masyarakat dan kepolisian,” ucapnya. Sementara itu, Ketua PSHT P17 Desa Tanjunganom, Rudi Hartono, juga menyambut baik inisiatif Sat Intelkam. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian dari kepolisian. Ini tidak hanya membantu secara materi, tapi juga mempererat hubungan emosional dan komunikasi dua arah yang baik antara kami dan aparat keamanan,” katanya. “Kami tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga mendengar dan menyerap aspirasi dari masyarakat. Itu yang menjadi kekuatan kami dalam bertugas di lapangan,” ungkap AKP Moch. Yusuf. Penerima bantuan dari kalangan santri LKSA Al-Maun tampak antusias. Para pengurus mengapresiasi kepedulian Sat Intelkam yang datang langsung menyapa dan menyerahkan bantuan secara personal. “Itu menunjukkan bahwa polisi benar-benar peduli. Mereka hadir bukan hanya saat ada masalah, tapi juga saat masyarakat membutuhkan kehadiran moral,” tutur salah satu pengurus, Ahmad Syarif. AKP Moch. Yusuf berharap kegiatan ini dapat menjadi teladan bagi unit-unit lain untuk lebih dekat dengan masyarakat. “Kami tidak ingin jarak antara polisi dan warga semakin jauh. Sebaliknya, kami ingin hadir sebagai saudara, sahabat, dan pelindung yang dapat diandalkan dalam berbagai situasi,” ujarnya. Sebagai penutup, Kasat Intelkam menyampaikan bahwa momen HUT Bhayangkara ke-79 menjadi refleksi bagi seluruh anggota Polri untuk terus melayani masyarakat dengan hati. “Bakti sosial ini bukan sekadar acara simbolik. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk terus hadir dan bermanfaat bagi masyarakat Pati,” pungkasnya. Editor : Kasnadi (Humas Polresta Pati)
JATENG – Bidik-Kasusnews.com | Pati – Jawa Tengah – Menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Polresta Pati melalui Bagian Sumber Daya Manusia (Bag SDM) menggelar kegiatan Doa Bersama dan Ceramah Keagamaan bertema “Momentum Refleksi, Introspeksi, dan Meningkatkan Kinerja Polresta Guna Mewujudkan Polri untuk Masyarakat”, Kamis (26/6/2025) pagi, di Masjid Al-Ikhlas Polresta Pati. Acara yang dimulai sejak pukul 08.30 WIB ini dipimpin oleh Kasubbag Watpers, AKP Mudofar dan diikuti oleh perwakilan personel dari seluruh Bag, Sat, dan Si di lingkungan Polresta Pati. Kegiatan berlangsung dengan khidmat dan lancar hingga selesai. Dalam ceramahnya, AKP Mudofar menekankan bahwa makna hijrah harus dimaknai sebagai bentuk perubahan diri ke arah yang lebih baik, baik secara pribadi maupun profesional, termasuk dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian. Kapolresta Pati melalui Kabag SDM Polresta Pati, Kompol Agunging Tyas Widya Aryani menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas seremonial, melainkan ruang kontemplasi bagi anggota Polri. “Ini saat yang tepat untuk berhenti sejenak, merenung dan memperbaiki diri. Di tengah dinamika tugas, kita perlu kekuatan rohani sebagai penyeimbang,” tuturnya. Ia juga menyebutkan bahwa hijrah adalah konsep yang sangat relevan bagi anggota Polri di era modern. “Hijrah berarti transformasi. Kita harus berani berubah, berani jujur, dan berani melayani dengan hati,” lanjut Kompol Agunging Tyas. Selain itu, ia menegaskan pentingnya momen keagamaan seperti ini sebagai penguat solidaritas internal. “Dengan berdoa dan mendengar ceramah bersama, muncul rasa kebersamaan, semangat saling mengingatkan dalam kebaikan. Kompol Agunging Tyas juga menyampaikan harapannya agar semangat tahun baru Islam dapat diinternalisasi dalam setiap pelaksanaan tugas. “Kita ingin anggota Polri yang tidak hanya profesional, tetapi juga bermoral. Itu baru lengkap,” tegasnya. Tak hanya menyoroti aspek spiritual, Kabag SDM Polresta Pati tersebut juga mengingatkan bahwa peningkatan kinerja tidak dapat dipisahkan dari kondisi mental dan emosional yang stabil. “Kita kuat bukan hanya karena fisik atau seragam, tapi karena hati yang bersih dan pikiran yang jernih,” ujarnya. Seluruh rangkaian acara berlangsung aman dan tertib. Para peserta mengikuti dengan penuh antusiasme hingga akhir acara, yang ditutup dengan doa bersama untuk keberkahan institusi Polri, bangsa dan negara. Editor : Kasnadi (Humas Polresta Pati)
SUKABUMI, BIDIK-KASUSNEWS.COM – Para pengguna jalan meminta pemerintah segera memasang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang ruas jalan Surade–Ciracap, Kabupaten Sukabumi, terutama di titik rawan kecelakaan. Kawasan tersebut dikenal gelap saat malam karena minimnya penerangan, khususnya di wilayah perbatasan antara Kecamatan Surade dan Ciracap. Beberapa titik rawan di antaranya berada di Kampung Cilawang hingga tanjakan Cikarang. Selain gelap, kondisi jalan juga berlubang dan dikelilingi pepohonan lebat di kanan kiri jalan. “Saya setiap malam lewat sana. PJU sangat minim, kalaupun ada hanya di dekat pemukiman, dan sebagian rusak,” ujar Mansur, warga Desa Ciracap, Selasa (24/6/2025). Ia menegaskan pentingnya pemasangan PJU untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pengguna jalan. “PJU membantu visibilitas, meminimalkan risiko kecelakaan, dan mengurangi potensi kriminalitas,” tambahnya. Meski hingga kini belum terjadi kecelakaan akibat gelapnya jalan, warga tetap mendesak pemerintah agar tidak menunggu kejadian buruk terlebih dahulu. “Jangan tunggu ada korban dulu baru bertindak. Jalan tetap harus terang agar pengguna merasa nyaman,” pungkasnya. Selain itu, menurut warga lainnya, keberadaan PJU juga akan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat yang masih aktif di malam hari. Banyak warga yang bekerja pulang malam atau berdagang hingga larut, sehingga penerangan menjadi kebutuhan penting. Tokoh masyarakat setempat pun menyebut sudah beberapa kali menyampaikan aspirasi ini melalui musrenbang maupun laporan lisan ke desa, namun hingga kini belum ada realisasi dari instansi terkait. Mereka berharap Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi atau pihak terkait segera melakukan survei langsung ke lapangan agar kondisi sebenarnya bisa ditindaklanjuti secara konkret. DICKY,S
Lampung, Bidik-kasusnews.com – Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, menegaskan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dalam memberantas aksi premanisme yang menjadi salah satu penghambat iklim investasi di Provinsi Lampung.(25/6/2025) Hal tersebut disampaikan saat membuka penyuluhan hukum bertema “Tindak Pidana Premanisme dalam Upaya Pencegahan dan Penegakan Hukum Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 2023 tentang KUHP”. Dalam paparannya, Kapolda menyebutkan bahwa banyak pelaku usaha dan investor yang menarik diri untuk menanamkan modalnya akibat maraknya praktik pemerasan, ancaman, penguasaan wilayah secara ilegal, serta gangguan terhadap ketertiban umum. “Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah, sehingga hadir Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 sebagai landasan hukum yang lebih modern dan komprehensif,” ujar Helmy. Kapolda menambahkan, upaya penanggulangan premanisme tidak hanya mengandalkan penindakan hukum semata, namun juga perlu pendekatan preventif. “Kami telah melibatkan para pelaku usaha dan tokoh masyarakat sebagai mitra dalam menjaga stabilitas keamanan,” katanya. Sebagai wujud konkret, Polda Lampung telah menggelar Operasi Pekat Krakatau pada 1–14 Mei 2025 dengan mengerahkan 933 personel dan berhasil mengungkap 234 kasus tindak pidana serta mengamankan 399 pelaku. “Meski hanya berlangsung dua minggu, ini adalah bukti nyata Polri selalu hadir dan responsif demi memberikan rasa aman kepada masyarakat,” tegas Helmy. Ia menekankan bahwa upaya ini tidak akan maksimal tanpa kerja sama lintas sektor. “Idealnya operasi semacam ini dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan semua pihak, untuk memastikan Lampung tetap aman, kondusif, dan mendukung iklim usaha yang sehat,” ujarnya sembari menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang telah menjaga keamanan selama dua tahun lebih masa jabatannya sebagai Kapolda. Lebih lanjut, Kapolda menyoroti posisi strategis Lampung sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Pulau Sumatera, yakni mencapai 9,4 juta jiwa. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi serta daya tarik wisata di provinsi ini harus dijaga bersama. “Setiap akhir pekan, banyak wisatawan dari luar provinsi – terutama berplat A, B, dan BG – datang ke Lampung. Ini peluang, tapi juga tantangan dalam menjaga keamanan dan ketertiban,” paparnya. Kapolda juga mengingatkan agar tak ada lagi tindakan premanisme yang merugikan sektor logistik dan distribusi, seperti kasus penghadangan truk di Way Kanan dan Lampung Utara. “Polisi tidak bisa hadir 24 jam di semua tempat. Maka butuh partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat untuk melawan tindakan yang meresahkan itu,” tegasnya. Di akhir sambutan, Irjen Pol Helmy Santika mengajak seluruh masyarakat menjadikan momen penyuluhan ini sebagai pemahaman hukum bersama dan langkah nyata menciptakan suasana kondusif. “Kita semua bertanggung jawab untuk menjaga keamanan—baik demi investor maupun warga Lampung itu sendiri,” pungkasnya. Hadir dalam kegiatan sebagai narasumber Nara sumber berdasarkan konfirmasi terakhir yaitu : DR. LAKONI, SH, MH, Kabid Penegakan Hukum Satpol PP Pemprov Lampung; DR. Beny SH, MH Dosen Universitas Bandarlampung (UBL); Kombes Pol Pahala Simanjuntak, SIK Dirreskrimum Polda Lampung.(Mg)
Jakarta, Bidik-kasusnews.com — Upaya Kejaksaan Agung dalam memburu buronan tindak pidana korupsi kembali membuahkan hasil. Tim Satgas Intelijen Reformasi dan Informasi (SIRI) Kejaksaan Agung berhasil mengamankan seorang tersangka yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) asal Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.(25/6/2025) Tersangka yang diamankan berinisial AJP, pria berusia 35 tahun yang berprofesi sebagai guru, ditangkap pada Rabu, 25 Juni 2025, di kawasan Jl. Boulevard, Bintaro, Tangerang Selatan. AJP diketahui terlibat dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi atas penyimpangan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Ciamis Unit Sudirman pada periode 2021 hingga 2023. Berdasarkan hasil penyelidikan, perbuatan AJP menyebabkan kerugian negara sebesar Rp9.158.660.776 (Rp9,1 miliar). Tersangka yang berdomisili di Dusun Indrayasa, Desa Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis itu diamankan tanpa perlawanan dan bersikap kooperatif saat penangkapan berlangsung. Saat ini, AJP telah dititipkan di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan sebelum diserahkan kepada Jaksa Penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Barat untuk proses hukum lebih lanjut. Dalam pernyataannya, Jaksa Agung RI menegaskan pentingnya penegakan hukum yang konsisten terhadap seluruh buronan yang masuk dalam DPO Kejaksaan. Ia juga mengimbau kepada seluruh buron untuk segera menyerahkan diri. “Tidak ada tempat yang aman bagi buronan. Penegakan hukum harus dijalankan demi kepastian hukum dan keadilan bagi negara serta masyarakat,” ujar Jaksa Agung. Keberhasilan penangkapan AJP menjadi bukti keseriusan Kejaksaan Agung dalam menuntaskan kasus-kasus korupsi, terutama yang merugikan keuangan negara melalui program-program strategis seperti KUR yang seharusnya mendorong pemulihan ekonomi rakyat.(Agus) Sumber: Puspenkum Kejagung
Jakarta, Bidik-kasusnews.com — Kejaksaan Agung Republik Indonesia terus mengusut dugaan tindak pidana korupsi dalam Program Digitalisasi Pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Pada Rabu, 25 Juni 2025, Tim Penyidik dari Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) memeriksa dua orang saksi penting terkait kasus tersebut. Dua saksi yang diperiksa masing-masing berinisial IMR, yang menjabat sebagai Kasubag Perencanaan Penyusunan Anggaran I Biro Perencanaan Kerja Sama Luar Negeri Kemendikbudristek tahun 2019, serta HC, yang diketahui merupakan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek tahun 2020. Keduanya diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi atas dugaan penyimpangan Program Digitalisasi Pendidikan yang berlangsung pada periode 2019 hingga 2022. “Pemeriksaan dilakukan untuk memperkuat alat bukti dan melengkapi pemberkasan penyidikan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi di Program Digitalisasi Pendidikan Kemendikbudristek,” demikian keterangan resmi dari Kejaksaan Agung. Seperti diketahui, Program Digitalisasi Pendidikan menjadi salah satu program prioritas pemerintah yang bertujuan meningkatkan akses serta kualitas pendidikan melalui teknologi. Namun, dalam perjalanannya, program ini diduga sarat penyimpangan yang berpotensi merugikan keuangan negara. Kejaksaan Agung belum mengungkapkan detail hasil pemeriksaan kedua saksi tersebut, namun penelusuran terhadap dugaan korupsi ini akan terus berlanjut hingga semua pihak yang terlibat dimintai pertanggungjawaban sesuai hukum yang berlaku. Pemeriksaan saksi merupakan bagian dari komitmen Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi, khususnya di sektor strategis seperti pendidikan.(Agus) Sumber: Humas Kejagung
BIDIK-KASUSNEWS.COM, TEMANGGUNG JAWA TENGAH -menjadi Tren Anak Muda Ketika Hari Libur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mengintensifkan pantauan perkembangan jalur pendakian gunung dan mempersiapkan tim khusus untuk evakuasi pendaki. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto mengatakan, pada musim libur sekolah diperkirakan akan ada peningkatan wisatawan untuk pendakian ke puncak gunung Sumbing, Sindoro dan Prahu. “Kami persiapkan tim khusus, yang bertugas evakuasi pendaki menuju ke bawah, yakni pendaki yang membutuhkan pertolongan,” katanya, Rabu (25/6/2025). Totok menyampaikan, BPBD terus berkomunikasi dengan pengelola jalur pendakian. Mereka juga diingatkan untuk terus menyampaikan aturan yang harus dipatuhi oleh pendaki selama berada di gunung. Dikemukakan, pendaki harus memastikan badan dalam kondisi fit, tidak menderita penyakit yang membahayakan, membawa peralatan safety, mendaftar di basecamp dan mematuhi aturan selama di pendakian, seperti turut menjaga lingkungan. “Berdasar komunikasi dengan sejumlah pengelola jalur pendakian, ada informasi peningkatan jumlah pendaki, baik di Sumbing, Sindoro dan Perahu,” lanjutnya. Totok meminta pada pengelola jalur pendakian untuk segera menghubungi BPBD, jika ada peristiwa kedaruratan untuk segera dilakukan pertolongan. Pada pendaki yang tidak mengetahui jalur, agar sebisa mungkin meminta pengelola membantu agar tidak tersesat. Pungkasnya. Juralis ( trm )
LAMPUNG, BIDIK-KASUSNEWS.COM Lampung Selatan — Ketua DPRD Kabupaten Lampung Selatan, Erma Yusneli, SE., MM., bersama Wakil Ketua I Merik Havid, SH., MH., dan Wakil Ketua II Beni Raharjo, S.Sos., menerima kunjungan kerja jajaran DPRD Kabupaten Way Kanan di Ruang Rapat Utama DPRD Lampung Selatan, Rabu (25/6/2025). Kunjungan tersebut menjadi ajang koordinasi dan konsultasi antar-lembaga legislatif daerah, khususnya terkait penyusunan dan pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah yang berbasis kajian akademik. Dalam sambutannya, Ketua DPRD Lampung Selatan, Erma Yusneli, mengapresiasi inisiatif DPRD Way Kanan yang ingin memperdalam pemahaman serta tata cara pembahasan LKPJ secara komprehensif. “Melalui pendekatan kajian akademik, kita bisa menghasilkan evaluasi yang lebih objektif, terukur, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Ini penting untuk meningkatkan akuntabilitas kepala daerah sekaligus mendorong perbaikan tata kelola pemerintahan,” ujar Erma Yusneli. Selain membahas metodologi kajian akademik LKPJ, forum tersebut juga dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman serta praktik terbaik (best practice) dalam optimalisasi fungsi pengawasan DPRD terhadap kinerja pemerintah daerah. Perwakilan DPRD Way Kanan menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan. Ia menegaskan, kunjungan ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kapasitas lembaga legislatif dalam menjalankan tugas pengawasan secara efektif. “Kami ingin belajar dan bertukar pengalaman, khususnya dalam hal penyusunan kajian akademik untuk pembahasan LKPJ. Harapannya, hasil diskusi ini dapat kami terapkan di Way Kanan untuk memperkuat fungsi pengawasan dan evaluasi kinerja pemerintah daerah,” ungkapnya. Pertemuan ditutup dengan penyerahan cendera mata dan komitmen kedua belah pihak untuk terus menjalin sinergi. Kolaborasi antar-DPRD ini diharapkan mampu mendorong transparansi, akuntabilitas, serta peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan di tingkat daerah.(Mg)