Bidik-kasusnews.com,Singkawang Kalimantan Barat Praktik nakal penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi kembali mencuat di Kota Singkawang. Kali ini, dugaan kuat mengarah ke salah satu SPBU di kawasan Bagak Sahwa, Singkawang Timur, yang terekam membiarkan pengisian solar dan pertalite langsung ke dalam jeriken (ken), Sabtu (26/04/25). Kejadian ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di SPBU dengan nomor registrasi 63.791.01. Dalam dokumentasi yang beredar, tampak jelas aktivitas pengisian jeriken dilakukan secara terang-terangan, tanpa pengawasan ketat. Padahal, aturan pemerintah jelas melarang pendistribusian BBM subsidi ke dalam wadah selain tangki kendaraan bermotor, kecuali dengan izin resmi dan alasan tertentu. Publik pun mulai gerah. Aksi semacam ini berpotensi membuka celah penyelewengan dan penyelundupan BBM bersubsidi, merugikan negara serta masyarakat kecil yang justru paling membutuhkan subsidi tersebut. Ironisnya, praktik semacam ini seolah terjadi di ruang kosong pengawasan—baik dari pemerintah kota maupun pihak Hiswana Migas selaku organisasi pelaku usaha di sektor hilir migas. Pemerintah Kota Singkawang tak boleh tutup mata. Wali Kota dan instansi terkait harus segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan mengambil tindakan tegas. Jika tidak, hal ini bisa menjadi preseden buruk dan melemahkan kepercayaan publik terhadap komitmen pemberantasan penyalahgunaan BBM subsidi. Begitu pula dengan Hiswana Migas, yang semestinya mengontrol kepatuhan anggota SPBU terhadap regulasi. Apakah pembiaran ini menunjukkan lemahnya pengawasan? Atau justru ada pembiaran sistemik yang harus diurai dari akarnya? Publik menunggu tindakan nyata, bukan sekadar klarifikasi basa-basi. Singkawang tidak boleh menjadi surga bagi mafia jeriken. Ini bukan hanya soal BBM, tapi soal keadilan dan integritas tata kelola energi subsidi di daerah. Narasumber;Berita Tersebut Dari Anggota gabungan Lidik krimsus RI.lembaga informasi data investigasi korupsi dan kriminal. Nama Rabudin Muhammad Selaku wakil ketua Lidik krimsus RI DPP Kalbar Editor Basori/Team-Read

Sukabumi, Bidik-kasusnews.com – Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Kota Sukabumi dikemas dalam format berbeda, yakni dialog terbuka antara buruh, pengusaha, dan pemerintah. Kegiatan berlangsung di kawasan wisata Oasis Sukabumi, Kamis (1/5/2025). Tema Kegiatan “Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktivitas Nasional” serta tagline “May Day is Kolaborasi Day”. Hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, Wakil Wali Kota Bobby Maulana, Ketua DPRD Wawan Juanda, dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi Abdul Rachman menekankan pentingnya kolaborasi antara buruh dan pengusaha dalam menciptakan iklim ketenagakerjaan yang sehat dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Ia juga menyampaikan rencana Pemkot Sukabumi untuk membiayai iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi sekitar 23 ribu pekerja sektor informal secara bertahap melalui APBD. Dalam sambutannya, Wali Kota Ayep Zaki menyatakan bahwa kolaborasi antara buruh, pengusaha, dan pemerintah merupakan kunci peningkatan kesejahteraan pekerja sekaligus produktivitas nasional. “Penurunan angka perselisihan hubungan industrial dan meningkatnya perlindungan jaminan sosial menjadi indikator hubungan kerja yang harmonis,” ujarnya. Ayep juga menekankan pentingnya membuka akses terhadap lapangan kerja layak, salah satunya melalui rencana pembangunan mal di kawasan Terminal Tipe A Sukabumi. Menurutnya, perhatian terhadap buruh tidak cukup hanya soal upah, tetapi juga penyediaan peluang kerja yang memadai. Ia berharap peringatan May Day menjadi momentum untuk memperkuat komitmen membangun hubungan industrial yang berkeadilan, profesional, dan saling menguatkan. “Mari jadikan momentum ini sebagai pijakan untuk menciptakan dunia kerja yang kondusif dan ekosistem investasi yang sehat di Kota Sukabumi,” pungkasnya. (Dadang)

SUKABUMI, Bidik-kasusnews.com – Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menegaskan bahwa pembangunan daerah harus dimulai dari pribadi yang sehat fisik dan mental. Hal ini disampaikannya saat membuka Forum Perangkat Daerah (FPD) di Aula Dinas Kesehatan, Rabu (30/4/2025). Kegiatan tersebut diikuti para kepala SKPD/OPD dan pemangku kepentingan lintas sektor. “Kalau pikirannya jernih dan tubuh sehat, baru kita bisa membangun daerah,” ujarnya. Selain menyoroti pentingnya kesehatan lahir batin, Ayep juga mendorong SKPD untuk menggali potensi PAD lewat inovasi. Tiga sektor yang ia soroti adalah klinik kecantikan, food court, serta pengelolaan parkir yang profesional dan transparan. Ia menambahkan, Pemkot kini tengah menyiapkan program strategis jaminan sosial berupa BPJS Kesehatan gratis bagi seluruh warga dan BPJS Ketenagakerjaan untuk kelompok rentan seperti buruh dan petani. Forum ini juga disebut sebagai penguat komitmen terhadap 19 program prioritas dalam RPJMD. Fokus utamanya meliputi penanggulangan stunting, pengangguran, kemiskinan, dan pelaksanaan program padat karya yang menyerap tenaga kerja sekaligus membangun infrastruktur. Di akhir sambutan, Ayep mengajak seluruh elemen menjaga semangat gotong royong demi mewujudkan Sukabumi yang bercahaya, tidak hanya secara fisik, tetapi juga di hati warganya. (Usep)

SUKABUMI, Bidik-kasusnews.com – Panitia seleksi (Pansel) calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi telah menyampaikan hasil seleksi kepada Wali Kota Sukabumi dan mempublikasikannya di website resmi Pemkot, Selasa (29/4/2025). Sekretaris BKPSDM Kota Sukabumi, Taufik Hidayah, menjelaskan bahwa penilaian akhir merupakan akumulasi dari empat tahapan seleksi: rekam jejak (20%), asesmen kompetensi (25%), penulisan makalah (20%), dan wawancara (35%). “Nilai sudah kami rekap dan umumkan sesuai jadwal. Terbuka untuk publik,” ujarnya. Ia menyebut, nilai akhir peserta berada di kisaran 80–90 persen dengan selisih yang sangat tipis. “Tidak ada yang mencapai 100 persen, nilainya sangat kompetitif,” tambahnya. Taufik menegaskan bahwa seluruh proses seleksi dilakukan profesional, objektif, tanpa intervensi atau kepentingan pribadi. “Tidak ada like or dislike. Semua murni penilaian,” tegasnya. Meski hasil nilai diumumkan, ia mengingatkan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan kepala daerah. Sesuai UU Nomor 20 Tahun 2023, penunjukan Sekda adalah hak prerogatif Wali Kota. “Ranking satu belum tentu diangkat. Keputusannya sepenuhnya wewenang Pak Wali. Kita harus menghormati mandat tersebut,” pungkasnya. (Usep)

Sukabumi, Bidik-Kasusnews.com SUKABUMI – Kepala BKPSDM Kota Sukabumi, Didin Syaripudin, menyatakan bahwa semua calon Sekda memiliki peluang seimbang meski masing-masing unggul di bidang tertentu. “Pak Rahmat unggul di Kominfo, Bu Endah di PU, dan Pak Yudi di Kesbangpol. Keputusan akhir bergantung pada pengalaman dan kemampuan kepemimpinan,” ujarnya, Senin (28/4/2025). Didin menegaskan bahwa seleksi Sekda tidak hanya mengutamakan kemampuan intelektual, tetapi juga kemampuan untuk memimpin dan menggerakkan organisasi. “Seorang Sekda harus mampu memotivasi SKPD agar dapat mencapai visi misi pemerintah,” katanya. Ketua Tim Pansel, Muhammad Nur Afandi, mengatakan hasil wawancara hari ini akan menjadi penentu dalam menentukan tiga besar calon Sekda. “Penilaian wawancara memiliki bobot 35%, yang akan digabungkan dengan penilaian sebelumnya dan diumumkan melalui website BKN,” terang Afandi. Afandi menambahkan bahwa hasil seleksi akhir akan dibahas dalam rapat pleno Pansel sebelum diserahkan kepada Wali Kota. Proses ini diharapkan berjalan cepat mengingat masa jabatan penjabat Sekda yang akan berakhir pada Juni. Pelantikan penjabat Sekda diperkirakan akan dilakukan pada pertengahan Mei setelah hasil seleksi final diselesaikan. (UM)

SUKABUMI, Bidik-kasusnews.com  – Forum Perangkat Daerah (FPD) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi resmi dibuka oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, pada Rabu (23/4/2025). Kegiatan tersebut menjadi bagian penting dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Diskominfo untuk periode 2025–2029. Dalam sambutannya, Bobby menegaskan peran strategis Diskominfo sebagai garda terdepan dalam mendorong transformasi digital di Kota Sukabumi. Menurutnya, arah kebijakan digital ke depan harus mampu menjawab tantangan zaman sekaligus membuka peluang baru bagi masyarakat. “Digitalisasi harus bersifat inklusif. Ia harus mendukung UMKM, memperkuat literasi masyarakat, membuka ruang kolaborasi lintas sektor, serta menghadirkan sistem perizinan yang mendukung kreativitas dan inovasi,” ujarnya. Lebih jauh, Bobby juga menekankan pentingnya penguatan literasi wakaf digital sebagai bentuk integrasi antara transformasi teknologi dan pemberdayaan ekonomi umat. Ia pun menggagas program bertajuk Festival Menata Kebaikan Tech, yang mengangkat konten lokal dan ditujukan untuk mempromosikan UMKM dengan pendekatan kreatif serta kolaboratif. Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar, menjelaskan bahwa forum ini menjadi ruang strategis untuk menyerap aspirasi dan masukan dari berbagai pemangku kepentinga mulai dari pemerintah, pelaku industri telekomunikasi, media, hingga komunitas digital. Ia menyebutkan bahwa fokus utama Diskominfo dalam lima tahun ke depan akan diarahkan pada integrasi layanan publik berbasis teknologi, penguatan sistem data melalui Forum Satu Data, serta peningkatan kualitas komunikasi publik. “Program seperti “Ngobrol Happy” dan pemanfaatan videotron adalah bagian dari upaya kami membangun ruang komunikasi yang lebih interaktif antara pemerintah dan masyarakat,” terang Rahmat. Forum ini juga membahas berbagai isu strategis lain, seperti perlindungan data pribadi, peningkatan literasi digital di kalangan pelajar dan pelaku UMKM, serta penguatan ekosistem media lokal sebagai garda informasi publik. Melalui FPD ini, Diskominfo Kota Sukabumi menegaskan komitmennya untuk menjadi motor penggerak inovasi digital menuju kota yang lebih cerdas, terbuka, dan adaptif. UM

Sukabumi, Bidik-kasusnews.com SUKABUMI – Nasib kurang beruntung menimpa Hj. Endah Aruni di tengah perjuangannya mengikuti seleksi calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi. Di saat dirinya tengah fokus menjalani tahapan seleksi, rumahnya justru dibobol maling. Dua unit sepeda motor yang terparkir di garasi lenyap digondol pelaku. Meski kejadian tersebut sempat mengganggu secara psikologis, Endah memilih tetap tenang dan tidak terlarut dalam kesedihan. Ia menegaskan, insiden ini justru menjadi pemantik semangat untuk terus melangkah hingga proses seleksi rampung. “Saya berusaha tidak hanyut dalam duka. Justru ini menjadi pelecut semangat untuk menyelesaikan setiap tahapan dengan maksimal,” ujarnya, Sabtu (19/4/2025). Endah menegaskan bahwa proses seleksi ini bukan semata-mata untuk mengejar posisi, melainkan bentuk nyata dari dedikasi dan loyalitas terhadap pemerintah daerah. Dengan masa pengabdian yang tinggal dua tahun sebelum memasuki masa pensiun, ia ingin menjadikan kesempatan ini sebagai pengalaman berharga yang dijalani secara total. Menurutnya, seleksi calon Sekda tahun ini jauh lebih ketat dan komprehensif. Peserta tidak hanya dituntut unggul secara teknis, tetapi juga harus mampu berpikir strategis dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang manajerial dan sosial kultural. “Soal-soal dalam tahapan asesmen sangat menantang. Tapi alhamdulillah, saya berhasil menyelesaikannya dengan baik dan optimistis bisa masuk tiga besar,” ungkapnya. Kini, Endah memasuki tahap akhir, yakni sesi wawancara. Pada tahap ini, peserta diminta menyusun dan memaparkan makalah yang berfokus pada peran strategis Sekda dalam mendukung visi-misi Wali Kota Sukabumi periode 2025–2030. Salah satu isu krusial yang menjadi perhatian dalam sesi wawancara tersebut adalah strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berkelanjutan dan inovatif. Dengan pengalaman panjang di birokrasi, kapasitas yang mumpuni, serta semangat pantang menyerah, Hj. Endah Aruni berharap dapat memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan pemerintahan Kota Sukabumi. “Bagi saya, Sekda bukan sekadar jabatan, tapi amanah dan wujud pengabdian yang bermakna,” tandasnya. (UM)

SUKABUMI, Bidik-kasusnews.com – Pemkot Sukabumi menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026 di Gedung Juang 45, Kamis (17/4/2025). Event tersebut menjadi gebrakan awal kepemimpinan Wali Kota Ayep Zaki dan Wakil Wali Kota Bobby Maulana, menuju arah baru pembangunan untuk periode lima tahun ke depan. Musrenbang dihadiri sekitar 250 peserta dari unsur Forkopimda, DPRD, SKPD, camat, lurah, PKK, dan tokoh masyarakat. Tak ketinggalan Ketua DPRD Wawan Juanda turut menyampaikan pandangan strategis. Ada suasana lain yang tercermin dalam perencanaan kali ini yaitu menyatukan tiga dokumen kunci RPJMD, RKPD, dan hasil Musrenbang dalam satu siklus terpadu untuk memperkuat sinergi pembangunan. Kabid PPEPD Bappeda, Asep Supriadi, menekankan pentingnya penyamaan persepsi terhadap isu strategis. Ketua DPRD Wawan Juanda menegaskan bahwa Musrenbang harus jadi ruang nyata aspirasi masyarakat, dan kepemimpinan adalah amanah, bukan sekadar simbol. Wali Kota Ayep Zaki menyebut perencanaan ini sebagai bentuk tanggung jawab moral yang harus berdampak langsung pada warga. Ia mendorong pendekatan strategis berbasis hasil dan inovasi, serta menargetkan Sukabumi menjadi kota yang mandiri dan berdaya saing nasional. Fokus pembangunan meliputi penguatan ekonomi lokal, peningkatan PAD, dan penciptaan lapangan kerja. Salah satu program unggulan yang diperkenalkan adalah inisiatif wakaf untuk kemaslahatan umat sebagai ikon pembangunan spiritual dan sosial. (UM)

SUKABUMI, BIDIK-KASUSnews.com – Pemerintah Kota Sukabumi menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas infrastruktur dengan turun langsung ke lapangan, Selasa (8/4/2025). Wali Kota H. Ayep Zaki bersama Wakil Wali Kota Bobby Maulana melakukan peninjauan ke sejumlah titik di wilayah perkotaan yang dinilai membutuhkan perhatian segera. Peninjauan dilakukan usai keduanya menghadiri acara silaturahmi bersama aparatur pemerintahan pasca libur Idul Fitri 1446 H. Lokasi yang dikunjungi antara lain Jl. Subang Jaya, Jl. Ciaul Pasir, Jl. Prana, Jl. Merbabu, hingga Jl. Hj. Kokon Komariah, yang beberapa di antaranya diketahui memiliki masalah drainase dan jalan berlubang. Langkah tersebut diambil sebagai respons atas keluhan masyarakat terkait kondisi infrastruktur yang sedikit banyak memengaruhi aktivitas harian warga. Pemerintah menilai kehadiran langsung di lapangan penting dilakukan agar penanganan masalah lebih cepat dan tepat sasaran. Dengan kata lain, tidak ada lagi cerita laporan yang tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Wali Kota Ayep Zaki menegaskan bahwa pemantauan ini bukan sekadar simbolis, tetapi bentuk keseriusan Pemkot dalam menjalankan fungsi pelayanan publik yang responsif. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama lintas dinas untuk menindaklanjuti hasil monitoring tersebut. Dengan adanya langkah ini, diharapkan terjadi percepatan dalam perbaikan infrastruktur, yang berdampak pada peningkatan kenyamanan ruang publik, kelancaran lalu lintas, serta pengurangan potensi genangan dan banjir di kawasan padat penduduk. (UM)

SUKABUMI, BIDIK-KASUSnews.com – Pemerintah Kota Sukabumi menegaskan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui partisipasi dalam kegiatan Panen Raya Nasional 2025 yang dilaksanakan secara serentak di berbagai wilayah Indonesia, Senin (7/4/2025). Wali Kota H. Ayep Zaki bersama Wakil Wali Kota Bobby Maulana serta jajaran Forkopimda mengikuti kegiatan ini secara daring dari Kota Sukabumi. Mereka juga turut serta dalam panen padi lokal bersama petani di lahan persawahan kota sebagai bentuk nyata dukungan terhadap sektor pertanian. Kegiatan utama dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, di mana Presiden Prabowo Subianto memimpin panen raya di lahan pertanian seluas 25 hektar milik petani di Desa Randegan Wetan. Presiden juga menyoroti pentingnya modernisasi pertanian dengan penggunaan alat panen mekanis. Tak hanya petani, pelajar dan masyarakat Sukabumi turut menyaksikan kegiatan ini secara langsung sebagai bagian dari edukasi dan peningkatan kesadaran publik terhadap peran penting pertanian. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman menyebutkan harga gabah yang meningkat serta penyederhanaan distribusi pupuk sebagai capaian positif yang berdampak pada kesejahteraan petani. Ia juga menekankan perlunya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi ke depan. Meski dihadapkan pada tantangan iklim, sektor pertanian Indonesia dinilai tetap tangguh. Cadangan beras nasional telah mencapai 2,4 juta ton, mendekati target 3 juta ton pada akhir April. Dengan kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian pangan nasional secara berkelanjutan. (UM)