JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, 03 Juli 2025 – Rutan Kelas IIB Jepara bekerja sama dengan Puskesmas Jepara Kota dan TNI melakukan tes urin kepada pegawai dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dalam rangka mengantisipasi adanya peredaran narkoba di dalam rutan. Kepala Rutan Jepara, Renza Maisetyo menyampaikan, “Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan sekali dan bertujuan untuk memastikan bahwa Pegawai dan WBP tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, serta untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di dalam rutan”, imbuhnya. Tes urin ini dilakukan secara random kepada pegawai dan WBP. Adapun hasilnya akan dijadikan bahan evaluasi dan tindak lanjut untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di dalam rutan. Rutan Jepara berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan penindakan terhadap peredaran narkoba di dalam rutan. Dengan melakukan tes urin kepada pegawai dan WBP, Rutan Jepara menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban di dalam rutan, serta mencegah penyalahgunaan narkoba. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pegawai, WBP, dan masyarakat.(Wely-jateng)

JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, 2 Juli 2025 – Komitmen Rutan Kelas IIB Jepara dalam mendukung pemilu yang inklusif kembali ditunjukkan. Pada Rabu, 2 Juli 2025, Rutan Jepara turut berpartisipasi dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan (PDPB) Triwulan II Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara. Dalam rapat yang digelar di Kantor KPU Jepara ini, Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan (Kasubsie Yantah) Yusril Arinaldy Asdira hadir bersama tim pelayanan tahanan untuk memastikan data warga binaan yang memiliki hak pilih tetap terdata secara sah dan akurat. Partisipasi Rutan Jepara dalam agenda penting ini menjadi bukti bahwa demokrasi tidak memandang sekat dan status sosial. Warga binaan tetap memiliki hak konstitusional yang harus dilindungi dan difasilitasi oleh negara. Rapat pleno ini merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum serta Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2021 tentang Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan secara terbuka untuk menjamin keterbukaan informasi dan akuntabilitas publik. Sebagai penutup, seluruh pihak yang hadir menandatangani Berita Acara hasil rekapitulasi PDPB Triwulan II Tahun 2025 yang menjadi dokumen sah sebagai dasar data pemilih terkini. Melalui keikutsertaan ini, Rutan Jepara menegaskan dukungan penuh terhadap jalannya demokrasi yang adil, inklusif, dan akurat, dengan memastikan bahwa warga binaan tetap terintegrasi dalam proses pemilu nasional.(Wely-jateng)

JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, 1 Juli 2025 – Dalam upaya menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih aman dan tertib, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Jepara menjalin koordinasi intensif dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0719 Jepara. Langkah ini menjadi bagian dari strategi Rutan Jepara untuk memperkuat sistem keamanan dan mencegah potensi gangguan dari dalam maupun luar. Kepala Rutan Jepara, Renza Maisetyo, menegaskan pentingnya kolaborasi ini. Menurutnya, kemitraan dengan unsur TNI sangat diperlukan untuk menambah lapisan pengamanan yang lebih solid. “Kami ingin memastikan seluruh aktivitas di Rutan berjalan dengan tertib. Dengan dukungan Kodim 0719, kami optimis pengawasan akan semakin maksimal,” jelas Renza. Koordinasi ini membahas berbagai skema penguatan, mulai dari peningkatan frekuensi pengawasan, evaluasi titik-titik rawan, hingga sistem respon cepat bila terjadi situasi darurat. Sementara itu, perwakilan Kodim 0719 Jepara menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan siap memberikan dukungan penuh untuk menjaga stabilitas keamanan di lingkungan Rutan. “Kami berkomitmen untuk membantu Rutan Jepara dalam menciptakan suasana yang kondusif, baik bagi petugas maupun warga binaan,” ujarnya. Dengan terjalinnya sinergi ini, diharapkan keamanan di Rutan Jepara semakin terjaga dan pelayanan pemasyarakatan dapat berjalan optimal tanpa gangguan yang berarti.(Wely-jateng)

JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, 1 Juli 2025 – Siapa sangka, dari balik jeruji besi justru lahir karya-karya seni ukir yang mengagumkan. Warga binaan Rutan Kelas IIB Jepara membuktikan bahwa masa tahanan bukan akhir dari segalanya. Melalui pelatihan ukir yang dijalankan secara terprogram, para narapidana mampu menghasilkan karya seni ukir kayu yang berkualitas tinggi, dengan sentuhan khas Jepara yang sudah mendunia. Kepala Rutan Jepara, Renza Maisetyo, menyampaikan bahwa pembinaan keterampilan ukir ini menjadi bagian penting dalam upaya membekali warga binaan dengan keahlian yang bermanfaat. Bagi Renza, pelatihan ini tidak hanya membuka peluang usaha bagi mereka setelah bebas, tetapi juga menjadi langkah nyata untuk memperkuat Jepara sebagai Central Ukir Nasional. “Kami ingin Rutan Jepara menjadi bagian dari pusat ukir nasional. Tidak hanya membina, tapi juga melahirkan pengrajin-pengrajin baru yang berdaya saing,” ujarnya dengan penuh optimisme. Jepara sebagai Kota Ukir memang dikenal di seluruh dunia, namun tantangan regenerasi pengrajin terus menjadi pekerjaan rumah. Melalui pelatihan ukir di rutan ini, para warga binaan bukan hanya belajar teknik dasar, tetapi juga mengembangkan kreativitas dan cita rasa seni yang tinggi. Beberapa hasil karya mereka bahkan sudah berhasil dipamerkan dalam ajang lokal dan mendapat apresiasi dari banyak pihak. Program ini tidak berjalan sendiri. Dukungan dari pemerintah daerah, pengrajin senior, hingga komunitas seni ikut mendorong suksesnya pelatihan. Bahkan ke depan, diharapkan pembinaan seperti ini bisa menjadi contoh bagi lembaga pemasyarakatan lain di Indonesia. Dari balik tembok rutan, warga binaan tengah mengukir harapan baru. Mereka membuktikan bahwa masa lalu kelam bukan penghalang untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Siapa tahu, dari ruang terbatas inilah akan lahir maestro-maestro ukir yang akan mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia.(Wely-jateng)

JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, 30 Juni 2025 — Untuk membangun komunikasi yang efektif dan mempererat hubungan antar pegawai, Kepala Rutan Kelas IIB Jepara, Renza Maisetyo, menginisiasi kegiatan Coffee Morning yang diikuti oleh seluruh jajaran petugas pemasyarakatan. Momen santai ini dimanfaatkan sebagai wadah berbagi ide, menyampaikan kendala, dan merumuskan solusi bersama. Berbeda dari pertemuan formal, Coffee Morning digelar dalam suasana rileks agar para pegawai lebih terbuka dalam menyampaikan pendapat. Fokus utama diskusi adalah penguatan peran petugas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi pemasyarakatan, khususnya dalam hal menjaga keamanan, ketertiban, serta meningkatkan pelayanan kepada warga binaan. > “Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Kebersamaan dan komunikasi terbuka seperti ini penting untuk membangun tim yang solid dan pelayanan yang lebih baik,” ujar Renza Maisetyo. Dorong Budaya Kerja Positif Kegiatan ini juga diharapkan mampu membangun budaya kerja yang positif dan meningkatkan semangat pegawai dalam menghadapi tantangan di lapangan. Renza menekankan bahwa pelayanan terhadap warga binaan harus terus diperbaiki, baik dari sisi keamanan, pembinaan, maupun pemenuhan hak-hak mereka. Selain itu, Coffee Morning ini menjadi ruang strategis bagi pegawai untuk memberikan masukan yang mungkin tidak sempat disampaikan dalam forum resmi. Kegiatan semacam ini rencananya akan terus dilaksanakan secara berkala sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan kerja yang sehat, harmonis, dan penuh kolaborasi. Dengan pendekatan seperti ini, Rutan Jepara berharap dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan pemasyarakatan sekaligus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.(Wely-jateng)

JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, 30 Juni 2025 — Suasana pagi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Jepara tampak lebih sibuk dari biasanya. Dua anggota Polsek Kota Jepara melakukan patroli khusus dengan pengawasan ketat di sejumlah titik strategis dalam lingkungan rutan. Muncul pertanyaan, ada apa di balik patroli tersebut? Kegiatan ini ternyata merupakan bagian dari patroli rutin yang menjadi agenda bersama antara Polsek Kota Jepara dan pihak Rutan. Tujuannya jelas, memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga serta mendorong lingkungan pembinaan yang aman dan terkendali. Patroli dimulai dari area penerimaan pengunjung (P2U), dilanjutkan ke pintu dua, hingga ke dapur tempat warga binaan menjalankan aktivitas harian. Seluruh rangkaian patroli diawasi secara langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR), Karupam pagi, staf KPR, dan petugas dapur. Selain pengamanan, patroli ini juga dimanfaatkan oleh petugas untuk memberikan pesan-pesan pembinaan moral kepada warga binaan. Salah satu anggota Polsek Kota Jepara menyampaikan pesan penting, “Kami mengajak para warga binaan untuk tidak mengulangi kesalahan di masa lalu. Gunakan waktu di sini untuk memperbaiki diri agar dapat kembali menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.” Hasil patroli menyatakan bahwa situasi di dalam Rutan Kelas IIB Jepara terpantau aman, kondusif, dan tidak ditemukan pelanggaran ataupun potensi gangguan keamanan. Kepala Rutan Kelas IIB Jepara, Renza Maisetyo, memberikan apresiasi atas sinergi ini. Ia menilai patroli bersama seperti ini sangat penting untuk menjaga stabilitas dan menciptakan rasa aman baik bagi warga binaan maupun petugas. “Ini adalah bagian dari komitmen kami bersama Polsek Kota Jepara untuk membangun lingkungan pembinaan yang lebih baik, aman, dan manusiawi,” ujar Renza. Dengan patroli rutin seperti ini, diharapkan lingkungan Rutan Kelas IIB Jepara tetap menjadi tempat yang aman, tertib, dan mendukung proses pembinaan yang positif bagi seluruh warga binaan.(Wely-jateng)

JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, 28 Juni 2025 – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Jepara kembali menunjukkan kreativitasnya melalui produksi kerupuk pisang yang kini menjadi produk unggulan dan mulai menarik perhatian masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan yang bertujuan membekali WBP dengan keterampilan praktis dan bernilai ekonomi. Kepala Rutan Jepara, Renza Maisetyo, menyampaikan bahwa kegiatan produksi kerupuk pisang ini merupakan salah satu bentuk pembinaan kemandirian yang dirancang untuk mempersiapkan WBP agar lebih siap menghadapi kehidupan setelah masa pidana. “Kami berharap melalui kegiatan ini, para WBP dapat memperoleh keahlian yang bermanfaat, memiliki jiwa wirausaha, dan mampu membangun masa depan yang lebih baik setelah bebas,” ujar Renza. Dengan bimbingan intensif dari petugas Rutan Jepara, para WBP tidak hanya memproduksi kerupuk pisang yang lezat, tetapi juga belajar tentang manajemen produksi, pengemasan, hingga strategi pemasaran. Hasil produksi mereka kini mulai dikenal dan mendapat respon positif dari masyarakat sekitar. Selain meningkatkan keterampilan, program ini juga menjadi sarana untuk membentuk karakter WBP agar lebih disiplin, tekun, dan mampu bekerja sama dalam tim. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan harapan baru dan semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan produktif. Rutan Jepara terus berkomitmen menghadirkan berbagai program pembinaan yang bermanfaat, agar para WBP dapat lebih mudah beradaptasi ketika kembali ke tengah masyarakat dan mampu memberikan kontribusi positif di lingkungan sekitarnya.(Wely-jateng)

JATENG:Bidik-kasusnws.com Jepara, 25 Juni 2025 – Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriyah menjadi momentum berharga bagi Pegawai dan Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Jepara. Mereka dengan antusias mengikuti pengajian virtual yang diselenggarakan oleh PIPAS Pusat dengan tema “Menebar Kasih Sayang di Bulan Muharam, Menggali Potensi Diri Menjadi Perempuan Berdaya dalam Kondisi Apapun.” Meskipun kegiatan berlangsung secara daring, hal itu tidak mengurangi semangat para peserta. Mereka tetap aktif dan penuh antusiasme dalam mengikuti setiap rangkaian acara. Bagi para pegawai dan ibu-ibu DWP Rutan Jepara, momen ini menjadi kesempatan untuk memperkuat spiritualitas sekaligus menjalin silaturahmi dengan keluarga besar PIPAS di seluruh Indonesia. Kemeriahan acara semakin terasa dengan penampilan angklung dari PIPAS Cabang Lapas Cikarang yang menyuguhkan alunan musik tradisional yang menenangkan. Suguhan tersebut menambah kehangatan suasana pengajian yang sarat makna dan refleksi diri. Melalui pengajian ini, PIPAS mengajak seluruh anggota, khususnya kaum perempuan, untuk terus berproses dan berhijrah menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak hanya dalam aspek ibadah, tetapi juga dalam membangun ketangguhan, kemandirian, dan semangat berbagi kasih sayang di tengah berbagai tantangan kehidupan. Partisipasi aktif dari Pegawai dan DWP Rutan Jepara dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa jarak bukanlah penghalang untuk bersama-sama menapaki perjalanan menuju kebaikan. Semoga semangat Tahun Baru Islam ini menjadi penyemangat baru untuk terus memberi manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.(Wely-jateng)

JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, 24 Juni 2025 – Rutan Kelas IIB Jepara melaksanakan pemindahan sebanyak 18 (delapan belas) narapidana ke Lapas Kelas I Semarang dan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Semarang. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Rutan Jepara dalam mengatasi permasalahan kelebihan kapasitas atau overcrowded yang selama ini menjadi tantangan serius. Kepala Rutan Jepara menyampaikan bahwa pemindahan ini telah melalui proses seleksi dan penilaian yang ketat. “Kami melakukan pemindahan narapidana berdasarkan kebutuhan dan kondisi masing-masing Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Harapannya, langkah ini dapat meningkatkan keamanan dan ketertiban, serta meningkatkan kualitas pelayanan di Rutan Jepara,” ujarnya. Mengatasi Overcrowded dengan Langkah Strategis Overcrowded menjadi salah satu permasalahan umum di berbagai rumah tahanan di Indonesia, termasuk di Rutan Jepara. Dengan jumlah penghuni yang melebihi kapasitas, berbagai risiko seperti gangguan keamanan, ketidaknyamanan, hingga kurang optimalnya pelayanan dapat terjadi. Sebagai solusi, Rutan Jepara mengambil langkah strategis dengan memindahkan sebagian narapidana ke lembaga pemasyarakatan lain yang memiliki daya tampung lebih besar. Selain itu, Rutan Jepara juga terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan dan menciptakan lingkungan yang lebih manusiawi bagi seluruh WBP. “Melalui upaya ini, kami berharap pelayanan kepada warga binaan dapat semakin maksimal, dan suasana Rutan menjadi lebih kondusif serta nyaman,” tambah Kepala Rutan. Rutan Jepara memastikan proses pemindahan dilakukan sesuai prosedur dan dengan pengawalan ketat demi menjaga keamanan dan keselamatan seluruh pihak yang terlibat. (wely-jateng)

JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, 23 Juni 2025 – Kegiatan Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan Tahun 2025 resmi dibuka oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI. Acara nasional ini mengangkat tema “Tangguh dalam Cobaan, Tumbuh dalam Pembinaan”, yang bertujuan membentuk karakter warga binaan agar menjadi pribadi yang lebih kuat, disiplin, dan siap kembali ke masyarakat. Kegiatan pembukaan ditandai dengan penancapan kujang sebagai simbol ketangguhan dan semangat perjuangan. Dalam amanatnya, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto menekankan pentingnya perkemahan ini sebagai sarana pembinaan mental dan spiritual bagi warga binaan. “Kami berharap para warga binaan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, memiliki semangat nasionalisme, dan siap diterima kembali di tengah masyarakat setelah bebas nanti,” tegas Menteri dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual. Rutan Kelas IIB Jepara menjadi salah satu satuan kerja yang turut berpartisipasi secara virtual melalui Zoom, bersama dengan ratusan Lapas dan Rutan lainnya dari seluruh Indonesia. Pejabat Struktural, Staf Pegawai dan para warga binaan di Rutan Jepara mengikuti kegiatan dengan penuh antusiasme dan disiplin. Usai upacara pembukaan, acara dilanjutkan dengan penampilan yel-yel kebangsaan oleh warga binaan dari seluruh Indonesia yang ditampilkan secara virtual. Semangat dan energi dari para peserta menggema melalui layar, mencerminkan harapan dan semangat baru dalam pembinaan. Perkemahan ini menjadi bukti komitmen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam membina warga binaan melalui pendekatan yang edukatif dan berwawasan kebangsaan. Nilai-nilai disiplin, kepemimpinan, dan nasionalisme ditanamkan melalui berbagai kegiatan yang membangun karakter dan membentuk jiwa tangguh.(Wely-jateng)