Cirebon Bidik-kasusnews.com,. Suasana duka menyelimuti Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pasca tragedi longsor yang terjadi di kawasan Gunung Kuda, Kecamatan Dukupuntang. Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan sebagai bentuk empati terhadap korban, Polresta Cirebon turut berperan aktif dalam penanganan bencana tersebut, khususnya dalam proses penyerahan dan pengawalan jenazah ke rumah duka masing-masing. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (30/05/2025), dengan pelepasan jenazah dari RSUD Arjawinangun dan Rumah Sakit Sumber Hurip. Prosesi ini disaksikan dan dihadiri langsung oleh Kabid Dokkes Polda Jabar Kombes Pol. dr. Nariyana, M.Kes., QHIA beserta tim DVI, Kapolresta Cirebon Kombes Pol. Sumarni,, S.I.K., S.H., M.H., Dirut RSUD, Kasat Lantas Kompol Mangku Anom Sutresno, S.H., S.I.K., M.H., Kasat Intelkam, Kapolsek jajaran dan Pers Koramilĺ, serta sejumlah pejabat dan petugas lainnya, termasuk keluarga korban yang turut mendampingi. Dengan penuh kehormatan, jenazah yang telah melalui proses identifikasi, pemeriksaan post mortem dan ante mortem, serta pembersihan dan pengkafanan, secara resmi diserahkan kepada keluarga. Penyerahan disertai dokumen resmi berupa surat kematian. Selanjutnya, jenazah dikawal oleh personel Polantas, Samapta, dan jajaran Kapolsek menuju rumah duka masing-masing. Pengawalan dilakukan menggunakan kendaraan patroli guna memastikan perjalanan berlangsung aman, lancar, serta bebas dari gangguan. Proses ini menunjukkan kesungguhan Polresta Cirebon dalam memberikan kenyamanan bagi keluarga yang tengah berduka. Tangis haru dan kesedihan tak terelakkan mewarnai prosesi ini. Keluarga korban terlihat begitu terpukul atas kepergian orang-orang tercinta. Di tengah suasana duka, kehadiran aparat kepolisian menjadi sumber dukungan moral, sekaligus wujud kehadiran negara dalam memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat. Di sela prosesi penyerahan jenazah, Kapolresta Cirebon Kombes Pol. Sumarni, S.I.K., S.H., M.H. menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Dalam pernyataannya, beliau menegaskan bahwa Polresta Cirebon akan terus hadir dan siap membantu masyarakat, terutama dalam situasi darurat dan musibah seperti ini. “Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi. Kehadiran kami hari ini adalah bentuk empati dan komitmen Polri untuk selalu ada di tengah masyarakat, terutama dalam situasi sulit. Kami ingin memastikan jenazah para korban kembali ke keluarganya dengan aman, tertib, dan penuh penghormatan,” ujar Kombes Pol. Sumarni. Kapolresta Cirebon juga mengapresiasi kerja keras seluruh tim gabungan, mulai dari tim DVI, tenaga medis, hingga personel kepolisian yang telah bersinergi dalam proses evakuasi, identifikasi, hingga pengantaran jenazah ke rumah duka. “Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. Semoga ini menjadi momentum bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana di sekitar kita,” tambahnya. Polresta Cirebon tidak hanya menjalankan tugas formal, tetapi juga menunjukkan kepedulian yang tulus terhadap korban bencana dan keluarganya. Bantuan yang diberikan mulai dari pengurusan administrasi hingga pengawalan terakhir, menjadi bukti nyata bahwa polisi hadir bukan sekadar penegak hukum, tetapi juga pelindung dan pengayom masyarakat. Kegiatan ini menjadi cerminan nilai kemanusiaan yang tinggi dan patut diapresiasi. Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Tragedi ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita semua dalam menghadapi bencana alam yang bisa datang kapan saja. Polresta Cirebon telah menunjukkan bahwa dalam setiap musibah, kepedulian dan kehadiran nyata dari aparat negara sangat berarti bagi masyarakat yang terdampak. (Asep Rusliman)

MediaBIDIKKASUSnews.com Kabupaten Cirebon. ~ Pencarian korban masih terus di lakukan dilokasi Tambang Galian C di Gunung kuda sampai malam hari jam 19.00 tim sar dan gabungan jelang malam sementara pencarian di hentikan , infonya masih banyak pekerja tambang itu yang belum ditemukan , masih tertimbun batu dan tanah yang longsor belum sempat di evakuasi . mereka petugas gabungan gencar dan terus mencari korban korban longsor. Kini lebih di intensifkan dan difokuskan mencari korban . Sejumlah alat berat seperti beco dan dumtruck besar didatangkan tuk singkirkan longsoran . sejumlah petugas berjibaku berupaya memberikan pertolongan . karena masih banyak korban yang belum ditemukan di antara reruntuhan . Namun rawannya lokasi tambang tersebut dan di kawatirkan ada longsor susulan pada Jumat malam hari nya pencarian dihentikan sementara . Di lanjutkan hari Sabtu pagi (31/5) . KDM Gubernur jabar pun turut prihatin dan mengutarakan turut berbela sungkawa atas Pemerintah Jawa Barat , kepada para korban baik yang meninggal dunia atas kejadian tersebut juga pada korban luka luka . Salah satu warga bernama Depin sampaikan dirinya turut prihatin atas kejadian ini. Ia pun sampaikan kewartawan pernah sampaikan sebelum kejadian memposting di group Sedulur Cirebon bahwa dirinya saat itu sedang berada di Gunung kuda , memberikan saran pada para pekerja tambang disana waspada suatu saat akan terjadi longsor , exstriem . Tim penyelamat gabungan dari Polda jawa barat , Brimob, SAR , Polresta Cirebon , BPBD Kabupaten Cirebon , Sat Pol PP dan masyarakat . Dikerahkan ke lokasi. Dari hari Jum’at tragedi itu terjadi beberapa korban berhasil ditemukan dan di evakuasi , beberapa di antaranya ditemukan sudah meninggal dunia di lokasi . Korban yang meninggal dimasukkan ke kantong jenasah . Awal berita ini di up , ditemukan 7 korban meninggal dunia , ternyata setelah pencarian dilanjutkan dan kerja keras tim evakuasi gerak cepat , ditemukan kembali beberapa korban yang keadaannya sudah meninggal dunia , total ditemukan 14 meninggal dunia data yang tercatat , semua di evakuasi ke beberapa Rumah sakit dan lainnya luka luka ditangani tim kesehatan dari Puskesmas dan Rumah sakit . Ada juga yang masih belum ditemukan , Jelang sore / malam area longsor di sterilkan tidak ada warga dan tim evakuasi dibolehkan berada di area longsor begitu pula tim evakuasi regu penolong karena longsoran susulan masih berlanjut. Seperti semalam longsoran susulan masih ada . Tuk sementara pencarian korban , pada malam sabtu itu dari jam 19.00 dihentikan sementara. Tim gabungan ditarik ke posko , agak menjauh dari lokasi longsor. Sambil memonitorring keadaan . Tim gabungan pencari korban tetap siaga . Dilokasi. Daerah Longsor di nyatakan daerah berbahaya . Pencarian korban sampai kini terus dilakukan hingga semua ditemukan waktu pencarian di perpanjang . Area tambang selanjutnya akan di evaluasi . Oleh Kepolisian dan Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon . Karena kerap memakan korban . Sebagaimana dikatakan KDM gubernur jawa barat , harus ada langkah kongkrit , termasuk minta pertanggung jawaban pemilik lahan. resiko keselamatan diperhatikan di daerah Galian , hingga jangan sampai ada korban kembali . ( Rico )

Majalengka Bidik-kasusnews.com,., Menjelang Ibadah kenaikan Isa Almasih yang akan diperingati oleh seluruh umat Kristiani, pihak Kepolisian dari Satuan Samapta Polres Majalengka Polda Jabar, melaksanakan sterilisasi di sejumlah gereja diwilayah hukumnya. Kamis (25/5/2025). Adapun Gereja-gereja yang disterilisasi diantaranya GEREJA PENYEBARAN INJIL (GPI) Jl. Ahmad Yani No. 178 Kel.Majalengka Wetan, GEREJA PANTEKOSTA DI INDONESIA ( GPDI) Desa.Sutawangi Kec Jatiwangi Kab. Majalengka, GEREJA KRISTEN INDONESIA (GKI). Jl. Lanud S. Sukani No.79 Jatiwangi. Selain itu juga GEREJA KRISTEN PASUNDAN (GKP) JEMAAT CIDERES Jl. Raya Cideres Ds. Cipaku Kec. Kadipaten, GEREJA KRISTEN JEMAAT BETHESDA Jl. Kesatuan No. 807 Blok Cempakasari RT.002 RW. 011 Desa Genteng Kec. Dawuan, Gereja Pentakosta di Indonesia (GPdI) Jl. Raya Barat No. 50 Kec. Kadipaten, AULA TEMPAT PEMBINAAN IMAN JEMAAT (GBI) Ds. Gandasari Kec. Kasokandel GEREJA KHATOLIK KRISTUS BANGKIT Jl. Ampera Kadipaten Kec. Kadipaten Kab. Majalengka. Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian melalui Kasat Samapta Polres Majalengka AKP Adam R Hidayat mengatakan sterilisasi yang dilakukan ini guna menjamin keamanan umat Kristiani dalam menjalankan ibadah. “Kita memastikan tidak adanya benda mencurigakan dan membahayakan, baik di lingkungan luar maupun dalam Gereja, ”ujar AKP Adam. Polisi juga melakukan penyisiran menggunakan alat metal detector dan alat mirror untuk memeriksa di sudut-sudut Gereja maupun kolong-kolong kursi duduk jema’at. “Selain itu, pelaksanaan sterilisasi ini juga merupakan bentuk perhatian Polri untuk memberikan kenyamanan bagi umat Nasrani yang beribadah di Gereja dalam peringatan kenaikan Yesus Kristus,” tuturnya. (Asep Rusliman)

Cirebon Bidik-kasusnews.com,.Kapolresta Cirebon KOMBESPOL SUMARNI, S.I.K., S.H., M.H., menjadi narasumber dalam kegiatan Diskusi Ketahanan Pangan Bersama KNPI bertempat di RM Bageur Tengkleng termasuk Jl. Ir. Soekarno Ds. Sampiran Kec. Talun Kab. Cirebon, Rabu (28/5/2025). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kab. Cirebon TEGUH RUSIANA MERDEKA, S.H., Kabag Ops Polresta Cirebon KOMPOL SUTARJA, S.H., M.H., Kasat Intelkam Polresta Cirebon KOMPOL JONI SURYA NUGRAHA, S.I.P., M.H., Anggota DPRD Jawa Barat MUHAMMAD ASYROF ABDIK, S.Hub.Int., dan lainnya. Dalam kegiatan tersebut, kapolresta mengaku senang sekali hari ini bisa berdialog untuk mempersiapkan kegiatan bersama dengan keluarga besar KNPI Kab Cirebon terkait swasembada pangan. Polresta Cirebon sudah terlibat dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di Kab Cirebon, sehingga ia sangat peduli dengan apa yang akan dilakukan KNPI Kab. Cirebon Sumarni juga mengajak agar para pemuda khususnya yang berada di bawah naungan KNPI mempunyai kemandirian di bidang ekonomi “Jangan sampai secara pribadi kita tidak mandiri, saya mengajak teman-teman masing-masing untuk memandirikan diri sendiri termasuk memandirikan ekonomi organisasi. Sehingga apabila pemerintah daerah belum bisa mensupport kegiatan kepemudaan lebih maksimal, organisasi KNPI tetap bosa berkreatifitas karena mempunyai celengan sendiri untuk melakukan kegiatan kemasyarakatan ini,” ujarnya. Mengacu pada tema diskusi yaitu ketahanan pangan, pihaknya meminta hal tersebut jangan hanya omong omong saja, harus segera di realisasikan dan mengajak untuk segera mewujudkannya bersama. Pihaknya memgajak menggarap lahan pekarangan bergizi masyarakat yanh ditanami sayur sayuran. Termasuk manfaatkan lahan yang belum produktif di desa untuk segera ditanami. Sumarni juga mengajak untul memberilan edukasi kepada masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan ini, jangan sampai anak-anak generasi muda tidak mengerti cara menanam padi, cabai dan sayuran lainnya. “Kita harus pikirkan bagaimana negara kita tetap swasembada, jangan sampai mengandalkan import, kita mempunyai tanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa. Rekan-rekan ayo kita melakukan gerakan ini dengan ketulusan hati,” katanya. Sumarni juga mengajak para pemuda untuk membantu menciptakan desa bersih, baik itu bersih dari sampah, bersih dari peredaran narkoba, bersih dari genk motor dan desa yang Satkamlingnya Aktif. Saat ini, pihaknya pun diminta oleh Mabes Polri untuk menjaga Iklim Investasi di Kab. Cirebon sehingga ketika ada pihak yang masih melakukan aksi premanisme seperti memaksa memeras dan mengintimidasi akan langsung ditindak tegas. Ia pun meminta masyarakat segera melapor apabila menemukan adanya informasi tersebut melalui layanan 110 “Mari kita sukseskan gerakan Pekarangan Bergizi Masyarakat, Pemanfaatan Lahan Produktif, Desa Bersih Dari Sampah dan Desa Yang Satkamlingnya Aktif. Nanti kita bentuk tim kecil dan mendetailkan kegiatan yang akan dilakukan untuk mempercepat gerakan nyata di masyarakat,” pungkasnya. (Asep Rusliman)

Kota Cirebon, 28 Mei 2025 – Tim investigasi dari Media BIDIK KASUSnews.com bersama beberapa rekan media lainnya mendatangi SMP Negeri 17 Kota Cirebon untuk mengkonfirmasi dugaan kasus perundungan (bullying) antar siswi yang terjadi pada Selasa, 27 Mei 2025. Dari keterangan sementara yang dihimpun, peristiwa terjadi antara dua siswi kelas 8, yakni Aurel (inisial pelaku) dan Veronika (inisial korban). Veronika mengaku mendapatkan kekerasan fisik dalam bentuk pemukulan oleh Aurel setelah terlibat percekcokan. Penyebab pasti percekcokan masih belum diketahui, namun dugaan sementara berawal dari ucapan bahwa Aurel merasa difitnah atau dijelekkan oleh Veronika kepada teman-temannya. Wartawan yang datang ke sekolah untuk mengkonfirmasi kejadian tersebut sempat menjumpai orang tua Aurel saat hendak menjemput anaknya. Namun, ketika dimintai keterangan, yang bersangkutan menolak diwawancarai dan segera meninggalkan lokasi. Pihak sekolah melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Bapak Wawan Surmawan, S.Pd., membenarkan bahwa telah terjadi insiden tersebut di lingkungan sekolah saat jam istirahat. Ia menyampaikan bahwa guru-guru langsung melakukan tindakan pemisahan dan membawa kedua siswa ke ruang guru untuk dimintai keterangan. Kedua orang tua telah dipanggil dan dimintai keterangan secara langsung. “Benar, telah terjadi insiden percekcokan yang berujung kekerasan fisik antar siswa. Kami langsung mengambil tindakan dengan memanggil orang tua kedua belah pihak untuk dimediasi. Saat ini kami sedang berupaya agar persoalan ini tidak berlarut dan bisa diselesaikan secara damai,” ungkap Wawan. Namun demikian, menurut informasi yang didapat dari pihak sekolah, Aurel sebagai pelaku masih enggan menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada korban hingga berita ini diturunkan. Ironisnya, peristiwa tersebut juga sempat direkam oleh rekan-rekan sesama siswa dan menjadi bahan perbincangan di kalangan pelajar sekolah. Insiden ini menambah catatan buruk dalam dunia pendidikan, khususnya dalam hal pengawasan dan pembinaan karakter di lingkungan sekolah. Terlebih lagi, Aurel diketahui merupakan siswa pindahan yang belum lama bergabung di SMP Negeri 17. Pihak sekolah meminta agar media tidak mempublikasikan terlalu jauh soal ini dengan dalih sedang mengupayakan perdamaian. Namun, media tetap berkewajiban menyampaikan informasi kepada publik, terutama bila menyangkut kekerasan fisik di lingkungan pendidikan, yang harus menjadi perhatian bersama. Kami dari BIDIK KASUSnews.com mendorong: Dinas Pendidikan Kota Cirebon untuk mengevaluasi sistem pengawasan dan pembinaan karakter siswa di sekolah. Pihak sekolah untuk secara terbuka menangani kasus serupa dan melibatkan konselor sekolah dalam menyelesaikan konflik siswa. Masyarakat dan orang tua untuk bersama-sama memperkuat komunikasi dan pembinaan etika kepada anak-anak agar lingkungan sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar. Kami akan terus memantau perkembangan mediasi serta memastikan bahwa korban memperoleh perlindungan dan dukungan psikologis sesuai.

SUKABUMI – BIDIK-KASUSNEWS.COM – Polres Sukabumi Kota berhasil mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap YA (37) dan anaknya MRA (8), yang terjadi di Jalan Sudajaya Baros pada Kamis (1/5/2025) sore. Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi, Rabu (28/5/2025), menyebut dua pelaku, YD (47) dan H (30), ditangkap di lokasi berbeda: YD di Mangga Besar Jakarta Barat (12/5) dan H di Kerengpangi, Kalimantan Tengah (16/5). “YD adalah pengendara motor, sedangkan H pelaku utama penyiraman air keras,” jelas Rita. Mereka membuntuti korban, lalu H menyiram sekaleng air keras saat korban membonceng anaknya, menyebabkan luka bakar serius yang harus dirawat di rumah sakit. Motif aksi ini diduga karena cemburu. H diketahui mantan pacar korban yang menjalin LDR lewat media sosial sejak 2024, namun hubungan kandas Maret 2025. Setelah memantau aktivitas korban di medsos, H mendatangi Sukabumi untuk menyerang korban. Barang bukti berupa motor dan wadah cairan kimia sudah diamankan. Kedua pelaku dijerat pasal 170 dan 351 KUHP tentang pengeroyokan dan penganiayaan berat, serta UU Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara. Polisi masih mendalami kemungkinan adanya pihak lain yang membantu kedua pelaku, termasuk memeriksa komunikasi mereka sebelum dan sesudah kejadian. Penyidik juga akan memeriksa lebih lanjut asal cairan kimia yang digunakan dalam aksi brutal ini. Kapolres mengimbau warga agar lebih berhati-hati saat berhubungan dengan orang yang dikenal lewat media sosial. “Bijaklah bermedsos dan jangan mudah percaya,” tegas AKBP Rita. H. DADANG

SUKABUMI- BIDIK-KASUSNEWS.COM – Dalam upaya meningkatkan koordinasi dengan instansi pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Bea Cukai Bogor menggelar sosialisasi bertajuk Gempur Rokok Ilegal, acara tersebut dihariri puluhan warga Kecamatan Cibitung yang berlangsung di Pondok Mutiara Syariah, Kecamatan Surade, Rabu (28/5/2025). Kegiatan ini melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Sukabumi dan Forkopimcam Cibitung, serta dihadiri masyarakat setempat. Sosialisasi bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai ciri-ciri rokok ilegal dan pentingnya peran masyarakat dalam memerangi peredarannya. Penata Layanan Operasional Tingkat Satu, Pemeriksa Bea dan Cukai Bogor, Ristiawan, menyebut pihaknya sebelumnya telah mengedukasi masyarakat Kecamatan Cibitung terkait maraknya peredaran rokok ilegal. “Pelaksanaan sosialisasi ini mendapat sambutan hangat dari Forkopimcam Cibitung dan masyarakat. Kami berharap masyarakat makin waspada dan berperan aktif,” ujar Ristiawan. Narasumber dari Bea Cukai Bogor, Retno Wulandari, memaparkan materi tentang tugas dan fungsi Bea Cukai, aturan cukai, serta karakteristik barang kena cukai seperti hasil tembakau. Retno menekankan bahwa cukai dikenakan pada barang yang konsumsinya perlu dikendalikan, peredarannya diawasi, dan penggunaannya memiliki dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan. Retno juga menjelaskan karakteristik khusus pita cukai sebagai langkah pencegahan pemalsuan. “Tahun 2025 ini, desain pita cukai mengangkat tema fauna endemik Indonesia, yaitu hewan-hewan alami berciri khas yang mendiami wilayah tertentu,” jelasnya. Narasumber lainnya, Nur Fazriah, menguraikan ciri-ciri rokok ilegal, seperti tanpa pita cukai, pita cukai palsu, pita cukai bekas, salah personalisasi (salson), atau salah peruntukan (saltuk). Ia juga menjelaskan cara mengidentifikasi barang kena cukai ilegal, baik secara kasat mata, menggunakan kaca pembesar, maupun lampu UV. “Dengan lampu UV, pita cukai asli akan terlihat invisible fiber berwarna biru dan kuning, serta invisible dot colour merah. Sementara pita palsu umumnya hanya menggunakan kertas biasa yang memendar,” paparnya. Bea Cukai Bogor berharap, melalui kegiatan ini, sinergi dengan Pemkab Sukabumi semakin kuat, sekaligus meningkatkan peran masyarakat dalam membantu menginformasikan peredaran rokok ilegal di lingkungannya. DICKY,S

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) kembali mencatat sejarah dengan membawa pulang tiga penghargaan prestisius dalam ajang Indonesia Financial Top Leader Award 2025 yang digelar oleh Warta Ekonomi. Penghargaan ini menjadi cerminan kekuatan Jamkrindo sebagai institusi penjaminan terdepan di Indonesia. Dalam ajang ini, Abdul Bari, Direktur Kelembagaan dan Layanan Jamkrindo, dinobatkan sebagai Indonesia Top Leader for Market Expansion in Credit Guarantee Services. Ia dinilai berhasil memimpin perluasan layanan penjaminan, terutama di sektor non-program, serta memperluas cakupan layanan ke sektor-sektor usaha baru dan wilayah potensial di berbagai daerah. Keberhasilan ekspansi ini tidak terjadi begitu saja. Strategi yang diterapkan Jamkrindo selaras dengan roadmap penjaminan yang telah diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga setiap langkah bisnis dilakukan secara terukur dan responsif terhadap kebutuhan pasar yang terus berkembang. Selain itu, Direktur Bisnis Penjaminan Henry Panjaitan juga sukses mengharumkan nama Jamkrindo dengan menggondol dua penghargaan sekaligus: Indonesia Top Leader for Strengthening Risk Management in Credit Guarantee dan Indonesia Top Leader for Strengthening Risk Assessment in Credit Guarantee. Penguatan manajemen risiko dan sistem penilaian risiko yang dipimpin Henry dinilai menjadi faktor krusial dalam menjaga keberlangsungan usaha penjaminan, sekaligus memastikan layanan yang diberikan tetap berkualitas, berkelanjutan, dan akuntabel. Sekretaris Perusahaan Aribowo menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterima Jamkrindo. Menurutnya, pencapaian ini adalah buah dari kerja keras seluruh jajaran perusahaan yang selalu mengedepankan tata kelola yang baik, prinsip kehati-hatian, serta inovasi yang relevan dengan tuntutan pasar. “Penghargaan ini tidak hanya sekadar pengakuan terhadap pimpinan, tetapi juga menjadi bukti bahwa seluruh insan Jamkrindo bekerja dengan penuh komitmen untuk memberikan dampak nyata bagi UMKM dan pelaku usaha lainnya,” ujar Aribowo. Ia menambahkan, Jamkrindo berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperluas kemitraan demi memperkuat peran perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui ekosistem pembiayaan yang sehat dan inklusif. Sebagai bagian dari Indonesia Financial Group (IFG), Jamkrindo memiliki berbagai produk penjaminan. Untuk penjaminan program, perusahaan menjadi mitra utama pemerintah dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sementara untuk penjaminan non-program, Jamkrindo menyediakan produk seperti penjaminan kredit umum, mikro, konstruksi, pengadaan barang/jasa, distribusi barang, surety bond, customs bond, supply chain financing (invoice financing), serta berbagai produk penjaminan lainnya. (UM)

Majalengka Bidik-kasusnews.com., Kepolisian Resor (Polres) Majalengka jajaran Polda Jabar terus melakukan langkah-langkah strategis untuk memastikan penggunaan kendaraan dinas secara efisien dan efektif. Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kabaglog AKP Endoy Sahru Kembali memimpin kegiatan Mapping Harwat Kendaraan Dinas, hari ini Mapping Harwat Randis Tingkat Polres Majalengka dengan pemeriksaan Randis Tahun Anggaran 2025 di Lapangan Apel Polres Majalengka. Selasa (27/5/2025). Kapolres Majalengka, AKBP Willy Andrian melalui Kabaglog Polres Majalengka, AKP Endoy Sahru, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan penggunaan kendaraan dinas Polres Majalengka dan Polsek Jajaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Melalui mapping ini, diharapkan dapat dilakukan pemetaan yang akurat terkait penggunaan kendaraan dinas, termasuk pemantauan pemeliharaan dan perawatan secara berkala. “Mapping harwat kendaraan dinas ini merupakan langkah proaktif dari Polres Majalengka untuk memastikan penggunaan kendaraan dinas yang efisien dan efektif dalam mendukung pelaksanaan tugas kepolisian,” ujar Kabaglog AKP Endoy Sahru . Dengan adanya pemetaan yang terperinci, diharapkan Polres Majalengka dapat mengoptimalkan penggunaan kendaraan dinas serta meningkatkan kinerja operasional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Langkah ini juga sejalan dengan upaya Polres Majalengka dalam meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan aset kendaraan dinas. “Kami berharap dengan mapping harwat kendaraan dinas ini, penggunaan kendaraan dinas di Polres Majalengka dapat lebih terarah dan terkontrol dengan baik sesuai dengan kebutuhan operasional,” tambah Kabaglog AKP Endoy Sahru. (Asep Rusliman)

Sukabumi, Bidik-Kasusnews.com – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya (KPPBC) Pabean A Bogor Selalu kompak bergandengan tangan dengan Satuan Polisi Pamong Praja (SATPOL-PP ) Kabupaten Sukabumi dalam rangka Sosialisasi Identifikasi Pemberantasan Rokok Ilegal. Acara berlangsung di Pondok Mutiara Syariah Desa Pasiripis Kecamatan Surade Kabupten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (27/05/2025). Kekompakan tersebut dalam rangka Sosialisasi Identifikasi bertajuk gempur peredaran rokok ilegal itu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar, Khususnya di Kabupaten Sukabumi. Hasil pantauan Wartawan Bidik-Kasus dilokasi kegiatan dan Antusiasme masyarakat yang mengikuti sosialisasi identifikasi tersebut di wilayah Kecamatan Surade Kabupten Sukabumi. Penata layanan operasional tingkat satu bea dan cukai bogor, Ristiawan mengatakan, kepada masyarakat agar berhati-hati dan tetap waspada terhadap penyebaran rokok ilegal. Disisi lain beliau mengatakan, sosialisasi rokok Ilegal tersebut kami laksanakan untuk mempersempit ruang gerak pada para pelaku peredaran rokok ilegal.   Pelaksanaan sosialisasi ini pun mendapat sambutan hangat dari Forkopimcam Kecamatan Surade,TNI-POLRI dan masyarakat setempat. Pada sosialisasi itu, Narasumber dari bea cukai bogor, Retno Wulandari membawakan beberapa materinya, seperti pengenalan tugas dan fungsi bea cukai serta aturan cukai.” Dia jelaskan kepada para peserta pengenaan cukai itu didasari oleh sifat dan karakteristik yang meliputi barang yang konsumsinya perlu dikendalikan peredarannya. Juga perlu diawasi pemakaiannya karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat atau lingkungan hidup, serta pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan dan keseimbangan. Adapun pita cukai memiliki karakteristik khusus yang dimaksudkan sebagai bentuk pencegahan penyalahgunaan yang menyebabkan tersebarnya rokok ilegal di pasaran,” katanya. Menurutnya setiap tahunnya, pita cukai berganti tema. Tahun 2025 ini, terbit pita cukai dengan desain fauna endemik Indonesia, yang merupakan hewan alami dengan ciri khusus tertentu yang mendiami suatu daerah. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi dan langkah penanggulangan terhadap pemalsuan pita cukai. Sosialisasi pengenalan barang kena cukai hasil tembakau ini dibuka oleh Kabid Penegakan Perda (GAKDA) Satuan Polisi Pamong praja (SATPOL-PP ) Kabupaten Sukabumi Muhammad Asep. “Beliau meminta seluruh peserta untuk menyimak dan memahami materi mengenai rokok ilegal agar dapat membantu pemerintah dalam menekan peredaran rokok ilegal dengan memberikan informasi yang bisa disampaikan kepada bea cukai bogor atau Pemerintah Kabupaten Sukabumi,” ujarnya. Nur Fazriah narasumber bea dan cukai menjelaskan dan merinci ciri-cirinya rokok ilegal, seperti rokok yang polos atau tanpa pita cukai, berpita cukai palsu, berpita cukai bekas, berpita cukai salah personalisasi atau biasa disebut salson, dan yang terakhir berpita cukai salah peruntukan atau saltuk. Materi dilanjutkan dengan tata cara mengidentifikasi barang kena cukai ilegal melalui tiga cara. “Ada perbedaan yang signifikan antara pita cukai legal dan ilegal yang dapat diidentifikasi dengan tiga cara, di antaranya dengan kasat mata, kaca pembesar, dan lampu UV. Apabila menggunakan lampu UV akan terlihat jelas perbedaannya, pita cukai ilegal yang hanya menggunakan kertas HVS akan memendar sedangkan pita cukai ilegal tidak memendar melainkan akan terlihat invisible fiber berwarna biru dan kuning serta invisible dot colour yang bewarna merah,” ujarnya Dengan terlaksananya kegiatan sosialisasi tersebut, ia pun berharap dapat meningkatkan koordinasi antara bea cukai bogor dengan instansi pemerintah dalam hal ini khususnya pemerintah kabupaten sukabumi diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dalam hal identifikasi barang kena cukai ilegal. “Tak lupa, kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan ikut berkontribusi dalam menginformasikan jika ditemukan adanya peredaran rokok ilegal di lingkungannya,” pungkasnya. DICKY,S