SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi kembali menggelar aksi di depan Balai Kota Sukabumi, Jumat (12/9/2025). ‎Mereka menuntut pencabutan Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 2 dan 3 Tahun 2025 tentang tunjangan DPRD. Massa menilai penerbitan Perwal tersebut tidak bijak di tengah kebijakan efisiensi pemerintah pusat, tingginya inflasi, dan melemahnya daya beli masyarakat. Mereka meminta regulasi itu diganti dengan aturan yang lebih berpihak kepada kepentingan publik. Aksi berlangsung panas ketika Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, akhirnya menemui massa. Mahasiswa menyayangkan wali kota baru merespons setelah lima kali aksi serupa. Ayep menegaskan kebijakannya tidak melanggar aturan perundang-undangan. ‎Ketua DPC GMNI Sukabumi, Aris Gunawan, menyatakan dana sebesar Rp6,3 miliar seharusnya dialokasikan untuk program pengentasan kemiskinan dan pembangunan infrastruktur. “DPRD sudah menyanggupi memanggil pihak terkait soal TKPP dan rangkap jabatan. Sekarang tinggal bagaimana wali kota menindaklanjuti,” tegasnya. Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi, Rojab Asyari, menyebut tuntutan mahasiswa akan dibahas dalam rapat dengar pendapat. “Tuntutan apa pun harus sesuai peraturan perundang-undangan. Soal tunjangan ini isu nasional yang juga berpengaruh di daerah,” jelasnya. Menanggapi hal itu, Wali Kota Ayep Zaki berkomitmen mengevaluasi kebijakan yang menjadi kewenangan eksekutif. Namun, ia menegaskan persoalan tunjangan DPRD harus dibahas bersama DPRD dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Lebih baik saya fokus meningkatkan PAD agar pembangunan tetap berjalan. Saya tidak bisa memutuskan masalah tunjangan DPRD sendiri,” tandasnya. (Usep)

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan komitmennya menata ulang pengelolaan aset strategis daerah agar memberikan kontribusi maksimal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). ‎Salah satu langkah utama adalah menggelar lelang terbuka untuk lahan parkir, pasar, dan fasilitas publik lainnya. “Target kita jelas, PAD harus naik. Kita jadikan pemasukan tahun sebelumnya sebagai acuan, lalu kita tingkatkan agar kontribusinya jauh lebih besar,” kata Ayep, Rabu (10/9/2025). ‎Untuk pengelolaan lahan parkir, pemerintah akan menerapkan sistem beauty contest. Semua pengusaha diberi kesempatan ikut lelang dengan syarat menyetorkan dana di muka sesuai angka minimal yang telah ditetapkan. “Kalau penawaran di bawah angka minimal, otomatis gugur. Siapa yang berani bayar di muka paling besar, itu yang menang,” tegasnya. ‎Ayep menyoroti contoh pengelolaan parkir Pasar Gudang yang saat ini hanya menghasilkan sekitar Rp1,6 miliar per tahun. Ia ingin potensi serupa di Cikundul, kawasan Trok, dan titik strategis lainnya dapat digarap lebih optimal. ‎Selain parkir, lelang juga akan mencakup pasar, taman kota, dan aset publik lainnya. Ayep memastikan seluruh proses berjalan bersih tanpa pungli maupun praktik titip fee. ‎“Saya tegaskan, tidak ada fee, tidak ada komitmen. Tidak usah titip amplop. Kalau ada yang mengaku-ngaku membawa nama saya lalu menerima sesuatu, itu pasti oknum. Segera laporkan. Semua harus transparan demi kepentingan Kota Sukabumi,” tandasnya. (Usep)

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Momen unik mewarnai pembukaan turnamen mini soccer dalam rangka Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025 di Lapang Mini Soccer LJA, Kecamatan Baros, Sabtu (6/9/2025). ‎Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, melakukan tendangan penalti perdana, sementara Ketua DPRD Kota Sukabumi, Wawan Juanda atau biasa disapa Wanju, didaulat jadi penjaga gawang. ‎Turnamen ini diikuti 16 tim, terdiri dari jajaran SKPD Kota dan Kabupaten Sukabumi, DPRD, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Sukabumi, serta BJB selaku sponsor utama. ‎Gelaran ini juga dirangkaikan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas), sehingga semakin meriah dengan melibatkan banyak pihak. ‎Dalam sambutannya, Ayep Zaki mengaku bangga dan mengapresiasi kebersamaan yang tercipta. “Sukabumi kompak semua, ayo lanjutkan kekompakan ini. Eksekutif, legislatif, PWI, hingga ormas, kabeh bersatu. Ayeuna waktuna,” ujarnya. Kepala Dishub Kota Sukabumi, Iskandar Ifhan, menjelaskan turnamen merupakan hasil kolaborasi Dishub dengan PWI Kota Sukabumi. ‎Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya mencari juara, tetapi juga menjaga sportivitas dan mempererat persaudaraan. “Semoga upaya mewujudkan Sukabumi yang solid dan bercahaya bisa terwujud,” katanya. ‎Ketua PWI Kota Sukabumi, Ikbal Zaelani Saptari, menilai olahraga menjadi sarana memperkuat persatuan sekaligus sinergi pemerintah dan insan pers. ‎“Kolaborasi ini bukti nyata bahwa pers dan pemerintah bisa berjalan beriringan, tidak hanya di dunia jurnalistik, tapi juga kegiatan sosial dan olahraga,” ucapnya. ‎Setelah seremoni, laga persahabatan antara Pemkot Sukabumi melawan DPRD membuka turnamen. Pertandingan berlangsung seru dengan dukungan penuh penonton. ‎Dua gol di babak kedua dari pemain DPRD bernomor punggung 21 dan 25 memastikan kemenangan DPRD 2-0 atas Pemkot. ‎Meski hanya ekshibisi, pertandingan penuh canda tawa itu mencerminkan keakraban kedua lembaga. Semangat persatuan, sportivitas, dan solidaritas yang lahir menjadi pesan utama peringatan Harhubnas 2025 di Kota Sukabumi. (Usep)

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki memberikan ultimatum tegas kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sukabumi yang kini berusia 50 tahun. Ia menekankan bahwa era korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di tubuh PDAM harus ditutup rapat. ‎“Kalau masa lalu saya tidak tahu. Tapi sekarang jelas tidak ada keluarga saya di PDAM, dan tidak boleh ada praktik KKN lagi,” tegas Ayep, Selasa (2/9/2025). ‎Ayep menilai kerugian perusahaan sama bahayanya dengan korupsi karena yang menanggung akibatnya adalah masyarakat. Catatannya, pada periode 2022–2024 BLUD dan Perusda sempat merugi akumulatif Rp150,02 miliar atau sekitar Rp50 miliar per tahun. ‎“Kalau rugi, rakyat ikut sengsara. Maka tugas saya memastikan BLUD dan Perusda ini sehat,” ujarnya.‎ Kini situasi berbalik. Hingga Juli 2025, BLUD dan Perusda berhasil membukukan laba Rp4,4 miliar. Angka itu menjadi dasar optimisme Ayep bahwa pada Desember nanti keuntungan bisa melesat hingga Rp15 miliar. “Ini bukti pemerintah berhasil menyelamatkan PDAM,” ungkapnya. ‎Sementara itu, Plt. Direktur PDAM Sukabumi Dian Apriandi menegaskan perusahaan sedang bergerak cepat melakukan transformasi. Ia menyebut PDAM baru hadir untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan sekaligus memperbaiki layanan publik. ‎Fokus utama diarahkan pada perbaikan jaringan untuk mengurangi kebocoran air. Tak berhenti di situ, PDAM juga menyiapkan produk air minum dalam kemasan sebagai sumber pendapatan baru. ‎“Kami terapkan prinsip progress fast, response fast, action fast. Setiap aduan pelanggan langsung ditangani,” tandasnya. (Usep)

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki mengapresiasi pencapaian Kelurahan Cisarua menjadi juara 1 Lomba Perpustakaan Tingkat Jawa Barat. Hal itu dia sampaikan usai menghadiri Bimtek RT dan RW se Kelurahan Cisarua Kecamatan Cikole, Senin (25/8/2025). ‎Setelah meraih juara tingkat Jawa Barat, Ayep menyebut akan dipromosikan mengikuti lomba perpustakaan tingkat nasional. ‎”Saya sangat mengapresiasi pencapaian prestasi yang membanggakan ini. Mudah-mudahan bisa mengharumkan nama Kota Sukabumi di level yang lebih tinggi,” kata Ayep. ‎Dia menambahkan, untuk mencapai prestasi ini tidak lah mudah melainkan membutuhkan kekompakan dan soliditas antar semua pemangku kepentingan mulai di tingkat Kelurahan, RW hingga RT. ‎”Saya berharap, semua Kelurahan meniru apa yang telah dilakukan oleh Kelurahan Cisarua. Di mana mereka bekerja keras dan saling bahu membahu dengan penuh kekompakan dan soliditas tinggi,” ujarnya. ‎Pada bagian lain dia mengatakan, kesejahteraan dan kemakmuran itu harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu kata kuncinya kata dia adalah kekompakan itu sendiri. “Kalau ingin sejahtera dan maju itu tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Eksekutif, legislatif, peringkat daerah, para camat dan elemen-elemen masyarakat lainnya harus kompak bersatu,” tandasnya. Terpenting kata dia, antar sesama warga jangan saling caci maki, menghujat, menjelek-jelekan dan ujaran kebencian antar sesama. “Mari kita bersama-sama membangun Kota Sukabumi dengan bergandengan tangan dan penuh rasa kasih sayang yang tulus,” tandasnya. ‎Pada bagian lain, prestasi Kelurahan Cisarua bukan kaleng-kaleng. Dimana saat ini pendapatan PBBP2 Kelurahan Cisarua paling besar diantara kelurahan-kelurahan lain. “Saat ini pendapatan PBBnya paling besar,” ungkapnya. (Usep)

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, mengajak Karang Taruna untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan visi pembangunan menuju Kota Sukabumi Emas 2035. ‎Ajakan tersebut ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Pemberdayaan Karang Taruna Tingkat Kelurahan Selabatu dalam rangka gerakan capacity building di Aula Kelurahan Selabatu, Senin (25/8/2025). “Karang Taruna itu melekat dan menjadi bagian dari Pemkot Sukabumi. Pemkot wajib membina Karang Taruna serta organisasi kepemudaan lain seperti KNPI, KONI, Pramuka, dan PMI,” ungkap Ayep. ‎Ia menegaskan, Karang Taruna harus ikut membantu menjaga kondusivitas sosial dengan menghentikan aksi ujaran kebencian, hujatan, maupun perpecahan antarwarga. ‎“Saya mengimbau untuk saling menghargai dan menghormati serta bersama-sama membangun Kota Sukabumi yang lebih maju,” tambahnya. ‎Dalam kesempatan itu, Ayep juga menekankan komitmennya untuk mendahulukan kepentingan masyarakat dibandingkan kepentingan pribadi atau golongan. “Saya sudah selesai dengan urusan keluarga, sahabat, maupun lingkaran pribadi. Sekarang fokus saya membangun Sukabumi dalam 5 hingga 10 tahun ke depan agar target Kota Sukabumi Emas 2035 tercapai,” ujarnya. Untuk menunjang keberlangsungan pembangunan, Ayep memastikan hanya akan menempatkan figur yang berkapasitas dan kompeten di posisi strategis, baik di OPD, BUMD, maupun BLUD. “Saya tidak akan menerima titipan jabatan dari siapapun. Jika salah menempatkan orang, berarti saya mengkhianati amanat masyarakat,” tegasnya. ‎Ketua Umum Karang Taruna Kota Sukabumi, Raden Koesoemo Hutaripto, menyampaikan bahwa dalam Permensos Nomor 9 Tahun 2025 yang segera disahkan, wali kota berperan sebagai Pembina Umum Karang Taruna. ‎“Sebagai pembina, wali kota menyiapkan strategi, anggaran, dan evaluasi akhir. Karena itu, Karang Taruna juga harus berperan aktif mendorong pemerintah meningkatkan PAD,” jelasnya. ‎Ia berharap di bawah kepemimpinan Ayep Zaki, PAD Kota Sukabumi bisa tumbuh signifikan. “Selama ini PAD stagnan. Mudah-mudahan dalam lima tahun ke depan bisa mencapai Rp700 miliar hingga Rp800 miliar,” pungkasnya. (Usep)

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Duet kepemimpinan Wali Kota H. Ayep Zaki dan Wakil Wali Kota Bobby Maulana, satu frekuensi dalam menggelorakan semangat memerangi stunting di wilayahnya. Hal tersebut disampaikan Ayep Zaki ‎saat menghadiri Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di RW II Babakan Jampang, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Gunung Cikole, Minggu (24/8/2025). “Ayep-Bobby berkomitmen menuntaskan persoalan stunting dan menjadikan agenda tersebut jadi salah satu fokus utama pembangunan kesehatan menuju visi Sukabumi Emas 2035,” kata Ayep. ‎Di samping itu dia juga bertekad untuk terus menggenjot pembangunan untuk meningkatkan PAD guna mendongkrak kesejahteraan masyarakat dengan prinsip kepemimpinan yang jujur, amanah, dan terpercaya. Dia juga menekankan lewat peringatan Hari Kemerdekaan bisa dimaknai sebagai momentum memperkokoh semangat persatuan dan gotong royong diantara anak bangsa untuk menatap masa depan lebih cerah. Ayep menegaskan, partisipasi aktif warga menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan, mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan sektor ekonomi, hingga pembangunan infrastruktur. ‎Kami ingin pembangunan yang benar-benar dirasakan masyarakat, bukan hanya melalui infrastruktur, tetapi juga lewat peningkatan kualitas hidup warga,” tegasnya. ‎Suasana semakin hangat ketika Wakil Wali Kota Bobby Maulana menghibur warga dengan menyanyikan sebuah lagu. Tak hanya itu, sebagai wujud kepedulian, Wali Kota dan Wakil Wali Kota juga menyerahkan bantuan bagi warga penyandang permasalahan kesejahteraan sosial (PMKS) di Kelurahan Cisarua. ‎Momentum peringatan HUT RI ini menjadi simbol persatuan, gotong royong, sekaligus mempererat hubungan pemerintah kota dengan masyarakat di tingkat lingkungan. ‎Kegiatan turut jajaran pemerintah kota, termasuk Kepala Dinas Sosial, Camat Gunung Cikole, Lurah Cisarua, Kabag Kesra Setda, serta tokoh masyarakat setempat. (Usep)

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Polemik keberadaan Tim Kebijakan dan Percepatan Pembangunan (TKPP) Kota Sukabumi mendapat tanggapan dari Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Taufik Hidayah. Menurut Taufik, pembentukan TKPP memiliki urgensi untuk mendukung program prioritas Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki. ‎Ia menegaskan, fungsi tim ini tidak berkaitan dengan pengisian jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN), melainkan sebagai pendamping sekaligus penyuluh agar perangkat daerah lebih tergerak melaksanakan kebijakan kepala daerah. Taufik menyebut, praktik serupa bukan hal baru. Pada masa Penjabat Wali Kota Kusmana Hartadji, pernah dibentuk tim pendukung bernama Strategic Transformational Unit (STU). ‎Bahkan di tingkat provinsi maupun kementerian/lembaga, pola pembentukan tim khusus seperti ini juga pernah dilakukan. “Jadi, keberadaan TKPP masih dalam koridor ketatanegaraan dan sesuai regulasi,” kata Taufik melalui pesan WhatsApp, Ahad (24/8/2025). Selain itu, BKPSDM juga sudah mengantisipasi potensi persoalan terkait pengelolaan anggaran. Pihaknya telah berkonsultasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengenai honorarium anggota TKPP. ‎“BPK memberikan arahan agar honorarium disesuaikan dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2025, dengan nominal setara UMK Kota Sukabumi,” ungkapnya. ‎Dengan demikian, lanjut Taufik, pengelolaan TKPP dipastikan tetap aman dari sisi hukum dan administrasi sepanjang mengikuti aturan yang berlaku. (Usep)

SUKABUMI-BIDIKKASUSNEWS.COM- Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki, mengapresiasi kekompakan dan soliditas masyarakat Tipar dalam menyelengarakan kegiatan khitanan massal dan pemberian bantuan sosial bagi anak yatim dan warga tidak mampu. ‎Dia mengatakan, hal ini membuktikan bahwa masyarakat Tipar memiliki kepedulian terhadap nasib sesama. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara ‎HUT RI dan Aniversary Tiger Boxing Academy dan Aniversary Bazak ke 1 tahun ‎”Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sebagai bentuk tali kasih terhadap sebagian warga lainnya yang kurang beruntung,” kata Ayep usai menyaksikan secara langsung kegiatan tersebut yang turut dihadiri Wakil Wali Kota, Bobby Maulana, Sabtu (23/8/2025). ‎Dia juga berpesan agar masyarakat tidak saling membenci, mencaci maki dan saling curiga. Selain itu kata dia, kembali hidupkan budaya saling tolong menolong dan membantu antar sesama. ‎Masih dalam suasana HUT RI ke-80, Ayep mengatakan, di hari jadi kemerdekaan ini dia bertekad untuk menurunkan angka stunting dan mengikis angka kemiskinan di Kota Sukabumi yang masih tergolong tinggi. “Pokoknya akan kita kejar masa keemasan di sepuluh tahun ke depan. Saya ingin di masa kepemimpinan saya angka stunting dan kemiskinan bisa turun serendah-rendahnya,” kata Ayep dengan nada optimistis. ‎Ketika disinggung soal keberadaan Barisan Ayep Zaki (Bazak), dia berkelakar bahwa ide pembentukan Bazak bukan dari dirinya melainkan datang dari relawan bernama Eko. “Bazak bukan bikinan saya tapi datang dari saudara Eko. Orang lain belum mendeklarasikan barisan Ayep Zaki, dia sudah duluan membuat spanduk-spanduk besar di mana-mana,” ujarnya. ‎Sementara itu, Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana menyatakan bahwa angka stunting turun signifikan dari tahun 2023 ke 2024 sebesar 9% dari 23% ke 19,7%. ‎”Kami akan memberikan bantuan kepada bumil dan perempuan pasca persalinan yang kondisinya kurang baik berupa asupan gizi berupa vitamin tambah darah dan telur untuk anggaran September hingga Desember, “jelas Bobby. ‎Pada bagian lain penasehat Tiger Boxing Academy ivan Kurniawan menuturkan, kegiatan khitanan massal dan santunan  anak yatim dan dhuafa menjadi agenda rutin. ‎”Di HUT RI ke 80, anniversary Tiger Boxing Academy dan Bazak ke-1 semata-mata sebagai bentuk kepedulian kami pada mereka. Selain itu juga untuk mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat di hari bahagia ini,” ujarnya. (Usep)

Bandung, Bidik-kasusnews.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bandung resmi menetapkan seorang pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada periode 2020 hingga 2022.(21/8/2025) Penetapan tersangka diumumkan melalui konferensi pers yang digelar di Kantor Kejari Kota Bandung pada Kamis (21/8). Tim Jaksa Penyidik menyatakan bahwa proses penyidikan umum telah ditingkatkan ke tahap penyidikan khusus setelah ditemukan dua alat bukti yang sah dan cukup. Modus Penyalahgunaan KUR Tersangka berinisial II, yang saat itu menjabat sebagai mantri BRI Kantor Cabang Bandung Martadinata Unit Surapati, diduga melakukan serangkaian penyimpangan dalam penyaluran dana KUR. Berdasarkan hasil penyidikan, modus yang dilakukan tersangka antara lain: Merekayasa dokumen persyaratan KUR pada periode 2020–2022. Melakukan pemotongan dana pinjaman terhadap sejumlah debitur. Menggunakan identitas orang lain untuk mengajukan KUR secara fiktif. Akibat perbuatan tersebut, terjadi gagal bayar yang menimbulkan kerugian negara sedikitnya Rp3.631.557.991 (tiga miliar enam ratus tiga puluh satu juta lima ratus lima puluh tujuh ribu sembilan ratus sembilan puluh satu rupiah). Dasar Hukum yang Dikenakan Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan: Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Subsider: Pasal 3 jo. Pasal 18 ayat (1) UU Tipikor sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Penahanan Tersangka Kepala Seksi Intelijen Kejari Kota Bandung menyebutkan, tersangka mulai ditahan selama 20 hari ke depan, terhitung sejak Kamis (21/8) hingga 9 September 2025, di Rutan Perempuan Bandung. “Penahanan dilakukan untuk memperlancar proses penyidikan dan mencegah tersangka melarikan diri maupun menghilangkan barang bukti,” tegas pihak Kejari. Langkah Lanjut Penyidikan Kejaksaan memastikan akan terus mendalami perkara ini, termasuk kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam penyalahgunaan dana KUR di BRI Cabang Bandung Martadinata Unit Surapati. Kasus ini menjadi sorotan publik karena KUR merupakan program pemerintah yang ditujukan untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memperoleh akses pembiayaan. Dengan adanya penyalahgunaan, selain menimbulkan kerugian negara, juga berdampak negatif pada kepercayaan masyarakat terhadap program pembiayaan rakyat tersebut.(Agus)