SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Hujan deras yang mengguyur Kota Sukabumi pada Kamis siang (11/9/2025) memicu ambruknya Tembok Penahan Tanah (TPT) di RT 01/07, Gang Ojo, Kelurahan Citamiang, Kecamatan Citamiang. Peristiwa terjadi sekitar pukul 13.20 WIB dan menimpa dua rumah warga. Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat, menuturkan pemilik lahan, Ibu Ida, mendengar dentuman keras sebelum melihat TPT sepanjang 15 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 5 meter roboh. “Material longsoran merusak dinding rumah milik Pupud hingga jebol setinggi 3 meter dengan panjang 5 meter dan menghancurkan sejumlah perabot. Di rumah Gunawan, air dari saluran pembuangan merembes masuk hingga menggenangi ruang tamu dan kamar,” ungkap Novian. BPBD Kota Sukabumi langsung menurunkan regu piket sekitar pukul 13.40 WIB untuk melakukan assesmen di lokasi, mengevakuasi material longsoran, mendata korban terdampak, berkoordinasi dengan aparatur wilayah, serta menyalurkan bantuan darurat berupa terpal dan paket sembako. Novian menjelaskan, penyebab longsor diduga akibat curah hujan yang cukup tinggi, kondisi TPT yang sudah lama mengalami retakan, serta konstruksi tembok yang tidak dilengkapi sloof sehingga mudah roboh. Akibat kejadian ini, dua kepala keluarga terdampak, yaitu keluarga Pupud (2 jiwa) dan keluarga Gunawan (4 jiwa). Nilai kerugian materil masih dalam proses perhitungan tim BPBD. BPBD Kota Sukabumi mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terutama saat hujan deras, mengingat potensi longsor masih mungkin terjadi di kawasan dengan kontur tanah rawan. (Usep)
Bidik-kasusNews.com,Bali Kamis-11-September-2025 Polri melalui Polda Bali menegaskan penanganan pascabencana banjir dan longsor tidak hanya fokus pada evakuasi korban, tetapi juga pemulihan masyarakat yang terdampak. Polri bersama instansi terkait menyalurkan bantuan logistik, mendirikan posko darurat, serta menyiapkan program trauma healing bagi para pengungsi, khususnya anak-anak dan keluarga korban. Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.H., S.I.K., M.Si., menyatakan, trauma healing menjadi bagian penting karena bencana tidak hanya menimbulkan kerugian fisik, tetapi juga berdampak pada psikologis warga. Melalui tim psikolog Kepolisian, program pendampingan akan dilakukan berkelanjutan hingga kondisi masyarakat dinilai stabil. Polri berharap langkah ini dapat mempercepat pemulihan sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat yang terdampak. Wartawan Basori
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Kebakaran hebat melanda Kampung Cisalak RT 002/006, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Kamis (4/9/2025) malam. Dua unit rumah milik warga setempat rata dengan tanah setelah dilalap api sekitar pukul 23.30 WIB. Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Tegalbuleud, Noris, menjelaskan kebakaran diduga dipicu korsleting listrik dari rumah Een (60). Saat kejadian, rumah tersebut dalam kondisi kosong lantaran pemiliknya sedang sakit dan tinggal bersama anaknya di kampung sebelah. Api kemudian merambat ke rumah semi permanen milik Aisah (45) yang berada persis di sampingnya. “Kobaran api sangat cepat membesar. Dalam waktu singkat, kedua rumah habis terbakar dan tidak ada barang yang bisa diselamatkan,” kata Noris, Jumat (5/9/2025). Warga bersama aparat setempat sempat berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun, upaya tersebut tak berhasil karena lokasi cukup jauh dari Pos Pemadam Kebakaran Surade. Akibat kejadian ini, dua kepala keluarga dengan total empat jiwa kehilangan tempat tinggal dan kini mengungsi di rumah kerabatnya. P2BK Tegalbuleud bersama perangkat desa, Tagana, Babinsa, Bhabinmas, Satpol PP, dan relawan telah melakukan assessment di lokasi. “Kebutuhan mendesak saat ini berupa sembako atau makanan siap saji, pakaian, selimut, alas tidur, serta material bangunan,” pungkas Noris. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Sebuah rumah permanen berukuran 12 x 8 meter di Kampung Cidodo RT 10/03, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, terbakar pada Minggu (24/8/2025) malam. Kebakaran yang sempat membuat panik warga berhasil dipadamkan oleh petugas Damkar Pos V Surade bersama Babinsa, Bhabinmas, dan warga sekitar, sehingga api tidak sempat merembet ke bangunan lain. Petugas Damkar Pos V Surade, Asep Sukarwan, mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 20.05 WIB. Beruntung, lokasi rumah berada di tepi jalan sehingga mobilisasi berjalan cepat. “Api bisa segera kita atasi. Selain lokasinya strategis, kekompakan petugas dan warga sangat membantu. Kebetulan di halaman rumah juga ada saluran air, sehingga pemadaman lebih cepat,” ujar Asep di lokasi kejadian. Asep menjelaskan, kebakaran diduga berasal dari tungku yang berada di samping rumah dan apinya belum padam. Rambatan api mengenai material mudah terbakar hingga menjalar ke bangunan utama yang sudah cukup tua. Menurut keterangan warga, rumah tersebut dihuni dua bersaudara, Yuyun (52) dan Uus (70). Saat kejadian, Yuyun sedang berada di rumah, sementara Uus tengah mengikuti pengajian rutin di majelis. “Kemungkinan tadi siang Wak Uus sempat memasak air di tungku. Karena beliau sudah agak pikun, mungkin lupa mematikan api,” kata seorang warga. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Sebuah rumah tinggal milik Rustandi (23), warga Kampung Dangdeur RT 06/ RW 10, Kelurahan Surade, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, ludes dilalap api pada Rabu (20/8/2025) sore. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB ini diduga dipicu korsleting arus pendek listrik. Menurut laporan, api pertama kali terlihat membesar dari bagian atap rumah. Warga yang melihat kejadian itu langsung berteriak meminta pertolongan dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun kobaran api terus membesar hingga melahap hampir seluruh bangunan. Kemungkinan besar harta benda milik korban sulit diselamatkan. “Sekitar pukul 16.15 WIB, api baru berhasil dipadamkan oleh petugas Pos Damkar Surade dibantu warga. Kondisi rumah habis terbakar, hanya tersisa dinding tembok saja,” ujar Solih Sunarya, petugas P2BK Kecamatan Surade. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp100 juta. Seluruh isi rumah hangus, termasuk barang-barang berharga milik korban. Unsur pemerintahan Kecamatan Surade yang terdiri dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, Tagana, Lurah Surade, P2BK, serta warga sekitar langsung turun ke lokasi membantu pemadaman api dan melakukan pendataan. Ade Budiman dari Tagana Kecamatan Surade menuturkan, pihaknya bersama relawan membantu proses evakuasi dan mendata kebutuhan mendesak korban. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, tapi korban mengalami kerugian besar. Kami masih melakukan asesmen untuk rencana bantuan,” jelasnya. Atas kejadian ini, aparat kecamatan mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap potensi korsleting listrik. Warga juga diingatkan untuk segera melapor ke petugas apabila terjadi kebakaran, agar penanganan bisa lebih cepat dan kerugian dapat diminimalisir. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, akan menerbitkan surat edaran kepada dinas terkait untuk mendorong pengolahan sampah sejak tingkat rumah tangga. Langkah tersebut diambil guna mencegah penumpukan di TPA yang berpotensi menimbulkan bencana. Dimana muaranya kata dia berasal dari sampah rumah tangga. Hal tersebut disampaikan Bobby saat meninjau Kampung Ciseureuh RT 01 RW 01, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, pascabencana, Sabtu malam (9/8/2025). Ia juga menyerahkan bantuan secara simbolis berupa bahan makanan, minuman, serta kebutuhan pokok untuk tujuh hari ke depan. “Atas nama wali kota, saya mengapresiasi warga, RT, RW, lurah, dan camat yang bergotong royong pascabencana. Terima kasih juga kepada anggota dewan yang standby sejak malam kejadian,” ujarnya Minggu (10/8/2025). Bobby turut menyampaikan duka cita mendalam dan salam dari Wali Kota yang sedang bertugas di Makassar. Dia berpesan agar masyarakat menjaga lingkungannya masing-masing terutama sampah. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Sukabumi, Een Rukmini, menegaskan pihaknya tengah memetakan wilayah terdampak dan kebutuhan masyarakat bersama BPBD, kecamatan, dan Kesra Setda. Bantuan sementara yang telah disalurkan meliputi natura, kasur, selimut, dan beras untuk kebutuhan satu hingga dua hari ke depan. (Usep)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Banjir limpasan Sungai Ciseureuh yang melanda Kampung Ciseureuh, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, pada Sabtu malam (9/8/2025) telah surut. Genangan di RT 01 RW 01 tersebut sempat memengaruhi 21 kepala keluarga (KK) dan memaksa sebagian warga mengungsi. Sejak malam kejadian, unsur BPBD, Tagana, Polsek, Koramil, DLH, Damkar, serta aparatur pemerintah setempat bergerak cepat mengevakuasi warga ke lokasi aman. Posko bencana, termasuk Posyandu setempat, menjadi tempat penampungan sementara bagi korban terdampak. Camat Gunungpuyuh, Widya Yudha Setiawan, mengungkapkan banjir terjadi akibat penyumbatan aliran di hulu sungai wilayah RW 05 oleh tumpukan sampah. Kondisi itu membuat air meluap dan menerjang permukiman yang dihuni sekitar 60 KK. “Dinas PU telah melakukan penyisiran sepanjang aliran sungai untuk mengidentifikasi titik penyumbatan sekaligus merumuskan langkah pencegahan,” kata Yudha, Minggu (10/8/2025). Ia juga mengimbau warga agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama pada musim hujan dengan curah tinggi. Dia juga menggugah kesadaran masyarakat untuk menjadi garda terdepan dalam pelestarian lingkungan. Pasca surut, tim gabungan melakukan pembersihan lumpur dan sampah, memulihkan akses jalan yang sempat terputus, serta memperbaiki sementara beberapa saluran air agar tidak kembali meluap saat hujan turun. Dinsos Kota Sukabumi telah diminta menyalurkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, air bersih, selimut, dan perlengkapan kebersihan untuk meringankan beban warga selama masa pemulihan. “Pemerintah juga mendorong pembentukan kelompok siaga bencana di setiap RW rawan banjir,” tegasnya. Anggota DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi PKB, Agus Samsul, menegaskan bahwa banjir ini menjadi pengingat pentingnya disiplin menjaga kebersihan lingkungan. Ia mendorong pemerintah mempercepat program normalisasi sungai dan memperbanyak fasilitas pembuangan sampah di wilayah padat penduduk. Relawan dari berbagai komunitas turut membantu membersihkan rumah warga, menyalurkan bantuan, dan memberi pendampingan bagi anak-anak yang terdampak. Meski cuaca di Gunungpuyuh pada Minggu sore cenderung cerah, BPBD tetap menempatkan tim siaga menghadapi potensi hujan deras beberapa hari ke depan. (Usep)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Warga Kampung Pasir Dalem dan Leuwipeucang, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, serta Kampung Pasir Dalem, Desa Babakanpari, mengeluhkan tebalnya debu di jalan pascalongsor beberapa hari lalu. Debu beterbangan setiap kali kendaraan melintas, membuat warga sulit bernapas dan mengganggu pandangan pengguna jalan. Jika ini berlangsung lama, dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan. “Kalau siang, debunya parah sekali. Kami sering batuk dan mata perih,” ujar Erni, warga setempat, Sabtu (9/8/2025). Menurutnya, masalah ini seharusnya bisa ditangani melalui anggaran penanggulangan bencana yang sudah diatur dalam peraturan pemerintah. Mengacu Permendesa PDTT No. 8 Tahun 2022, dana desa dapat digunakan untuk penanggulangan bencana, keadaan darurat, dan kebutuhan mendesak. Rincian kegiatan yang dapat didanai mencakup evakuasi korban, penyediaan logistik darurat, pembersihan lokasi terdampak, perbaikan infrastruktur desa, pembangunan tanggul darurat, hingga pelatihan kebencanaan. Dalam APBDes, pengeluaran ini masuk kategori Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat, dan Mendesak Desa, misalnya untuk tanggap darurat bencana longsor Rp30 juta, bantuan logistik Rp10 juta, dan pembangunan talud sementara Rp50 juta. Dasar hukum lain seperti Permendagri No. 20 Tahun 2018 memberi fleksibilitas perubahan APBDes saat darurat, sementara UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa menjamin penggunaan dana desa untuk kebutuhan prioritas masyarakat. Warga berharap pemerintah Desa Mekarsari segera melakukan penyiraman jalan atau pembersihan menyeluruh agar aktivitas kembali normal. Sebelumnya, material longsor sudah dibersihkan dengan alat berat, namun sisa tanah kering di jalan kini menjadi sumber debu. ”Siang malam debu masuk rumah, pernapasan kami terganggu, perabotan pun kotor. Kami akan terus menyuarakan ini sampai ada solusi,” tegas Erni. (Reno)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Dua unit rumah warga di Kampung Mekarwangi RT 018 RW 010, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, dilaporkan terbakar pada Rabu (6/8/2025) pagi. Kebakaran terjadi sekitar pukul 07.30 WIB dan menghanguskan dua rumah milik warga bernama Winarto dan Yoyoh. Informasi yang dihimpun menyebutkan, api pertama kali terlihat membesar dari atap salah satu rumah. Warga yang mengetahui kejadian tersebut segera berhamburan keluar dan berusaha memberikan pertolongan dengan alat seadanya, sambil menghubungi petugas pemadam kebakaran terdekat. “Benar kedua rumah itu terbakar. Kami menduga hubungan arus pendek menjadi penyebabnya. Warga berusaha untuk menyelamatkan bangunan rumah tersebut, tapi kobaran api sulit dijinakkan,” kata warga yang tidak ingin disebut namanya. Petugas dari Pos Damkar Surade tiba di lokasi dan bersama warga langsung melakukan pemadaman. Sekitar pukul 08.00 WIB, api berhasil dipadamkan. Namun, satu unit rumah milik Winarto ludes terbakar tanpa tersisa kecuali dinding tembok, sementara rumah milik Yoyoh mengalami kerusakan sekitar 80 persen. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp150 juta. Kedua rumah yang terbakar merupakan bangunan semi permanen dan menjadi tempat tinggal sehari-hari bagi pemiliknya. Penyebab kebakaran diduga kuat akibat korsleting arus pendek listrik. Saat ini, pihak terkait masih mengumpulkan keterangan dari para saksi untuk memastikan penyebab pasti terjadinya kebakaran tersebut. Pemerintah Kecamatan Surade bersama unsur Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, TAGANA, P2BK Kecamatan, serta aparat Desa Pasiripis telah mendatangi lokasi kejadian untuk membantu proses penanganan. Camat Surade telah melaporkan kejadian ini secara resmi kepada Bupati Sukabumi. Selanjutnya, diharapkan ada penanganan cepat dan bantuan bagi para korban yang rumahnya terdampak kebakaran. (Dicky)
SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Longsor susulan yang terjadi pada Senin malam di Jalan Cicewol, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, menyebabkan tiga unit rumah kontrakan tergenang air dan lumpur. Satu di antaranya mengalami kerusakan cukup parah. Air bercampur lumpur masuk hingga setinggi mata kaki ke dalam rumah. Meski kondisi tidak layak huni, para penghuni terpaksa tetap tinggal karena belum ada tempat pengungsian yang disiapkan pemerintah. “Kami tidak punya tempat lain untuk mengungsi, jadi terpaksa tetap di dalam rumah,” ujar salah satu pemilik kontrakan, yang akrab disapa Abang Warung, Selasa (5/8/2025). Selain genangan yang belum juga surut, penghuni kesulitan memasak karena rumah masih kotor dan lembap. “Untuk makan dan minum, kami beli yang instan saja,” tambahnya. Kepala Desa Mekarsari, Iwan Bakar, menyampaikan bahwa pihak desa masih fokus menangani beberapa titik longsor lainnya. “Desa kami sedang dilanda bencana. Kami mohon warga bersabar. Kami berupaya memberikan yang terbaik,” ujarnya. Ia juga menyayangkan rendahnya kesadaran sebagian warga yang memaksakan melintas dengan kendaraan roda dua dan empat, sehingga memperparah kondisi lumpur di jalan yang baru dibuka. “Lumpurnya jadi menyebar ke mana-mana karena tidak sedikit pengendara motor yang memaksa melewati kubangan lumpur yang baru dikeruk alat berat,” ungkapnya. Longsor susulan ini merupakan peristiwa lanjutan dari kejadian sebelumnya, yang dipicu hujan deras terus-menerus sejak beberapa hari terakhir. Hingga berita ini diinformasikan, para relawan masih bergotong royong membersihkan lumpur, mengamankan barang warga, serta membuat jalur pembuangan air agar genangan bisa segera surut. Pemilik kontrakan, Bejo, berharap pemerintah segera memberi solusi agar rumah-rumah di daerah rawan longsor bisa kembali aman dan nyaman. “Kami baru kali ini merasakan dampak longsor sebesar ini,” tuturnya. Sementara itu, warga lain, Een, meminta agar sistem drainase dan gorong-gorong di kawasan tersebut segera dibenahi. “Air hujan tidak terarah, akhirnya meluap ke mana-mana,” pungkasnya. (Reno)