Cirebon, Bidik-kasusnews.com – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, suasana Pasar Perumnas Cirebon semakin ramai oleh para pembeli yang berburu kebutuhan Lebaran. Namun, di balik keramaian itu, aksi pencopetan makin marak. Modusnya pun semakin lihai—menggunakan silet atau pisau cutter untuk menyayat tas korban tanpa disadari. Salah satu korban terbaru adalah seorang ibu paruh baya berusia 84 tahun yang kehilangan uang Rp 600.000 saat sedang berbelanja pada Minggu (23/3). Sang ibu yang datang ke pasar bersama menantunya tak menyangka bahwa tas yang dibawanya telah disayat pelaku. Saat hendak membayar belanjaan, ia baru menyadari bahwa dompet kecil berisi uang telah raib. “Padahal saya yakin uangnya ada di dalam tas, tapi tiba-tiba sudah hilang. Saya juga tidak merasa ada yang menyentuh atau mencurigakan,” ujar korban dengan wajah sedih. Kejadian ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, seorang ibu juga mengalami nasib serupa saat berbelanja di pasar yang sama. Aksi para pencopet ini diduga semakin merajalela karena minimnya pengawasan dari petugas keamanan pasar serta kondisi pasar yang padat dan berdesakan, membuat pelaku leluasa beraksi. Para pedagang dan pengunjung pun mulai resah. Mereka berharap ada peningkatan pengamanan di pasar, terutama di momen menjelang Lebaran, di mana perputaran uang tinggi dan pengunjung semakin membludak. “Kami harap ada tindakan dari pihak terkait, baik dari pengelola pasar maupun aparat kepolisian. Jangan sampai banyak korban lagi,” ujar salah satu pedagang pasar. Masyarakat, khususnya ibu-ibu yang sering berbelanja ke pasar, diimbau untuk lebih waspada. Hindari membawa uang dalam jumlah besar, gunakan tas dengan resleting kuat, dan selalu perhatikan barang bawaan. Jangan sampai momen bahagia menjelang Idul Fitri berubah menjadi petaka akibat kelengahan. (Reporter: Rico)
Cirebon, Bidik-kasusnews.com – Keluhan demi keluhan terus terdengar dari warga Kota Cirebon dan para pengguna jalan yang melintas di berbagai ruas jalan kota. Kondisi jalan yang rusak parah dan berlubang tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga membahayakan keselamatan pengendara. Warga mengaku kecewa karena hingga saat ini perbaikan jalan terkesan dilakukan setengah hati. Meski sempat ada upaya penambalan di beberapa titik, seperti di Jalan Ciremai Raya Perumnas dan Kesambi, namun pengerjaan yang terburu-buru membuat hasilnya tidak maksimal. Masih banyak jalan berlubang yang belum tersentuh perbaikan. “Jalan ini sudah lama rusak, dan sampai sekarang masih seperti ini. Perbaikan yang dilakukan hanya tambal sulam, bahkan ada yang dikerjakan asal-asalan,” keluh seorang pengguna jalan. Keprihatinan ini semakin menjadi karena sebentar lagi memasuki musim mudik Lebaran 2025. Lonjakan kendaraan yang melintas di Kota Cirebon diperkirakan akan meningkat, memperparah kondisi jalan yang sudah rusak. Pengendara yang melintas pun terpaksa ekstra waspada agar tidak terperosok ke lubang jalan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Yang lebih memprihatinkan, anggaran dari Provinsi dan dana bagi hasil yang diterima Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Cirebon melalui Bina Marga diduga tidak sepenuhnya digunakan untuk perbaikan jalan. Miliaran rupiah yang seharusnya dialokasikan untuk infrastruktur jalan, dipertanyakan keberadaannya oleh warga. “Sebenarnya anggaran itu ada, tapi kok perbaikannya lambat dan tidak menyeluruh? Kami sebagai warga hanya ingin jalan yang layak dan aman,” ujar seorang warga dengan nada geram. Sebelumnya, beberapa media sudah melaporkan kondisi ini kepada pihak terkait. Meski sempat ada respons berupa perbaikan di beberapa titik, tetapi hasilnya belum maksimal. Kini, warga berharap Wali Kota Cirebon segera turun tangan untuk memastikan perbaikan jalan dilakukan dengan serius dan transparan. Jalan yang baik akan menunjang kelancaran ekonomi dan mobilitas warga. Kini, bola ada di tangan pemerintah. Akankah mereka mendengar jeritan warga atau membiarkan jalan-jalan di Kota Cirebon terus berlubang? (Reporter: Rico)
Majalengka,Bidik-kasusnews.com – Dalam menunjang kesehatan dan stamina anggota Polri, Si Dokkes Polres Majalengka Polda Jabar melakukan pemeriksaan kesehatan di sejumlah Pos Pam dan Pos Yan di wilayah hukum Polres Majalengka, Sabtu malam (22/3/2025). Pelayanan yang diberikan berupa pemeriksaan tekanan darah, pengecekan darah sederhana berupa : Gds, Asam Urat dan Kolesterol, Pemberian masker dan Konsultasi Kesehatan dengan melakukan pemeriksaan tensi serta melayani keluhan personil, memberikan obat dan vitamin. Pemeriksaan kesehatan di gelar di beberapa Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan Ops Ketupat Lodaya 2025 diantaranya Pospam Majalengka Kota, Pospam Jatiwangi dan Posyan Res Area Tol Cipali KM 166. Hal ini dalam rangka mengecek kondisi kesehatan petugas selama melaksanakan pengamanan Lebaran 2025. Kasi Dokkes Polres Mrajalengka mengatakan, kegiatan pemeriksaan kesehatan ini kami gelar untuk mendukung kesehatan personil gabungan pengamanan Lebaran, dalam menunjang pelaksanaan tugas di lapangan dalam melayani masyarakat,” Ucapnya. Pemeriksaan kesehatan ini juga dilakukan terhadap TNI, Instansi lain maupun masyarakat yang ada di sekitar Pospam. Dengan langkah ini, Polres Majalengka menunjukkan komitmennya dalam menjaga kesejahteraan dan kesiapan personelnya demi menjamin kelancaran dan keberhasilan Operasi Ketupat Lodaya 2025 dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Polres Majalengka. Asep Rusliman
Medan,Bidik-kasusnews.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Polda Sumatera Utara (Sumut) pada Sabtu (22/3/2025). Dalam kunjungan ini, ia meninjau renovasi Masjid Al-Hidayah, menghadiri kegiatan bakti sosial, serta menyaksikan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru. Setibanya di Masjid Al-Hidayah Polda Sumut, Kapolri disambut oleh Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Rio Firdianto, serta pimpinan dan perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut. Irwasda Polda Sumut, Kombes Nanang Masbudi, memberikan penjelasan mengenai progres renovasi masjid tersebut. Setelah itu, Jenderal Sigit mengunjungi lokasi Bakti Kesehatan TNI-Polri, yang menargetkan 1.000 penerima manfaat. Kegiatan ini mencakup layanan pengobatan umum, pemeriksaan gigi, serta pemberian kacamata dan tongkat bagi masyarakat yang membutuhkan. Kabiddokkes Polda Sumut, Kombes dr. Ginting, turut memberikan laporan mengenai pelaksanaan bakti kesehatan ini. Kapolri juga menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Gedung Ditlantas dan Ditresnarkoba Polda Sumut. Dalam kesempatan tersebut, ia menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat serta alat bantu bagi penyandang disabilitas. Total bantuan sosial yang disalurkan mencapai 1.000 paket, yang berisi bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak, dan roti kaleng. Sebagai penutup rangkaian kegiatan, Kapolri meresmikan renovasi Masjid Al-Hidayah dengan penandatanganan prasasti. Ia juga secara simbolis melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan helipad di lingkungan Polda Sumut.(asep/Red)
Lampung, Bidik-kasusnews.com – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meyakini bahwa pelaku utama dalam kasus penembakan tiga anggota kepolisian di Way Kanan, Lampung, akan segera terungkap. Selain itu, Kompolnas juga memastikan bahwa senjata yang digunakan dalam insiden tersebut adalah senjata pabrikan, bukan rakitan. Anggota Kompolnas, Mochammad Choirul Anam, menjelaskan bahwa dari karakter proyektil yang ditemukan oleh tim investigasi TNI dan Polri, kuat dugaan bahwa proyektil tersebut berasal dari senjata pabrikan. “Yang kami temukan potensial ini bukan senjata rakitan, tapi tetap nanti harus menunggu hasil dari laboratorium forensik. Kenapa kami bilang potensial? Karena karakter proyektil memungkinkan itu keluar dari laras senjata pabrikan,” ujar Anam pada Kamis (20/3/2025). Anam juga mengklarifikasi bahwa penembakan terjadi dalam suasana terang, bukan pada malam hari. Dengan kondisi tersebut, ia meyakini ada saksi yang dapat mengidentifikasi siapa yang membawa senjata saat kejadian. “Sehingga orang bisa mengidentifikasi siapa yang membawa senjata, siapa orangnya, jarak tembak, dan sebagainya,” tambahnya. Dalam kesempatan ini, Anam mendorong TNI dan Polri untuk melakukan investigasi secara profesional dengan pendekatan ilmiah. “Ayo (TNI-Polri) profesional dan menggunakan pendekatan ilmiah. Kami menghormati investigasi gabungan ini karena merupakan langkah yang baik, tetapi syaratnya harus berbasis scientific crime investigation,” pungkasnya.(Mgr)
Lampung Selatan,Bidik-kasusnews.com – Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama (Egi), mengingatkan para guru untuk bersungguh-sungguh meningkatkan kualitas pengajaran dan berkontribusi lebih nyata dalam mencetak generasi yang cerdas dan berkarakter. Hal tersebut disampaikan Egi dalam penyaluran insentif tahap satu periode Januari – Februari 2025 bagi guru honorer di Kecamatan Natar yang berlangsung di SDN Bumi Sari, Kecamatan Natar, Jumat (21/3/2025). Penyaluran insentif diserahkan secara simbolis oleh Bupati Egi kepada 713 Guru Honorer di Kecamatan Natar, dengan rincian 348 Guru Honor Negeri, 302 Guru Honor TK/PAUD dan 63 Operator Sekolah. Kabar baiknya, insentif tahun 2025 mengalami kenaikan sebesar Rp100 ribu dari tahun sebelumnya. Sehingga, pada tahap satu ini, Guru Honor Negeri jenjang TK/PAUD mendapatkan senilai Rp600 ribu, SD/SMP senilai Rp800 ribu, dan Operator Sekolah senilai Rp600 ribu. Bupati Egi mengatakan, kenaikan honor insentif tersebut bukan hanya sekedar apresiasi, tetapi juga bentuk dorongan bagi para guru untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Lampung Selatan. Egi menyadari, pentingnya pendidikan sebagai fondasi utama dalam kemajuan bangsa dalam mendukung terwujudnya Indonesia Emas pada tahun 2045. Dimana, semua itu tidak terlepas dari peran para guru. “Saya pesan di Lampung Selatan, didik anak-anak bapak ibu sekalian dengan hati. Saya nggak mau dengar ada kekerasan, pelecehan seksual. Saya akan semaksimal mungkin untuk penuhi hak, tapi saya minta outputnya jelas dan terukur,” ujar Bupati Egi. Tak hanya itu, Egi juga mengingatkan akan pentingnya mengikuti pelatihan yang dapat menambah wawasan dan kemampuan guru dalam mendidik para siswa/i di sekolah. Dengan demikian, Egi berharap dapat meningkatkan kompetensi dan kualitas pengajaran di sekolah. “Jangan hanya sekedar formalitas, betul-betul dijalankan pelatihan itu. Buat pelatihan yang akan mengasah kemampuan pendidik. Saya mau bapak ibu kalau pulang pelatihan dapat ilmu, bukan cuma ngambil amplop lalu pulang,” kata Bupati Egi. (ptm/Mrg)
Lampung Selatan,Bidik-kasusnews.com – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Selatan (Lamsel) menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda, pada Jum’at (21/3/2025). Ketua Komisi IV DPRD Lamsel Rosdiana menegaskan agar pelayanan di RSUD Bob Bazar Kalianda tetap menerapkan Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun. Pelayanan BPJS mandiri dan PBI jangan dibeda-bedakan,” tegasnya dalam menyampaikan keluhan dari masyarakat. Direktur RSUD dr. H. Bob Bazar, SKM dr. Reny Indrayani, M.KM., menanggapi ihwal tersebut, dan menyampaikan beberapa point penting untuk meningkatkan pelayanan yang maksimal. “Yang penting kan, peningkatan pelayanan untuk kita, koreksi-koreksi ya, sama mudah-mudahan ada inovasi di Rumah Sakit,” ucapnya kepada jurnalis wartapro.id -, seusai acar berlangsung. Ia juga optimis pelayanan di RSUD Bob Bazar Kalianda akan lebih baik lagi utuk masyarakat Lampung Selatan. Kalau itu kan, kita bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, yang untuk pelayanan ambulance jenazah, satu lagi untuk aktivasi BPJS yang di Rawat Inap, yang lainnya adalah memaksimalkan EMR,” ujarnya. Ia berharap dengan adanya RDP ini, semua masukan dan saran dari Wakil Rakyat adalah semata-mata untuk kebaikan bersama dalam melayani masyarakat. “Harapannya sesuai dengan mereka memberikan masukan, Rumah Sakit lebih maju, mengurangi komplain, dan kita juga melayaninya lebih baik lagi.” Tandasnya (Mgr)
Lampung, BIDIK-KASUSnews.com – Satuan Reserse Narkoba Polres Lampung Selatan (Lamsel) berhasil membekuk seorang kurir narkotika jenis sabu seberat 21 kilogram yang diduga kuat merupakan bagian dari jaringan internasional Fredy Pratama. Penangkapan ini terjadi pada Senin, 17 Maret 2025, di area pemeriksaan Seaport Interdiction Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, mengungkapkan bahwa sepanjang Januari hingga Maret 2025, Polres Lampung Selatan telah mengungkap 23 kasus narkotika dan mengamankan 18 tersangka. “Barang bukti yang kami sita bervariasi, di antaranya sabu sebanyak 52,5 kilogram, ganja 127,2 kilogram, ekstasi 4.950 butir, serta obat-obatan berbahaya sebanyak 98 butir,” jelasnya dalam konferensi pers di Mapolres Lampung Selatan, Jumat (21/3/2025). Salah satu kasus terbaru adalah penangkapan MDHB (19), warga Malaysia yang membawa sabu seberat 21 kilogram. pelaku ditangkap saat menaiki bus dari Medan, Sumatera Utara, menuju Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni. Petugas Seaport Interdiction yang mendapat informasi kemudian melakukan pemeriksaan dan menemukan sabu dalam tas yang dibawanya. “Modus operandi yang digunakan identik dengan jaringan Fredy Pratama, di mana komunikasi dilakukan melalui aplikasi Signal dan kurir menerima pembayaran dalam mata uang Ringgit Malaysia,” tegas Kapolda. Kasus ini bermula dari pengawasan intensif yang dilakukan oleh kepolisian terhadap jalur distribusi narkotika di wilayah Sumatera dan Jawa. Sejak awal tahun, polisi telah mengidentifikasi adanya pergerakan narkotika dalam jumlah besar yang melibatkan jaringan internasional. Penangkapan pelaku menjadi bagian dari upaya memberantas peredaran narkotika lintas negara yang semakin masif. Pelaku kini menghadapi ancaman hukuman berat berdasarkan UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dalam operasi ini, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa satu koper berisi 21 paket sabu yang dibungkus dengan lakban kuning. Selain itu, kendaraan bus yang digunakan untuk membawa barang haram tersebut juga diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut. “Kami akan terus mendalami kasus ini guna mengungkap jaringan yang lebih luas,” ujar Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin. Polres Lampung Selatan juga akan melaksanakan pemusnahan barang bukti hasil penangkapan periode Januari-Maret 2025. Total nilai ekonomi dari barang bukti yang disita dalam periode ini diperkirakan mencapai Rp54,87 miliar, dengan jumlah jiwa yang terselamatkan mencapai 399.708 orang. Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, menegaskan bahwa pemusnahan ini dilakukan secara terbuka dan disaksikan oleh aparat kepolisian, perwakilan pemerintah daerah, dan media sebagai bentuk transparansi dalam pemberantasan narkoba. Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran narkotika serta melaporkan setiap aktivitas mencurigakan. “Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam memberantas narkoba. Sinergi antara aparat dan masyarakat sangat diperlukan agar generasi mendatang tidak terjerumus dalam bahaya narkotika,” tutup Kapolres Lampung Selatan. (Mgr)
Mamasa, BIDIK-KASUSnews.com – Kejaksaan Negeri Mamasa meluncurkan program inovatif Jaksa Peduli Transmigrasi (JALITRANS-SIKAMASEI) sebagai langkah konkret dalam mendukung pemerataan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat transmigran. Program ini selaras dengan visi Asta Cita pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam swasembada pangan dan pembangunan dari desa. Program JALITRANS-SIKAMASEI diinisiasi oleh Kejaksaan Negeri Mamasa melalui Bidang Intelijen sebagai bentuk kepedulian terhadap persoalan yang dihadapi warga transmigran di berbagai wilayah Kabupaten Mamasa, termasuk UPT Rano, Lakahang, Aralle, dan Botteng Passembuk. “Tantangan Transmigran: Dari Infrastruktur hingga Kepemilikan Lahan Transmigrasi di Mamasa sejatinya bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat, mengurangi kepadatan penduduk di Jawa, serta membuka lahan pertanian baru. Namun, program ini menghadapi berbagai kendala, seperti: Akses Jalan Buruk: Warga transmigran kesulitan mendistribusikan hasil pertanian karena jalan yang rusak parah. Belum Tersambungnya Listrik: Banyak warga UPT Rano belum mendapatkan aliran listrik dari PLN. Masalah Kepemilikan Lahan: Sejumlah transmigran belum mendapatkan hak atas tanah, bahkan menghadapi klaim dari warga lokal. Minimnya Sarana Ibadah: Keterbatasan tempat ibadah menjadi keluhan utama warga. Rumah Kosong dan Kumuh: Banyak rumah yang tidak berpenghuni, menjadikan kawasan tampak terbengkalai. “Kejaksaan Negeri Mamasa Hadir sebagai Mediator dan Fasilitator Sebagai bentuk solusi, Kejaksaan Negeri Mamasa menggelar rapat koordinasi pada 20 Januari dan 25 Februari 2025 di Aula Kantor Kejaksaan. Rapat ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dinas Transmigrasi, PLN, BPN, Dinas Pertanian, dan perwakilan transmigran. Dalam pertemuan tersebut, Kejaksaan Negeri Mamasa mendorong langkah-langkah konkret, seperti: Perbaikan Infrastruktur: Mendesak perbaikan jalan guna memperlancar distribusi hasil pertanian. Penyediaan Listrik: Mengajukan permohonan kepada PLN untuk percepatan aliran listrik. Saat ini, tiang listrik mulai dipasang di Blok 35 UPT Rano. Penyelesaian Sengketa Lahan: Meminta BPN Mamasa mempercepat sertifikasi lahan transmigran. Revitalisasi Wilayah: Mendorong penataan kembali wilayah UPT Rano agar tidak terkesan kumuh. Bantuan Bibit Unggul: Mengusulkan pemberian bibit cabai, alpukat, dan durian untuk meningkatkan produksi pertanian. “Harapan untuk Mamasa yang Lebih Sejahtera Kajari Mamasa menegaskan bahwa JALITRANS-SIKAMASEI bukan sekadar program, tetapi sebuah gerakan untuk memastikan hak-hak transmigran terpenuhi. Dengan pendekatan yang berkeadilan, humanis, dan akuntabel, diharapkan Kabupaten Mamasa dapat tumbuh menjadi daerah yang maju, makmur, dan sejahtera (Mamase). Langkah-langkah konkret ini menjadi bukti bahwa kejaksaan tidak hanya berperan dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam membangun kesejahteraan masyarakat secara nyata.(Agus)
Jakarta,Bidik-Kasusnews.com – Atase Kepolisian Kedubes Prancis di Jakarta, Commandant De Police Chassot, memuji kerja Polri yakni Polres Pelabuhan Tanjung Priok, yang dinilai merespons cepat kasus penjambretan yang menimpa warga Prancis dan anaknya di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara (Jakut). Dia menekankan keamanan warga Prancis menjadi hal penting bagi pemerintah Prancis. “Saya Commandant De Police Chassot Atase Prancis menyampaikan Pemerintah Prancis mengucapkan terima kasih atas kerja luar biasa dari kepolisian nasional Indonesia, khususnya Kepolisian Tanjung Priok atas upaya luar biasa mereka,” kata Chassot saat konferensi pers di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakut, Kamis 20 Maret 2025. Chassot mengatakan kinerja yang optimal dan dedikasi diperlukan dalam pengungkapan sebuah kasus. Dia mengatakan Polres Tanjung Priok layak bangga dengan kinerja penyidik Satuan Reserse Kriminal-nya. “Sebagai seorang perwira polisi dan mantan jaksa, saya sepenuhnya memahami besarnya kerja dan dedikasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kasus ini. Anda boleh bangga dengan kerja tim dan kerja anda,” ucap Chassot di hadapan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah Tobing dan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP I Gusti Ngurah Putu Krisnha. Chassot mengakui Polres Pelabuhan Tanjung Priok merespons baik laporan warganya. “Anda juga berkomunikasi dengan korban dengan sangat baik. Kerja sama yang sangat baik. Keamanan warga negara Prancis merupakan masalah penting bagi kita,” ungkap Chassot. Dia berterima kasih dan mengapresiasi pengungkapan kasus ini. Dia mengatakan Prancis memprioritaskan hubungan yang baik dengan Pemerintah Indonesia. “Saya ingin mengucapkan terima kasih atas hal ini dan berterima kasih atas sambutan yang anda berikan kepadanya dan cara anda mendengarkannya. Memperkuat hubungan dengan Indonesia merupakan prioritas bagi otoritas Prancis. Indonesia merupakan pemain utama di panggung internasional, dan Prancis serta Indonesia adalah mitra strategis sebagai negara di kawasan Indo-Pasifik,” tutur Chassot. Dia menambahkan Prancis sama seperti Indonesia, yakni menjunjung perdamaian dan kekondusifan. Dia pun menyampaikan akan melanjutkan kemitraan dengan Indonesia, khususnya di bidang keamanan. “Kami memiliki tujuan yang sama, yaitu memajukan perdamaian dan stabilitas. Oleh karena itu kami akan melanjutkan kemitraan kami, khususnya di bidang keamanan,” pungkas dia. Aksi penjambretan terhadap WN Prancis, Marion Parent (41) terjadi di tembok laut Marina Pos 6 Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakut pada Rabu 5 Maret. Saat itu, korban sedang berburu foto suasana di sekitar tanggul laut. Pada Rabu 5 Maret siang, Marion membawa anaknya untuk hunting foto suasana tembok laut Marina Pos 6 Pelabuhan Sunda Kelapa. Marion dan anaknya foto-foto di pinggir laut tanggul Muara Baru. Lalu, tiba-tiba beberapa orang datang menghampirinya. Para pelaku meminta sejumlah uang hingga menodongkan pisau ke arah anak korban. Korban sempat menolak memberikan uang sehingga pelaku menarik paksa kamera yang tergantung di tubuh korban dan pelaku langsung melarikan diri. Korban sempat mengalami trauma atas kejadian tersebut. Korban lalu melaporkan kasus itu ke polisi. Polres Pelabuhan Tanjung Priok kemudian melakukan penyelidikan. Tiga pelaku yang merupakan buruh bongkar ikan ditangkap polisi. Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok kembali menangkap 4 pelaku yang berperan sebagai penadah yakni berinisial SG, BD, FH dan ADP. Kemudian polisi menangkap satu lagi tersangka yang sempat buron, berinisial IM. Total tersangka dalam kasus ini ada 8 orang Redaksi/ Asep Rusliman