JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, Jawa Tengah 9-juni-2025– RSUD RA Kartini Jepara kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berpihak pada masyarakat. Mulai Februari 2025, rumah sakit ini secara resmi akan memberikan layanan ambulans jenazah secara gratis bagi pasien kurang mampu dengan kriteria tertentu. Kebijakan ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang tengah berduka dan memiliki keterbatasan secara ekonomi. Dengan layanan ini, keluarga tidak perlu lagi memikirkan biaya pengantaran jenazah dari rumah sakit ke rumah duka atau tempat pemakaman. Direktur RSUD R.A Kartini jepara,Dr.Tri iriantiwi saat dikonfirmasi Bidik-kasusnews Senin 9/6/2025 menyapaikan Layanan ambulans jenazah gratis ini diberikan kepada pasien dengan kriteria sebagai berikut: Peserta BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI), yaitu pasien yang iuran bulanannya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat atau pemerintah kabupaten. Peserta BPJS Mandiri Kelas 3. Pasien yang dirawat di RSUD RA Kartini Jepara dengan kelas perawatan Kelas 3. Dengan kata lain, semua pasien yang dirawat di kelas 3 dan termasuk dalam kategori PBI atau peserta BPJS Mandiri kelas 3 akan secara otomatis mendapatkan layanan ambulans jenazah gratis bila dibutuhkan.ungkap Dr Tri Prosedur yang Otomatis dan Mudah Pasien atau keluarga tidak perlu mengurus sendiri layanan ini. Proses pemesanan ambulans jenazah dilakukan secara otomatis oleh pihak ruangan kepada bagian ambulans RSUD RA Kartini. Jenazah akan diantar dengan ambulans rumah sakit ke lokasi yang dituju tanpa dipungut biaya sepeser pun. Manfaat Langsung Bagi Warga Kurang Mampu Kebijakan ini sangat meringankan beban warga kurang mampu, khususnya saat menghadapi situasi kehilangan anggota keluarga. Biaya pengantaran jenazah yang sering kali menjadi kekhawatiran kini tidak lagi menjadi masalah. “Kami memahami bahwa dalam kondisi berduka, keluarga pasien tidak hanya menghadapi beban emosional, tetapi juga beban ekonomi. Layanan ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan sosial kami untuk hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan,” ujar Dr Tri Akan Hadir: Layanan “Go Ambulance” Terintegrasi 112 Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan pelayanan, RSUD RA Kartini juga merencanakan peluncuran layanan inovatif bernama “Go Ambulance”, yaitu sistem penjemputan ambulans yang terintegrasi dengan layanan darurat Jepara Tanggap 112. Program ini akan dilaunching pada Juni 2025 dan diharapkan dapat mempercepat respons dalam kondisi darurat, memperkuat kesiapsiagaan, serta meningkatkan akses layanan kegawatdaruratan di wilayah Kabupaten Jepara. Penutup Melalui kebijakan layanan ambulans jenazah gratis dan inovasi layanan Go Ambulance, RSUD RA Kartini Jepara terus menegaskan visinya sebagai rumah sakit yang berorientasi pada pelayanan kemanusiaan, tidak hanya dalam penyembuhan, tetapi juga dalam menghantarkan kepulangan yang bermartabat bagi pasien yang telah berpulang. (Wely-jateng)

JATENG:Bidik-kasusnews.com RSUD R.A. Kartini Jepara merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 dengan meriah, sekaligus menunjukkan komitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan. Dalam perayaan yang berlangsung Minggu (20/4/2025), diresmikan ruang operasi MOT (Modular Operating Theatre), sebuah sistem ruang operasi modern berpanel terpadu untuk mendukung kelancaran tindakan medis. Peresmian dilakukan oleh Bupati Jepara H. Witiarso Utomo bersama Wakil Bupati M. Ibnu Hajar. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD Jepara, Plh. Sekda, jajaran pejabat daerah, serta direksi dan dewan pengawas RSUD. Berbagai kegiatan seperti jalan sehat, donor darah, pemberian bantuan, dan lomba-lomba turut memeriahkan momen ini. Dalam sambutannya, Bupati Jepara berharap RSUD R.A. Kartini terus menjadi kebanggaan masyarakat serta mampu menjadi rumah sakit rujukan di wilayah eks-Karesidenan Pati. Ia juga mengungkapkan rencana pembangunan gedung baru sebagai sarana penunjang pelayanan. Direktur RSUD, dr. Tri Iriantiwi, menegaskan komitmen pihaknya untuk meningkatkan mutu layanan demi kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan tema peringatan tahun ini: “Mewujudkan RSUD R.A. Kartini yang Makmur, Unggul, Lestari, dan Religius.”(Wely-jateng) Sumber: Diskominfo

JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara,- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47, RSUD RA Kartini Jepara menggelar kegiatan anjangsana dan penyerahan tali asih ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Jepara. Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian acara yang menunjukkan kepedulian sosial RSUD RA Kartini terhadap masyarakat, khususnya anak-anak berkebutuhan khusus(17/04/2025) Sebanyak 20 siswa SLB menerima tali asih sebagai bentuk apresiasi dan dukungan dari rumah sakit terhadap perjuangan mereka dalam belajar dan berkembang. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi momen penting dengan dilakukannya penandatanganan ulang perjanjian kerja sama antara RSUD RA Kartini Jepara dan SLB Jepara. Kerja sama ini mencakup pendampingan, pelayanan, dan dukungan kesehatan untuk siswa berkebutuhan khusus. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur RSUD RA Kartini Jepara, dr. Tri Iriantiwi, dan Kepala SLB Jepara, Muhammad Arief Priwijayanto. Dalam sambutannya, dr. Tri Iriantiwi menyampaikan harapannya agar para orang tua siswa terus semangat dalam mendampingi tumbuh kembang anak-anak mereka. Ia juga menegaskan komitmen RSUD RA Kartini Jepara sebagai rumah sakit milik pemerintah untuk terus berkontribusi dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi siswa SLB Jepara. “Anak-anak ini adalah generasi hebat yang perlu kita dukung bersama. RSUD RA Kartini akan selalu hadir memberikan pelayanan dan pendampingan kesehatan terbaik untuk mereka,” ujar dr. Tri Iriantiwi. Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia pendidikan dan layanan kesehatan dalam memberikan dukungan menyeluruh bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Jepara.(Wely-jateng)

Pati – BidikKasusnews.Com | Bupati Pati, Sudewo, mengambil langkah tegas dalam upaya meningkatkan efisiensi dan akselerasi layanan kesehatan di RSUD RAA Soewondo. Ia memerintahkan rasionalisasi pegawai non-ASN yang jumlahnya dinilai berlebih hingga mencapai sekitar 500 orang. “Logikanya, cukup dengan 200-an pegawai,” ujar Sudewo dalam wawancara via telepon, Jumat (21/3/2025). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kondisi keuangan rumah sakit yang memprihatinkan. Meskipun pegawai non-ASN digaji melalui sistem BLUD dan bukan dari APBD, jumlah yang terlalu banyak justru membebani anggaran rumah sakit, sehingga berdampak pada pelayanan pasien. “Pendapatan rumah sakit yang minim membuat banyak fasilitas terbengkalai. Dari 10 ruang operasi, 7 tidak bisa digunakan karena rusak dan tak ada dana untuk perbaikan,” ungkapnya. Selain itu, kondisi ruang pasien dan ruang tunggu juga menjadi perhatian, karena kurangnya fasilitas pendingin ruangan. Bahkan, rencana pembangunan gedung rawat inap dan poliklinik baru pun terhambat akibat keterbatasan dana. Sebagai solusi, rasionalisasi akan dilakukan melalui seleksi kompetensi. “Akan ada tes atau ujian untuk memastikan pegawai yang bertahan memang kompeten,” tegas Sudewo. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan rumah sakit serta memastikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat tetap optimal.(Kasnadi)