Cirebon Bidik-kasusnews.com,.Jajaran Polresta Cirebon mengamankan empat pengedar ganja kering yang masing-masing berinisial MAP, YP, MK, dan AS. Mereka ditangkap di dua lokasi berbeda, yakni Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, dan Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, mengatakan, modus operandi keempat tersangka tersebut adalah menggunakan sistem Cash On Delivery (COD), kemudian membagikan lokasi titik bertemunya melalui aplikasi hanphone, hingga Transaksi tatap muka secara langsung. “Kami turut mengamankan barang bukti berupa arkotika jenis Daun Ganja Kering seberat 1780 Gram, 3 unit, Handphone, Plastik Hitam, Sepeda Motor, dan lainnya. Saat ini, kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap para tersangka dan seluruh barang bukti tersebut,” katanya, Senin (25/8/2025). Ia mengatakan, keempat tersangka kasus peredaran gelap ganja kering tersebut dijerat Pasal 111 ayat (2) Jo Pasal 114 ayat (2) UU RI No. 35 tahun 2009 Tentang Narkotika dan diancam hukuman maksimal pidana penjara seumur hidup serta denda paling banyak Rp 8 miliar. Pihaknya memastikan, jajaran Polresta Cirebon tidak akan berhenti memberantas kasus peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba maupun obat-obatan terlarang lainnya termasuk ganja kering di wilayah Kabupaten Cirebon. “Kami juga meminta peran aktif masyarakat Kabupaten Cirebon untuk segera melaporkan tindak kejahatan yang mengganggu situasi kamtibmas melalui layanan Call Center 110 Polresta Cirebon atau hubungi Pelayanan Informasi dan pengaduan Polresta Cirebon di nomor WA 08112497497. Dipastikan setiap laporan yang diterima akan ditindaklanjuti secepatnya,” pungkasnya. (Asep Rusliman)

KUNINGAN – BIDIKKASUSnews.com Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Senin (24/8). Seorang pengendara motor tewas di lokasi setelah menabrak bus dan terseret sejauh 10 meter. Berdasarkan keterangan Unit Laka Lantas Polres Kuningan, kecelakaan bermula ketika Bus Putri Luragung bernomor polisi E 7732 YL melaju dari arah Kuningan menuju Cirebon. Saat tiba di depan sebuah toko aksesoris pelek mobil, bus berwarna kuning-hijau itu berpapasan dengan sepeda motor Honda Beat hitam bernopol E 3900 ZR yang dikendarai seorang pemuda bernama Oki, warga Sangkanhurip. “Motor tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Cirebon menuju Kuningan. Saat menyalip kendaraan lain, pengendara tidak sempat kembali ke jalurnya sehingga menabrak bagian bemper kanan depan bus,” terang pihak kepolisian melalui laporan resmi. Benturan keras membuat korban terjepit di bagian depan bus dan terseret sekitar 10 meter sebelum akhirnya meninggal dunia di tempat. Motor yang dikendarai korban pun tersangkut di bemper bus. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati di jalan, mematuhi aturan lalu lintas, dan mengutamakan keselamatan agar kejadian serupa tidak terulang. Kasus kecelakaan ini kini masih dalam penanganan Unit Laka Lantas Polres Kuningan. Rico

JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara – Upaya pemberantasan narkoba tidak hanya berhenti pada penindakan hukum, tetapi juga menyentuh aspek pemulihan. Hal inilah yang dilakukan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Jepara dengan menandatangani kerjasama bersama Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) di Lapas Pati, Selasa (26/8/2025). Kepala Rutan Jepara, Renza Maisetyo, menyebut bahwa rehabilitasi sosial merupakan langkah penting agar warga binaan kasus narkoba bisa benar-benar pulih dan tidak kembali terjerumus. Menurutnya, pemasyarakatan bukan hanya tempat menjalani hukuman, melainkan juga wadah pembinaan. “Melalui rehabilitasi, kami ingin membekali mereka dengan konseling, keterampilan, dan dukungan psikososial. Harapannya, warga binaan bisa kembali ke masyarakat dengan kondisi yang lebih sehat dan produktif,” ungkap Karutan. Sementara itu, Djunaidi selaku perwakilan IPWL menambahkan bahwa proses pemulihan tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan medis. Menurutnya, pemulihan harus menyeluruh, mencakup mental, sosial, hingga penguatan kemampuan diri. “Rehabilitasi adalah perjalanan panjang. Bukan sekadar lepas dari narkoba, tapi juga membangun kembali kehidupan yang lebih baik,” jelasnya. Kegiatan penandatanganan ini juga diikuti para pimpinan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-eks Karesidenan Pati dan ditutup dengan deklarasi bersama mendukung program rehabilitasi sosial. Melalui kerjasama ini, Rutan Jepara berharap dapat menjadi pionir dalam pelaksanaan rehabilitasi sosial bagi penyalahguna narkoba. Sinergi dengan IPWL diharapkan mampu memperkuat peran pemasyarakatan dalam pencegahan sekaligus penanggulangan narkoba di Indonesia.(Wely-jateng)

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Respons cepat pemerintah Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, berhasil menyelamatkan seorang remaja yang tengah sakit. ‎Irma Sari (18), warga Kampung Maglid RT 04/07, yang sudah seminggu sakit tanpa perkembangan, tiba-tiba mengalami penurunan kondisi kesehatan pada Selasa (26/8). ‎Mengetahui hal itu, Kader Desa, Ibu Yanti, bersama Kepala Desa Cidahu, Asep Saepul Parlan, segera turun tangan menangani warganya yang tengah dirundung kesulitan. ‎Kader desa juga siga memberikan pendampingan awal untuk menjaga kondisi pasien, sementara Kepala Desa memfasilitasi transportasi agar Irma segera mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan terdekat. ‎Tindakan sigap tersebut mendapat apresiasi dari keluarga maupun warga sekitar. “Alhamdulillah, berkat bantuan cepat dari kader dan Pak Kades, anak kami bisa segera dibawa ke rumah sakit,”ungkap Karna, orang tua Irma. ‎Selain sebagai bentuk kepedulian, langkah cepat ini juga menjadi bukti bahwa aparat desa hadir langsung ketika masyarakat membutuhkan. ‎Warga menilai kehadiran kader kesehatan bersama Kepala Desa membuat mereka merasa lebih aman dan terlindungi. ‎Kepala Desa Cidahu menegaskan pentingnya sinergi seluruh unsur desa dalam menghadapi situasi darurat. ‎“Kami berharap koordinasi terus terjalin antara RT, RW, Kadus, kader, PKK, bidan desa, dan tenaga kesehatan lainnya. Tanpa kebersamaan dan kolaborasi, kami tidak bisa berbuat banyak,” tegasnya. ‎Ia menambahkan, pengalaman tersebut menunjukkan bahwa kepedulian sosial dan gotong royong adalah kekuatan utama dalam membangun desa yang tangguh. (Reno)

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Bunda PAUD Kabupaten Sukabumi, Hj. Rina Rosmainar, menghadiri kegiatan pembinaan kelembagaan dan manajemen PAUD dalam rangka mendukung Gerakan Wajib Belajar Satu Tahun Prasekolah. Acara berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Surade, Selasa (26/8/2025), dan diikuti para pengelola PAUD se-wilayah VI Jampangkulon. Hadir pula para camat se-wilayah Jampangkulon, di antaranya Camat Surade Unang Suryana, para kepala desa, kader PKK, serta Bunda PAUD dari tingkat kecamatan hingga desa. Dalam kesempatan itu, Hj. Rina memperkenalkan diri sebagai Bunda PAUD Kabupaten Sukabumi yang baru. ‎“Selamat berkenalan bagi yang belum kenal. Nama saya Rina Rosmainar. Saya datang untuk melaksanakan tugas yang diamanahkan pemerintah demi kemajuan pendidikan anak usia dini di Sukabumi,” ujarnya. ‎Istri Bupati Asep Japar, itu juga menegaskan pentingnya penerapan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI). ‎Menurutnya, PAUD HI bukan hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga mencakup kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan, serta layanan sosial secara lintas sektor. ‎“Tujuan PAUD HI adalah mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, baik fisik, kognitif, sosial, emosional, bahasa, maupun moral,” jelasnya. Layanannya kata dia, meliputi belajar sambil bermain, pemeriksaan kesehatan, imunisasi, pemberian makanan bergizi, pengasuhan positif, perlindungan anak, hingga bantuan sosial bagi keluarga kurang mampu. ‎Hj. Rina menekankan, keberhasilan PAUD HI memerlukan dukungan semua pihak, mulai dari orang tua, pendidik, tenaga kesehatan, pemerintah, hingga lembaga kemasyarakatan. ‎“Dengan gerakan wajib belajar satu tahun prasekolah ini, kita berharap lahir generasi Sukabumi yang sehat, cerdas, dan berkarakter sejak usia dini,” pungkasnya. ((Dicky)

Jakarta, Bidik-kasusnews.com – Aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar ribuan massa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (25/8) berakhir ricuh. Demonstrasi yang dipelopori berbagai elemen masyarakat—mulai dari mahasiswa, buruh, hingga pengemudi ojek daring—menyuarakan penolakan terhadap kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR yang disebut mencapai lebih dari Rp100 juta per bulan.(26/8/2025) Kericuhan pecah sekitar pukul 12.45 WIB, ketika aparat kepolisian melepaskan tembakan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan massa yang bertahan di depan halaman utama DPR. Aksi saling dorong tidak terhindarkan, bahkan sejumlah demonstran melemparkan botol plastik sebagai bentuk perlawanan. Sekitar pukul 14.00 WIB, bentrokan kembali terjadi di pintu belakang DPR. Massa berusaha merangsek masuk dengan melempar batu ke arah pos pengamanan, hingga memicu pembakaran sepeda motor. Polisi merespons dengan menembakkan gas air mata secara berulang. Pantauan di lapangan menunjukkan aparat Brimob setidaknya menembakkan gas air mata lebih dari lima kali dalam rentang setengah jam. Massa kemudian mundur ke arah Stasiun Palmerah, Gelora Bung Karno (GBK), dan Senayan Park. Di lokasi ini, banyak demonstran mengalami iritasi mata, sesak napas, hingga panik akibat paparan gas air mata. “Pak, yang ditembak harus anggota DPR, bukan kami!” teriak salah satu demonstran di tengah kepulan asap gas. Beberapa peserta aksi menyuarakan langsung alasan mereka turun ke jalan. Danar, seorang mahasiswa, menyebut dirinya hadir tanpa membawa atribut kampus. “Saya tidak bisa terima ketika rakyat banyak kena PHK, sementara DPR mendapat gaji ratusan juta,” ujarnya. Alfin, pengemudi ojek daring, menambahkan, “Kami susah mencari uang harian, tapi DPR bisa hidup mewah. Kalau seperti ini, lebih baik DPR dibubarkan.” Rahmini, buruh pabrik yang ikut berdemo meski harus bolos kerja, menyatakan, “Kami sudah lama merasakan ketidakadilan. DPR tidak lagi mewakili rakyat.” Aksi yang diorganisir oleh kelompok Revolusi Rakyat Indonesia ini menjadi viral di media sosial dan menuai beragam reaksi publik. Ketua DPR RI Puan Maharani merespons dengan imbauan agar penyampaian aspirasi dilakukan dengan tertib dan saling menghormati. Ia berjanji DPR akan menampung masukan masyarakat demi perbaikan kinerja lembaga. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR Aria Bima mengingatkan aparat keamanan untuk lebih mengedepankan pendekatan persuasif agar situasi tidak semakin memanas. Dari data sementara, sedikitnya dua orang demonstran terluka, salah satunya akibat lemparan batu yang mengenai kepala. Korban telah mendapat perawatan medis dengan bantuan TNI dan tim relawan kesehatan. Hingga sore hari, aparat kepolisian masih berjaga ketat di sekitar komplek DPR untuk mengantisipasi adanya gelombang massa susulan.(Agus)