JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Jepara mengadakan kegiatan donor darah pada Selasa (19/08/2025). Kegiatan sosial ini berlangsung di aula Rutan Jepara dengan melibatkan petugas, warga binaan, serta tim medis dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jepara. Kepala Rutan Jepara, Renza Maisetyo, mengatakan bahwa donor darah menjadi salah satu cara sederhana namun bermakna dalam meneladani perjuangan para pahlawan. “Jika dulu para pejuang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan, maka kini kita bisa mengisi kemerdekaan dengan kepedulian nyata melalui setetes darah untuk kehidupan orang lain,” jelasnya. Puluhan peserta antusias mengikuti kegiatan ini, baik dari jajaran pegawai maupun warga binaan yang memenuhi syarat kesehatan. PMI Jepara menurunkan tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan dan pengambilan darah secara langsung di lokasi. Menurut pihak PMI, kantong darah yang terkumpul nantinya akan disalurkan ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Kabupaten Jepara. Hal ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan darah yang semakin meningkat. Selain sebagai rangkaian perayaan HUT RI, donor darah juga menjadi wadah membangun kebersamaan. Momentum ini membuktikan bahwa di balik jeruji, semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama tetap bisa diwujudkan. Melalui kegiatan ini, Rutan Jepara ingin menegaskan bahwa makna kemerdekaan tidak hanya dirayakan dengan upacara atau lomba, tetapi juga diwujudkan dalam aksi nyata yang membawa manfaat luas bagi masyarakat.(Wely-jateng)

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Proyek perbaikan badan jalan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat di ruas Jalan SP Karang Hawu – Batas Provinsi Banten (Cikotok), Kabupaten Sukabumi, menuai keluhan warga. ‎Pekerjaan senilai lebih dari Rp4 miliar itu diduga mangkrak karena hingga kini belum ada progres yang mengarah pada penyelesaian fisik di lapangan. Berdasarkan informasi, proyek tersebut seharusnya digarap oleh CV Ferry Pratama Tunggal dengan titik pengerjaan di KM BDG 177+050, KM BDG 182+750, dan KM BDG 182+950. ‎Namun hingga berita ini dipublikasikan kondisi jalan masih dalam kondisi rusak parah dan membahayakan pengguna. ‎“Sejak diumumkan ada proyek, sampai sekarang tidak ada perkembangan signifikan. Jalan tetap berlubang dan rawan kecelakaan,” ujar seorang warga yang tidak ingin disebut namanya, Selasa (19/8/2025). ‎Sumber yang sama juga menyoroti adanya dugaan proyek disubkontrakkan tanpa kejelasan. Transparansi dan kualitas pengerjaan pun dipertanyakan. ‎“Kontraknya miliaran rupiah, tapi hasilnya nol. Kami minta Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi segera turun tangan, periksa kontraktor, dan percepat perbaikan,” kata warga lainnya. ‎Padahal, ruas SP Karang Hawu – BTS Banten merupakan jalur vital penghubung Sukabumi–Banten. ‎Dampaknya tidak main-main, karena jika kondisi jalan yang dibiarkan rusak bisa menghambat aktivitas ekonomi warga. Tidak hanya itu juga berdampak pada distribusi barang, hingga sektor pariwisata Pajampangan. ‎Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat maupun kontraktor terkait belum memberikan keterangan resmi. ‎Warga berharap Pemprov Jabar segera mengambil langkah tegas agar proyek infrastruktur ini tidak berlarut dan merugikan masyarakat. (Wahyu Permana)