JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara – Keindahan alam Kali Ndayung di Desa Batealit, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara semakin mencuri perhatian. Lokasi wisata yang berada di kaki Gunung Muria ini mulai ramai dibicarakan, bahkan perlahan menjadi destinasi favorit para pencinta wisata alam. Melihat potensi besar tersebut, Bupati Jepara H. Witiarso Utomo turun langsung meninjau kawasan ini pada Selasa (24/6/2025). Dalam kunjungan itu, Mas Wiwit – sapaan akrab Bupati Jepara – tidak sekadar melihat-lihat. Ia juga melepas bibit ikan ke aliran Kali Ndayung sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian lingkungan. Menurutnya, keindahan alam di kawasan ini pantas untuk dikembangkan menjadi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan. “Ini salah satu destinasi yang luar biasa, bahkan sudah mulai viral. Kita ingin Kali Ndayung benar-benar menjadi wisata yang baik dan berkelanjutan,” ujar Mas Wiwit dengan penuh semangat. Tantangan Legalitas, Komitmen Pemerintah Tetap Kuat Meski begitu, Mas Wiwit mengingatkan bahwa pengembangan fasilitas wisata di Kali Ndayung tidak bisa dilakukan sembarangan. Status lahan yang masih berada di bawah kewenangan Perhutani menjadi salah satu tantangan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. “Karena ini milik Perhutani, kita tidak bisa membiayai langsung. Tapi kita akan diskusikan dan perjuangkan legalitasnya agar segera jelas. Kalau sudah ada payung hukumnya, kita siap bangun sarana seperti akses jalan, penerangan, dan fasilitas umum,” tegasnya. Kolaborasi dengan Warga dan Bumdes Untuk saat ini, pengelolaan Kali Ndayung masih dipegang oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) setempat. Bupati berharap pengelolaan ini tetap berjalan baik sambil menunggu proses legalitas diselesaikan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dalam setiap tahap pengembangan, sehingga tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Mas Wiwit juga mengajak seluruh sekolah di Jepara untuk memanfaatkan momen liburan dengan mengunjungi destinasi wisata lokal seperti Kali Ndayung. “Mari kita cintai wisata di daerah kita sendiri. Ini juga bagian dari edukasi bagi anak-anak kita tentang pentingnya menjaga lingkungan,” pesannya. Kali Ndayung, Destinasi Alam yang Menjanjikan Kali Ndayung kini menjadi alternatif wisata alam yang cocok untuk rekreasi keluarga, pecinta alam, hingga pelajar yang ingin berwisata sambil belajar. Dengan pemandangan alami, udara sejuk, dan aliran sungai yang jernih, tempat ini berpotensi besar menjadi salah satu ikon wisata baru di Jepara. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, warga, dan pengelola lokal, harapannya Kali Ndayung tidak hanya jadi tempat wisata populer, tetapi juga menjadi contoh ekowisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.(Wely-jateng) Sumber: Diskominfo jepara
Cirebon Bidik-kasusnews.com,.Satuan Reserse Narkoba Polresta Cirebon melaksanakan kegiatan Pengecekan Desa Presisi dan Sosialisai bahaya penyalahgunaan Narkoba, Selasa (24/6/2025). Kegiatan tersebht berlangsung di Desa Trusmi Kulon Kecamatan Plered Kab. Cirebon. Kegiatan tersebut dihadiri Kuwu Trusmi Kulon, Abdul Tolib, Perangkat Desa Trusmi Kulon, Babhinkamtibmas Desa Trusmi, Bripka Sutani, Babinsa Desa Trusmi Kulon, Serda Fernando, Tokoh Agama Desa Trusmi Kulon, Tokoh Masyarakat Desa Trusmi Kulon, Ketua RT dan RW Desa Trusmi Kulon, Karang Taruna Desa Trusmi Kulon, Kader PKK Desa Trusmi Kulon, dan puluhan Warga Desa Trusmi Kulon. Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K, S.H, M.H, mengatakan, selain melaksanakan pengecekan Desa Presisi di Desa Trusmi Kulon, Sat Res Narkoba juga turut menyampaikan Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba bagi Kesehatan, Keluarga, Lingkungan dan masa depan. “Kegiatan sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat Desa Trusmi Kulon Kec. Plered Kab. Cirebon mengetahui jenis-jenis narkoba dan bahaya penyalahgunaan narkoba bagi kesehatan, keluarga dan lingkungan,” katanya. Pihaknya juga mengajak Warga Desa Trusmi Kulon bersedia bekerja sama dengan Sat Narkoba Polresta Cirebon dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba yang ada di wilayah Desa Trusmi Kulon. Masyarakat Desa Trusmi Kulon pun diimbau segera melapor melalui Call Center 110 apabila menemukan peredaran gelap narkoba di wilayahnya. (Asep Rusliman)
JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara —25-juni-2025- Kasus penipuan dengan modus bujuk rayu kembali terjadi di wilayah Jepara. Seorang pelajar SMP menjadi korban setelah sepeda motor milik keluarganya dibawa kabur oleh orang tak dikenal. Dilansir dari queensha.id pada Selasa, 24 Juni 2025, peristiwa ini menimpa Ahmad Jauhari Al Sunadi, siswa kelas 7 di salah satu SMP di Jepara. Kejadian bermula ketika Ahmad bersama temannya, Rafael, sedang berada di mushola Perhutani Jepara usai mengikuti ujian semester pada Senin, 16 Juni 2025. Saat itu, datang seorang pria tidak dikenal yang diperkirakan berusia sekitar 45 tahun. Pria tersebut meminta tolong agar diantar ke pasar. Tanpa curiga, Ahmad menyanggupi dan mengantar pria itu dengan sepeda motor Honda Scoopy hitam polet merah bernomor polisi K 3036 ATC milik keluarganya. Perjalanan mereka cukup jauh, melewati pos polisi Kaliwiso, pasar, kawasan Ujungbatu, hingga SMK Pertanian. Mereka sempat berhenti di Masjid Baitul Muqorrobin atas permintaan pelaku yang menyuruh Ahmad mengambilkan sarung di dalam masjid. Setelah itu, pelaku meminta Ahmad duduk di belakang dan mengambil alih kemudi motor. Setiba di Desa Kedungcino, pelaku meminta Ahmad turun dengan alasan hendak mengganti celana. Namun, setelah Ahmad turun, pria tersebut langsung kabur membawa sepeda motor dan meninggalkan Ahmad sendirian. Ayah korban, Syafaruddin, menyatakan bahwa anaknya tampak bingung dan sulit menjelaskan kejadian tersebut secara runtut. Ia menduga anaknya telah menjadi korban bujuk rayu atau bahkan dihipnotis oleh pelaku. Peristiwa ini telah dilaporkan ke Polres Jepara dengan nomor STPLP/452/VI/2025/Reskrim. Keluarga korban juga menyerahkan rekaman CCTV yang diduga merekam aksi pelaku sebagai bukti. Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas dan keberadaan pelaku. Polisi mengimbau masyarakat, khususnya anak-anak, agar lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya kepada orang yang baru dikenal. “Kami berharap pelaku bisa segera ditangkap dan motor kami dapat kembali,” kata Syafaruddin seperti dikutip dari queensha.id. (Wely-jateng)