JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, Minggu 15 Juni 2025 – Semangat solidaritas dan kekeluargaan ditunjukkan oleh keluarga besar PAC Squad Nusantara Bangsri dalam kegiatan sosial yang berlangsung hari ini. Pengurus dan anggota PAC Bangsri mengadakan kunjungan ke rumah salah satu anggotanya, Mas Dayu, yang baru saja mengalami kecelakaan. Kunjungan dilakukan di kediaman Mas Dayu yang berada di Desa Bondo, RT 02 RW 03. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua PAC Bangsri, Mas Gayor, didampingi oleh Bidang Sosial PAC Bangsri, Mbak Endang, serta beberapa anggota lainnya. Kedatangan mereka disambut hangat oleh keluarga Mas Dayu. “Kami datang bukan hanya untuk menjenguk, tetapi juga membawa semangat dan doa untuk kesembuhan saudara kami Mas Dayu. Ini bentuk kepedulian kami sebagai satu keluarga besar di PAC Bangsri,” ujar Mas Gayor. Mbak Endang menambahkan, kegiatan menjenguk anggota yang sedang sakit atau tertimpa musibah merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial yang rutin dilakukan oleh PAC Bangsri. “Kami ingin setiap anggota merasa diperhatikan, karena di sinilah letak kekuatan kita: dalam rasa kebersamaan,” ungkapnya. Dalam kunjungan tersebut, selain memberikan dukungan moral, rombongan juga menyerahkan sedikit bantuan sebagai bentuk empati dan perhatian. Suasana kekeluargaan sangat terasa, penuh kehangatan dan haru. Melalui kegiatan ini, PAC Bangsri kembali menegaskan komitmennya untuk terus hadir dan peduli terhadap anggotanya, baik dalam suka maupun duka. Solidaritas dan kekompakan menjadi pondasi utama yang terus dijaga oleh seluruh elemen dalam organisasi. (Wely-jateng)
Bidik-kasusnews.com,Singkawang Kalimantan Barat Tersangka pembunuh Rafa,yakni Uray Abadi di tangkap aparat kepolisian setelah Pengakuannya yang menghebohkan. “Saya mau sedekahkan ke masjid.” Kalimat ini keluar dari mulutnya. Uray Abadi, pria yang ditangkap karena diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap bocah Rafa, anak yang sempat dilaporkan hilang dan ditemukan tewas mengenaskan di halaman masjid Kota Singkawang. Pengakuan itu terekam dalam video interogasi berdurasi 1 menit 43 detik yang kini beredar luas di media sosial dan grup percakapan warga. Dalam video tersebut, Uray Abadi tampak duduk diam, menjawab pertanyaan petugas Resmob Polres Singkawang dengan wajah datar. Menurut pengakuannya, bocah Rafa awalnya dibekap mulutnya dengan tangan. Pelaku lalu membawa korban menggunakan sepeda, dan memasukkannya ke dalam keranjang yang sudah rusak.Luka pada tubuh korban, kata Uray, diduga akibat terkena besi tajam pada keranjang sepeda tersebut. Namun yang paling mengguncang publik adalah ketika Uray mengaku ingin “mensedekahkan” anak itu ke masjid. “Saya bawa ke masjid, mau sedekahkan,” katanya datar dalam video tersebut, tanpa menunjukkan penyesalan yang mendalam. Ia juga mengaku melakukan semua aksinya sendiri, dan menyebut bahwa dirinya sering disuruh membersihkan rumput oleh pengasuh korban. Tersangka akhirnya ditangkap setelah diduga terekam kamera warga saat berada di tengah kerumunan, dalam momen pencarian korban yang sempat viral di Gang Kapas. Kini, Uray Abadi telah diamankan di Mapolres Singkawang.Polisi masih mendalami keterangan pelaku dan terus mengumpulkan bukti tambahan untuk mengungkap motif sebenarnya di balik tindakan sadis ini. Kasus ini menimbulkan duka dan kemarahan mendalam di tengah masyarakat.Publik pun menuntut proses hukum yang tegas atas perbuatan keji pelaku. ( Tim-Red ) Editor Asrori
SUKABUMI- BIDIK – KASUSNEWS.COM – Maraknya praktik pinjaman online (Pinjol) yang menjerat masyarakat menjadi perhatian serius PT Malahayati Nusantara Raya. Melalui program New Member Training Malahayati yang digelar di Hotel Augusta, Jalan Raya Cikukulu Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Minggu (15/6/2025). Perusahaan yang memiliki satu kantor pusat, delapan kantor cabang dan satu kantor UMKM tersebut hadir untuk menyelamatkan warga Sukabumi dari tekanan utang digital yang semakin brutal. Kegiatan pelatihan ini tidak hanya menguatkan mental para peserta, tetapi juga membuka fakta kelam di balik operasional Pinjol. Ancaman sebar data, intimidasi, hingga teror dari debt collector menjadi bagian dari realitas yang dialami korban. Malahayati membekali mereka dengan pemahaman dan langkah perlindungan yang tepat. Wakil CEO Regional 2 PT Malahayati, Arif Rochman, mengatakan bahwa apa yang dilakukan pihaknya lahir dari pengalaman pribadi para pendiri. “Kami pernah terjerat, pernah takut, tapi kini kami bangkit. Maka kami ingin orang lain tidak perlu mengalami hal sama terlalu lama,” ungkapnya. Menurutnya, para pengguna aplikasi Pinjol sering kali tidak menyadari konsekuensi hukum dan psikologisnya. Bahkan, dari 170 aplikasi yang beredar, hanya sebagian kecil yang benar-benar berhubungan dengan sistem keuangan resmi. Namun, ketakutan membuat masyarakat merasa harus patuh, meski mengorbankan kebutuhan dasar keluarga. “Berbeda dengan perbankan yang bersifat formal dan terpantau, Pinjol bekerja tanpa wajah. Nasabah tidak tahu siapa lawannya, dan di situlah rasa gentar itu tumbuh,” lanjut Arif. Hal inilah yang menjadi alasan Malahayati turun tangan secara langsung sebagai pelindung dan pendamping korban. Arif juga menegaskan bahwa secara yuridis, perkara gagal bayar Pinjol masuk ranah hukum perdata, bukan pidana. Namun minimnya edukasi membuat banyak korban merasa menjadi pelaku kejahatan. “Kami ingin masyarakat berani, bukan karena nekat, tapi karena paham haknya,” tegasnya. Melalui Malahayati, banyak peserta kini mulai berani angkat kepala. Dari yang awalnya terpuruk dalam ketakutan, kini mereka justru menjadi pejuang digital yang lebih sadar dan tangguh. “Sistem buruk hanya bisa dilawan dengan sistem yang baik. Itu yang kami bangun di sini,” tutup Arif. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Cabang Malahayati Sukabumi, Sayuti, yang menyampaikan bahwa gerakan serupa akan terus digelar di berbagai daerah untuk memperluas dampak positif dan membangun keberanian kolektif menghadapi Pinjol ilegal. USEP
JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, 15 Juni 2025 – Sayap perempuan Squad Nusantara yang dikenal dengan nama Srikandi menggelar rapat internal dalam rangka mempererat hubungan persaudaraan serta meningkatkan transparansi dalam pengelolaan organisasi. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (15/6/2025) di Resto WLB Bangsri, Jepara. Rapat yang berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kebersamaan ini turut dihadiri oleh Kabid Sosial DPC Squad Nusantara, Bapak Wahyudi, yang memberikan arahan sekaligus dukungan terhadap kegiatan positif para Srikandi. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Ketua Srikandi Ibu Riana, Wakil Ketua Ibu Anni, serta Bendahara Ibu Dian. Para pengurus membahas sejumlah agenda penting, termasuk laporan pemasukan dan pengeluaran dana kegiatan Srikandi selama beberapa bulan terakhir. Laporan keuangan disampaikan secara terbuka guna menumbuhkan kepercayaan dan rasa tanggung jawab antaranggota. Selain itu, pengurus juga menyampaikan struktur kepengurusan terbaru Komando Sayap B (KSB) Srikandi yang telah dibentuk guna memperkuat koordinasi dan efektivitas gerakan sosial di lapangan. “Kegiatan ini adalah bentuk komitmen kami untuk tetap solid, transparan, dan terus bergerak bersama dalam kebaikan. Seduluran antar-Srikandi harus terus dijaga, karena dari sinilah kekuatan kami lahir,” ujar Ibu Riana kepada Bidik-kasusnews Minggu 15/6/2025 Rapat internal ini tidak hanya memperkuat ikatan antaranggota, namun juga menjadi wujud nyata keseriusan Srikandi Squad Nusantara dalam menjaga nilai-nilai solidaritas, keterbukaan, dan tanggung jawab sosial di tengah masyarakat. Kegiatan ditutup dengan sesi ramah tamah dan makan bersama, menambah kehangatan serta semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas Srikandi Squad Nusantara.(Wely-jateng)
Depok, Bidik-kasusnews.com — Suasana Car Free Day (CFD) di Jalan Margonda Raya, Depok, mendadak ramai dipadati warga yang antusias mengunjungi tenda bertuliskan “Pelayanan Kesehatan Gratis – RS Bhayangkara Brimob”. Momen ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang mengusung semangat “Polri untuk Masyarakat”.(15/6/2025) Dalam program yang berkolaborasi dengan inisiatif pemerintah Cek Kesehatan Gratis (CKG), RS Bhayangkara Brimob membuka pos pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum. Sejak pagi, ratusan warga memanfaatkan beragam layanan medis tanpa dipungut biaya—mulai dari cek tekanan darah, pemeriksaan gula darah, konsultasi gizi, layanan kecantikan, hingga terapi ozon yang menjadi inovasi baru dari rumah sakit tersebut. Kepala RS Bhayangkara Brimob, AKBP dr. Arinando Pratama, Sp.An-Ti, MARS, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menyasar aspek kesehatan, tetapi juga membangun relasi yang erat antara institusi Polri dan masyarakat. “Kami ingin menunjukkan bahwa Polri bukan sekadar institusi penegak hukum, tetapi juga bagian dari solusi untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar dr. Arinando. Ia menambahkan, menjaga kesehatan masyarakat adalah pondasi penting dalam menciptakan ketahanan nasional, dan hal itu menjadi perhatian serius Polri di era modern. Selain pelayanan medis, pengunjung CFD Depok juga diajak mengikuti senam bersama dan edukasi seputar gaya hidup sehat serta pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Warga yang hadir tampak antusias dan mengapresiasi langkah humanis dari RS Bhayangkara Brimob. “Kami sangat terbantu. Tidak perlu antre ke puskesmas atau rumah sakit, semua bisa dicek langsung di sini, dan gratis pula,” ungkap Ibu Lilis, warga Pancoran Mas, yang datang bersama keluarganya. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pengabdian Brimob dan Polri lebih luas dari sekadar pengamanan. Melalui pelayanan kesehatan di ruang publik, mereka hadir lebih dekat dengan masyarakat dalam semangat “Brimob untuk Nusa dan Bangsa”.(Agus)
JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara, 15 Juni 2025 — Malam minggu yang semula tenang di wilayah Kecamatan Pecangaan, Jepara, mendadak gempar. Tiga pasang muda-mudi yang tengah larut dalam pesta minuman keras di sebuah kamar kos tak menyangka kedamaian semu mereka akan berakhir dengan gebrakan pintu dari Tim Patroli Presisi Siraju Polres Jepara. Berbekal laporan masyarakat yang merasa geram dengan aktivitas tak senonoh di beberapa kos-kosan, polisi pun langsung bergerak. Laporan itu masuk melalui layanan Call Center Polri 110 dan WhatsApp Siraju Polres Jepara. Hasilnya? Tiga pasangan bukan suami-istri kepergok sedang asyik berpesta minuman keras di dalam kamar kos. “Begitu kami lakukan penggeledahan, kami temukan mereka dalam kondisi mengkonsumsi miras. Lokasi juga digunakan tidak sesuai peruntukannya,” ungkap Kompol Sutono, Kabag Ops Polres Jepara yang memimpin langsung razia pada Sabtu malam (14/6/2025). Barang bukti berupa botol miras disita, sementara para pasangan langsung diamankan untuk didata dan diberikan pembinaan. Mereka yang terbukti melanggar aturan kos langsung mendapat peringatan keras dari aparat. AKP Dwi Prayitna, Kasihumas Polres Jepara, menegaskan bahwa penggerebekan ini adalah bentuk respon atas keresahan warga. “Kami sangat serius menangani aduan masyarakat. Kos-kosan bukan tempat untuk hal-hal yang meresahkan, apalagi digunakan untuk pesta miras atau perbuatan asusila,” tegasnya. Tidak hanya menindak muda-mudi yang terlibat, petugas juga memberikan teguran kepada pemilik kos agar tidak membiarkan properti mereka disalahgunakan. Polres Jepara menyatakan bahwa razia seperti ini akan terus digencarkan. “Kami ingin memastikan kos-kosan di Jepara tidak berubah fungsi jadi tempat maksiat. Ini juga jadi peringatan bagi yang lain agar tak coba-coba menyalahgunakan tempat tinggal,” imbuh AKP Dwi. Pihak kepolisian pun menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang berani melapor. Layanan pengaduan melalui WhatsApp Siraju dan Call Center Polri 110 terbukti cepat dan efektif dalam menindak laporan. “Sekecil apa pun informasi dari warga akan kami tindaklanjuti. Keamanan lingkungan butuh kerja sama semua pihak,” tutup AKP Dwi. Dengan kejadian ini, masyarakat diimbau untuk terus aktif melaporkan aktivitas mencurigakan demi terciptanya lingkungan yang aman dan tertib. Jepara tidak boleh menjadi tempat subur bagi perilaku menyimpang—dan malam itu, polisi membuktikan bahwa mereka siap bertindak cepat kapan pun dibutuhkan.(Wely-jateng) Sumber:humas polres jepara
Majalengka Bidik-kasusnews.com,.Kabag Ops Polres Majalengka yang dihadiri Wakapolres Majalengka KOMPOL Asep Agustoni Pimpin Apel Kesiapan pengamanan kegiatan Karnaval SCTV di Lapangan GGM Kabupaten Majalengka, pada Sabtu (14/6/2025) sore. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Majalengka yang ke-535. Polres Majalengka, Polda Jabar, menggelar pengamanan dengan menerjunkan 99 personil gabungan. Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian melalui Kabag Ops Polres Majalengka KOMPOL Jaja Gardaja menekankan pentingnya pengamanan dalam acara tersebut guna memastikan kelancaran dan keamanan bagi seluruh peserta dan penonton. Dengan menerjunkan 99 personil gabungan, termasuk anggota dari Polres Majalengka, Polda Jabar, diharapkan acara tersebut dapat berlangsung dengan aman dan tertib. “Kami berkomitmen untuk memberikan pengamanan terbaik bagi kegiatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap peringatan Hari Jadi Kabupaten Majalengka yang berlangsung meriah,” ujar KOMPOL Jaja Gardaja saat memimpin Pengamanan. Kegiatan Karnaval SCTV ini tidak hanya menjadi momen peringatan, tetapi juga ajang hiburan bagi masyarakat Kabupaten Majalengka. Dengan dihadiri oleh sejumlah host dan performer terkenal, diharapkan acara ini dapat memberikan hiburan yang memuaskan bagi seluruh penonton dan mengukuhkan rasa kebersamaan dalam menyambut ulang tahun Kabupaten Majalengka yang ke-535. (Asep Rusliman)
Cirebon Bidik-kasusnews.com,. Dalam upaya memberantas peredaran minuman keras (miras) tanpa izin, Satuan Reserse Narkoba (Sat Res Narkoba) Polresta Cirebon menggelar Operasi Penyakit Masyarakat (Ops Pekat) di wilayah hukum Polresta Cirebon, Kabupaten Cirebon. Jumat (13/06/2025). Operasi yang Dipimpin oleh Kasat Resnarkoba Polresta Cirebon AKP Heri Nurcahyo, S.H., bersama personel Satuan Resnarkoba Polresta Cirebon ini menyasar sejumlah lokasi di Kecamatan Gebang dan Pabuaran, Kabupaten Cirebon. Hasilnya, aparat berhasil menyita total 332 botol miras, 14 botol miras pabrikan, 12 botol ciu, dan 25 liter tuak, dari lima titik rumah warga yang diduga menjadi tempat penyimpanan dan penjualan ilegal minuman beralkohol diantaranya Rumah Sdr. R dan Rumah Sdr. Y warga Kecamatan Gebang, serta Rumah Sdr. O, Rumah Sdr. W dan Rumah Sdr. S merupakan warga Kecamatan Pabuaran. Selama operasi, petugas juga melakukan pendataan dan interogasi terhadap para pemilik barang bukti serta memberikan penyuluhan tentang bahaya konsumsi alkohol terhadap kesehatan dan dampaknya terhadap kamtibmas. Para pemilik miras kemudian diminta untuk menandatangani surat pernyataan untuk tidak lagi menjual minuman keras tanpa izin resmi. Sementara Kapolresta Cirebon KOMBES POL. SUMARNI, S.I.K., S.H., M.H. menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polresta Cirebon dalam menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengedarkan atau mengonsumsi miras, mengingat dampaknya yang dapat memicu tindakan kriminal dan merusak moral generasi muda. “Kami akan terus lakukan razia miras secara berkelanjutan sebagai bentuk nyata penegakan hukum dan upaya perlindungan masyarakat,” tegasnya. Kapolresta Cirebon juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari peredaran miras. Warga yang mengetahui adanya praktik jual beli miras ilegal diminta untuk segera melapor melalui layanan Call Center 110 atau WhatsApp 08112497497. “Sinergi antara masyarakat dan kepolisian sangat penting dalam menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif,” pungkas Kombes Pol. Sumarni. Operasi Pekat ini mendapat apresiasi dari masyarakat karena dinilai mampu menekan peredaran miras ilegal dan menjaga ketertiban umum di wilayah Cirebon. (Asep.R)
Jakarta, Bidik-kasusnews.com – Kejaksaan Agung Republik Indonesia terus mengembangkan penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pemberian fasilitas kredit kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk (PT Sritex) dan sejumlah entitas anak usahanya.(14/6/2025) Melalui Tim Jaksa Penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS), Kejagung memeriksa satu orang saksi berinisial JR, yang menjabat sebagai Kepala Bagian Akseptasi & Facultative Asuransi Kredit Non Konsumtif di PT Asuransi Bangun Askrida. Pemeriksaan dilakukan untuk mendalami keterkaitan dalam pemberian fasilitas kredit oleh tiga bank daerah, yakni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB), PT Bank DKI, dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, kepada PT Sritex. Kasus ini menjerat sejumlah tersangka, salah satunya berinisial ISL dkk. “Pemanggilan saksi bertujuan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi berkas perkara,” ujar sumber resmi dari Kejaksaan Agung. Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan dana besar dan indikasi adanya pelanggaran prosedur dalam pemberian kredit yang berujung pada potensi kerugian negara. Kejaksaan Agung menegaskan bahwa proses penyidikan akan terus berlanjut secara transparan dan akuntabel.(Agus)