Jakarta, Bidik-kasusnews.com — Kejaksaan Republik Indonesia menerima kunjungan balasan dari delegasi Kejaksaan Agung Republik Rakyat Tiongkok (Supreme People’s Procuratorate) dalam rangka memperkuat kerja sama strategis di bidang hukum dalam forum China-ASEAN Prosecutors-General Conference. Delegasi dari Tiongkok yang dipimpin oleh Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Guangxi Zhuang ini, melakukan serangkaian pertemuan penting dengan sejumlah pejabat tinggi Kejaksaan RI. Di antaranya adalah jamuan makan siang yang dihadiri Jaksa Agung Muda Intelijen Reda Manthovani dan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara R. Narendra Jatna. Pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk membahas penguatan komunikasi kelembagaan dan inisiatif kolaborasi antarnegara dalam menangani isu-isu hukum lintas batas. Agenda kunjungan dilanjutkan ke Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI (Badiklat) di Ragunan, Jakarta Selatan. Di sana, para delegasi disambut oleh Sekretaris Badiklat, Ade Sutiawarman, dan mengikuti sesi diskusi mengenai pengembangan sumber daya manusia serta pertukaran praktik terbaik. Para tamu juga berkesempatan meninjau fasilitas pelatihan dan museum Kejaksaan. Kunjungan ini merupakan bentuk resiprositas atas hubungan erat yang telah terbangun antara kedua institusi. Sebelumnya, Kejaksaan RI telah mengirimkan sejumlah jaksa untuk mengikuti pelatihan di China-ASEAN Prosecutors Exchange and Training Base di Nanning, Guangxi. Melalui kunjungan ini, Kejaksaan RI menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam memperluas jaringan kerja sama internasional, terutama di sektor penegakan hukum dan penguatan kapasitas kelembagaan. Langkah ini sekaligus menegaskan pentingnya diplomasi hukum dalam menghadapi tantangan kejahatan lintas negara di kawasan Asia Tenggara.(Agus)
Sukabumi, Bidik-kasusnews.com – Sekda Kabupaten Sukabumi H.Ade Suryaman membuka acara Bimbingan Manasik Haji Massal Tingkat Kabupaten Sukabumi Tahun 1446H/2025 di Pusbangdai Cikembar,Minggu ( 13/04/25) Menurut Panitia penyelenggara, Kepala Seksi Penyelenggara Haji H.Abdul Manan kegiatan tersebut bertujuan untuk Membekali jemaah Calon Haji dengan pengetahuan yang lebih mendalam tentang tata cara dan hikmah ibadah haji ” Membekali jemaah dengan kesiapan fisik dan mental yang diperlukan dalam menghadapi perjalanan suci tersebut serta Membantu jemaah menjadi lebih siap dan percaya diri dalam menjalankan ibadah haji” terangnya Diketahui Jumlah peserta Bimbingan Manasik Haji tahun 2025 berjumlah 1621, kegiatan dilaksanakan selama dua hari yakni tanggal 13 Maret dan 19 Maret Sekda dalam sambutannya mengatakan Bimbingan Manasik Haji merupakan hak Calon Jemaah Haji dan salah satu kewajiban Pemerintah yang harus ditunaikan ” Bimbingan Manasik Haji ini harus kita jadikan sebagai momentum mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah haji dengan sebaik baiknya” ujarnya Sekda juga menegaskan bahwa bimbingan manasik haji ini diharapkan dapat memotivasi para calon jemaah haji untuk menambah pengetahuan dan keterampilan tentang tatacara pelaksanaan ibadah haji baik rukun wajib, larangan hingga sunah haji sehingga dalam pelaksanaan ibadahnya akan berjalan lancar dan khikmat. ” ambillah hikmah dari setiap pembelajaran yang diterima karena dengan ilmu, kesabaran dan keteguhan, insya Allah kita akan menjalankan ibadah haji dengan penuh keyakinan dan keberkahan” pungkasnya Hadir dalam acara tersebut Kepala Kemenag Kabupaten Sukabumi, Direktur Pelayanan Haji , Kabag Kesra Setda Kab Sukabumi, Ketua MUI, Baznas, Forkofimcam dan Undangan lainnya.** ( Jees )
JATENG:Bidik-kasusnews.com Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyambut positif rencana investasi dari perusahaan asal Tiongkok, PT Haida Group, yang akan membangun pabrik pakan ternak di Kabupaten Kendal. Rencana ini disampaikan langsung dalam pertemuan antara Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dan Regional General Manager PT Haida Group, Xu Youfu, di Kantor Gubernur pada Sabtu (12/4/2025). Gubernur Ahmad Luthfi mengungkapkan, untuk mendukung investasi ini, pihaknya telah menyiapkan lahan seluas kurang lebih enam hektare di Kendal. Ia juga menegaskan kesiapan Jawa Tengah dalam mendukung industri peternakan dan pertanian. “Awalnya mereka (PT Haida Group) berencana membangun pabrik di Jawa Barat, namun saya yakinkan bahwa Jawa Tengah lebih siap dalam segala aspek. Mulai dari ketersediaan lahan, iklim investasi yang kondusif, sampai kemudahan perizinan,” ujar Luthfi. Potensi Besar di Sektor Peternakan Luthfi menjelaskan bahwa industri pakan ternak di Jawa Tengah masih terbuka luas karena jumlah pabrik yang masih terbatas, sementara potensi sektor peternakan sangat besar. Jawa Tengah dikenal sebagai pusat produksi ayam potong dan ayam petelur. Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga tengah mendorong perluasan lahan tambak di wilayah tersebut hingga mencapai 15 ribu hektare. Pemprov Jateng juga tengah mengupayakan peningkatan fasilitas ekspor-impor, termasuk revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan pengajuan pengembalian status Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani. “Semua ini kami siapkan agar investor seperti Haida Group semakin yakin dan nyaman menanamkan modalnya di Jawa Tengah,” tambahnya. Dukungan untuk Petani Lokal Xu Youfu menyampaikan bahwa investasi PT Haida Group di Indonesia bertujuan untuk menyediakan pakan ternak berkualitas tinggi dan memperkuat ketahanan protein hewani nasional. Jawa Tengah dipilih karena selain kondisi investasi yang kondusif, wilayah ini juga dikenal sebagai salah satu produsen jagung terbesar di Indonesia. “Dengan membangun pabrik di sini, kami tidak hanya memperluas pasar, tetapi juga membantu menyerap hasil panen petani lokal. Ini bentuk kontribusi kami bagi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Xu. Ia berharap kolaborasi antara Haida Group dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat terus terjalin kuat. Pabrik pakan ternak ini direncanakan mulai dibangun dalam waktu dekat dan ditargetkan selesai dalam kurun waktu satu tahun.(Wely-jateng) Sumber:jatengprov.go.id
Bidik-kasusnews.com Jakarta-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan telah menerima sebanyak 561 laporan gratifikasi selama perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah atau tahun 2025. Laporan tersebut berasal dari 453 pelapor yang tersebar di 106 instansi, baik pusat maupun daerah. Dalam keterangan resminya, Tim Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo menjelaskan bahwa dari total laporan yang masuk, 520 laporan merupakan penerimaan gratifikasi, sementara 41 lainnya adalah penolakan. “Jumlah objek gratifikasi yang dilaporkan mencapai 605, dengan nilai total sebesar Rp341 juta,” ungkap Budi, dikutip dari Bloomberg Technoz. Rincian Objek Gratifikasi Budi merinci, objek gratifikasi yang paling banyak dilaporkan berupa: Karangan bunga, makanan dan minuman sebanyak 397 objek, dengan nilai Rp211 juta. Barang lainnya sebanyak 182 objek, senilai Rp112 juta. Cinderamata atau plakat sebanyak 16 objek, dengan nilai Rp7 juta. Uang tunai, voucher, dan alat tukar lainnya sebanyak 9 objek, dengan nilai Rp9,9 juta. Satu objek lainnya yang dilaporkan bernilai Rp100 ribu. Seluruh laporan ini akan dianalisis lebih lanjut oleh KPK untuk menentukan status gratifikasinya, apakah termasuk yang wajib dilaporkan dan apakah dapat menjadi milik pelapor atau harus diserahkan kepada negara. Apresiasi dan Imbauan KPK KPK menyampaikan apresiasi kepada para pelapor yang telah menunjukkan komitmen dalam mencegah praktik korupsi, khususnya dalam bentuk gratifikasi yang kerap terjadi di momen hari besar keagamaan seperti Idulfitri. “Kami sangat mengapresiasi para pihak yang telah melaporkan penerimaan maupun penolakan gratifikasi. Ini merupakan bagian dari upaya pencegahan korupsi sejak dini,” lanjut Budi. KPK juga mengingatkan bahwa masyarakat masih dapat melaporkan gratifikasi terkait Hari Raya, karena batas waktu pelaporan adalah 30 hari kerja sejak penerimaan gratifikasi dilakukan. (Wely-jateng) Sumber:ulasan.co(13/04/2025)
Cirebon, Bidik-kasusnews.com – Polresta Cirebon mengamankan aksi Warga yang Tergabung Dalam Komite Perjuangan Kab. Cirebon Timur (KPCT) Terkait Protes Jalan Rusak di Wilayah Cirebon Timur, Sabtu (12/4/2025). Aksi tersebut bertempat di Jalur Jalan Wilayah Kec. Gebang Kab. Cirebon. Kegiatan pengamanan dipimpin oleh Kapolreta Cirebon KOMBES POL. SUMARNI S.I.K,S.H,M.H, didampingi Kabag Ops KOMPOL SUTARJA S.H.,M.H., dan turut melibatkan 56 personil gabungan. Dalam kegiatan Aksi Warga tersebut bertindak selaku korlap Komite Perjuangan Kab. Cirebon Timur (KPCT) H. DADE dan ADV. QORIB, S.H.,M.H., serta melibatkan massa sebanyak 300 orang dengan menggunakan kendaraan sebanyak 6 Unit R4, 1 Unit Mobil Komando dan 120 Unit R2 serta membawa alat peraga berupa toa, bendera, poster, famlet Cirebon Timur jalan rusak. Saat mengamankan aksi tersebut, Kapolresta Cirebon KOMBES POL SUMARNI, S.I.K., S.H., M.H., menyampaikan himbauan kamtibmas diantaranya mengenai audiensi dengan Forkopimda bahwa pada bulan Agustus 2025 proyek perbaikan jalan khususnya di Cirebon Timur. “Kita masih optimis kedepan pihak Pemkab Cirebon akan menempati janjinya terkait perbaikan jalan. Saya yakin Kabupaten Cirebon kedepan semakin maju,” kata Kapolresta Cirebon KOMBES POL SUMARNI, S.I.K., S.H., M.H. Selanjutnya Massa membubarkan diri dengan aman dan tertib pada pukul 11.00 WIB. Aksi tersebut berjalan dengan tertib dan aman serta TIDAK TERJADI TINDAKAN KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA POLRI KEPADA MASSA PENGUNJUK RASA. Asep.Rusliman
Bidik-kasusnews.com Jakarta. Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) mengapresiasi kinerja pemerintah, Polri, TNI, dan seluruh pemangku kepentingan dalam penanganan arus mudik Lebaran 2025. Keberhasilan mudik ini merupakan hasil sinergi antara Polri, TNI, Kementerian Perhubungan serta stakeholders lainnya. “Penanganannya bagus. Tahun ini lebih bagus ya karena terlihat koordinasinya bagus, jadi lancar,” ungkap Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin, Minggu (13/4/2025). Ia mengatakan arus lalu lintas di perjalanan terpantau lancar. Salah satunya berkat penerapan kebijakan one way yang dinilai efektif. “Alhamdulillah lancar. Dengan adanya kebijakan one way jalur arah balik luar biasa membantu kelancaran lalu lintas,” ujar Ketua Umum GP Ansor. Selain itu, GP Ansor juga membantu dengan posko-posko yang tersebar di sejumlah daerah. Sejumlah anggota GP Ansor turun ke lapangan untuk membantu kelancaran mudik. “Kami pun dengan posko posko Banser yang banyak membantu di lapangan sangat terasa,” ujar Ketua Umum GP Ansor. Berdasarkan data Korlantas Polri, secara nasional angka kecelakaan turun sampai 30 persen dibanding tahun lalu. Penurunan angka ini berkat kontribusi petugas yang mengamankan jalur selama periode operasi, juga kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas kian meningkat. Dari sisi petugas kepolisian, keberhasilan penanganan mudik ini terkait erat dengan skema rekayasa lalu lintas yang dikendalikan secara terpusat. Rekayasa itu antara lain dengan penggunaan sistem ganjil genap, contraflow, one way lokal hingga one way nasional. Operasi ini didukung peralatan mutakhir seperti monitoring CCTV, body worn camera, algoritma road safety, e-Turjawali, GPS ranmor Korlantas, Jasamarga integrated digital map hingga integrated road safety management system.(Wely-jateng)
JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara; Squad Nusantara PAC Bangsri kembali melaksanakan kegiatan rutinnya pada Sabtu malam, 12 April 2025. Kegiatan yang digelar setiap bulan ini menjadi momen penting bagi seluruh anggota untuk menyatukan visi, memperkuat solidaritas, serta menyusun langkah strategis dalam menjalankan peran organisasi kemasyarakatan (ormas) secara aktif dan bertanggung jawab. Ketua PAC Bangsri Squad Nusantara Anto Menyapaikan kepada wartawan Minggu(13/04/2025) Kegiatan ini terdiri dari rapat rutin dan musyawarah yang dihadiri oleh seluruh anggota. Dalam suasana penuh keakraban dan semangat persaudaraan, forum tersebut dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi terbaru terkait program kerja sosial, budaya, dan keagamaan yang akan dilaksanakan oleh organisasi.ujar anto Selain menjadi ajang komunikasi internal, kegiatan rutin ini juga berfungsi sebagai sarana mempererat hubungan antaranggota. Nilai-nilai persatuan, kesantunan, dan kepedulian sosial menjadi landasan utama yang terus ditekankan dalam setiap pertemuan. Para anggota mendapatkan arahan tentang pentingnya kontribusi nyata di tengah masyarakat serta bagaimana menjaga nama baik organisasi melalui perilaku yang beretika dan bermoral.tambanya Musyawarah ini juga memberikan ruang bagi anggota untuk menyampaikan aspirasi, berdiskusi, dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan bersama. Dengan demikian, seluruh anggota merasa memiliki peran dan tanggung jawab yang sama dalam menjalankan roda organisasi. Dari hasil kegiatan tersebut, terlihat peningkatan pemahaman anggota mengenai tugas serta fungsinya dalam kehidupan sosial. Komitmen terhadap visi dan misi Squad Nusantara semakin menguat, seiring dengan semakin solidnya kekompakan internal. Dengan mengadakan kegiatan secara konsisten, Squad Nusantara PAC Bangsri menunjukkan eksistensinya sebagai ormas yang aktif, progresif, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat. Melalui semangat kebersamaan dan pengabdian, organisasi ini terus bergerak membawa perubahan positif di tengah kehidupan bermasyarakat.(Wely-jateng)
jakarta, Bidik-kasusnews.com – Di tengah kecelakaan demi kecelakaan yang terus terjadi di jalan tol, ada satu suara yang terus menggaung dari lembaga pengelola dan pengawas jalan tol: “Ini karena pengemudi tidak hati hati.” Kalimat klasik ini seolah jadi tameng sakti menolak tanggung jawab, menafikan realitas, dan menutup mata dari pertanyaan mendasar: Apakah jalan tol kita sudah selamat? Ironis. Alih alih menjadi pelindung masyarakat, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) justru kerap menempatkan diri sebagai pemain utama dalam skenario defensif. Bukan sebagai wasit yang adil, bukan pula pelayan publik, melainkan pelindung kepentingan bisnis dengan bungkus “konektivitas nasional”. Mereka mungkin belum paham, atau enggan memahami, apa itu jalan yang berkeselamatan: * Regulating Road Jalan yang mengatur perilaku pengguna dengan rambu dan desain yang jelas. * Self Explaining Road Jalan yang intuitif dan mudah dipahami, bahkan tanpa harus membaca rambu. * Forgiving Road Jalan yang memaafkan kesalahan manusia, bukan langsung menjadi arena kematian. Kata Eddy Suzendi, Advokat LLAJ yang kini sedang mempersiapkan rencana sidang gugatan terhadap BUJT “Kalau desain jalan tidak punya fitur pengampun, jika tidak ada audit keselamatan yang terbuka dan sistem mitigasi dini, maka jalan tol bukan tempat berlalu lintas melainkan perangkap maut.” Dalam waktu dekat, Eddy akan membawa perkara kecelakaan tol yang melibatkan infrastruktur rusak ke meja hijau. “Kita harus buktikan bahwa ini bukan kecelakaan biasa. Ini hasil kelalaian sistemik. Dan negara tidak boleh lagi diam,” tegasnya. “Kami bukan sedang menyalahkan siapa pun. Kami sedang memperjuangkan agar sistem diperbaiki sebelum nyawa berikutnya melayang,” lanjut Eddy dalam wawancara singkat dengan wartawan di sela sela diskusi publik soal keselamatan jalan. *Apel Busuk dalam Keranjang Kehidupan* Ketika konsep konsep jalan selamat diabaikan, lalu jalan tol dijadikan hanya sebagai alat pengembalian investasi, maka kecelakaan bukan semata akibat kelalaian pengguna, tapi buah dari sistem yang cacat. Dari desain yang abai. Dari pengawasan yang tumpul. Dan dari negara yang memutuskan tidak hadir di tempatnya sendiri. Kita membanggakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), tapi faktanya di Indonesia KPBU menjelma menjadi Kepentingan Pengusaha, Beban untuk Rakyat. Di Jepang, pengelola tol wajib punya asuransi tanggung jawab mutlak. Di sini? Korban bahkan tak tahu harus mengadu ke mana. Lalu ketika dibandingkan, dijawab enteng, “Itu bukan apel dengan apel, ini apel dengan mangga.” Maka jawab kami: Benar, ini bukan apel dengan apel. Tapi sayangnya, yang negara berikan kepada rakyat hari ini adalah apel busuk di keranjang kehidupan kami. *Murphy’s Law dan Cermin Jalanan* “ _Anything that can go wrong, will go wrong.” _Apa pun yang bisa salah akan salah jika tidak diantisipasi.__ *Contoh? Banyak.* * Kendaraan melaju di tol, tiba tiba celah terbuka di penghalang. Mobil terjun bebas, dari jalan terputus , Ayah dan anak selamat secara ajaib. Tapi kelalaian BUJT dan BPJT tak bisa dianggap tidak ada. * Standing water menyebabkan ratusan mobil tergelincir. Tidak ada median drain. Tapi tetap, pengemudi disalahkan. * Exit ramp tol, operasional speed sama dengan design speed. No safety margin. * Kasus pecah ban. BUJT siap ganti rugi. Tapi, apakah keselamatan hanya soal ganti rugi? Di mana mitigasi? Sistem peringatan dini? Inspeksi berkala? Ketika skenario terburuk tidak pernah dihitung, maka sistem telah mengundang maut. *Hukum Baru, Harapan Baru* Kini kita punya payung hukum baru: Undang Undang No. 1 Tahun 2023 tentang KUHP. Pasal 45 dan Pasal 190 menyebut jelas: Setiap orang atau badan yang dengan kelalaiannya menyebabkan luka berat atau meninggal dapat dipidana. Termasuk badan usaha. Termasuk pengelola jalan. Kata Eddy Suzendi, “Ini bukan ancaman. Ini panggilan untuk berubah. Kalau negara serius dengan UU barunya, maka BUJT tidak bisa lagi berdiri di balik tembok bisnis. Mereka harus hadir sebagai penjamin keselamatan, bukan hanya penarik tarif.” * Cukuplah… * Cukuplah rakyat menanggung apel busuk. * Cukuplah korban kecelakaan dianggap sekadar angka statistik. * Cukuplah keselamatan dijadikan variabel tersier di bawah profit dan proyek. Negara harus kembali ke jalan. Kembali ke rakyat. Kembali ke akarnya: bahwa infrastruktur dibangun untuk kehidupan, bukan untuk membunuh secara diam diam. Kata Eddy Suzendi dengan suara tegas, ” *Jangan biarkan jalan tol menjadi arena pembiaran. Kalau negara diam, maka suara kami akan* *menggema lebih keras.”* Tentang Penulis Eddy Suzendi, S.H. adalah advokat yang aktif dalam isu Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta penggagas gerakan “Advokat LLAJ untuk Sistem Transportasi yang Selamat dan Berkeadilan”. Kontak: 0812-2497-769 – Edi Suzendy , SH . ( Rico )
Majalengka, Bidik-kasusnews.com – Tim gabungan TNI Polri Kabupaten Majalengka, dibantu Personel Polsek Sukahaji dan Koramil 1708/Sukahaji, melakukan penyisiran sepanjang Sungai Cikeruh Desa Garawastu Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Tim gabungan TNI Polri Kabupaten Majalengka terdiri dari Satuan Samapta Polres Majalengka di Pimpin oleh Kapolsek Sukahaji AKP Erik Riskandar Melakukan pencarian Korban yang diduga terhanyut di Sungai Cikeruh Desa Desa Garawastu Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Pencarian dilakukan untuk menemukan tubuh korban Rohaeni (25) yang dilaporkan hilang diduga terseret derasnya arus sungai saat melintasi sungai Cikeruh sekira jam 14.00 Wib setelah dari ladang Sawah miliknya. Kamis (10/4/2025). Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian melalui Kapolsek Sukahaji Polres Majalengka AKP Erik Riskandar mengatakan, selama pencarian, Tim dibagi menjadi beberapa kelompok dengan cara menyisir Sungai Cikeruh, Sabtu (12/4/2025). Kapolsek menambahkan, kronologis kejadian bermula saat pasangan suami istri, Sanen Komarudin (35) dan Rohaeni (25) sedang menggarap sawahnya sekira jam 14.00 Wib Rohaeni Istri dari Sanen pamit pulang duluan namun saat suaminya Pulang sekira Jam 17.30 Wib Istrinya tidak ada dirumah dicari kemana mana tetap tidak ada. Suami Korban bersama perangkat Desa dan warga terus berusaha mencari korban ke ladang sawah sampai ke Aliran Sungai Cikeruh diduga menurut keterangan Keluarga Korban bahwa Istri Korban saat melewati Sungai Cikeruh diduga korban hanyut terbawa derasan luapan air Cikeruh. “Kejadian itu langsung dilaporkan ke Polsek Sukahaji kemudian bersama Tim SAR dilakukan pencarian,” ujarnya. Hingga sore ini sampai jam 16.00 Wib dihentikan dikarenakan debit air yang mulai tinggi dan dapat membahayakan keselamatan personil yang melaksanakan pencarian. Hasil dari kordinasi dan konsolidasi dengan Pihak BPBD, Kecamatan Sindang dan Kepala Desa Garawastu serta pihak Keluarga bersepakat bahwa Proses Pencarian dihentikan. Jelas Kapolsek Sukahaji AKP Erik Riskandar. Asep Rusliman